Professional Documents
Culture Documents
Surbakti - Aspek K3 Kebakaran
Surbakti - Aspek K3 Kebakaran
TRAINING ATTENDED
• Training of Trainer (TOT) Webinar, Titian Media Cendekia, October 23th 2020
• Training Merancang Strategi Pengendalian Resiko K3 di Tempat Kerja, 10th 2022
• Training on Fire Control of Forest and Land,BKSDA Manggala Agni. June 2cd-4th 2016
• Training Auditor ISPO batch XIV, Komisi ISPO. October 27th- November 1st 2014
• Training on Occupational safety & health expert (Ahli K3 Umum), Kemenakertrans, March 19 th -31th 2012
PROFESSIONAL EXPERIENCE
Juml
Juml Satua
Satua Juml
Juml Satua
Satua Juml
Juml Satua
Satua Juml
Juml Satua
Satua Juml
Juml Satua
Satua
ah
ah n
n ah
ah n
n ah
ah n
n ah
ah n
n ah
ah n
n
Perlengkapan
Perlengkapan Pribadi
Pribadi atau
atau Individu
Individu
1.
1. Helm
Helm Pengaman
Pengaman 55,000
55,000 15
15 Buah
Buah 30
30 Buah
Buah 45
45 Buah
Buah 60
60 Buah
Buah 75
75 Buah
Buah
2. Lampu Kepala / Lampu luby
2. Lampu Kepala / Lampu luby 110,000
110,000 15
15 Buah
Buah 30
30 Buah
Buah 45
45 Buah
Buah 60
60 Buah
Buah 75
75 Buah
Buah
3. Kacamata
3. Kacamata Pengaman
Pengaman 65,000
65,000 15
15 Buah
Buah 30
30 Buah
Buah 45
45 Buah
Buah 60
60 Buah
Buah 75
75 Buah
Buah
4. Masker
4. Masker 55,000
55,000 15
15 Buah
Buah 30
30 Buah
Buah 45
45 Buah
Buah 60
60 Buah
Buah 75
75 Buah
Buah
Pasan
Pasan Pasan
Pasan Pasan
Pasan Pasan
Pasan Pasan
Pasan
5. Sarung
5. Sarung Tangan
Tangan Kulit
Kulit 95,000
95,000 15
15 30
30 45
45 60
60 75
75
g
g g
g g
g g
g g
g
6.
6. Sabuk Perlengkapan
Sabuk Perlengkapan 65,000
65,000 15
15 Buah
Buah 30
30 Buah
Buah 45
45 Buah
Buah 60
60 Buah
Buah 75
75 Buah
Buah
I.
I. 7.
7. Peples/botol minum
Peples/botol minum 135,000
135,000 15
15 Buah
Buah 30
30 Buah
Buah 45
45 Buah
Buah 60
60 Buah
Buah 75
75 Buah
Buah
8.
8. Peluit
Peluit 10,000
10,000 15
15 Buah
Buah 30
30 Buah
Buah 45
45 Buah
Buah 60
60 Buah
Buah 75
75 Buah
Buah
9.
9. Ransel
Ransel 176,000
176,000 15
15 Buah
Buah 30
30 Buah
Buah 45
45 Buah
Buah 60
60 Buah
Buah 75
75 Buah
Buah
Pasan
Pasan Pasan
Pasan Pasan
Pasan Pasan
Pasan Pasan
Pasan
10.
10. Sepatu
Sepatu Pemadam
Pemadam 140,000
140,000 15
15 30
30 45
45 60
60 75
75
g
g g
g g
g g
g g
g
11.
11. Baju
Baju Pemadam
Pemadam (baju
(baju tahan
tahan panas
panas /Fire
/Fire 1,200,000
1,200,000 15
15 Buah
Buah 30
30 Buah
Buah 45
45 Buah
Buah 60
60 Buah
Buah 75
75 Buah
Buah
reterdant
reterdant merek
merek Nomex)
Nomex)
- add
- add slayer
slayer
Perlengkapan Regu
Perlengkapan Regu
1. Tenda
1. Tenda Inap
Inap dan
dan alas
alas tidur
tidur 5,000,000
5,000,000 2
2 set
set 4
4 set
set 6
6 set
set 8
8 set
set 10
10 set
set
2. Peralatan
2. Peralatan P3K
P3K 260,000
260,000 2
2 set
set 4
4 set
set 6
6 set
set 8
8 set
set 10
10 set
set
3. Peralatan
3. Peralatan bengkel
bengkel 250,000
250,000 1
1 set
set 2
2 set
set 3
3 set
set 4
4 set
set 5
5 set
set
4. Peralatan
4. Peralatan penerangan
penerangan 160,000
160,000 1
1 set
set 2
2 set
set 3
3 set
set 4
4 set
set 5
5 set
set
5. Selimut
5. Selimut Pelindung
Pelindung 200,000
200,000 1
1 Buah
Buah 2
2 Buah
Buah 3
3 Buah
Buah 4
4 Buah
Buah 5
5 Buah
Buah
6. Sarana
6. Sarana pemantau
pemantau api
api (disesuaikan
(disesuaikan dengan
dengan
kondisi
kondisi perusahaan)
perusahaan)
II.
