Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB : Hanya di pergunakan di area kampus ITB untuk keperluan pendidikan dan

penelitian

MARKET RESEARCH ON HEALTHY INSTANT NOODLES

(CASE STUDY: PT. TASTYFOOD BOGA LESTARI)

FINAL PROJECT

By:
SYAFRUDDIN
29118283

Master of Business Administration Program

School of Business and Management
Institut Teknologi Bandung
2020
Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB : Hanya di pergunakan di area kampus ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian

MARKET RESEARCH ON HEALTHY INSTANT NOODLES

(CASE STUDY: PT. TASTYFOOD BOGA LESTARI)
SYAFRUDDIN
NIM: 29118283
Date of passing of Final Test (14/01/2021)
Date of Graduation Ceremony ( / /2021)
Master Program, Institut Teknologi Bandung, 2021
Thesis Counsellor: Dr. Ir. Mustika Sufiati Purwanegara, M.Sc.

ABSTRACT
Instant noodle is a packaged food that generally consists of noodle, spices and vegetable oil, which were
invented and first produced by Momofuku Ando in Japan in 1958. Instant noodle then began to be
produced in Indonesia in 1968 with the first brand that appeared was Supermi. In the last five years, the
annual consumption rate of instant noodles in Indonesia is the second largest in the world, after China,
with a consumption of more than 12 billion packs per year. On the other hand, public awareness of the
food impact on health has been increasing, especially related to artificial additives such as artificial
preservatives, coloring agent, and flavor enhancer, all of which are commonly found in instant noodles.
Meanwhile in recent years, instant noodles that do not contain artificial additives, trans fat and gluten
have begun to emerge, known as Healthy Instant Noodles. PT. Tastyfood Boga Lestari, a private
company engaged in the production of packaged food, is also developing healthy instant noodle as its
new product. Therefore, PT. Tastyfood need to understand the trends and preferences towards healthy
instant noodles, hence it can be utilized to develop healthy instant noodle product that match consumer
preferences, so that their new product can sell well in the market.
To have an accurate understanding of consumer trends and preferences, PT. Tastyfood conducts market
research that will include explorative and descriptive researches. The explorative research is used to
develop approaches to the problems and to design questionnaire. The methods used in explorative
research are interviews with several experts in food processing technologies and nutritionists, secondary
data analysis, and qualitative research. The secondary data are obtained from the consumer and observer
reviews on various brands of instant noodles that they have consumed previously. Then the qualitative
research used here is a Focus Group Discussion (FGD) with several instant noodle consumers who
usually consume ordinary instant noodles but also ever consume healthy instant noodles. Meanwhile on
the descriptive research, a market survey was conducted using online questionnaire. Furthermore, from
the market survey results, the consumer behavior will be studied using Extended Fishbein model, while
the consumer preferences of instant noodles will be studied using conjoint analysis method.
From the performed explorative research, it is found that consumers believe healthy instant noodles are
safer for health than ordinary instant noodles. However, consumers do not like the taste of some healthy
instant noodle products on the market, although there are also several taste variants that are considered
have the same delicious taste as ordinary instant noodles. Some consumers also feel regret that the price
of healthy instant noodles is far above the price of ordinary instant noodles, and mention that it is difficult
to find the products at nearby stores. Meanwhile from the descriptive research, it is found that the
delicious taste of instant noodles is the main factor for the majority of consumers in choosing instant
noodles. It is also found that 34% of respondents possess higher behavioral intent towards healthy instant
noodles. This shows that the number of consumers who are interested in buying healthy instant noodles
is quite significant. Regarding the interest in healthy instant noodles, consumers prefer instant noodles
with no preservatives and MSG which have lower price, compared to healthy instant noodles with no
preservatives, MSG, artificial coloring, trans fats and gluten but with a higher price.
ii
Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB : Hanya di pergunakan di area kampus ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian

From the performed market research, it is recommended for PT. Tastyfood on this initial stage to focus
on one taste variant that is most favored by the consumers, which is fried noodles (mie goreng). Research
is needed to formulate seasonings that suit consumer interests in general. During the developing process
the recipe for the seasoning, it is necessary to do trials on consumers and ask their opinion after tasting
the product sample, until the seasoning recipes that really match consumers’ desire are obtained. Then
after the production later on, during the product launch, it needs to do another free trial of the product
for the consumers, to introduce this new product. Besides that, PT. Tastyfood shall focus its marketing
on certain city, but maximize all marketing channels in the city, including modern stores and traditional
stores, hence the instant noodle consumers in the city will be really aware of the new product presence.

Keywords: Artificial Additives, Healthy Instant Noodles, Market Research, Behavioral Intent,
Consumer Preferences

iii
Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB : Hanya di pergunakan di area kampus ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian

RISET PASAR PADA MIE INSTAN SEHAT

(STUDI KASUS: PT. TASTYFOOD BOGA LESTARI)
SYAFRUDDIN
NIM: 29118283
Tanggal Kelulusan Sidang (14/01/2021)
Tanggal Wisuda ( / /2021)
Program Magister, Institut Teknologi Bandung, 2021
Pembimbing Thesis: Dr. Ir. Mustika Sufiati Purwanegara, M.Sc.

