Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 38
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA "REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA, NOMOR 3 TAHUN 2019 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN/ATAU PERANGKAT TELEKOMUNIKASI LOW POWER WIDE AREA DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT Menimbang POS DAN INFORMATIKA, bahwa sesuai ketentuan Pasal 71 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomar §2 Tahun 2000 tentang. Ponyelenggnraon Telekomuniasi, setiap lat dan Perangkat telekomunikasi yang dibuat, dirakit, dimasuldkan untuk diperdagangkan dan/atau digunakan 4 wilayah Negara Republi Indonesia wajiby memenuhi persyaratan teknis; Dahwa sesuai Ketentuan Pasal 15 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomer 1 Tahun 2019) tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Berdasarkan Izin Kelas, persyaratan teknis alat dan /atat perangkat telekomunikasi yang menggunakan spektrur | freluensi radio berdasarkan Inin Kelas ditetapkan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika; Mengingat bbahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana imaksud dalam huruf a, dan hurufb, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika tentang Persyaratan Teknis Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi Low Power Wide Area: Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang ‘Telekomunikasi (Lembaran Negara Republile Indonesia ‘Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881}; Peraturan Pemerintah Noor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980); Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang: Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomar 3981}; Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2015 tentang. Kementerian Komunikasi dan Informatika; Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatica Nomor 22 Tahun 2014 tentang Penggunaan Pita Frekuensi Radio| 2.9 GHz untuk Keperiuan _Penyelenggarasn ‘Telekomunikasi Bergerak Seluler dan Realokasi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1.9 GHz yang Menerapkan Personal Communication System 1900 ke Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1047}; Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 30 ‘Tahun 2014 tentang Penataan Pita Frekuensi Radio 800 MHz untuk Keperluan Penyelenggeraan Jaringan Bergerak Seluler (Berita Negara Republik Indonesia ‘Taluun 2014 Nomor 1282}; Menetaplan 7. Peraturan Menteri Kemunikeasi dan Informatika Nomor 19 ‘Tahun 2015 tentang Penataan Pita Frekuensi Radio 1800 Miz untuk Keperluan Penyelenggnraan —Jaringan Bergerak Seluler (Berita Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2015 Nomor 660); 8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 12 ‘Tahun 2017 tentang Penggunaan ‘Teknologi pada Pita Frekuensi Radio 450 MHz, 900 Mite, 2.1 GHz, dan 2.3 GHz untuk Penyelenggaraan Jaringan Bergerake Setuler (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 813); 9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 6 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1019); 10. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 16 ‘Tahun 2018 tentang Ketentuan Operasionsal Sertificas! ‘Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi (Berita Negara ‘Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1801); 11. Peraturan Menteri Kemunikasi dan Informatika Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Berdasarkan Tgin Kelas (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 459}; MEMUTUSKAN: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA—TENTANG. PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN/ATAU PERANGKAT ‘TELEKOMUNIKAS! LOW POWER WIDE AREA. Pasal 1 () Setisp slat dan/atau perangkat telekomunikasi low power wide area yang dibuat, drat, dimasukkan untube diperdagangkan dan/atau digunakan di Wilayah Negara Republi Indonesia wajib memenuhi persyaratan teknis, (2) Alat dan/atau perangkat telekomunikasi low power wide area sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memupakan lat dan/atau perangkat berdaya pancar rendah dengan ccakupan luas yang menyediakan komunikasi radio pada pita frekuensi radio tertent (9) Alat dan/atau perangkat telekorunikasi low power wide ‘area sebagaimana dimaksud pada ayat (I) yaity & alat dan/atau perangkat fow power wide area ronseluler; dan, B. lat dan/atau perangkat fow power wide area selule. Pasal 2 Persyaratan teknis slat dan/atau perangkat low power wide area scbagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) terri dai @persyaratan teknis alat dan/atau perangleat fow power wide area nonseluler sebagaimana tercantum daban Lampiran 1 yang merupakan bagian ‘dale terpiaahlean dvi Peraturan Ditektur Jenderal ini; dan 1b. persyaratan teknis alat dan/atau perangkat low power ‘wide area seluler sebagaimana tercantum dalam Lampiran Il yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal in Pasal 3 Alt dan/atau perangkat telekomunikasi low power wide area sebagsimana dimaksud dalam Pasal 1 wajib factory lock secara permanen agar hanya dapat beroperasi pada pita frekuensi radio yang ditetaplean, Pasal 4 Penilaian terhadap pemenuhan Kewajiban setiap persyaratan teknis slat dan/atau perangkat telekomunikasi ow power wide area sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3 dlilaksanakan melalui sertifikasi slat dan/atau_perangkat lelekomunikasi sesuai ketentuan peraturan perundang- ‘undangan Pasal 5 Direktur Jenderal melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap —penggunaan slat dan/atauy —perangkat tlekomunikasi low power wide area, Pasal 6 Peraturan Direktur Jenderal ini mula berlaleu pada saat itetaplan. Ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 16 sei 2019 DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKMf POS DAN INFORMATIKA, ISMAIL TAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIEA NOMOR 3 TAHUN 2019 ‘TeNTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN/ATAU PERANGKAT TELEKOMUNIKAS! LOW POWER WIDE AREA PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN/ATAU PERANGKAT TELEKOMUNIKAST LOW POWER WIDE AREA NONSELULER ‘Ruang lingkup persyaratan Teknis Alat dan/atau Perangkat Telekomunikas Low Power Wide Area Nonseluler dalam peraturan ini adalah BABI: Ketentuan Unum; BABI: Persyaratan Teknis; RABI : Metode Pengujian dan fyarat Tambshan Seif paBL KETENTUAN UMUM. AL Definisi 1, Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi Low Power Wide Area Nonseluler yang selanjutnya disebut Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonseluler adalah Alat dan/atau Perangkst Telekomuntkasi berdaya pancar rendah dengan cakupan Tuas yang boeroperasi di Iuar pita frekuensi radio untuk keperluan penyelenggaraan jaringan bergerak seller. 2. lat dan/atau perangkeat telekormunikasi LPWA Nonseluler terdiri dari dua bagian yates: Bnd Node; dan b. Gateway, End Node LPWA Nonseluler adalah Alat dan/atau Perangkat ‘Telekomunikasi LPWA Nonseluler yang mengirimkan sinyal kepada dan menerima sinyal dari gateway LPWA Nonseluler, Gateway LPWA Nonseluler adalah alat dan/ atau perangkat pernancar dan penerima LPWA Nonseluler berikut antenanya yang berfungsi ‘untuk menyediakan onektvitas, manajemen dan kontrol terhadap end device yang memiliki backhaul dengan teknologi yang lain, 5. Alt dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonseluler narrowband adalah Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonseluler single channel dengan lebar kanal frekuensi radio (channel bandwidth) paling besar 200 kHe dan memilki subchannel bandwith paling besar 600 Hi. 6. Ala dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonseluler wideband adalah perangkat LPWA nonseluler dengan lebar kanal frekuensi radio (channel bandwidth) paling besar 250 ltl, Singkatan Dalam Peraturan ini yang dimalesud dengan: 1 ac Alternating Current 2. CISPR : Comité Intemationale Spécial des Perturbations Radielectrotechnique (ternational Special Commitee on Radio Interference, IEC) 3B decibel 4. dBm + decibel mil watt 5. pe Direct Current 6 EMC: Blectromagnetic Compabity 7. FCC: Pederal Communications Commission 8 mW: mill Wate 9. SAR: Specific Absorption Rate 10, SELV : Safety Bxira Low Voltage A BABI PERSYARATAN TEKNIS Persyaratan Umum atu Daya Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonseluler dapat dicatu daya AC atau DC, Untuk perangkat yang dicatu daya AC, semua tolok ukur parameter hharus terpenuhi saat menggunakan cat daya tegangan AC 220 V 10% dan frekuensi 50 Hz 12%, Bila menggunakan cat daya cksternal (misalnya converter daya AC/DC}, catu daya eksternaltidake boleh mempengaruhi kemampuan perangkat untuk memenuhi ‘semua tolok wkur parameter teknis, Persyaratan Radiasi Non-Pengion Alat dan/atau Perangkat ‘Telekomunikasi LPWA Nonseluler wajib ‘memenuhi pedoman International Comission on Non-lonising Radiation Protection (ICNIRP). Jika belum ada balai uji dalam negeri yang vmampu melakukan pengujion perayaratan radiasi noipeugivn ‘dengan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional, maka persyaratan ini tidak wajib dipenuii (voluntary) ‘abel 1, Batasan paparan medan lstrike dan medan magnet untuk pita ‘telatensi radio sampas dengan 10 GHe pada Bnd Node LBWA Nonseluler rue” | Rosiang Frelvenst | Tacalzed SAR oad Exposure Characeric [ROHR TT Peas ‘Gasipational Bxposure’ | 10 Mile = 10 OF 10 (General Public Bxposure™ [10 Miis= 10 GHE 2 (bower level: > 20 mW dan Jarak dani Tubuk : 20 om) Catatan: 4 Cemupational Exposure dipersyarathan bagi End Node LPWA [Nonsetuler yang dikenakan pada tubub untuk keperiuan pekerjaan (inissinya di industei manufaktue); % General Public Exposure dipersyaratkan bagi End Node LPWA Nonseluler yang digunakan pada atau dekat tubuh oleh smasyarakat umum. ‘Tabel 2. Batasan Paparan Hlectto Magnetic Fields EMF) untek Gateway LEWA Nonseluler al se Bigiaiont Rentang at) fhe | pa | plane ware Frekuenss | Svength | Srongih WT) | power density Wie} | amr ‘wm “400 ~ 2000 | 1375 | —o.00a7 | —o.GoaT7 ay Mile fi " : Persyaratan Electrical Safety Pengujian keselamatan listrik Alt dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonseluler wai dilakulean untuk memenuhi persyaratan yang éidefinisikan dalam standar IBC 60950-1 Parameter yang harus dipenuhi adalah: 4. tegangan berlebin; dan b. arus bocor: ‘lat dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonseluler yang hharus memenuhi tolok ulur parameter keselamatan listrik adalah: ‘4 Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonseluler yang dicatu daya oleh catu daya eksteral, converter daya AC/DC, atau charger/ power adapter, dan '. Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonseluler yang, Dekerja dengan SELV dalam lingkungan yang memungkinkan tegangan berlebih dari jaringan telekomunikasi, SELV meryjuk kepada tegangan yang tidak melebihi 42,4 V peak atau 60 V DC. Persyaratan EMC ‘lat dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonseluler wajib ‘memenuhi SNI ISO/IEC CISPR 32 - 2018. Untuk penilaian EMC, balai wi harus mengklasiikasikan Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonseluler ke dala erangkat: & untuk keperluan tetap (tidak bergeral, keperiuan berkendara (vaitu terminal yang tersambung dengan charger mobil atau cat daya DC}; atae b. untuk Keperluan portabel/bergerake (yaita dicatu daya oleh Dateraiinternalnya). Xlasifkasi ini igunakan untuk menentukan persyaratan EMC mana ‘yang berlaku (emisi dan kekebalan) Pengukkuran Blecromagnetic Interference (EMI) atau emis 4. Pengukuran emisi radiasi harus dilakukan pada peranghat tambahan yang tidak tergabung dengan Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonseluler dengan persyaratan Kelas B dari §4 dan Tabel A.4 dan AS dari SNI ISO/IEC CISPR 32 - 2018, 5. Pengukuran emisi konduksi harus dilakukan pada DC power port dari End Node LPWA Nonseluler yang diperuntukkan untuk keperluan berkendara dengan persyaratan Kelas B dari §4 dan ‘abel A.10 dari SNI ISO/IEC CISPR 32 - 2018, © Pengukuran emisikonduksi pada AC mains port harus dllakukan