f1e28814-53a6-4c77-815d-17ba8c2ae92d

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 22
LAPORAN INDIVIDU LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DIAGNOSIS CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Prakiek Profesi Keperawatan Departemen Keperawatan Medikal Bedah Di Ruang Berlan Lt 3 (Sarat) RSUD Dr. H. Moch, Ansari Saleh Banjanmasin ‘Okh: Nama : Nur Aprilia Wulandari NIM : P17212215112 PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS MALANG JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG TAHUN AKADEMIK 2021/2022 LEMBAR PENGESAHAN Laporan Pendahuhuan dan Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Diagnosis Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Berlan Lt 3 (Saraf) RSUD Dr. H. Moch. Anshari Saleh Banjarmasin periode tangg:l 15 sid 20 Bulan November Tahun Akademik 2021/2022. Telah disetujui dan disahkan pada tanggal ... Buln .....s..0 Tahun 2021 Banjarmasin, 15 November 2021 Preceptor Laban RS Preceptor Akademik usmiladiyah, S.Kep.Ners) (Hammad, S.Kep,.Ns,M.Kep) NIP.1980090 12008012022 NIP.19770S01200501 1005 Mengetahi, Kepala Ruang Bertian (Andi Jaya, $.Kep.Nersy NIP.19730601 199211002 LAPORAN PENDAHULUAN CONGESTIVE HEART FAILURE Konsep Dasar a. Pengertian Gagal Jantung (HF/CHP) terkadang disebut dengan gagal jantmg kongestif’ adabh ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumih cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan. Gagal janfung merupakan sindrom klinis yang ditandai dengan kelebihan beban (overload) cairan dan perfusi jaringan yang buruk. Mekanisme terjadinya gagal jantng kongestif meliputi (diastole) sehingga curah jantung lebih rendah carinii normal, Curah jantung yang rendah dapat memunculkan mekanisme kompensasi yang mengakibatkan peningkatan beban Kerja jantung dan pada aklimya terjadi resistensi pengisian jantung, (Brunner & Suddart, 2018 dalam Oktika, 2021). Gagal januung Kongestif adatah keadaan ketika jantung tidak mampu lagi memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sitkultsi tubuh untuk kepethan metabolisme _jaringan tubuh pada Kondisi tertenty, sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi (Aspiani, 2014). b. Btiobogi Menurut Karson (2016) dalam Oktika (2021) ada beberupa etiologi dari gagal junting, adalsh sebagai berikut: L. Kelainan Otot Jantung Gagal jantung:sering terjadi pada penderita kebiinan otot jantung, disebabkan menurunya kontraktilitis jantung, = Kondisi yang mendasaripenyebab keliinan fimgsi otot mencakup_ateriosklerosis koroner, hipertensi arterial, dan penyakit degeneratif atau inflamasi. 2. Ateroskletosis coroner Ateroskkerosis koronet —mengakibatkan dlsfingsi— miokardum arena tergangeunya aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat), Infick miokardium (keratin sel jantung) biasanya men dahului terjadinya gagal Jantung, Peradangan dan penyakit miokardium degenerative, berhuburgan dengan gagal jantung kareme kondisi yang secara fangsung = merusak serabut jantung Menyebabkan kontraktlitas ‘menurun, 3. Hipertensi sistemik ataw pulmonal Meningkat beban kerja jantung dan pada gilranya mengakibatkan hipertropi_serabut ofot jantung. 