II. - Drone
- Drone 23,000,000
23,000,000 1
1 Buah
Buah 2
2 Buah
Buah 3
3 Buah
Buah 4
4 Buah
Buah 5
5 Buah
Buah
titik
titik Titik
Titik (u
(u Titik
Titik (u
(u Titik
Titik (u
(u Titik
Titik (u
(u
- Menara
- Menara (1/500ha)
(1/500ha) 28,500,000
28,500,000 2
2 8
8 4000h
4000h 16
16 8.000h
8.000h 21
21 8.000h
8.000h 41
41 8.000h
8.000h
a)
a) a)
a) a)
a) a)
a)
- CCTV
- CCTV (kamera
(kamera thermal+menara)
thermal+menara) 1,500,000,000
1,500,000,000 1
1 Buah
Buah 2
2 Buah
Buah 3
3 Buah
Buah 4
4 Buah
Buah 5
5 Buah
Buah
-add. tandu
-add. tandu
- add teropong
- add teropong
Peralatan Tangan
Peralatan Tangan
1. Kapak
1. Kapak Dua
Dua Fungsi
Fungsi (Kapak
(Kapak Cangkul)
Cangkul) 234,000
234,000 4
4 Buah
Buah 8
8 Buah
Buah 12
12 Buah
Buah 16
16 Buah
Buah 20
20 Buah
Buah
2. Gepyok
2. Gepyok (Pemukul
(Pemukul Api)
Api) 140,000
140,000 8
8 Buah
Buah 16
16 Buah
Buah 24
24 Buah
Buah 32
32 Buah
Buah 40
40 Buah
Buah
3. Garu Tajam
3. Garu Tajam 160,000
160,000 6
6 Buah
Buah 12
12 Buah
Buah 18
18 Buah
Buah 24
24 Buah
Buah 30
30 Buah
Buah
4.
4. Garu
Garu Pacul
Pacul 165,000
165,000 3
3 Buah
Buah 6
6 Buah
Buah 9
9 Buah
Buah 12
12 Buah
Buah 15
15 Buah
Buah
III.
III. 5.
5. Sekop
Sekop 150,000
150,000 6
6 Buah
Buah 12
12 Buah
Buah 18
18 Buah
Buah 24
24 Buah
Buah 30
30 Buah
Buah
6.
6. Pompa Punggung/
Pompa Punggung/ KNAPSACK
KNAPSACK 2,500,000
2,500,000 10
10 Buah
Buah 20
20 Buah
Buah 30
30 Buah
Buah 40
40 Buah
Buah 50
50 Buah
Buah
7.
