12 Harga selama daur
WH hidup produk
Dari semua variabel pemasaran yang mempengaruhi permintaan, hanya
hargalah yang menerima perhatian paling sedikit dari para profesional
pemasaran. Pada dasamya, praktik kebijakan harga sebagian besar
merupakan pekerjaan rutin dan berdasarkan intuisi. Lebih lanjut lagi,
literatur tentang harga hanya menghasilkan sedikit pendekatan baru yang
dapat merangsang praktisi untuk mengubah cara menetapkan harga.
Meskipun kurang jelas kesahihannya, teori harga para ekonom ‘telah
mendominasi kerangka konseptual. Hingga baru-baru ini, penjual teruta-
ma berkepentingan merangsang permintaan.
Meskipun’ demikian, sebagaimana dicatat dalam Bab 1, perubahan
lingkungan dalam pasar barang dan jasa belum lama ini telah merangsang
minat baru dalam menetapkan harga. Namun, beberapa perubahan dalam
praktik kebijakan harga tidak mempunyai kerangka konseptual yang jelas
dan seringkali memancing konsekuensi yang tidak diperkirakan. Pendekat-
an kepada biaya dan permintaan seperti digariskan dalam bab-babnya
bertujuan mendapatkan informasi yang relevan untuk mengambil keputus-
an kebijakan harga. Kedua, Bab ini menelusuri dua keputusan harga
penting yang harus dibuat dan menawarkan jalan untuk memanfaatkan
kerangka analitis yang dikembangkan dalam bab-bab sebelumnya.
‘Telah menjadi tesis dari Buku ini bahiwa mariajemen dari sudtu
perusahaan produk berganda scharusnya memprihatinkan pengelolaan
produk selama daur hidup produk tersebut. Karena itu, manajemen harus
mengembangkan rencana yang mempertimbangkan daur hidup penjualan,
kontribusi total, biaya tetap yang dapat dipisahkan, dan aset yang dapat
dipisahkan dan digunakan dalam produk yang berbeda. Sclain itu,
manajemen harus mengendalikan biaya produksi dan pemasaran dan juga
tingkat dari biaya dan aset bersama yang dipergunakan.. Memang benar
bahwa pembuktian oleh kurva pengalaman menyarankan bahwa dengan
tumbuhnya penjualan produk, biaya dan harga menurun meskipun ini
tidak terjadi secara otomatis. Ada pula kecenderungan tingkat biaya dan
aset bersama yang dipergunakan akan bertambah dengan tumbuhnya
penjualan produk. Karena itu, biaya bersama, apabila tidak terkendali,
337dapat sangat menggerogoti pengurangan biaya langsung yang disebabkan
olch pengalaman terakumulasi.
Tujuan Bab ini adalah untuk meninjau kembali model daur hidup
produk konéeptual dan menyajikan metode untuk mengembangkan
strategi harga selama tahap berbeda dari daur hidup produk.
DAUR HIDUP PRODUK — MODEL KONSEPTUAL
Meskipun daur hidup produk banyak digambarkan dalam pengertian
kecenderungan penjualan, terdapat beberapa daur hidup yang relevan,
sebagaimana diindikasikan dalam Gambar 12-1. Kemudian, Gambar
12-2 memperlihatkan bahwa daur‘hidup arus kas mempunyai relevansi
langsung terhadap pembayaran kembali dan profitabilitas. Memang benar
bahwa Gambar 12-2 menunjukkan tahap daur hidup yang lebih awal
(pengembangan) mempunyai relevansi dengan keputusan kebijakan harga.
Daur hidup
e
Ponjuslan
Penjuslan total
yang torus
bertambah
|
Daur hidup
profitabitias | |
§
&
2
= Porkenalan; Pertum-Kedewa- 'Keje- Kemunduran
buhan. saan nuhan
Gambar 12-1
tas).
338
Daur hidup produk (penjualan, laju pertumbuhan penjualan, profitabili- nk
le
D
Si,
qi
miTahap pengembangan
Dalam tahap pengembangan, konsep produk dirckayasa dari gagasan
menjadi rancangan nyata. Selama tahap ini tidak ada penghasilan, yang ada
hanya biaya’ yang diwakili oleh keluarnya uang tunai langsung (Gambar
12-2). Setelah gagasan produk itu direkayasa, dimulailah pengujian pasar
untuk menentukan penerimaan pasar serta persiapan untuk membuat
produk. Jadi, investasi tunai yang terakumulasi timbuh sampai jumlah
yang cukup besar sebelum produk diperkenalkan untuk dijual. Menurut
laporan, IBM telah menanamkan lebih dari 10 juta dolar pada tahun 1980-
an untuk mengembangkan satu seri baru komputer berkecepatan tinggi.
Perkenalan
Apabila suatu produk baru diperkenalkan, kesadaran pasar mula sangat
minim dan penerimaan pasar pun lamban. Jika perusahaan adalah satu-
|
|
| Penghasitan
| Penjuatan
|
|
|
Pengembaigan
produk
Inve:
tuna
kumulatif , F
SL Pengembatian tunai
dari investasi
1 _
Investasi tunai
Gambar 12-2 5
Daur hidup investasi. (Disadur dan dicetak ulang dengan izin dari John
Sizer, “Accountants, Product Managers and Selling Price Decisions in
Multi-Consumer Product Firms”, Journal of Business Finance, 4
(musim semi 1972], 76.)
339satunya penjual produk tersebut meskipun terdapat pengganti fungsional,
maka persaingan akan minimal. Usaha pemasaran perusahaan ditujukan
untuk merangsahg permintaan primer (permintaan untuk produk itu sendiri)
dan mungkin dijumpai kesulitan untuk mencapai ditribusi yang luas,
Tahap perkenalan adalah periode keberhasilan atau kegagalan awal dari
produk baru. ‘
Pertumbuhan
Produk mulai mendapatkan perolehan penjualan cepat bersama dengan
percepatan laju penerimaan pasar, Kini menjadi lebih mudah untuk
mendapatkan distributor, dan persaingan pun meningkat dengan masuk-
nya peniru yang memperkenalkan versi produk mereka. Strategi pemasar-
an pesaing berfokus pada perangsangan permintaan sekunder dengan
penekanan pada diferensiasi produk. Volume pasar bertambah besar dan
segmen pasar yang baru mulaj terbuka. Biaya unit (dalam dolar konstan)
dapat menurun dengan naiknya volume penjualan; hal ini mendorong
harga lebih turun.