untuk Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonseluler yang memiliki charger atau sestai dengan persyaratan Kelas B yang ditetapkan dalam §4 Tabel A.10 dari SNI ISO/IEC CISPR 32 - 2018. Alat dan/atau Perangkat ‘Telekomunikasi LPWA Nonseluler dengan DC power port yang ieatu daya olch sebuah dedicated AC/DC power dianggap sebagai perangkat yang dicatu daya AC. 4. Pengukuran emisi kondulsi harus dilaleukan pada port jaringan ‘kabel dari Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA. Nonseluler dengan persyaratan Kelas B dari Tabel A.12 dari SNI 1S0/TEC CISPR 32 - 2018; atau §8.7 dari ETSI EN 301 489-1 Catatan 1: Jika Alst dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonseluler merupakan modul yang dimaksudkan untuk ddipasarkan dan dijual secara terpisah dari ramahnya, modu tersebut harus diukur sedikitaya satu kali dengan rumabnya. Catatan 2: Pengukuran emisi yang dilakukan menurut FCC Part 15 Subpart B untuk unintentional radiator (§15.105 dan §15.106) dapat diterima sebagai alternatif terhadap SNI IS0/I8C CISPR 32 - 2018, 5. Persyaratan Operasional dan Lokalisasi Data Setiap Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonsetuler \wajib memenui ketentuan & mengikuti Ketentuan teknis yang ditetapkan, sehingga dapat berkomunikasi dengan Alat dan/atay Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonseluler lainnya dengan teknologi yang sama; }. tidak boleh dibuat fasiltas kontrol eksternal atau fasilitas kontrol yang mudah diakses yang memungkinkan terjadinya penyesuaian operasional lat dan/atau.—_Perangkat Telekomuniiasi LPWA Nonseluler yang tidale sesuai dengan persyaratan teknis dalam Peraturan ini; dan © Gateway LPWA Nonseluler wajib mempunyai kemampuan untuk dapat memastikan aliran data pelanggan tidake keluar dari wilayah Indonesia antara lain dengan membuat firmware yang ‘mudah dikonfigurasi atau teknik lain yang dianggap perks agar data tetap terjamin transparansi dan alirannya tidak ke luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Contoh koniigurasi setting firmware pa “gateway. conf ( 'server_address" address Indonesia, "serv_port up's 0%, ‘seru_port down xx, “keepative interval: ce, “stat interval’ ce, ‘push timeout ms" Gateway LPWA Persyaratan Konformitas Setiap Alat dan/atau Perangkat Telekomuni rmemenuihi karakteristik utama sebagai berkut: 1. Pita Frekuensi Radio 920-925 Miz 2. Daya Panear a Perangkat LPWA Nonseluler Wideband + Tx Power Endl Node = 100 mW BIRP = Pr Power Gateway (conducted), = 200 mW = Pe Power Gateway £400 mW BIRP i LPWA. Nonseluler wai . Perangkat LPWA Nonseluler Narrowband ‘Tx Power End Node 250 mW BIRP (@engan surat pernyataan dari penyelenggera telekomunikasi) + Tx Power Gateway (conducted): < 200 mW = x Power Gateway 5 400 mW BIRP 3. Lebar Pita (bandwidth) Wideband 2 £250 kite Narrowband + 200 kite 4. Duty Cycle | Alt dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Nonscluler Wideband Downlink 51% ~ Uplink 51% b. Alat dan/atau Perangkat Telekomunileasi LPWA Nonseluter Narrowband = Downtink <10% + nbn % Maksimum Spurious emission LPWA Nonseluler: 96 dB8m (ETSI 200 20) ©. Filter (melekat atau terpisah pada perangkat} pada Gateway LPWA Nonseluler dengan outof-band rejection > 50 dB pada 915 MHz dan 925 met, BAB IIL METODE PENGUJIAN DAN SYARAT TAMBAHAN SERTIFIKASI Metode Penguiian Pengujian terhadap Alst dan/atau Perangkat Telekomunikesi LPWA Nonseluler dilaksanakcan berdasarkan metade pengujian yang dlikembangkan dan divalidasi oleh balai ii yang terakreditasi Syarat Tambahan Sertifikasi Pemohon sertikasi Gateway LPWA Nonseluler harus menyertakan surat Pemyataan yang menjamin agar lalu Hintas data tetap berada di wilayeh yuriediksi Negara Kesatuan Republi Indonesia dan tidale ‘mengalihanme-routing data Keluar wilayah yurisdilsi Negara Kesatuan Republik Indonesia, DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANOKAG POS DAN INFORMATIKA, ISMAIL LAMPIRAN It PERATURAN DIREKTUR —JENDERAL. SUMBER DAYA DAN. PERANGKAT PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA NOMOR 3 TAHUN 2019 ‘TENTANG, PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN/ATAU PERANGKAT TELEKOMUNIKASI LOW POWER WIDE AREA PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN/ATAU PERANGKAT TELEKOMUNIKASI LOW POWER WIDE AREA SELULER Ruang Lingkup persyaratan telnis Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi Low Power Wide Area Seluler adalah: BABI BABI BAB It + Ketentuan Unum; + Persyaratan Tekais; Metode Pengujian dan Syarat Tambahan Sertifikasi BABI KETENTUAN UMUM AL Definisi 1 ‘Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi Low Power Wide Area Scluler yang selanjutnya disebut Alat dan/atau Perangat ‘Telekomunikasi LPWA Seluler adalah Alat dan/atau Perangkat ‘elekomunikasi berdaya pancar rendah dengan calcupan luas yang bberoperasi pada pita feekuensi radio untuk keperiuan penyelenggaraan jaringan bergerak seluler, ‘lat dan/atau perangkat telekomunikasi LPWA Seluler terditi dari ua bagian yaitu Subscriber Station: dan b. Base Station, ‘Subcriber Station LPWA Seluler, yang selanjutnya disebut S$ LPWA Seluler adalah lat dan/atau perangkat telekomunikasi yang ‘menggunalcan standar teknologi Narrow Band Internet of Things (NB- ToT} dan/atau Long Term Evolution Machine (LTE-M) yang berada pada pengguna, 4. Suberiber station LPWA Seluler yang menggunakan standar teknologi [NBT teriei dari SS Kategori NBI dan NB2. 5. Suberiber station LPWA Seluler yang menggunakan stander teknologi LTE-M terdir dari SS kategori M1 dan M2. 6 Base Station LPWA Seluler, yang selanjutnya disingkat BS LPWA Seluler adalah alat dan/atau perangkat telekomunikasi yang berfungsi untuk menyediakan konektivitas, manajemen, dan kontrol terhadap $5 LPWA Seluler yang menggunakan standar teknologi Narrow Band - tntemet of Things (NB-I0T) dan/atau Long Term Boolution - Machine (LTB-M), 7. BS LPWA Seluler dengan standar teknologi NE-IoT terdiri dari keategori NB dan NB2. 