7. Obor
Obor Sulut
Sulut Tetes
Tetes 1,500,000
1,500,000 1
1 Buah
Buah 2
2 Buah
Buah 3
3 Buah
Buah 4
4 Buah
Buah 5
5 Buah
Buah
8. Gergaji
8. Gergaji mesin/chainsaw
mesin/chainsaw 3,400,000
3,400,000 1
1 Buah
Buah 2
2 Buah
Buah 3
3 Buah
Buah 4
4 Buah
Buah 5
5 Buah
Buah
add. Ember
add. Ember + + tali
tali ciduk
ciduk air
air 30,000
30,000
3. Peralatan bengkel 250,000 1 set 2 set 3 set 4 set 5 set
1. Peraturan Perundangan tentang Kebakaran
4. Peralatan peneranganHutan dan Lahan 160,000 1 set 2 set 3 set 4 set 5 set
5. Selimut Pelindung 200,000 1 Buah 2 Buah 3 Buah 4 Buah 5 Buah
6. Sarana pemantau api (disesuaikan dengan
kondisi perusahaan)
Peralatan Tangan
1. Peraturan Perundangan tentang Kebakaran Hutan dan Lahan
• Instalasi Hydrant berfungsi optimal dimana tekanan air diperlukan tekanan terberat tidak lebih 7
kg/cm2 dan tekanan pada titik terjauh tidak kurang dari 4,5 kg/cm2
• Tekanan Hydrant lemah (tekanan grafitasi), tidak dapat mencapai titik tertinggi bangunan pabrik jika
terjadi kondisi darurat insiden kebakaran
1. Peraturan Perundangan tentang Kebakaran Hutan dan Lahan
Kep Men Naker No.186 thn 1999 ttg Unit Penanggulangan Kebakaran ditempat
kerja
• Pasal 5 : Unit penanggulangan kebakaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 terdiri dari:
• a. Petugas peran kebakaran;
• b. Regu penanggulangan kebakaran;
• c. Koordinator unit penanggulangan kabakaran;
• d. Ahli K3 spesialis penaggulangan kebakaran sebagai penaggungjawab teknis.
• Pasal 10
• (1) Ahli K3 sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (3) mempunyai tugas:
• a. membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang
• penanggulangan kebakaran;
• b. memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan
• peraturan perundangan yang berlaku;
• c. merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan atau instansi yang
• didapat berhubungan dengan jabatannya;
• d. memimpin penanggulangan kebakaran sebelum mendapat bantuan dari instansi
• yang berwenang;
• e. menyusun program kerja atau kegiatan penanggulangan kebakaran;
• f. mengusulkan anggaran, sarana dan fasilitas penanggulangan kebakaran kepada
• pengurus;
• g. melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
2. Stakeholder terkait Karhutla
1. Kepala :
- Mobilisasi Regu Pemadam Kebakaran , memimpin pengendalian kebakaran tersebut dengan memerintahkan RPK untuk pemadam awal
- Bertindak sebagai pengambil keputusan, Penanggung jawab umum atas semua upaya pengendalian kebakaran dan tindakan support lainnya
- Memantau atau mengawasi pelaksanaan pengendalian kebakaran
2. Sekretaris :
- Pembuatan investigasi kejadian kebakaran
- Pelaporan Kejadian Kebakaran di Lahan dan disekitar Kebun secara internal dan ekternal
- Pelaporan Kesiapsiagaan system, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran lahan perkebunan
3. Bidang Pencegahan :
- Melakukan pelatihan/drill untuk memahami dasar-dasar kebakaran lahan dan kebun untuk memastikan keefektifan dalam kegiatan pemadaman,
perawatan peralatan pemadam kebakaran dan keselamatan selama bertugas
- Memfasilitasi pelatihan dan Drill Kebakaran dapat diberikan oleh orang yang berkompetensi atau orang yang pernah mengikuti pelatihan
pemadam kebakaran bersertifikat/ lembaga /badan/instansi yang berkompeten dalam penanganan kebakaran
- Penyuluhan / sosialisasi bahaya kebakaran lahan dan kebun dilakukan dengan sasaran masyarakat sekitar perusahaan, bekerjasama dengan
instansi pemerintah, organisasi yang berhubungan setempat seperti Badan Permusyawaratan Desa, Kecamatan, Polsek, Koramil, Dinas Lingkungan
Hidup, Dinas Perkebunan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Manggala Agni, Dinas Kehutanan, LSM Lingkungan, LSM Sosial, dan lain-lain
- Penanganan Informasi Titik Panas/Hot Spot
- Pembuatan pos jaga jalan keluar masuk akses kebun untuk memantau atau mengurangi potensi kejadian kebakaran dengan unsur kesengajaan
oleh pihak – pihak tidak bertanggungjawab
- Pembuatan sekat bakar disekeliling pinggiran kebun yang berbatasan dengan lahan masyarakat, terutama pada kebun TBM (tanaman belum
menghasilkan
- Identifikasi Tingkat Rawan Kebakaran/Fire Danger Index
- Identifikasi aktifitas jadwal rencana bakaran peladang, tebasan lahan, sosialisasi laporan kepada asisten divisi kebun untuk penjagaan tim damkar
- Pembuatan Sosialisasi Papan Himbauan Rawan Kebakaran
-Kegiatan Patroli Api, laporan harian petugas patrol kebakaran
4. Bidang Logistik :
- Mengatur kendaraan yang diperlukan untuk regu dan peralatan
5. Bidang Pemadaman
- Bertindak sebagai Fire Leader / Komandan Api / perintah dilapangan kepada Regu melalui Komandan Regu yang kemudian diteruskan ke anggota untuk ditindak
lanjuti dan dilaksanakan dan bertanggung jawab terhadap semua hal yang terjadi didalam operasi. Komandan Api ditentukan berdasarkan nilai atau tingkat kwalitas
yang lebih ditinjau dari faktor intelejensi dan fisik dan dapat atau memiliki sikap kepemimpinan yang mampu mengendalikan, mengkoordinir, berkomunikasi serta
membangun kerja sama anggota dalam lingkup organisasinya.