4. Peradangan dan penyakit Miokardium Degeneratif’ Sangat berhubungan dengan gagal jantung karen kondisi ini secara langsung menssak serabut jantung, menyebabkan kontakiiltas menurun, 3. Pemyakit Jantung Lain Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jamtung yang sebenamya, yang secaraangsung —mempengaruhi—_jantung, Mekinisme biasanya terkbat mencakup gangguin alinan darah yang masuk jariting (stenosis Katup semiiner). Ketidak mampuan jantung untuk mengisi darah (tamponade, pericardium, perikar konstriktif, atau stenosis AV), Peningkatin mendadak afterload. 6. Faktor Sistemik Terdapat sejumlah fictor yang berperan dalam perkembangan dan benitnya gagal ginjal. Meningkatnya Iaju metabolisme, hipoksia dan anemia memerlukanpeningkatan—curah jantung unk memerubi keburuban oksigen sistemik, Hipoksia dan anemia juga dapat menuruikan suphi oksigen ke janiung. Asklosis respiratorik atau metabolk dan abnormatita elektronik dapat menurukan konirakiilitas janiumg, ce. Kbsifikasi Pada pasien gagal jantung dapat dikkisifkasikan sesuai dengan gojala serta tingkat keparaan pasien. Berdasarkan New York Heart Association (NYHA) dak PERKI, (2019) dam Obtika (2021) pasion dapat diklasifikasikan sebagai berikut: |. Khsifikasi gagal jantung berdasarkan Kapasitas fingsional Kelas ‘Gejala Pasien (Kapasitas fungsfonalp T Tidak terdapat batasan dalam mebkukan aktivias fK, Aktivias fisik seharifari tidak menimbukan keelaban, palpiiasi, atau sesak mapas i Terdapat batasan Karakterstk rngan. Teak terdapat kelikan saat istirahat namin aktivias fish schari-hari menimbulkan —palpitasi keletahan_atau sesak napas TH | Terdapat batasan Karakierstk bermakna, TWok terdapat helen saat istiahal, tetapi aktivias fis ringan menyebabkan kelelahan, alpitasi_. sesak a [V | Tiiak dapat mebkukan akiivias sik tanpa Kekihan Terdapat gejakt saat istirahat_ Keluhan_meningkat_saat melakukan_aktivitas 2, Kisitikasi gagal jantung berdasarkan struktural jantung Kelas Struktur Jantung Stadium A | Memiiki resko tinggi untuk berkembang menjadi gagal janiung. Tidak terdapat gangguan structural atu fingsional jantusig tidak lerdapat tanda dan gejala Stadium B | Tekh torbentuk penyakitt struktur jantmg yang berhubungan dg perkembangan gagal_jantung, tidak terdapat anda dan gejake fadium © | Gagal jantung yang simplonaiik berhubmgan dengan penyakw structural jantung_ye mendasari Stadium D']Penyakit jantung structural lanjut seria gejala gagal jantung yg sangat bermukna saat istirakat walupun sudah mendapat terapi medis maksimal (reftukter) d. Patofisiologi Bik cadangan jantung untuk berespons terhudap stress. tidak adekuat dalam memenuhi kebutuhan metabolik tubuh, mika jamung gogal umuk melakukan tugasnya sebagai pompa, akibamnya terjadih CHF. Jka reverasi janting nomal mengakimi kepayahan dan kegagabn, respon fisiologis tertenta pada penururan curah jantung adalah penting. Sera respon ini menunjukkan upaya tubuh untuk mempertahankan perfisi organ vital telap normal Terdapat empat mekanisme respons primer terhaap CHF meliputi 1. Meningkatnya aktivitas adregenik simpatis 2. Meningkatnya beban awal akibat aktivasi neroborman. 