Kedewasaan
Pada suatu saat, laju penerimaan pasar menurun bersama dengan
berkurangnya pelanggan baru yang potensial. Tekanan dari kapasitas lebih
menyebabkan beberapa persaingan harga dan persaingan harga lain datang
dari versi dengan label-pribadi. Penjualan pengganti menjadi proporsi
yang semakin penting dari permintaan. Strategi pemasaran dirancang
untuk menciptakan preferensi dan loyalitas pelanggan, dan pertumbuhan
yang berlanjut memerlukan suatu tambahan dalam pangsa pasar.
Kejenuhan
Pada tahap ini, produk dan metode produksi telah menjadi baku dan
pembeli pada umumnya menyadari adanya kesamaan dan perbedaan
antarproduk. Pasar dipenuhi oleh pesaing dan persaingan untuk merebut
Pangsa pasar sangat ketat. Keperluan untuk penggantian adalah sumber-
daya permintaan utama dan terdapat:pelabelan pribadi yang sangat luas.
Pengalihan merck pun terjadi, hal ini didorong oleh strategi harga yang
menawarkan harga khusus, persyaratan kredit yang lebih baik, lebih
banyak pelayanan, dan bertambahnya diskonto, Para produsen yang tidak
efisien mulai meninggalkan pasar.
Penyaringan
Tahap kemudian dari fase kedewasaan terbaur ke dalam tahap kejenuhan
pada fase penyaringan. Pada titik ini, harga cenderung turun lebih cepat
340|
{
L
daripada biaya. Sebagaimana dicatat dalam pembicaraan kami dari
fenomena kurva pengalaman Bab 11, fase penyaringan ini ditandai oleh
pergolakan kompetitif, dan penjual berbiaya tinggi cenderung terdesak ke
luar pasar, Gambar 12-3 menggambarkan hubungan antara kurva
pengalaman dan daur hidup produk pada tingkat industri.
Kemunduran
Penjualan mulai berkurang dengan beralihnya pelanggan kepada produk
yang lebih baru atau lebih baik. Label pribadi semakin merebut pangsa
pasar dan laba cenderung minim. Akan tetapi, melalui peningkatan produk
dan pemisahan dari segmen pasar yang kecil tetapi menguntungkan,
beberapa perusahaan masih dapat mempertahankan penawaran produk
yang menguntungkan dan berlanjut.
Elastisitas harga selama daur hidup produk
Penjelasan singkat mengenai tahap daur Hidup produk telah menyinggung
ke kemungkinan perbedaan dalam derajat kepekaan pembeli terhadap
harga, perubahan harga, atau perbedaan harga selama daur hidup produk.
Ponyaringan
Logaritma dari,
harga dan ]
biaye unit = Herge rate-rata indus
(dalam $ konstan) “= -
dan penjualan “Sits!
tahunan (unit) T= ~
Biaya rate-rata
Penjualan tahunan
L Qt Pdf he)
Tahun setelah [sy 2 3 4 86789
perkenalan
1 10 100 1.000 10.000
Logaritma dari volume industri kumulatif, unit (1000)
Gambar 12-3 .
Kurva pengalaman tahap daur hidup produk dan harga industri.
(Dicetak ulang dengan izin dari George S. Day dan David B.
Montgomery, “Diagnosing the Experience Curve”, Journal of Marke-
ting, 47 [musim semi 19831, 51.)
341Masalah apakah terdapat perbedaan dalam clastisitas harga untuk berbagai
tahap dalam daur nett produk memang membawa kepada spekulasi dan
riset empiris. Pada mulanya, diperkirakan bahwa elastisitas akan bertam-
bah (yaitu menjadi lebih negatif dalam nilai) apabila produk berpindah dari
tahap perkenalan melalui pertumbuhan ke tahap Kedewasaa kan tetapi,
dalam tahap kemunduran, diharapkan elastisitas harga akan menurun, hal
ini barangkali disebabkan oleh sejumlah penawaran kompetitif yang
menurun dan segmen pasar yang tersisa untuk produk menjadi lebth
sempit. Kemudian para periset mengasumsikan atau menentukan secara
empiris bahwa clastisitas harga menurun dalam perjalanan daur hidup
produk. Dua penelitian empiris untuk memperkirakan elastisitas harga
selama daur hidupnya mengindikasikan bahwa ia tetap mantap sepanjang
waktu atau menurun jika produk menjadi dewasa. Tabel 12-1 meringkas-
kan laporan tentang perilaku dinamis dari clastisitas harga melalui daur
hidup produk.
Apa yang dapat kita simpulkan dari pembuktian terbatas ini? Sebagaima-
na akan dibicarakan kemudian dalam Bab ini, terdapat dua strategi umum
untuk menetapkan harga produk baru: skimming, yaitu menetapkan harga
relatif tinggi, dan penembusan, yaitu menentukan harga relatif rendah.
Keputusan untuk menetapkan harga mula secara tinggi disebabkan oleh
beberapa pembeli yang tidak peka harga (yaitu, tidak mempunyai
keberatan relatif tinggi atau harga maksimum yang dapat diterima), dan
jika faktor pengalaman bergabung dengan peningkatan kualitas produk
dan tekanan yang semakin bertambah dari perusahaan yang baru masuk
mengarah ke kecenderungan harga menurun, maka kami memperkirakan
pertambahan dalam elastisitas. harga. Namun, apabila harga mula ditetap-
kan secara rendah agar dapat menembus pasar dengan cepat karena pembeli
peka terhadap harga, dan jika ada kemungkinan masukan kompetitif di saat
awal, maka kecenderungan harga kemungkinan besar akan naik setiap saat.
Jika produk memberikan manfaat dan nilai kepada pembeli, maka,
meskipun harga bergerak naik, kita mungkin tidak akan melihat bukti dari
pertambahan kepekaan harga, paling tidak sampai ke tingkat kedewasaan.