- Fire Leader akan memberi penjelasan singkat kepada semua pasukan pemadam mengenai tujuan, perkiraan perilaku api yang terjadi, dan yang akan terjadi ; cuaca,
strategi, taktik pemadaman, komunikasi, jalan menyelamatkan diri dan tempat yang aman sebelum pemadaman dilakukan. Briefing ini bisa dilakukan di kantor kebun
atau dekat dengan lokasi kebakaran.
- Menentukan taktik strategi pemadaman (Pemadaman awal, Pembatasan laju penjalaran api, menentukan alasan utama pemadaman (mis. melindungi tanaman,
melindungi tumpukan kayu, mencegah polusi asap, mencegah kebakaran tidak bertambah luas, dsb) , pembuatan sekat bakar, mengatur posisi & waktu RPK bekerja
melalui Crew Leader (CL)
- Bila api semakin besar dan tidak bisa lagi dikendalikan oleh tim regu initial attack, maka Fire Inspector akan meminta GM/Vice GM/Manajer Kebun untuk memobilisasi
regu dan peralatan tambahan atau bantuan sesuai skala kebakaran
- Fire Leader melaporkan secara langsung setiap perkembangan operasi pemadaman kepada GM/Vice GM/Manajer Kebun dan atau Fire Inspector dan didukung oleh
Supporting Staff.
- Evaluasi meliputi evaluasi keefektifan prosedur pengendalian kebakaran lahan dan kebun ditinjau dari organisasi, kemampuan personil, kemampuan alat, pelaporan
6. Regu Pemadaman Kebakaran 1, 2, 3.. dst
- Melakukan Operasi Pemadaman Kebakaran
- Komandan Regu bertanggung jawab penuh pada anggotanya dan memberikan pertanggung jawaban kepada Komandan Api
- Anggota harus memahami perintah dan melaksanakan perintah DANRU dengan Baik dan disiplin serta mengutamakan keselamatan dan persatuan sesama anggota
regu
- Anggota regu sebaagai personil yang disusun dan dimandatkan pada posisi tertentu sebagai pelaksana atau ujung tombak dalam operasi. Jumlah anggota regu dalam
satu regu maksimal berjumlah 5 s/d 15 orang dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan kinerja dan memudahkan untuk mengkoordinir dalam pelaksanaan operasi
- Setiap anggota pemadam harus mengetahui organisasi komando dan mengetahui tugas, fungsi dan kedudukannya didalam komando
7. Regu Pendukung
- Koordinator supporting operasi pemadaman / plot sumber ; logistik, personil, transportasi, alat berat, medis, dll
- Petugas menyediakan plot sumber ; logistik, personil, transportasi, alat berat, humas/pelaporan, dll
- Memberikan pertolongan kepada korban (sakit, cedera, meninggal) , berusaha memanggil ambulans dan mengatur penggunaannya, mengatur pengiriman orang
sakit, cedera ke Rumah Sakit terdekat dengan menggunakan ambulans
8. Regu Perbantuan
Mitra perusahaan dalam upaya Operasi Pemadaman Kebakaran
KONSEP MITIGASI KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
Time Management Matrix: Skala Prioritas
Studi Kasus 1
A A A A
i i i i
r r r r
SUNGAI P
a
P
a
P
a
P
a
r r r r
1 i
t
i
t
i
t
i
t
Arah Angin
API
2
3
Studi Kasus 1
3
2
1
Arah Angin
4
Studi Kasus 2 (Gambut)
P P P P P P P P P
a a a a a a a a a
R R R R R R R R R
I I I I I
5 I
6 I
7 I
8 I
9
T
1 T
2 T