3. Volume cairan berk-bih, 4. Hipertrofi_ ventrikel. Keempat respon ini adalth upaya untuk mempertabankan curah jabtung pada tingkat normal atay hampir formal pada gayal jantung dini dan pada keadaan istirahat, Namun, kelainan pada kerja ventrikel serta menurumya curah jantumg bisanyatampak pada saat beraktivitas, Dengan bertanjumya CHF, maka kompensasi akan menjadi semakin kurang efektif 1. Meningkatnya Aktivitas Adrenergk Simpatis Mermnummya volume sekucup pada gagal jantung akan membangkiikan respon simpatis-kompensatoris, Meningkatnya aktivitas adrenengik simpatis merangsang pengeluran kavekolamin dati sirafsaraf adrenergik jantung dan medula adrenal Denyut jantung akon meningkat secara maksimal untuk mempertahankan curah jantung Arter) periter juga mebkukan vasokonstriksi untuk menstabikan tekanan arteri dan redistribusi volume darah dengan mengurang’ —aliran darah ke organ-organ yang rendah metabolismennya seperti kult dan gitjal Hal itd bertujuan agar perfisi ke jantng dan otsk dapat dipertahankan. Venokonstriks! akan meningkatkan aliran balk vena ke sisi Kanan jantung, untuk selinjuinya menambah kekuatan konstraksi sesuai dengan hukum staring, Pada keadaan CHE, baroreseptor dinktivasi sehingga menyebabkan peningkaian aktivitas simpatis pada jantung, ginjal dan pembulih darah perifer. 2. Peningkatn Beban Awal Mebhii Sistem RAA Aktivasi system —rerim- = angiotensin-alosteron (RA) menyebabkan retensi atrium dan air olet ginjal, meningkatkan volume ventrikcl, dan regangan. serabut. Peningkatan. beban awal ini akan menambah kontraktiitas miokardiam sesusi dengan hukum Starling, 3. Mekanisine yang méngakibatkan dktivasi sistem RAA pada gagal jantung, masit, belum jetas Sistem RAA beriujuan uniuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit_ yang adekuat seta mempertahankan tekanan darah, 4. Hipentropi ventrikel Respons terhadap kegagalan jantung lainnya adakth _bipertrofi ventrikel atau bertambahnya ketebakin dinding vertikel. Hipertrofi meningkatkan jumbh sarkomer dalam —sel-sel__miokardium, bergamtung pada jenis beban hemodinamil yang mengakibatkan gaigal jantung Sarkomer dapat beriambah secara paral atau sere ‘Terjadinya respon miokardium terhadap beban vokime seperti pada regugktasi aorta, ditandai dengan dittasi dan bertambahannya ketcbaln dining Kombinasi ini diduga merupakan akibat dari bertambahnya jumkh sarkomer yang tersusun secara set Kegngalin pada jantung dapat dinyatakan sebagai kegagalan sisi kici atau sisi karan jantung. Kegagatan inilah dapat beckunjut dengan kegngakin pada sisi yang lain dan manifestasi Kiinis yang sering menampakkan kegagakn pemompaan total. Manifstasi klinis gagal jantung HE Kanan adalah: edema, distensi vena, asites, nokturia, penambahan BB, peningkallan tekanan vena perifér, peningkatan atrium Kanan, Sedangkan munifestasi Kins yang terjadi pada gagal jantung kiti adalh dyspnea, orthopnea, siinosis, batuk berdahak atau batuk darah, erm, peningkalan tekanan pulmonary kapiler, peningkatan tekann atrium kiri (Padila, 2012 dalam Oktika, 2021). Tanda dan gefate Manifestasi Kins gagal jantung dapat diubungkan dengan venirikel yang mengikimi gangguan, Gagal jantung. kisi: mem manitestasi yang berbeda dari gagal jamung kanan. Pada gagal jantung kronik, pasion dapat menuyjukkan tanda dan gejala dari kedua tipe gagal jantung_ tersebut: 1) Gagal Jantung. Kiri a) Kongestif’ pulnonal: dipsnea, baiuk, kreleks para, kadar saturasi oksigen yang rendah, adanya bunyi jamtung. tambahan b) ¢ d) Q = hp i a) b) bunyi jantung $3 atau gallop ventrikel bisa dideteksi: metab auskultas i, Dyspnea saat beraktiftas (DOE), ontopnea, dyspnea noctumal paroksismml (PND) Batuk kering dan tidak berdahak di awal, km kelamman dapat berubah menjadi batuk berdahak Sputum berbusa, banyak, dan berwama pink (berdarah) Krekels pada kedus basal para dan dapat berkembang, menjadi krekels di sehiuh area paru Perfusi