ABSTRAK
Mie instan merupakan makanan kemasan yang pada umumnya terdiri dari mie, bumbu dan minyak
sayur, yang ditemukan dan diproduksi pertama kali oleh Momofuku Ando di Jepang pada tahun 1958.
Kemudian mie instan mulai diproduksi di Indonesia pada tahun 1968 dengan merk pertama yang muncul
yaitu Supermi. Pada lima tahun terakhir, tingkat konsumsi mie instan per tahun di Indonesia adalah
nomor dua terbesar di dunia, setelah Cina, dengan konsumsi lebih dari 12 milyar bungkus per tahun. Di
sisi lain, kesadaran masyarakat akan dampak makanan terhadap kesehatan semakin meningkat,
khususnya terkait dengan bahan aditif buatan seperti bahan pengawet, pewarna, dan penguat rasa, yang
mana ketiganya ini terdapat pada mie instan. Sementara itu, beberapa tahun belakangan ini mulai
bermunculan produk-produk mie instan yang tidak mengandung bahan aditif dan lemak trans serta
rendah/tanpa gluten, yang dikenal dengan sebutan Mie Instan Sehat. PT. Tastyfood Boga Lestari, sebagai
perusahaan privat yang bergerak di bidang produksi makanan kemasan, juga sedang mengembangkan
mie instan sehat sebagai produk barunya. Oleh karena itu, PT. Tastyfood perlu memahami tren dan
preferensi konsumen akan mie instan sehat, agar bisa digunakan untuk mengembangkan produk mie
instan sehat yang mencocoki preferensi konsumen, agar produk barunya tersebut laku di pasaran.
Untuk mendapatkan pemahaman yang akurat terhadap tren dan prerefensi konsumen, PT. Tastyfood
melakukan riset pasar yang akan mencakup riset eksploratif dan deskriptif. Riset eksploratif digunakan
untuk mengembangkan pendekatan terhadap masalah dan untuk mendesain kuesioner. Metode-metode
yang digunakan pada riset eksploratif yaitu wawancara dengan para ahli teknologi pengolahan makanan
dan ahli gizi, analisa data sekunder, dan riset kualitatif. Data sekunder didapatkan dari ulasan para
konsumen dan pengamat terhadap berbagai merk mie instan yang pernah mereka konsumsi. Adapun
riset kualitatif yang digunakan di sini yaitu diskusi grup terfokus dengan para konsumen mie instan yang
biasa mengkonsumsi mie instan biasa maupun mie instan sehat. Sementara pada riset deskriptif
dilakukan survey pasar menggunakan kuesioner online. Selanjutnya dari hasil survey pasar tersebut,
perilaku konsumen akan dipelajari menggunakan pemodelan extended fishbein, sedangkan preferensi
konsumen akan dipelajari menggunakan metode analisa konjoin.
Dari riset eksploratif yang sudah dilakukan, didapatkan hasil bahwa konsumen percaya mie instan sehat
itu lebih aman terhadap kesehatan dibandingkan dengan mie instan biasa. Namun, konsumen kurang
menyukai rasa dari sebagian produk mie instan sehat yang ada di pasaran sekarang, meskipun juga ada
beberapa varian rasa yang menurut mereka sudah menyamai kelezatan rasa mie instan biasa. Sebagian
konsumen juga menyayangkan harga mie instan sehat yang terpaut jauh di atas harga mie instan biasa,
serta kesulitan dalam mencari produk tersebut di toko-toko terdekat. Adapun dari riset deskriptif
didapatkan bahwa rasa lezat dari mie instan adalah faktor utama bagi mayoritas konsumen dalam
memilih mie instan. Selain itu didapatkan juga bahwa 34% responden memiliki niat perilaku yang lebih
tinggi terhadap mie instan sehat. Ini menunjukkan bahwa jumlah konsumen yang berminat untuk
membeli mie instan sehat itu cukup signifikan. Terkait minat terhadap mie instan sehat ini, konsumen
lebih menyukai mie instan tanpa bahan pengawet dan MSG saja yang harganya lebih rendah, dibanding

iv
Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB : Hanya di pergunakan di area kampus ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian

mie instan sehat yang tanpa bahan pengawet, MSG, pewarna buatan, lemak trans dan gluten tapi dengan
harga lebih tinggi.
Dari riset pasar yang sudah dilakukan, direkomendasikan bagi PT. Tastyfood pada tahap awal ini untuk
fokus pada salah satu varian rasa yang paling diminati konsumen, yaitu rasa mie goreng. Perlu dilakukan
riset untuk memformulasikan bumbu yang sesuai minat konsumen secara umum. Selama proses
pengembangan resep bumbunya, perlu dilakukan uji coba pada konsumen dan meminta pendapat mereka
setelah mencicipi sampel produk tersebut, hingga didapatkan resep bumbu yang betul-betul diminati
konsumen. Kemudian setelah diproduksi nantinya, pada waktu peluncuran produknya perlu dilakukan
lagi uji coba gratis bagi para konsumen, untuk memperkenalkan produk baru tersebut. Selain itu PT.
Tastyfood agar memfokuskan pemasarannya pada kota tertentu saja, tapi memaksimalkan semua jalur
pemasaran di kota tersebut, termasuk memasarkan di swalayan/supermarket dan toko-toko tradisional,
sehingga konsumen mie instan betul-betul menyadari kehadiran produk baru tersebut.

Kata Kunci: Bahan Aditif Buatan, Mie Instan Sehat, Riset Pasar, Niat Perilaku, Preferensi Konsumen

v
Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB : Hanya di pergunakan di area kampus ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian

VALIDATION PAGE

MARKET RESEARCH ON HEALTHY INSTANT NOODLES

(CASE STUDY: PT. TASTYFOOD BOGA LESTARI)

By:
SYAFRUDDIN
NIM: 29118283

Master of Business Administration Program

School of Business and Management
Institut Teknologi Bandung

Approved,
Final Project Advisor

Dr. Ir. Mustika Sufiati Purwanegara, M.Sc.

NIP: 114110003

vi