8. BS LPWA Scluler dengan standar teknologi LTE-M terdiri dari eatogori M1 dan M2. Singkatan 1, ACLR = Adjacent Channel Leakage Ratio 2. CISPR: Comité Internationale Spécial des Perturbations: Radlcelectrotechnique Intemational Special Committee on Radio Interference, IEC) 3. BMC: Electromagnetic Compatibitty 4. EMP: Blectromagnetic Fields 5. BUTRA : Evolved UMTS Terrestrial Radio Access 6. EVM: Brror Vector Magnitude 7 PDD: Frequency Division Duplex 8. FRC: Fixed Reference Channel 9. OFDMA : Orthogonal Frequency Division Multiplex 10. PDSCH : Physical Downlink Shared Chane! 11. QPSK = Quadrature Phase-shift keying 12, RB Resource Block 13, RF Radio Frequency Safety Extra Low Voltage ‘Time Division Duplexing User Equipment 17. UMTS: Universal Mobie Telecommunications System 18, UTRA UMTS Terrestrial Radio Access BABIL PERSYARATAN TEKNIS. Persyaratan Umum 1. Catu Daya Alst dan/atau Perangkat Telekomunikast LPWA Seluler bisa dicetu daya AC atau dicatu daya DC. Untuk perangkat yang dicatu daya AC, semua toloke kur parameter hharus terpenuihi saat menggunakan cata daya tegangan AC 220 V 4 10% dan frekuensi SO Hz * 2%. Bila menggunakan eat daya ccksternal (misalnya converter daya AC/DC), eatu daya eksternal tidale boleh mempengaruhi kemampuan perangkat untuk memenubi emu tloleuleur poramcter tks, Persyaratan Radiasi Non-Pengion ‘lat danjataw Perangkat Telekomunikasi LPWA. Seluler wajib ‘memenuhi pedoman International Comission on Non-lonising Radiation Protection (ICNIRP*). Jika belum ada balai uji dalam negeri yang ‘mampu melakukan pengujian persyaratan radiasi non-pengion dengan akredit in tidak wajib dipenubi (voluntar i dari Komite Akreditasi Nasional, maka persyaratan a. Persyaratan SAR untuk SS LPWA Seluler ‘abel 1. Batasan paparen medan fstrik dan medan magnet untuk pita ‘felnenei sampat dengan 10 Giz ‘Biposuré Characierstic | Rentang Frekuensi | Losaleed SAR [Road Radio sand Trunk) OW Kz ‘Oesupational Exposure” | 10 Mie = 10 GHz 10 ‘General Public 10MHz~ 10 Giz 2 | exposure . (power levels > 20 mW dan Sarak dar Tabuh 20 en] Catatan: "\ Cccupationat Exposure dipersyaratkan bagi SS LPWA Seluler yang dikenakan pada cubuh untuk keperiuan pekerjaan (iisalnya di industri manufrs 2 General Public Exposure dipersyaratkan bagi SS LPWA Seluler yang digunakan pada atau dekat tubuh oleh masyarakat umum, b. Persyaratan Radiasi EMP untuk BS LPWA Seluler Tabel 2. Batasan Paparan EMP | enone Bfed | wpe | Rentang Bfeld | planewave Frelnienst Radio | remain | renaih | “GT | pour density Wm) | am ee | 100-2000 xtiz | 1.3750 | ooos7a | v.oose | t7200 2-300 Giz | 61 a6] 020 77] Persyaratan Electrical Safety Pengujian keselamatan listrik lat dan/atau —Perangkat ‘Telekomunikasi LPWA Seluler wajib dilakukan untule memenuihi persyaratan yang didefinisikan dalam standar IEC 60950-1 Parameter yang harus dipenshi adalah: &tegangan berlebih; dan b._arus bocor: ‘lat dan/atau Perangkat Telekormunikasi LPWA Seluler yang harus memenuhi tolok uleur parameter keselamatan listrke adalah a Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Seluler yang dicaru daya oleh cata daya cksternal, converter daya AC/DC atau charger{ power adapter, dan b. Alot dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Seluler yang Dekerja dengan SELV dalam lingkungan yang memunglinksn ‘egangan berlebih dari jaringan telekomunikasi. SELV meryjule ‘kepada tegangan yang tidak melebihi 42,4 V peak atau 60 V DC. Persyaratan EMC ‘lat dan/atau Perangkat Telekomunileasi LPWA Seluler harus ‘memenuhi SNI ISO/IEC CISPR 32 - 2018. Untuk penilaian EMC, balai uji harus mengklasifikesikan Alat an/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Seluler ke perangkat untuk: 8 keperluan tetap (tidak bergerak), keperiuan berkendara {yaitu terminal yang tersambung dengan charger mobil atau catu daya De}; atau , Keperluan portabel/bergerak (yaitu dicatu daya oleh baterai internalnya). Kiasi asi ini digunakan untuk menentukan persyaratan EMC mana ‘Yang berlaku (emisi dan kekebalan). Pengulcuran Blecromagnetic Interference (EMI) atau emisi 8. Penguluran emisi radiasi harus dilakukan pada perangkat tambshan yang dale tergabung dengan Alat dun/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Seluler dengan persyaratan ‘kelas B dari §$ dan Tabel A.¢ dan AS dari SNI ISO/IEC CISPR 32-2018, , Pengukuran emisi konduksi harus dilakulan pada DC power port dari SS LPWA Seluler yang diperuntuklean untuk keperlusn berkendara dengan persyaratan Kelas B dari §4 dan Tabel A.10 ‘dari SNI ISO/IEC CISPR 32 - 2018 © Pengukuran emisi konduksi pada AC mains port harus dlilakukan untuk Alat dan atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Seluler yang memillé charger atau sesuai dengan persyaratan ‘eolas B yang ditetapkan dalam §4 Tabet A.10 dari SNI ISO/IEC CISPR 92 - 2018, Alat dan/atau Perangkat Telekomuni LPWA Seluler dengan DC power port yang dicatu daya oleh sebuah dedicated AC/DC power diangeap sebagai perangkat yang dlcatu daya AC. Pengukuran emisi konduksi harus dilaakan pada port jaringan ‘kabel dari Alat dan/atau Perangkat ‘Telekorunikasi LPWA. Seluler dengan persyaratan kelas B dari Tabel A.12 dari SNI ISO/IEC CISPR 92 - 2018 atau §6.7 dari ETSI EN 901 480-1 Catatan 1; Jike Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Seluler merupakan modul yang dimalesudkan untuk ipasarkan dan dijual secara terpisah dari rumahnya, modul tersebut harus diukur sedikitnya satu kali dengan rumahnya Cataten 2: Pengukuran emisi yang dilakukan menurut FCC Part 15 Subpart B untuk unintentional radiator (§15.105 an §15.106) dapat diterima sebagai alternatit tethadap SNI ISO/IEC CISPR 32 - 2018, Persyaratan Operasional dan Lokalisasi Data SS LPWA Seluler: Setiap SS LPWA Seluler wajib memenuhi karakteristik’ umum Peranekat, yaitu tidak boleh dibuat fasiitas kontrol eksternal ‘su footing kontrol yang mula divkses yang memungionkan terjadinya penyesualan operasional S$ LPWA Seluler yang take sesuai dengan persyaratan teknis dalam Peraturan ini BS LPWA Seluter Setiap BS LPWA Seluler wajb memenuhi ketentuan: 1) tidak boleh dibuat fastitas Kontrol eksternal atau fasilitas kontrol yang mudah