jaringan yang tidak memadai Oliguria dan nocturia Dengan berkembangnya gagal janting akan timbul gejala- gcjal seperti: gangeuan pencerraan, pusing, sakit kepala, konfisi, gelisah, ansictas, kulit pucat atau dingin dan kembab Takikardia, lemah, pulsasi lemah, keletihan Gagal Janiung Kanan Kongesti pada jaringan visceral dan perifer Edens ekstremiias bawah (edema dependen), hepatomegaly, asites (akumuasi cairan pada rongga peritoncum), kehiangan nafsu makan, mul, kelemahan, dan peningkatan berat badan akibat penunpukan cairin (Brunner & Suddart, 2018). Pemeriksaan_petunjang 1) Ekokardiogram ) Ekokardiograti 2 dimensi (CT-Sean) b) Ekokardisgrafi- model M ©) Ekokardiografi Doppler (dapat memberikan pencitraan dan pendekatan transesofageal terhadap jantung) 2) Sinar X dada 3) Ekktrokardiogram (EKG) Pemeriksaan Laboratorium: elektrolit serum, BUN, kreatinin, TSH, hing darah lengkap (CBC), peptide natriuretic otak (BNP) urinalisis 4) Kateterisasi Jantung Pada tekanan abnormal jantung merupakan indikasi dan membantu membedakan gagal jantung kanan, gagal jantung: kiri, dan stenosis kotup atau insufisiens 5) Analisa Gas Darah (AGD) 6) Blood Ureum Nitrogen (BUN) dan kreatinin ‘Terjadinya peningkatan BUN dan kreatinin: menunjukkan pemuninan fimgsi ginjal Penialaksainaan Penatalaksanaan gagal jantung bertujuan untuk meredakan gejakt, memperbaiki status fimgsional dan memperbaiki kuslitas hiidup, Serta meningkatkan harapan hidup pada pasien, Penilihan terapi sangat bergantung pata tingkat keparahin dan kondisi pasien dan dapat mekpuli medikasi oral dan IV, perubahan besar pada gaya hidup, pemberian tambahan oksigen, pemasangan alat bantu, Berikut tatalaksana gagal jantung /HF menunt Nurafif & Kysuma, (2015) dakin Oktka (2021), 60 tahun, Keluhan Utama dan Riwayat Penyakit Sekarang Keluhan tame yang sering dikeluhkan adalih sesak di dada, kekimafin saat beraktivias disertai nyeri tekan (lengkapi dengan pengkajian PORST bil ada myer, parovimal nocturnal dyspnea (lerbangun tengah malam hari akibat sesak), . Riwayat Penyakit Dahuia Apakah sebelumnya Klin mengitap hipertensi, sering meresakan fnyeri pada dada, iskemia miokardium. Tanyakan mengenai obat- obatan yang biasanya diminum okkh kien, Obat-obatan penghambat beta, diuretik, nitrat, dan antihipertensi, Riwayat Penyakit Kehuarga Penyakit yang pemah did terdapat anggota keluarga yang meninggal pada usin produktif dan penyebab kermatiannya, Riwayat dakim kehurgs ada yang menderita penyakit januung, diabetes, stroke, hipertensi atau perokok, Riwayal, Psikososial meliputi rita oleh anggota Keluarga, apakah Apakah terdapat gangguanpsikolags seperti kecemasan berkbihan terkait pemakit yang disk, riwayat gangeuan jw etuarga, dukungan kehurga, Poli Aktivitas Sehar-hari (ADL) Aktivitas schim di rumah dan di numth sakit pasien. Apakah dilakukan secaramandiri atau dengan bantuan minimal, penuh. 7. Pemeriksann Fisik a Kondisi umare (Composmentis sampai_ dengan coma), kekmahan dankeleahan, . Pemetiksaan tanda-tnda vital : (TD, RR, Nadi, Sulu, SpO2, BB, TB) . Pemeriksaan Fisik 1) Kepaki dan her : konjunctiva pucat, distens! vena jugularis (),adanya tanda-tanda anemia, bibir kering, sianosis 2) Pemeriksaan Dada Pemafisan ; dyspnea saat beristimhat atau saat aktivitas, ‘ortopnea, takipnea, batuk dengan atau tanpa_ sputum, retraksi dinding dada, adanya suara napastambalan (biasnya ronchi, wheziing, rales) Sirkuhsi