Jadi, sulic untuk membuat'pernyataan tegas tentang bagaimana harga
dapat berubah dalam tahap daur hidup produk. Itu bergantung pada
bagaimana produk itu semula dihargai (yang akan mencerminkan
kepekaan awal pembeli terhadap harga), apakah dengan berlalunya waktu
harga produk mengikuti kecenderungan berkurang atau bertambah
(sebagian merupakan pencerminan dari strategi harga perkenalan), derajat
sampai di mana penjual membuat peningkatan dalam kualitas, dan derajat
sampai di mana pembeli mempersepsikan manfaat nyata, dan karena itu,
merupakan nilai-penggunaan dari produk, Pelajaran yang dapat ditarik di
sini adalah setiap produk akan mempunyai sejarah harga uniknya sendiri,
dan dinamika dari elastisitas harga selama daur hidup. produk harus
dipantau untuk setiap produk,
342{e961 ‘sx00g uorburK67 ="sseyy ‘uoIBUIxey) ‘yoveesey pue AsooUL :6
twoujdurg uy :20]949 @j7y sonposg tp Z0A0 A
“9SE—Lve ‘(LeGi) SL “seUFeWoUoDz Jo jeusnor
JaPOW uoIsseiBey [eu
r0Beo|49) eovessju09 ss0:eanp3 1/e4 8y) 40 SBUIpea201d *,
“0Bb—9Lp “ISL6L 48QUIEAON) Zi “yueesey Bui
1eW JO Jeusnor *,,S3)
“(6961 “YOUAYDANIeRUED :e1pUI
id Ul Sens] ‘(/p2) ABUUIAIG “W Ayio
1529 @o11g JO JOIAeYag 2NWEUAG ey Jo sisAjeuy ALCIes0Idx3 Uy, ‘UO, BuesUN3 UEP Ut
ag-ss019 BuyAren-01
POW SunaxieW Ul suoNeHen soIaWIeJeg JUapUadag e
Se13 BuIseAPY BUIALeA-eWH PU 81ND oLF
uiclep “,,s19nposg jeo1WsyD
77 Atep sequins
1 useoiddy uelseAeg V,, ‘SuossueH “G UEP nr“,
“9261 ‘uoneDossy Buneyeyy uesHoWY
Jo uonleBnsenuy fe
wonpoid SUL, ‘SUOSIed “1,
14 ‘Si0)6uIs}9H) ‘uonNedWoD pue BuNaXIEW "ZIMA “D
Bueiny dewew
csaqrdewuey /Buesnyeg
fees denes
yequieviag)
yequevieg Buesnyi9g
dewey Bueinpag
(myem eAunjeeq ueBuap Buesnys9q !soW0sd seusnse/a)
wisnpur
dewey elwp, UeYeG OO, UEP UAL]
leyew 4e) yeIpey suessuey uep nr]
Bueinyeg ualsaiep
Buesnyeg SEWIEY ANPOLd
uauinsuoy ynpolg
Bueunyiag Bueunyiag Bueinyiag 4 suosieg
Bueunyeg uyequeueg yequeveg yequeueg sZUMYDI,
ueinpunwey, — ueesemopoy, + ueynquinued — uejeuayieg AMpold ueyniny
ynpoid dnpiy anep deyes
yNnpoid dnpiy snep ewejas eBuey seysnysesy
L—Zb 19qeL
343Implikasi strategis
Daya tarik naluriah dari daur hidup produk, landasan teorinya dalam
proses adaptasi, dan pengujian empiris menyarankan bahwa model
memiliki implikasi strategis.' Meskipun demikian, tidak ada jangka wakeu
tertentu untuk suatu daur atau berbagai tahap dalam daur. Bahkan,
tampaknya kemajuan teknologi memperpendek daur hidup yang khas,?
Seperti terlihat dalam Gambar 12—1 dan 12-2, daur hidup profitabilitas
bahkan lebih pendek lagi. Jadi, penting untuk menyadari hal berikut ini:
1, Produk mempunyai masa hidup terbatas.
2. Pertumbuhan teknologi yang semakin cepat kemungkinan besar akan
mengurangi jangkauan hidup produk.
3, Terdapat beberapa pertalian antara kurva pengalaman industri dan daur
hidup produk.
4, Penjualan dan laba agaknya mengikuti suatu kecenderungan yang dapat
diramalkan, :
5. Dalam setiap tahap davr hidupnya, produk memerlukan strategi
pemasaran yang berbeda.
6. Strategi harga sangat vital dalam setiap tahap daur hidup produk, dan
terutama pada tahap perkenalannya.
KEPUTUSAN KEBIJAKAN HARGA MENDASAR
Keputusan kebijakan harga adalah penting dan rumit bagi organisasi bisnis
j modern. Dewasa ini, perusahaan bisnis yang sudah mantap menghadapi
pesaing lebih baru yang memiliki metode produksi yang lebih efisien dan
biaya tenaga kerja yang pada umumnya lebih rendah. Perusahaan asing
mampu menetapkan harga yang lebih rendah daripada harga sebanding
yang ditetapkan oleh bisnis Amerika. Sebagai hasilnya, banyak perusahaan
yang menemukan kembali harga sebagai penentu paling menentukan dari
permintaan dan secara aktif membuat keputusan kebijakan harga.
Seperti terlihat dalam Tabel 12-2, terdapat berbagai ragam keputusan
kebijakan harga yang harus diambil oleh perusahaan. Terdapat keputusan
'Sebagai contoh, lihat William E. Cox, Jr, "Product Life Cycles as Marketing Models”, Journal
of Business, 40 (Oktober 1967), 375-384; Rolando Polli dan Victor J. Cook, "Validity of the
Product Life Cycle", founal of Business, 42 (October 1969), 385-400; George Day, "The Product
Life Cycle: Analysis and Applications Issues", Journal of Marketing, 45 (musim gugur 1981),
60-67; David M. Gardner, "The Product Life Cycle: A Critical Look at the Literature”, dalam
Michael Houston (ed.), Review of Marketing (Chicago: American Marketing Association, 1987),
him, 22-59; George S. Day, Analysis for Strategic Market Decisions (St. Paul: West Publishing Co.,
1986).