3 T T T T T T
C C C C C C C C C
A A A A A A A A A
C C C C C C C C C
I I I I I I I I I
N N N N N N N N N
G G G G G G G G G
4
Studi Kasus 3 A
i
r
3
Ijin Ijin
Ijin IUP P
a
r
HGU HGU
i
t
2 1
Air
SUNGAI 7 6 5 4
d. Baringkan korban dengan kepala lebih renadh dari luka (bila perlu)
e. Tutup luka dengan pembalut luka(sofratulle) dan di-desinfeksi dengan Iodine Povidone (betadine)
10 %, agar terhindar dari infeksi
f. Apabila korban sadar dan dapat menelan, beri minum (jangan minuman keras/beralkohol) sebanyak
mungkin
JANGAN Menyentuh/mengusik luka
JANGAN memecah lepuhan luka pada kulit
JANGAN mengoles lotion, pasta gigi, dll pada luka
Luka bakar pada wajah/dalam mulut/Tenggorokan sangat berbahaya, karena dapat
menyebabkan pembengkakan dan radang pernafasan
Komplikasi Jalan Nafas akibat luka bakar (krn. Asap/uap beracun, gas/uap panas, maupun
zat kimia):
Pengenalan (identifikasi) luka bakar :
a. Bekas luka di sekitar muka, mulut & hidung
b. Bulu hidung hangus
c. Lidah merah, bengkak atau terbakar
d. Kerusakan kulit disekitar mulut
e. Suara serak
f. Sesak nafas
TANPA MEMANDANG PENYEBAB & LUAS-NYA, luka bakar dengan komplikasi pada jalan nafas,
harus segera mendapat perawatan lanjutan ke Rumah Sakit
PENYEBAB UMUM KEGAGALAN PETUGAS
Panas :
Tubuh letih
Gangguan pernafasan
Asap :
Sesak nafas
Kadar oksigen menurun
Iritasi mata
Gas beracun :
Cedera kulit, mata
Kematian
MENGHINDARI BAHAYA PANAS DAN ASAP
Cara menghindarinya :
Sebelum memasuki ruangan pelajari dengan seksama denah dan lokasi ruangan
BAHAYA PADA RUANGAN TERKURUNG
Cara menghindari :
Pada saat berpindah dari satu ruangan keruangan lain, lakukanlah dgn meraba
dinding menggunakan punggung tangan dan meraba lantai dengan menggeser
kaki
BACKDRAFT
FILM
BAHAYA FLASH OVER
Waspadalah, bagian struktur bangunan seperti atap, lantai atau dinding, dan
lain-lainnya dapat roboh secara tiba-tiba.
INDIKASI ROBOHNYA STRUKTUR BANGUNAN
Suara bergemuruh
Bagian struktur bangunan bergerak
Pelapis dinding / plesteran berubah bentuk (miring,
mengembang)
Dinding mengembang / retak-retak
Asap atau air menembus lantai / dinding
Lantai melengkung dan mudah menyerap air
Air menggenang pada bagian tengah lantai
Lantai tertarik dari dinding
PERLENGKAPAN PELINDUNG TUBUH
A. Helm
B. Jacket
C. Sarung tangan
D. Sepatu
E. Masker
F. Breathing Apparatus
G. Alat deteksi karbon CO2
H. Sistem tanda pengaman
perorangan ( DSU )
I. Lampu senter
BUGAR FISIK DAN SEHAT MENTAL
Prasaratan pendukung :
Pemeriksaan kesehatan berkala.
Tes kesemaptaan minimal tiap 6 bulan.
Mental / tekat kuat, kesungguhan kesadaran dan
keikhlasan melakukan tugas.
PELATIHAN (TRAINING)
SASARAN : Mampu mengatasi ancaman bahaya yang mungkin
mengancam secara cepat dan tepat
Teori Segitiga Api ( Udara, Bahan Bakar, dan Panas). Api mengandung pengertian adanya proses yang
sedang berlangsung secara ‘Kimia’ yang memerlukan adanya unsur Oksigen, Bahan bakar, dan Panas. Jadi
ketika salah satu unsur tersebut di hilangkan maka api mati.