iakses yang memungkinkan terjadinya penyesuaian operasional BS LPWA Seluler yang tidak sesusi dengan perayaratan teknis dalam Peraturan 2) BS LPWA seluler wajib mempunyai Kemampuan untuk Pelanggan tidak Keluar dari h Indonesia antara tain dengan membuat fimware dapat memastikan aliran dat ‘yang mudah dikentgurasi tau teil lain yang dianggap perlu agar data tetap terjamin transparansi dan alirannya tidak ke Iuar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, B. Persyaratan Konformitas Setiap Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi LPWA Seluler wajib ‘memenuihi karakteristik utama sebagai berkut: 1, Frekuensi Radio [LPWA Seluler hanya dapat beroperasi peda pita frekuensi radio yang tertera pada tabel beri: ‘abel 9. rekuensi Radio yang diperblchlan untuk LPWA Seluler = Rentang Frelienst Radio cleat Uplink Uy Dountink(OY | Mode Pernt | eerie || ee eae ete rmemancaran| ‘menerima Tie 100, | Sao sie 1 980 Mite [2 TIO M2 170 aie | POD 31 800) [1710 mia —1-785 Mike | 1808 Wits 1680 Me | —FDD. |S (e0o) [ape wre 849 ie [es0 we 898 ws | PDD 8000] [a0 Wite= 91s wis [02s Mig =960 MH —|—FOD 31 so) [459.5 Mile 457.5 Me | 469.5 iz 467.8 Mlz| POD. 012 300) 12300 WHs=2 400 Ms | 2300 Mite —9 400 Miz | TOD. 2. Channet Bandwidth 2. SSLPWA Setuter ‘Sesuai dengan BTS! TS 126.101 v4.3 1) Channel Bandwidth 88 LPWA Seluler Kategori Mt dan M2 ‘abel 4. Channel Bandwidth SS LPWA Seller kategoti MI dan M2 Channel Bann Boned Tia | 3 | s | 10 | as | 20 “Tranamiasion ‘Bandas 6 | 15 | 25 | 50 | 75 | 100 Configuration Nes 2) Channe! Bandwidth SS LPWA Seluler Kategori NBI dam NB2 “Tabel 5. Channel Bandwidth 8S LPWA Seluler kategri NBI das NB 2 ‘Channel bandh Br RFE) 200 ‘Transmission bandwidth configuration Nim 1 “Transmission bandwidth configuration Neweisiu | 12 ‘Transmission banduiath configuration Nese e BS LPWA Seluler Sesuai dengan ETSI TS 196,108 v1.4.3. 1) Channet Bandwidth BS LPWA Seluler Kategori M1 dan M2 ‘Tabel 6. Channel Bandwidth BS LPWA Seluler kategor SC dan M2 Seca ane lied |e ase lates che | BWChannet pati) | 2 “Transmission Bandwidth 6 | 1s | as | 0 | 7 | 100 Configuration Nas 2) Channet Bandwidth BS LPWA Seluler Kategori NB1 dan NB2 (Channel bandwidth BS LPWA Seluler kategori NB dan NB2 ‘sebesar 200 ket, ‘abel 7. Transmission bandwidth configuration Nea Noe ie nd None ‘raat NBL and NB2 chanel bandh Npiot | Stndaine | teserd | Guard Bond Eo] eure chanat | Same chame! sandal” | sas seein | amo | ice | ein san Bane BSS a Traian Toa 1 1 1 ra ae Conta a a 2 en se nana Conta “ « * aren pes Gambar beriut menunjukkan hubungan antara channel bandwidth (BWomnd dan -konfigurasi transmission bandwidth (Nive) Kategori NBI dan NE2, Channel edge adalah frekuensi terendah dan tertinggi dati sinyal carier yang dipisahkan oleh Channel Bandwidth ‘Gamber 1. Definition of Channel Bandwidth and Transmission Bandwidth configuration ‘Untuk operasional BS LPWA Seluler Kategori NB dan NB2 standalone, gambar di bawah ini memperlihatkan hhubungan antara channel bandwidth (BWovemed das onfigurasi transmission bandwidth configuration (Neo, Niet aN Nae 37a) ambar 2. Definion of Channel Bandwidth and Transmission “Bandwidth Configuration for NBLDT standalone operation (Channel edge adalah frekuensi terendah dan tertingsi dari sinyal carrer yang dipisahkan oleh Channel Bandwidth, Untuk operasional BS LPWA Seluler Kategori NBI dan NB2 ‘Standalone, persyaratan receiver dan transmitter wajib memenubipersyaratan frequency offect Pape pada tabel berileut ‘abe 8. Persyeratan Frequency Offset Tauoastor Highest Carrer | Faguamcoal ‘Standalone NOT 200 ie ‘Untuk operasional BS LPWA Seluler kategori NB1 dan NB2 inband, gambar di bawah ini menunjulekan hubungan fantara channel bandwidth (BWermne) dan konfigurasi transmission bandwidth (Neo, Nine ssite And Nw 2752) Channel edge adalah frekuensi terendah dan tertinggi dari sinyal carrer yang dipisahkan oleh Channel Bandwidth. Sows (Gambar 9. Defbuton of Channel Banduith and Transmission Bandwidth Configuration for NBADT in-band operation 3 Untuk operasionsl BS LPWA Seluler kategori NB1 dan NB2 ‘guard band, gambar di bawah ini menunjukkan hubungan fantara channel bandwidth (BWoeed) dan konfigurasi transmission bandwidth (sa, Nene iste and Nine 4750) Channel edge adalah frekuensi terendah dan tertinggi dari sinyal carrer yang dipisahkan oleh Channel Bandwidth. (Gambar 4. Definition of Channet Bandwidth and Transmission “Bandwidth Configuration for NBT guard band operation Persyaratan Pemancar SS LPWA Seluler Sesuai dengan ETSITS 196.101 vi4.3. 1) Daya Pancar Maksimum 8} $$ LPWA Seluler kategori MI dan M2 adalah sebogsi berikeut ‘abel 9. Daya Pancar Maksizmum SS LPWA Seller Kategori ‘Maan M2 BUTRA | Gass3] Tolerance | Class S| Toieranae band | “(am)_| "ia (atim|_| “asp 7 23 2 20 2 3 23 2 20, Pa 5. 2 2 20, 2 a 23 7 20. Eg Sr 2 2 20, 2 401 23 2 20, = {OTE I>? vefers tothe wanamisson anduids Pgure 5 Y confined within Fix ard Rime #4 Mile OF Fox Mila and Pern the masinsum output power requirement is related by reducing the oer fotorance tint by 1.5 a NOTE: Prowcia isthe matinum UE power specified without taking into account the tolerance » Catatan: periode penguluran diwajiblean paling sedikit sat buah sub frame (Ime). 85 LPWA Seluler kategori NBI dan NB2 adalah sebagai berikut ‘Tobe! 10. Daya Pancar Maksimam SS LPWA Seller kategort NBIdan NB2 purrs | Case] Tolerance | Class | Tolerance | Cass | Tolerance wma) 3 |) | 8 | a) | 8 | (AB (am, (a5) (am 1 _[oas | a “90 | a9 Pg as a aoa goa eee S_[-3[ a2 -90-| 22 | | 2s Bas | 32} 20 | aa 31s | 92 P20} 2 ss Catatan: periode pengukuran diwvajibkan paling sedikit satu buah subframe (ms) (untule 8.75 kHz subcarrier spacing, maximum ‘output power didefinisikan sebagai mean power dasi pengukuran yang sekurang- Jeurangnya diukur dengan periode satu slot (2ms} tidak termasuk celah 23047 ketika ‘85 tidak memancar. Untuk subcarrier ‘spacing sebesar 15 Ktlz, day maksimum didefinisikan sebagai mean power dari pengukuran dengan periode seleurang:-kurangaya satu subframe (1s) pancar 2) Daya Pancar Dynamic miniznum a » SS LPWA Seller kategori MI dant M2 sebesar 40 dBm, 88 LPWA Seluler Kategori NBI dan NBQ, nila minimum ‘output power untuk transmisi singletone dan mult-tone sebesar -40 dim, Untuk subcarier dengan spacing 8.75KtHz, minimum output power didefinisikan sebagai power rata-rata dalam satu slot (2ms) dan tidak termasuk gap 2304Ts saat SS LPWA Seluler NBI dan NB2. tidak memancar. Untuk subcarrier dengan ‘spacing 1SkH2, minimum output power ddefinisikan ‘sebagai powerrata-rata dalam satu subframe {11}. 