2"New Products: The Push Is on Marketing”, Business Week, 4 Maret 1972, him, 72-77;
William Qualls, Richard W. Olshavsky, dan Ronald E, Michaels, "Shortening of the PLC — An
Empirical Test”, Journal of Marketing, 45 (musim gugur 1981), 76-80,
344
Gi,tentang harga spesifik apa yang harus dibebankan untuk setiap produk atau
jasa yang dipasarkan, Akan tetapi, harga spesifik tersebut bergantung pada
jenis pelanggan yang membeli produk atau jasa itu. Jika pelanggan yang
berbeda membeli dalam jumlah yang bervariasi, apakah penjual sebaiknya
menawarkan diskonto volume? Jika perusahaan memasarkan melalui
saluran distribusi yang berbaur, harga apa yang harus dibebankan kepada
pedagang besar yang pada gilirannya mendistribusikan produk tersebut
kepada pelanggan eceran mereka, dan berapa harga yang harus dibebankan
kepada pengecer yang membeli langsung dari pembuatnya?
Perusahaan juga harus memutuskan apakah akan menawarkan diskonto
untuk pembayaran di muka. Jika perusahaan memutuskan suatu kebijakan
diskonto tunai, ia juga harus menetapkan kapan seorang pelanggan patut
mendapatkan diskonto tunai dan berapa banyak untuk setiap pembayaran
di muka. Apakah perusahaan sebaiknya berusaha menyarankan harga
eceran ataukah menetapkan harga hanya kepada pelanggan yang sudah
pasti saja?
Sebagian besar perusahaan menjual berbagai produk, dan pertanyaan
mengenai harga yang baru diajukan ini harus dicari jawabannya untuk
setiap produk. Di samping itu, kebutuhan untuk menentukan jumlah
penawaran per produk dan hubungan harga antara produk yang
ditawarkan membuat masalah kebijakan harga semakin rumit. Sebagai
contoh, apakah seorang pengusaha pabrikasi kamera hanya membuat dan
menjual satu model saja ataukah sebaiknya menjual beberapa model?
Keputusan untuk menjual beberapa model dari satu produk biasanya
berarti penjual berusaha menarik minat beberapa segmen pasar. Setelah
diputuskan untuk menawarkan sejumlah model dengan harga berbeda,
penjual harus menentukan harga model termurah dan perbedaan harga
antara setiap penawaran alternatif.
Tabel 12-9
Keputusan kebijakan harga mendasar
. Pembebanan harga apa yang herus diberlakukan untuk produk dan jasa berbeda yang
dihasilkan oleh perusahaan?
Berapa harga yang harus dibebankan kepada jenis pelanggan yang berbeda?
Apakah pembebanan harga diperlakukan sama kepada distributor yang berbeda?
Apakah memberikan diskonto untuk pombayaran tunai dan persyaratan kecepatan
pembayaran untuk memperoleh diskonto tersebut?
Apakah akan menyarankan harga untuk -penjualan kembali atau hanya okan
menetapkan harga yang dibebankan kepads pelanggan sendiri? .
Apakah menetapkan harga kepa dalam jalur produk seakan-akan
mereka itu terpisah, ataukah menetapkan harganya sebagal satu "tim"?
7, Berapa banyak penawaran harga berbeda untuk setiap Item?
8. Apakah harga akan didasarkan pada lokasi geografis pembell (yaitu, apakah akan
membebankan transportasi)?
Ben
345Keputusan kebijakan harga dewasa ini yang begitu sulit memerlukan
perencanaan manajerial yang saksama, Karena praktik kebijakan harga
tradisional merupakan peniruan dari praktik kebijakan harga pihak lain,
maka kemungkinan besar banyak manajer akan mengikuti resep kebijakan
harga yang terdapat dalam literatur kontemporer. Akan tetapi, sebaiknya
setiap perusahaan menganalisis dengan teliti pasar, pesaing, dan biaya
sebelum mengembangkan suatu strategi harga.
KEBIJAKAN HARGA PRODUK BARU
Salah satu masalah keputusan yang paling menantang adalah menentukan
harga suatu produk baru. Keputusan kebijakan harga produk baru biasanya
dibuat dengan sedikit sekali informasi tentang permintaan, biaya,
persaingan, dan variabel lain yang mempengaruhi peluang keberhasilan.
Mengingat laju perkenalan produk baru dan tingkat kegagalan, maka jelas
betapa pentingnya kebijakan harga produk baru itu.
Banyak produk baru gagal karena tidak memiliki keistimewaan yang
diinginkan oleh pembeli atau tidak tersedia pada saat dan tempat yang
tepat. Produk Jain gagal karena diberi harga yang salah dan kekeliruan itu
terjadi karena harganya terlalu rendah maupun terlalu tinggi. Salah satu
penyebab kekeliruan dalam menetapkan harga produk baru adalah
kurangnya pengetahuan tentang bagaimana keputusan itu harus dibuat.
Pembuat keputusan seringkali mengandalkan intuisi dan agaknya peng-
alaman tidak terlalu memperbaiki kemungkinan keberhasilan.
Ketika kit keriting rambut yang pertama dipasarkan pada tahun 1940-an,
alat ini diberi harga sedikit di bawah 1,00 dolar. Akan tetapi, sebagian besar
wanita meragukan produk yang dihargai begitu rendah padahal mengeri-
ting rambut di salon memerlukan biaya 10 sampai 15 dolar. Ketika
pembuat kit keriting rambut itu mengetahui bahwa alatnya dihargai terlalu
rendah, harganya dinaikkan sedikit menjadi hampir $2,00 dolar. Dewasa
ini, kit kersting rambur sudah umum diterima dan mantap berada di pasar.