Prinsip Pemadam Kebakaran :
1. MENJAUHKAN PANAS.
- mendinginkan suhu dengan menyemprotkan air atau lumpur
- pasif extingusher fire detector hyrandt (ruangan)
Prinsip Pemadam Kebakaran :
3. MENUTUP UDARA.
-- Singkirkan oksigen dengan menutup dengan lumpur
- menutup api dengan kain basah
- Menutup permukaan udaran dengan menyemprotkan isi Pemadam APAR
- Menyediakan Ball fire pasif extingusher
JENIS MEDIA PEMADAM
POWDER
FOAM
HALON
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA
Keterangan :
1. Pelaporan rutin per tahun Kesiapsiagaan Sistem , Sarana dan Prasarana pengendalian
Kebakaran Lahan Perkebunan ke Bupati dan Disbun
2. Patroli Api pada musim kemarau
3. Pelatihan tim damkar internal dan eksternal (Kemenakertrans, Manggala agni)
4. Apel kesiapsiagiaan kebakaran lahan dengan Polisi & Militer
5. Pelaporan Klarifikasi Hotspot per kejadian dalam ijin IUP ke Muspika (Ka.Camat, KaDes,
Koramil,Polsek)
6. Penyidikan terhadap Pelaku Kebakaran
7. Persiapan dokumen pendukung ke eksternal : kelengkapan data sarpas, dokumetasi
tindakan pencegahan & penanganan karhutla, struktur damkar, training damkar,
sosialisasi , signboard kebakaran di kebun
3. Kegiatan mitigasi Kebakaran hutan dan lahan
8. Konsistensi dan evaluasi berkala dari pimpinan kebun, region, dan Jakarta terkait kesiapsiagaan
kebakaran pada musim kemarau seperti,
• Pembentukan dan pelatihan tim satgas dan persiapan sarana prasarana.
• Mempersiapkan dan meningkatkan sistem peringatan dini dan deteksi dini.
• Petugas menara pantau, petugas patroli api sesuai potensi tinggi peta bahaya kebakaran,
identifikasi lahan imas tumbang masyarakat persiapan bakar lahan untuk penjagaan agar
tidak merambat ke kebun,
9. Tetap menjalin komunikasi baik dan kerjasama dengan masyarakat, pemerintah untuk
mengurangi potensi kebakaran dari pihak luar.
10. Khusus kebun dengan tanah gambut, menerapkan Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2016,
dimana perusahaan wajib menjaga tinggi muka air tanah gambut maksimal -40cm dari
permukaan tanah untuk menjaga kelembaban tanah gambut sehingga tidak mudah terbakar.
11. Menerapkan sistem insentif tahunan kepada masyarakat peduli api (MPA) desa sekitar
perusahaan apabila tidak terjadi kebakaran dalam musim kemarau.
12. Menyesuaikan izin usaha perkebunan (IUP) bagi IUP yang jauh lebih besar dari tanaman sawit
untuk mengurangi potensi sanksi hukum akibat kasus kebakaran
3. Kegiatan mitigasi Kebakaran hutan dan lahan
No. Kegiatan
1 Struktur Damkar
2 Usaha pencegahan dini terhadap kebakaran lahan
2.1. Papan informasi Fire Danger index
2.2. Sosialisasi bahaya kebakaran lahan bersama dengan Muspika/ Polsek / Koramil setempat
2.3. Memasang papan pengumuman dilarang bakar lahan di lahan berbatasan dengan masyarakat dan sosialisasi
2.4. papan pengumuman karyawan dilarang merokok di dalam blok kebun dan sosialisasi
2.5. Patroli api dan identifikasi / menghimbau aktifitas masyarakat luar yang memancing di sungai/kali/parit blok di dalam ijin kebun perusahaan, apabila melakukan aktifitas merokok/membakar
serasah kering yg menimbulkan api dan asap agar dipastikan dipadamkan kemudian. Rute Patroli Api sesuai prioritas potensi peta rawan kebakaran
2.6. pos jaga keluar masuk akses kebun perusahaan, untuk identifikasi aktivitas akses keluar masuk, memantau / menghimbau, mengurangi potensi pihak-pihak tidak bertanggungjawab
2.7. identifikasi aktivitas imas tumbang tebangan pohon masyarakat untuk berkoordinasi bahaya kebakaran guna penjagaan pencegahan rambatan api ke kebun perusahaan
2.8. Menyimpan persiapan cadangan tampungan air untuk musim kering, menggunakan kontrol ketinggian tabat parit, pembuatan pintu air keluar masuk, pembuatan waduk/kolam/embung/
sumur bor sebagai sumber air untuk persiapan pemadaman api bila dimungkinkan