3) sia Kualitas Sinyal Pancar a) Frekuensi Srror Frekuensi Error dari S$ LPWA Scluler untuk semua ‘kategori adalah sebagai berikuts ‘Tabel 11, rekuensi ror dar SS LPWA Seller Kategori Mt fan M2 dan Kategor = b EVM Nilat EVM terukur dinyatakan dalam persen, Persyaratan minimum untuk EVM S$ LPWA Seluler kategori M1 dan M2 mengacu pada persyaratan teknis| lat dan/atau perangkat telekomunikasi berbasis teknologi Long Term Evolution. Untule SS LPWA Seluler kategori NBL dan NB2, nila rata-rata RMS dari penguicuran EVM untuk 240/ Lome Slot (tidak termasuk transient period untuk average BVM case}. Lowe (1, 3, 6, 12} adalah nomor subcarrier ‘untuk Gansmist SS LPWA Seluler Kategon NBI dan 'NB2. Untuk skema modulasi yang berbeda tidak boleh ‘melebihi nilat yang tertera pada tabel 6.5.2.1.1-1 stander ETSI TS 136 101 versi 14.3.0 (dengan Parameter yang didefinisikan pada tabel 6.5.2.1.1-2 standar ETSI TS 196 101 versi 14.3.0). Untuk tujuan i EVM, kedua format NPRACH diangeap memiliki persyaratan EVM yang sama seperti dalam modulasi QPSK, eval ‘Output RF Spectrum Emission Bentuk spektrum RF transmitter dari SS LPWA Seluler Kategori M1 dan M2, dan definisi daerah untuk rentang. freluensi tertentu mengacu pada persyaratan telmis alat ddan/atau perangkattelekomunikasi berbasis teknologi Long Term Bvotution. 8) Occupied Bandwidth Occupied Bandwidth didefinisikan sebagai Bandwidth yang terdiri dari 99% dari total rata-rata transmit power dan harus lebih keeil dari LTE channel yang didefinisikan pada tabel berieut: ‘abel 12, Oeupied Channel Bunduith SS LPWA Seles Kategori Mi dan M2. ‘esupied Channel Handuith / Channel Bandi | 3 [3] 10] 18] 2 ibis | wine | wie | wtte | wie | atte Charnal Ja a Ps P10 | 13} 30 sandwiaen | ite | wie | atte | ante | serie | atte ‘abel 13, Occupied Channel Bancuith SS LPWA Seller Kategori = NBI dan NB2 ‘Gecupid Channel Bandusth/ Channel banda | — apg BWesrt a) Transmission bandwidth configuration Neo 1 Transmission bandusidth configuration Newein | 12 ‘Transmission bandusdth configuration Nessie | 48 B) Spectrum Emission Mask ‘Spectrum mask diterapkan pada rentang frekuensi radio yang didefinisikan sebagai Afooo, dihitung dari & pinggir channel bandwidth. Batas minimum spectrum emission untuk bandwidth dan nilai Afoos tertentu, mengacu pada persyaratan teknis alat dan/atau perangkat telekomunikasi berbasis teknologi Long Term Boolution untule 8S LPWA Seluler kategori MI dan M2 ddan untuk $8 LPWA Seluler kategori NB dan NB2 ddefnisikan paca tabel di bawah ini Untuk frekuensi i atas Afoowdidefinisikan sebagai Spurious Emissions ‘abel 14, Spectrum Emission Mask untule SS LPWA Seller Teategort NBI daa NB ‘Aloo kt) | Emission tii (48m) | Measurement bandwith £0 26. 30 = 100 “s ‘30itia 2150 “8 ‘30s = 300 29 30 ktie [300-1760 “38 ‘aout ———] 218 Sebagai tambahan dari persyaratan spectrum emission mask pada tabel di atas, S$ LPWA Seluler kategori NEL dan NB2 wajib memenuhi persyaratan spectrum emission mask requirement yang mengacu pada persyaratan teknis lat dan/atau perangkat telekomunikasi berbasis teknologi Long Term Evolution Untuk S$ LPWA Seluler kategori NBI dan NB2, E-UTRA spectrum emission requirement beralea untuk felauensi offset away from edge of NBI dan NB2 channel edge ‘yang didefnisikan dalam tabel di bawah ini ‘Tbe! 15, Fane for Category NB and NEA $$ Spectrum Emission Mask Channel BW Fe (| 1a is 3 100 5 200 10 25 18 200 20 25 Note:Fuim in Table 15, ie used to guarantee co-existence for guard-band operation. 6) ACER ACLR adalah rasio dari power rata-rata terfiter yang ipusatkan pada frekuensi channel yang ditetapkan terhadap power rata-rnta terfiler pada channel Jfequency sebelabnya. Kebutuban ACLR dan persyaratan umum untuk SS LPWA Seluler kategori MI dan M2 mengacu peda persyaratan teknis alat ddan/atau perangkat telekomunikasi berbasis teknolog Long Term Bvotution. ‘Channel power SS LPWA Seluler kategori NBI dan NB2 yang ditentukan (assigned) dan sebelahnys. diukar menggunakan flterfter rectangular dengan ‘measurement Banduidths seperti tercantum pada tabel di bawah ini, Jika power channel beraebelahan lebih besar dari -SodBim mala ACLR SS LPWA Seluler a 216 ategori NB dan NB2 akan lebih tinggi dari nilai yang sitentukan sebagai bert ‘abel 16. ACLR SSLPWA Seluler Kategori NB dan NB: fae GS | UTR] 20a [ard asst cae center eueny thc a from category NB1 and NB2 | *200 kHz “a cle ‘ajc chanel a o measurement bandwidth _- Laahhearal RRC er Measurement iter | Recanguar| FRC ‘Gategory NBL ant ND cae! | 35 - measurement bandwidth = 180 ie Gato NBL and chal Tacs | Reaeraaar| Resangtr Transmiter Spurious Bnision Batas spurious emission diterapkan pada rentang frekuensi datas Afoco (MH) dimana batss nilai Afgoa untule bandwidth yang berbeda untuk perangkat SS LPWA Seluler kkategori M1 dan M2 didefinisikan sesuai dengan persyaratan teknis alat dan/atau perangkat telekomunikasi berbasis telnologi Long Term Evolution Untuk SS LPWA Seluler Kategori NB1 dan NB2, ketika SS LPWA Seluler dikonfigurasikan untuk transmisi uplink, Persyaratan spurious emission berlaleu sesuai dengan persyaratan teknis alat dan/atau perangkat telekomunikasi ‘berbasis teknologi Long Term Bvoution dengan pengecualian Dbahwa batas OOB dan domain spurious emission harus beri Fooe = 1,7 Miz v BS LPWA Setuler Sesuai dengan ETSI TS 136.104 v14.9. » 2) Output Power 'BS output power dihitung berdasarkan Rated output power, PRAT. Rated output power, PRAT dari BS LPWA Seluler hharus memenuhi spesifikasi yang