Kesulitan dalam menetapkan harga suatu produk baru bergantung pada
“kebaruan” relatif dari produk itu sendiri, Beberapa produk adalah baru
dalam pengertian bahwa suatu produk yang sudah ada di dalam pasar
ditawarkan oleh perusahaan yang baru bagi pasar tersebut. Misalnya,
perkenalan makanan anjing dalam kaleng merek Cycle pada pertengahan
tahun 1970-an menandai masuknya General Food ke dalam pasar makanan
anjing dalam kaleng, walaupun perusahaan tersebut sudah lama berkecim-
pung dalam bidang makanan anjing kering. Jadi, produk yang baru bagi
General Food bukan sesuatu yang baru bagi pasar, Pada umumnya, harga
dari produk yang identik secara fungsional dipengaruhi oleh harga produk
bersaing yang sudah ada, Kemungkinan besar harga produk baru akan
serupa dengan harga produk yang sudah ada.
346Beberapa produk adalah baru, baik bagi perusahaan maupun bagi pasar,
tetapi produk itu secara fungsional bersaing dengan produk yang sudah
mantap. Misalnya, Maxim bersaing secara langsung dengan kopi reguler
dan instant, meskipun ia adalah kopi freeze-dried yang pertama masuk ke
pasar. Menetapkan harga produk baru yang bersaing secara fungsional jauh
lebih sulit, tetapi harga dari produk yang serupa mempengaruhi keputus-
an. Pertanyaan yang kritis barangkali adalah jumlah yang bisa dibayar
pembeli untuk perbedaan yang dipersepsikan dalam fungsi, kegunaan, atau
penampilan.
Masalah kebijakan harga produk baru yang paling sulit terjadi apabila
produk itu unik, yaitu secara fungsional berbeda dengan produk Jain mana
pun. Jika produk itu suatu inovasi besar dalam pasar, maka keputusan
harganya banyak dikelilingi ketidakpastian. Pada dasarnya, pasar masih
belum dapat ditentukan, yaitu permintaan tidak diketahui, demikian pula
tidak semua pemakai potensial produk diketahui. Tidak ada pengalaman
pasar lain sebagai perbandingan, misalnya saluran distribusi, kenaikan
harga, atau biaya produksi dan pemasaran. Pelanggan potensial ragu-ragu
terhadap fungsi produk, keandalan, atau daya tahannya. Mereka mungkin
memprihatinkan apakah akan diadakan perbaikan dan pengaruh dari
peningkatan ini atas produk. Pelanggan juga mungkin bertanya-tanya-
apakah harga akan diturunkan apabila lebih banyak penjual mendistribusi-
kan produk itu dan jika teknik produksi masal merendahkan’ biaya
produksi. Keputusan kebijakan harga biasanya harus dibuat dengan hanya
sedikit pengetahuan dan margin kekeliruan yang besar dalam perkiraan
permintaan, biaya, dan kemampuan pesaing. Pesawat televisi hitam-putih
serta pemadat sampah yang pertama merupakan contoh yang baik dari
jenis produk baru.
Faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menetapkan harga produk
baru
Sebagaimana dikembangkan dalam Bab 1, terdapat lima faktor esensial
yang perlu dipertimbangkan apabila menetapkan harga. Pertimbangan
permintaan menyediakan suatu plafon atau harga maksimum yang dapat
dibebankan. Penentuan harga maksimum ini bergantung pada persepsi
nilai dalam penawaran produk/jasa penjual. Sebaliknya, biaya menjadi
pembatas terendah atau harga terendah yang mungkin. Bagi suatu produk
baru, biaya yang relevan adalah biaya langsung masa mendatang selama
daur hidup produk.
Membebankan biaya yang tidak relevan pada suatu 1 produk baru secara
sederhana mendorong harga terendah melebihi harga plafon, sehingga hal
ini membawa kepada keputusan penetapan harga yang terlalu tinggi.
Belum lama ini, seorang produsen peralatan medis, pengusaha pabrikasi
pemasok, dan seorang produsen permesinan industri semuanya mengalami
347kegagalan produk baru ketika mereka menetapkan harga mereka terlalu
tinggi. Kekeliruan ini terjadi karena kebutuhan untuk segera menutup
investasi mereka dalam pengembangan produk. Sebagaimana disebutkan
dalam Bab 11, untuk menarik pembeli produk baru seringkali perlu diberi
harga awal di bawah biaya total unit, Apabila faktor pengalaman
membawa ke biaya total unit yang lebih rendah, harga kemudian
membawa ke margin laba yang positif (lihat Gambar 12-3). Perbedaan
antara harga yang bisa dibayar pembeli dan harga berdasarkan biaya
minimal mewakili suatu kelonggaran harga awal. Akan tetapi, rentang
kelonggaran ini dipersempit oleh faktor kompetitif, laba perusahaan, dan
tujuan pasar serta kendala peraturan. Pertama-tama, faktor kompetitif
berlaku untuk mengurangi plafon harga, sementara tujuan perusahaan dan
peraturan berlaku untuk menaikkan harga minimal yang mungkin.
Produk baru harus melalui tahap persaingan dalam daur hidupnya.
Kebijakan harga yang memadai kemungkinan besar berbeda pada setiap
tahap. Dengan masuknya pesaing baru dan inovasi yang menyempitkan
celah perbedaan antara produk dan penggantinya, maka kelonggaran
kebijakan harga pun ikut menyempit. Produk "khusus” ini menjadi suatu
“komoditas” yang tidak berbeda dari produk saingannya.
Dalam seluruh daur hidupnya, perubahan berkelanjutan dalam elas-
tisitas promosional dan harga serta biaya produksi dan distribusi
memerlukan penyesuaian dalam kebijakan harga. Kebijakan harga yang
memadai selama daur hidup bergantung pada pengembangan dari tiga segi
kedewasaan berbeda yang bergerak dalam jalur waktu yang kurang-lebih
sejajar: (1) kedewasaan teknis, diindikasikan oleh menurunnya laju
pengembangan produk, keseragaman yang bertambah dari merek yang
bersaing, dan kemantapan yang bertambah dari proses pabrikasi dan
pengetahyan tentang itu; (2) kedewasaan pasar, diindikasikan oleh
penerimaan konsumen dari gagasan pelayanan dasar, kepercayaan yang
luas bahwa produk dari sebagian besar pembuat juga akan berkinerja
memuaskan, dan oleh cukup terdapatnya pengetahuan dan kecanggihan
yang memperkenankan konsumen membandingkan merek secara kompe-
ten; dan (3) kedewasaan kompetitif, diindikasikan oleh bertambah
mantapnya pangsa pasar dan susunan harga.