TD dapat moningkat atau menuran, takikardia, sianosis perifer, nyeri dada, Suara jantung tambahan $3 atau S4 mungkin mencerminkan terjadinya kegagalan jamtung dan ventrikel kehilangan kontraktilitasnya, 3) Pemeriksaan abdomen : asites, nyeri tekan, hepatomegaly 4) Pemeriksaan ekstremitas dan Integumen: sianosis. periter, akral teraba dingin, pucat, terdapat pitting edema 5) Pemerksaan genifalia : kemungkinan tendapat edema pada area genitalia, terdapat keluhan berkemih, diare atau konstinasi, Pemeriksaan Penunjang Pada pasion dengan HF pemerksaan penunjang dapat mekii pemeriksaan rongten dada/foto. thorax, pemeriksaan kimia darah, pemeriksaan fimgsi hati, fab urin lengkap dan hinnya sesuai kondisi pasion. 1) EKG memmjukkan : adanya S-T clvasi yang merupakan tanda dari iskemia, gelombang T inversi atau hiking yang merupakan tanda dari injury, dan geborbang Q- tanda adanya nekrosis. 2) Analsa gos darah menunjukkan terjadinya hipoksia atau adanya prosespenyakit pari yang kronis atau akut. 3) Elektroli: —ketidakseimbangan yang memungkinkan’ tegadinya penurunan konduksi jantung dan kontraktilitas jammung seperti hipo atauhyperkalemia, Chest X Ray menunjukkan mmungkin normal ata adaya kardiomegali, CHF, atau ancurisma ventrikuler. 4 b. Dingnosa Keperawatan 1) (D.0008) Penurman cursh jantung 2) (0.0003) Ganggtan pertukaran gas 3) (D.0005) Pots mapas tidak efekiit 4) (D.0022) Hipervolemia 5) (D.0077) Nyeri akut 6) (D.0078) Nye kronis 7) (D.0056) Intoleransi Aktivitas 8) (D.0060) Risiko Intokeransi Aktivitas ce Rencana Keperawatan DRT CRT SIT RASTONAT: (DORE) Feanean caak | (C03608) Cush Jans TAROTE) Peawaaas rine | Ts Wieaiasl yang” pal jay Setchh ciberian smemalabkan pembeisn hepervatan add ‘ucrvemsi yang tpat torapian maak trata 2. Mem yang tcpat dengan krieria has 1. Kekwen madi iervensi yang tpat rmcrnghat dengan skal 3. Mengetaha ada pendhan 2 Papesst mera deme veka darth 2. Ganbaeas EKG mins pas EKG 9, Meonbeeres Kean jammng dengan tad EKG yang feare 10. Menge ale einai dan pemnian Fadatind LBerariam 1. Mentha doa nba pasdatchaman dar aba sktivias dan pemberan oat ‘renown ee & Montor EKG 12 sadapan 8. Montor arin china una da fewer) 10 Monsor i ubortrken jig (rm. Eko ram jmting BND, Nipeo-BNP) anima, ji perks 2 Rutk ke progam! retains DOS Pal Ta Wa TOTOTT) —Mansees Sala] T— Mageatar pal rapes pan Ser Nate 2, Mangaka Slsye aa pe Oinsees fonahan dan eRESn “pol Te Monitor pola apts | mapas (charms, Redan | 3, Adanya_peourpakan sputum tush mpas) shan menpengaruhi jalan mapas pasif daniatu okt Serkan akthias ditrasi yang meryerangkan Fastias duckde asi ‘smal tir, jk ak dapat bempindah ata henahin Aderkan tah baring Ajurkan DAFTAR PUSTAKA Aspiani, RY. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskular Aplikasi NIC&NOC. Peneribit, EGC. ‘Oktika, K.2021. Asuhan Keperawatan Pada Ny. P dengan Heart Faire di Ruung Aihngea 4.2 RSUD Kanjuruhan Kepanjen [Professional thesis, Universitas Mubammadiyah Malang]. Google Scholar. Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia; Definisi dan Indicator Diagnostic, Jakarta : DPP PPNI Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 2017, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia ‘Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta : DPP PPNI Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kritera Hasil Keperawatan, Jakarta : DPP PPNI

You might also like