mengacu pada persyarstan teknis alat dan/atau perangkat telekomunikasi Derbasis teknologi Long Term Evolution. Kualitas Sinyal pancar 8) Frekuensi Bror Frekuensi Error yang diameti dalam satu periode ‘subframe mengacu pada persyaratan teknis alat dan/atau perangkat telekomunikasi berbasis teknologi Long Term Evolution, BVM Nilai EVM terukur dinyatakan dalam persen, Nila Datasan paling rendah EVM mengacu pada perayaratan, teknis alat dan/atau perangkat telekomunikasi Derbacia telenologt ong Term Brotton Untuke BS LPWA Seluler Kategori NB1 dan NB2 pada semua bandwidth, pengukuran EVM waji dilaicukan untuk setiap carrer BS LPWA Seluler Kategori NBI dan NB2 terhadap semua resource yang dislokasikan dan downlink subframes dengan periode pengukuran 10 mms. Batas periode pengukuran EVM tidale harus selaras dengan batas radi frame, Nilai EVM kemudian libitung. sebagai mean square root dari nilai yang terukur. Berikut adalah batasan paling rendah EVM ‘untuk setiap NBoT carrier pada skema modulasi NB- PDSCH: ‘Tabel 17, Botassn Minimum EVM BS LPWA Seluler Kategori NB dan NB: Modulaiion scheme for NG:POSCH | Requed BVM] sk 175% 3 -18- Unwanted Emission 8) Occupied Bandwidth Berfungsi untuk melalukan verifiasi bala emisi dari BS LPWA Seluler tidak menempati bandwidth yang melebihi spesifikasl, Occupied bandwidth terdiri dari (99% dari total rata-rata transmit power dan harus lebih -kecil dati LTE channel yang didefinisikan, Persyaratan outof-Band emission untuk transmitter BS LTE i spesifltasi pada ACLR dan Operating Band Unwanted Emission. b) ACER Pengukuran ACLR didefinisikan sebagai rasio dari power rata-rata terfi ditentukan terhadap power rata-rata terfiter pada pada kanal fekuensi yang frekuensi disampingnya. Bats ACLR yang. diperbolehkan sesuai dengan pada persyaratan teknis flat dan/atau perangkat telekomunikasi berbasis, teknologi Long Term Evolution. Perangkat $$ Kategori NB1 dan NB2 mengacu pada mbel beret: ‘abel 18, Base Station ACLE for standalone NBL operation in paired spectrum ‘Channel | BS adjacent | Assumed | Alter onthe | OUR ‘pandwidthof| ehannet contre | ‘adjacent | adjacent | tit nator” | frequency” | channel | ‘Channel lowesty | apserbelow | carter | frequency and Highest | the vest or | (informative | comesponding camer | “above the “ter transmitted | highest carior branch BW | contre titi)” | freeney fran ‘Standalone | Siuare | 200 soouts | “noiot | credutig | 442 Standalone | — ‘Square pondend NB-ot | aso xt | 50€8 | 4) <1. 1 Operating Bana Unwanted Emission Operating band unwanted emission didefinisiken sebagal rentang frekuensi #10MHz dari operating band edge. Emisi harus tidak melebihi level maksimum yang dispesifkasikan pada dolumen 3GPP TS 96.104, ‘abel 6.6.3.1-1 sd. 6.6.8.1-6 untuk kategori Wide Area DS (Category A), Tabel 66.3.2.1-1 sd. 6.6.9.2.1-6 untuk Kategori B (option 1), Tabel 6.6.3.2.2-1 sd 66.3.22-3 untuk Kategori B (option 2) dan Tabel 0.0.3.2A-1 sd. 6.6.3.2A-8 untule kategori Local Area BS (Category A and B) dan Tabel 6.6.3.2B-1 sd. 6.6.3.28-9, untuk kategori Home BS (Category A and B) Untuk BS NB-oT standalone, Emisi harus tidak ‘elebihi level maksimum yang dispesifikasizan pada ddolcumen 3GPP TS 36.104 Tabel 6.6.3.2E-1 Transmitter Spurious Emission ‘Tes Transmitter Spurious Emission dilaicukan pada rentang felduenst 9 Kitz sampai dengaes 12,75 Gitte, Uda termasuk pada rentang frekuensi 10 MHz di bawah band operasi downlink sampai dengan 10 MHz diatas band operasi ountink freuen! terting Persyaratan ini juga berlaku untuk BS NE-IoT dalam mode ‘kerja in-band, guard band, atau standatone, ‘abel 19, Botasan 85 Spuricus emission Category A Frequency range | Maxinum feel | Measurement ‘Bandusth (“saison Tlie [siete osm TO eis SOMME 1G 13 am 00 te THe 1275 Git TMH 12.75 Gils - 26 Gite ME ‘abel 20, Batasan BS Spurious emission Category B Frequency range | Maximum Level | Measuremant Banden Daiiz es ISO 36 aw lie 150 kis. 30 MHz | 36 dBm 10 ie SO Mise 1 GH. "36 dBm 100 THe» 12.75 GHz 30.aam Te 4 -20- Persyaratan Penerima Sensitivitas 1) 88 LPWA Setuler Sesuai dengan ETSITS 136.101 vi4.3 Power referensi sensitivitas adalah power paling kecil yang. lierikan kepada kedua antena SS LPWA Seluler pada ondisi throughput memenuhi atau melebihi persyaratan pada kanal yang ditentukan, al Power sensitivity referensi level untule QPSK pada SS. LPWA Seluler Kategori M1 dan M2 adalah sebagai Derik: “Tabel 21. Reference sensithity for FDD and TDD SS catagory A QPSK Prana is EUTRA =UTRA | RERSENS (am) uplex Mode Es a3 3 9,2 FOB 5 100.7 EDD 3] 09,7 FD 3r “00'S FDD 40) 103.7 TDD, WOE 1 + The waramiier shall Be et fo Finae as defined Wr NOTE2 : Reference measurement channel f= A:3.2 with one sided ‘dynamic OCNG Patter OP.1 FDD/TOD as described ih Annex AS.L1/A521 NOTE : For cat Atl and N2 the same reference sensitivity requirement “Gpplics for “all” applsable channel Bands (Table 5.6.1.1) NOTE4 : The reference receive sensitinty shall be met fr an uplink transmission bandwidth less than or equal 10.6 RO ‘except for band 31. Por band 31, inthe case of 9 MBe thannel bandwidth 5 RB applies and the UL resource blocks shall be located at RBman 9. In case of 5 Mle ‘channel bandwidth 5 RB apples and the UL rescurce books shal be lasted at Bn 10. NOTES : The UL resource bizeks shall be ioated aa cose as possible to the downlink operating band Mut confined luthin the transmission bandwidth configuration or the channel bani ate ‘Tabel 22. Reference sensitivity for FDD / TDD Ut category [MA QPSK ——— rns ‘Charne bai = ia 10] 1520 ts | 5 tre Duplex TRA | ate atts | atte | ate ‘Band _| 4m | (#2) | (4B) | apm | (asm) | tim | MO | T . SFr [977 | or7-| =97.7 | BOD. 3 [393 | 983 [947 [90:7 [90:7 [9077 ebb. 5 Laon) 7 | [57 — a 997 | 967 | oar [onz [— DB [96.5 | 93.291 DD 20, srr ar | orto. NOTET + The transmiiter shall be set © ‘as defined im Sibclmise 6.2°3 NOTE 2 : Reference measurement chanel i A.3.2 with one sided ‘dynamic OCNG Patter OP.1 FDD/TDD as deseibed in ‘Annex AS.V1)4.5.2.1 NOTES : The UL resourse blocks shall