Inti dari kebijakan harga produk baru memperhitungkan kepekaan harga
dari permintaan dan pertambahan biaya promosional dan produksi si
penjual. Yang mengendalikan pertimbangan adalah berapa nilai produk itu
bagi pembeli, dan bukan berapa besar biayanya bagi penjual. Yang penting
dalam mengembangkan harga produk baru adalah hubungan antara
manfaat yang dipersepsikan pembeli dalam produk baru dan biaya akuisisi
total. Satu pendekatan untuk: menjajagi nilai yang dipersepsikan pembeli
adalah dengan melakukan suatu analisis nilai seperti yang dikembangkan
dalam Bab 5.
348Anallsis nital
Salah satu kekeliruan umum yang dikaitkan dengan kebijakan harga
produk baru adalah kepercayaan bahwa pembeli hanya bertindak untuk
meminimalkan harga. Akan tetapi, sebagaimana dipeslihatkan dalam Bab
3-5, cukup terdapat bekti bahwa pembeli industrial dan konsumen
cenderung menggunakan harga sebagai petunjuk nilai. Dan benar bahwa
pemasok dengan harga rendah jerang mes-4Pai kedudukan pasar yang
dominan. Misalnya, dalam industri agrikimia, dalam kategori produk
pupuk, produk dengan Aacga terendah mempertahankan pangsa pasar 2—4-~_
persen dengan tidak ada pertumbuhan penjualan baru. Akan tetapi,
perusahaan memutsskan untuk menaikkan harga produk agar konsisten
dengan penawara! pesaing, dan berhasil meningkatkan penjualan dengan
mantap. Dengan menetapkan harga pupuk lebih dekat dengan harga rata-
rata pupuk, perusahaan memperkuat nilai yang dipersepsikan (Lihat Bab
3-5 untuk pengembangan dari prinsip perilaku sehubungan -dengan
kekenyalan harga.) Rasio antara manfaat yang diterima (nilai) dan biaya
total untuk mengakuisisi produk atau jasa, seperti dikembangkan dalam
Bab 5:
Nilai yang dipersepsikan = ™n{at_yang dipersepsikan
harga
dengan harga = biaya total bagi pembeli: harga beli + biaya akuisisi +
transportasi + instalasi + penanganan pesanan + risiko
kegagalan
manfaat yang = kombinasj dari atribut fisik, atribut jasa, dan dukungan
dipersepsikan teknis yang tersedia schubungan dengan penggunaan
khusus produk
Riset yang diperlukan untuk menentukan nilai yang dipersepsikan
pembeli dari suaru penawaran mencakup analisis nilai dar. rekayasa nilai.
Analisis nilai berusaha untuk menentukan nilai relatif (kegunaan) yang
ditempatkan pembeli pada penawaran produk/jasa total, yaitu manfaat
yang dipersepsikan, Rekayasa nilai berusaha’menentukan metode untuk
mengurangi bjaya total tanpa mengurangi nila’ yang diserahkan.
Pada dasarnya, analisis nilai memusatkan perhatian pada peningkatan
nilai yang dipersepsikan dengan menambah kinerja sehubungan dengan
kebutuhan dan kesediaan pelanggan untuk membayar kinerja icu.
Sebaliknya, rekayasa nilai memusatkan perhatian pada peningkatan nilai
dengan menurunkan biaya sambil mempertahankan kineérja. Pad2 umum-
nya, rekavasa nilai bertambah penting dengan semakin mmajunya produk
dalam daur hidupnya. Khususnya, dengan tercsyainya kedewasaan, harus
divsahakan untuk mengidentifikasi biaya yang tidas perlu dan mengusaha-
ken penghilangannya sambil tetap mempertahank’ tingkat kinerja.
449Kebijakan harga berdasarkan laju-hasil
Satu perluasan dari analisis nilai untuk menetapkan harga adalah
menetapkan harga laju-hasil dari peralatan modal baru. Barang-barang
industrial dijual kepada bisnis dalam capasitas mereka sebagai penghasil
jaba, Tekniknya untuk barang produsen (misalnya sebuah truk) berbeda
daripada teknik untuk harang konsumen (misalnya mobil sport) karena
suatu manfaat esensial yang Jibeli dalam sesuatu barang produsen adalah
geluang untuk menambah laba. Karena” suate produk mewakili suatu
investasi oleh pelanggan bisnis, batu uji apakah investasi ini diinginkan
adalah profitabilitasnya bagi pelanggan tersebut.
Kebijakan harga laju-hasil melihat kepada harg: melalui kacamata
investasi pelanggan. Ia mengakui bahwa batas teratas zdalah harga yang
menghasilkan laju hasil.minimal atas investasi pelanggm. Penambahan
luba yang diperoleh dari penggunaan peralatan itu berbeda antarpelanggan
dan antarpenerapan bagi pelanggan yang sama. Kriteria jelas tentang hasil
yang dipersyaratkan pun berbeda, jadi pelanggan prospektif berbeda dalam
laju hasil yang akan merangsang mereka untuk berinvestasi dalam suatu
produk tertentu. Karcna itu, analisis laju-hasil terdiri atas pznelitian ke
dalam (1) biaya yang diperkirakan membebani pembeli dari cera altetatif
untuk melakukan pekerjaan; (2) penghematan biaya yang diperkirakan dan
kemampuan menghasilkan laba dari peralatan dalam terapan berbeda dan
untuk segmen pasar yang berbeda; dan (3) kebijakan penganggaran modal
pelanggan, dengan penekanan khusus pada biaya permodalan dan
persyaratan laju-hasil minimal mereka.
Salah satu pendekatan mengasumsikan suatu produk pesaing sebagai
tolok-ukuz dalem mengukur laju-hasil suatu produk tertentu untuk
segmen pasar spesifik. Profitabilitas produk diukur dalam pengertian
keunggulannya atas peralatan alternatif baru terbaik yang ditavarkan oleh
pesaing daripada oleh keunggulannya atas peralatan lama pelanggan.
Kebijakan harga laju-hasil menerjemahkan keunggulin kompetitif ini ke
dalam délar laba tambahan bagi pelanggan dan menghubrngkan laba
tambahan ini pada tambahan investasi. Untuk setiap segmen pasar, analisis
laju-hasil mengungkapkan suatu harga untuk suatu produk tertentu yang
membuat investasi yang tak dapat ditolak oleh pelanggan mengingat
alternatif yang mereka punyai dan pada saat sam: mengambil dari
pelanggan apa yang mungkin dapat diminta dengan aman.
Pendekatan sistematis ke kebijakan heega produk baru
Terdapat beberapa pendekatan untuk menentukan harga suatu produk
baru: intuitif, sistemars, atau simulasi. Dalam pendekatan intuitif
pembuat keputusan renilai informasi yang tersedia secara subjektif dan
menetapkan harga Cerdasarkan naluri daripada perencanaan. Walaupun
350metode ini terlihat kasar, tetapi barangkali menjadi pendekatan yang paling
sering digunakan. Bukanlah sesuatu yang tidak biasa apabila dalam suatu
proyek riset pemasaran uncuk rancangan suatu produk baru, harga
ditetapkan terlebih dahulu, Tujuan dari proyek riset seperti itu adalah
untuk menyelidiki bagaimana merancang suatu kampanye komunikasi
untuk suatu produk baru dengan efektif. Beberapa pengarang menyaran-
kan untuk mengikuti pendekatan yang lebih sistematis ke kebijakan harga
produk baru. Sebagaimana diindikasikan dalam Tabel 12—3, pendekatan
itu bervariasi. Pendekatan Welsh secara spesifik mengambil pandangan
jangka-lama dalam pengertian tiga penentu utama dari harga — perminta-
an, biaya dan persaingan — secara spesifik diperkirakan melintasi perkiraan
daur hidup produk. Pendekatan Dean dan Oxenfelde juga menyarankan
pandangan jangka-lama, meskipun caranya lebih halus, dengan menekan-
kan pada pengembangan suatu rencana pemasaran.
Jadi, ketiga pendekatan sistematis itu menekankan pengembangan suatu
rencana pemasaran yang "benar”. Daripida memandang kebijakan harga
sebagai masalah tersendiri, pendekatan pérencanaan sistematis memper~
timbangkan harga hanya sebagai salah satu variabel yang berinteraksi
untuk menentukan keberhasilan produk. Karena itu, pembuatin keputusan
kebijakan harga tersebut hayyalah salah satu dari keputusan yang harus
dibuat.
Beberapa manajer menggunakan model. matematika untuk membantu
menentukan harga produk baru. Pendekatan seperti itu mempertimbang-
kan harga serta variabel bauran pemasaran lain secara bersama dalam
Tabel 12-3
Pendekatan ke kebi
kan harga produk baru
Langkah Oxenteldt* Welsh!
1 ‘Memperkirakan permintaan Mem pesar sasaran Mempertirakan permintaan
2 Memilih pasar sasaran Memitih citra merek tdenentukan persyaraten pemassr-
an selama dau: hiduo produk
2 Merancang strategi promosi Membentuk.bauran pemasaran Menggambarkan daur hidup pro-
° dduk yang diharapkan
4 Memiih ssluran distribusi —Memilih kebijakan harge ‘Mempetkirakan biaya selama daur
hidup produk
5 Menentukan strategi harga Memperkirakan strategi ussha ma
suk passing
6 Mamilin harga spesifik Memperkirakan tanggal usaha ma-
suk pesaing
7 Momitih harga spesifik
-Joel Dean, “Pricing Policies for New Products”, Harvard Business Review, ZB (November-Desember
1950), 28-36; "Pricing @ New Product”, The Controller, April 1955, him. 163~165.
*Aifred R. Oxenteldt, “Multi-Stage Approach to Pricing”, Harvard Business Review, 38 (Juli-Agustus
1960), 125-133.
'Stephen J. Welsh, “A Prepared Approach to New Product Pricing”, Pricing: The Critical Decision, AMA
Management Report No. 66 (New York: American Management Association, 1961), him. 45-57,
351simulasi komputer. Dengan memprogramkan model ini ke dalam
komputer dan memasukkan informasi yang diperlukan, memungkinkan
untuk bereksperimen dengan nilai berbagai variabel keputusan berbeda di
bawah berbagai asumsi lingkungan sclama satu jangka waktu yang
disimulasikan. Nilai dari pendekatan seperti itu adalah bahwa pembuat
keputusan dapat menilai implikasi relatif dari asumsi berbeda dan alternatif
keputusan sebelum membuat suatu asumsi spesifik. Tabél 12-4 memperli-
hatkan suatu kombinasi pendekatan sistematis ke kebijakan harga produk
baru. Kita sekarang akan membicarakan tiga langkah pertama: memperki-
rakan permintaan, biaya, dan hubungan laba-volume. Walaupun langkah
4—8 merupakan bagian yang perlu dalam penentuan harga suatu produk
baru, tetapi hal ‘itu tidak akan dibicarakan lebih lanjut. Untuk langkah
kesembilan, memilih satu harga, kami akan membicarakan beberapa
masalah yang terkait dengan memilih hatga yang relatif tinggi, atau harga
relatif rendah, yaku hargs penetrasi.
Memperkirakan permintaan untuk suatu produk baru. Langkah pertama dalam
menetapkan harga produk baru adalah memperkirakan permintaan dalam
pasar sasaran yang dipilih. Akan tetapi, bagaimana permintaan untuk suatu
produk baru dapat diperkirakan? Bagaimana cara menentukan rentang
harga yang dipertimbangkan dapat diterima oleh banyak orang?
Masalah perkiraan permintaan dapat dipisahkan ke dalam suatu
rangkaian masalah riset:
1. Apakah produk memenuhi suatu kebutuhan atau keinginan dan karena
itu dapat dijual dengan harga yang benar?
2. Pada rentang harga berapa produk itu dapat diterima secara ekonomis
ole pembeli potensial? .
3. Berapa volume penjualan yang diharapkan pada titik-titik harga yang
layak dalam rentang harga yang dapat diterima?