be located as close as possible to the dauniink operating band but confined Luthin the transmission bandwith configuration for the ‘channel bandusdth “Tabel 23, Reference sensteity for HD.FDD SS category M1 QPSK Pras EUTRA a [REFSENS (dm) Duplex Mode feeere 103, D-ADD- 3 100. HD-FDD- & 100.5 [= EB-rop: 3r “97.3 HD-FDD- NOTE 1 The wansmiior shall be set @ Pinas at defined We ‘ubolause 6.2.5 NOTE 2: Reference measurement channel is A3.2 with one sided ‘dynamic OCNG Pattern OP.1FDD/TDD as described in AnnerAS.11/4521 NOTES : For cat Mi and M2 the same reference sensitivity requirement applies for all” applicable channel Bandits (Table 56.1-1| ‘abel 24. Reference sensitity for HD-PDD cut (Chatial banda =] if] 3 Teme] 2 | 1S | 2 [oom crea | its | ate |S] te | atte | ate | Dares Band | (48m) | (5m) (am) | 28m) | Bm) i “or [or por | 97 | HD: a oD, 3 | Hors | 975 55 | o55 HD #00 5 | 100s | 965 | 9S | oas HD. #00 a | as | 933 | 3s ED. FDD NOTET The iransmiter shall be et PUNAK as defined subcuse 6.2.5 a | NOTED + Reference measurement channal is ASD wath one sided | ‘dynamic OCNG Patter OP-1 FOD/TDD as described Annee A5.11/A.52.1 Persyaratan reference receive sensitivity (REFSENS) pada Tabel 23. dan Tabel 24. wajib memiliki nilai uplink transmission bandwidth kurang dari sama dengan: ‘abel 25. FDD and TOD SS category MH Uplink configuration for BLUTRA Band Nee Duplex Mode T or DD and HD-FOD | 3 sr DD and HDFOD | s er EDD and HD-DD 8 er DD and HD-#DD 31 6 EDD and HD:FDD 40) er "TDD NOTET "ees tothe UL. resource Hacks sal be located a ose as possibie to the downlink eperating band but confined tuihin the transmission bandhvidth configuration forthe __ Shane bandh Table 3.6 “| ‘Tabel 26. FDD/HD.FDD and TDD UE eategory M2 Uplink configuration [—_E-UTRA Bard 7 Channel bandwidth / NRE =cmode | Fe ee ae Ban Nod ui | i || le | ale |e 1 ea [a | ea | ea | PRO 3 [or [ns] ea] en | en | en | ORC = [or [vs ef en Pep CC Fano a FDI | m7 ache NOTE: Vielers to Hand 31 in the ease of 3 MHa channel ‘bandwidth, the UL resousce blocks shall be located at -RBtart 9 and in the eave of 5 Mls channel bandwith, the UL resource blocks shall be located at RBstart 10. 0) Power sensitivity referensi level untule QPSK pada SS kkategori NB1 dan NB2 adalah sebagai berileut: Nilai throughput SS LPWA Seluler Kategori NB dan NB2 wajib sebesar = 95% dari maximum throughput dari reference measurement channel yang tercantum pada BTS! 7S 136.101 Annex A.3.2 dengan nilat received signal level tercantum pada tabel berikut. Persyaratan pada tabel ini berlalca untuk semua konfigurasi uplink. “Tabe! 27, Reference sensitivity for UE category NB1 and NB2 Operating band REFSENS [8m 1,3,5,8,31 108.2 2) BS LPWA Seluler Sesuai dengan ETSI TS 136.104 v14.3, Reference sensitivity level adalah minimum power rata-rata receiver yang memungkinkan menghasilkan >95% ‘throughput dibandingkan maximum throughput yang, memungkinkan dengan for reference channel Setiap port dliukur terpisah. Nilai reference sensitivity levet mengacu pada Persyaratan Telnis Perangkat Jaringan Bergerak Scluler Berbasis Teknologi 4G LTE, Untuk BS NB-oT standalone atau BS E-UTRA dengan NB- Jot (in-band and/or guard band, nilai throughput NB-IoT ‘wall 2 95% dari nilai maximum throvghput dari reference ‘measurement channel yang tercantum pada standar ETSI TS 136.104 Annex A dengan parameter yang tercantum pada label berikut untule Wide Area BS. el 28 NDA Wie Are BS reference sent et Te PRES? | teens | ante we | ie | megs | Sats ee moo | 87 | PRCALS Zin 133 FRC Parameter untae tljelaskan pada tabel beritat ‘abel 29, PRC parameters untuk reference sensitity dan in channel referensi sensitivitas recetver eee Refereice hana ATP AL- | AT [AT [AL | AY PA v2 |"s |e |S |S | Alosated resource —|~6 18 | 25 [3] 3a ae blocks DFT-OFDN Symbais [12-12 | 12a | ae pe ae ‘Modulation GPS | OFS | GPS | OFS [OPS | OFS | OPS [ow | | Se | Se | | Se Code rate usps hs ys tyes tye Pavone ia] [ean | s4 [38t ase 886 a3 | ate a | 6 4 [8 Transpo BockORO a8 28 | 24 Ba] Ba] as | ae ets) Code Boek CREsBS | OO TO] Oo) o |e is) Number Fede Biases JT | ETP Coded Block size} 188 | @71 | OTE | HSE | 289 | B75 BOR incuding 12bte wetts | 4 | "6 | 2 2 | 6 | 8 termination ts Total uber af Bs | 173 | aa ‘68 | 259 | 385 oor sub 3 |"o 2 | 6 | “2 “Total symbols per sub | Bot | B16 aaa | Tas | 172 | 3as me é 6 | 6 | 6 ‘Receiver Spurious Emissions BS LPWA Seluler (voluntary) Spurious emissions power adalah power emisi yang dibangkitkan atau dikuatkan di penerima yang muncul di antena konektor BS receiver. Spurious emission harus mementuhi Tabet berikut: “Tabel 30. Receiver Spurious Emissions BS LPWA Seluler regency ra ‘Maximum level | Measurement Bondiidih ‘OME GHa ‘7 bm 00 Kis Tonz= 12.75 are | 47 dom THe Note 1: Where relevant, requirements shat be applied to BS that supports E-UTRA, B-UTRA with NB-oT in-band ‘and/or guard-band operation; or NB-Io? standalone operation, Note 2: For NBAOT in-band and guard band operations, the E-UTRA (LTE) carrier and the NB-IoT eamier shall ‘share the E-UTRA (LTE) carrier autput power. Category N11 dan M2 operations shall share the same E-UTRA (L178) carrer and carrier output power Note Category B limits have been adopted for fixed and mobile equipment defined in § 4.2 of ITU-R $M.329. 12 IN}, e@ land mobile services and short range devices. BAB IL METODE PENGUJIAN DAN PERSYARATAN TAMBAHAN SERTIFIKASI Metode Penguiian Pengujian terhadap Alat dan/atau Porangkat Telekomunikasi LPWA Seluler dilaksanakan berdasarkan metode pengujian yang dikembangkan ddan divalidasi otch balai uj yang terakreditasi Persyaratan Tambahan Sertifkasi Pemohon sertifikasi BS LPWA Scluler harus menyertakan surat Pemyataan yang menjamin agar lalu intas data tetap berada di wilaya Yyurisdiksi Negara Kesatuan Republile Indonesia dan tidaie ‘mengalihkan/me-routing data kelusr wilayah yurisdiksi Negara Kesatuan Repuhiie indonesia DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAVA DAN PERANGKA POS DAN INFORMATIKA, ISMAIL

You might also like