4. Seberapa luas potensi reaksi kompetitif? G
Metode riset yang disajikan dalam Bab 6 untuk memperkirakan rentang
harga yang dapat diterima oleh pembeli dapat digunakan untuk memperki-
rakan rentang harga yang dapat diterima untuk $uatu produk baru. Dua
informasi dasar harus diperoleh dari pemakai produk potensial: (1) harga
tertinggi dan terendah yang mereka pertimbangkan bisa dibayar untuk
produk dan (2) harga terakhir yang mereka bayar untuk suatu produk atau
jasa sebanding. Informasi pertama memberikan perkiraan dari rentang
harga yang dapat diterima dan dapat diterjemahkan ke dalam suatu
frekuensi distribusi yang disebut kurva tanggapan pembeli (lihat Gambar
6-4). Titik tengah dari kurva tanggapan pembeli memberikan perkiraan
dari harga yang kemungkinan besar dinilai paling dapat diterima oleh
pembeli potensial, dan juga suatu perkiraan dari proporsi pembeli yang
352Tabel 12-4
Pendekatan sistematis ke kebijakan harga produk baru
Langkah Kegiatan
1 Perkirakan permintaan pada harga-harga berbeda selama daur hidup produk
yang diharapkan.
Perkirakan biaya selama daur hidup produk yang diharapkan.
Perkirakan hubungan harga-volume-laba.
Tentukan siapa saja yang mungkin menjadi pesaing.
Tentukan kemampuen usaha masuk pesaing.
Perkirakan kemungkinan tanggal usaha masuk pesaing.
Tentukan suatu strategi pemasaran.
Perkirakan persyaratan pemasaran selama daur hidup produk.
Pilih harga yang spesifik.
worvaomaen
mungkin’ mempertimbangkan bersedia membeli produk itu pada harga
tersebut.
Satu jalan yang mudah bagi produk industrial untuk menemukan
rentang harga yang dapat diterima ini adalah dengan mengajukan
pertanyaan kepada distributor, kontraktor utama, dan insinyur konsultan
serta analis pembelian dan insinyur perusahaan’ prospek — semuanya
merupakan profesional berpengalaman dalam menelaah kinerja produk
komparatif dalam pengertian persyaratan dan biaya pembeli.
- Untuk barang konsumen, digunakan pendekatan lain. Dalam memper-
kirakan rentang harga produk baru, maka konsep dari ekuivalen barter
sangat bermanfaat. Misalnya, seorang pengusaha pabrikasi produk kertas
khusus menguji suatu produk baru dengan membeli verietas Iuas barang
konsumen yang sama sekali berbeda dengan produk baru itu, menyebar-
kannya di atas meja besar, dan kemudian meminta pelanggan untuk
memilih produk yang bisa mereka tukar dengan produk baru. Dengan
demikian, pembeli telah menunjukkan suatu. titik rujukan yang dapat
mereka gunakan apabila mempertimbangkan pembelian produk baru
tersebut.
Suatu perbandingan dari titik tengah kurva tanggapan pembeli dan titik
tengah kurva harga-terakhir-yang terbayar menunjukkan derajat kelong-
garan yang tersedia dalam menentukan harga produk. baru. Sebagai
contoh, jika titik tengah dari kurva tanggapan pembeli berada pada harga
yang lebih tinggi daripada titik tengah kurva harga-terakhir-yang terbayar,
maka harga yang lebih tinggi daripada harga-terakhir-yang terbayar
mungkin dapat memperoleh kesediaan pembeli untuk membeli. Suatu
keterbatasan dari pendekatan riset ini terjadi apabila produk itu merupakan
inovasi yang begitu besar sehingga pembeli tidak mempunyai bayangan
tentang produk itu sendiri maupun tentang alternatif yang dapat
dibandingkan.
353Memilih harga yang memungkinkan. Setelah suatu rentang harga yang dapat
diterima diperkirakan, maka perlu memilih harga alternatif spesifik untuk
analisis dalam langkah tiga. Untuk memilih harga alternatif ini, sudut
pandang pembeli sebaiknya mendominasi penentuan harga. Setiap produk
baru mempunyai alternatifnya masing-masing. Alternatif terbaik bagi
pembeli biasanya adalah produk yang sudah teruji di dalam pasar,
Mungkin saja, produk baru yang lebih unggul memenuhi beberapa
kebutuhan pembeli, tetapi derajat keunggulan suatu produk baru apa pun
atas pesaingnya sangat berbeda antarpembeli.
Mempertimbangkan alternatif pembeli. Apabila memilih harga yang memung-
kinkan, penting untuk dipertimbangkan bahwa pembeli tidak perlu
membeli produk baru. Bahkan, setiap calon pembeli produk baru apa pun
mempunyai alternatif, yaitu produk yang secara tidak langsung memberi-
kan rujukan untuk ‘menilai paket harga-kinerja suatu produk baru dan
untuk menentukan daya tarik relatif bagi pembeli potensial. Suatu analisis
dari permintaan relatif dapat dibuat dengan langkah-langkah berikut ini:
1. Tentukan penggunaan utama produk baru. Tentukan ciri-ciri kinerja
produk untuk setiap penerapan.
2. Untuk setiap penggunaan utama, spesifikasikan produk yang merupa-
kan alternatif terbaik bagi pembeli, Tentukan ciri kinerja dan
persyaratan yang dipandang menentukan oleh pembeli dalam memu-
tuskan pemilihan produk mereka.
3. Untuk setiap penggunaan utama, tentukan bagaimana ciri kinerja
produk memenuhi persyaratan pelanggan dibandingkan dengan kinerja
dari alternatif pembeli.
4. Perkirakan harga dari produk alternatif dalam pengertian harga
transaksi, sesuaikan dengan dampak produk baru dan diterjemahkan ke
dalam unit pemakaian. Perkirakanlah dari harga pengganti rujukan
tersebut biaya alternatif bagi pembeli untuk setiap unit produk baru.
Harga transaksi riil (setelah dikurangi semua diskonto), dan bukan
harga dari daftar harga, sebaiknya dipergunakan untuk memcerminkan
kenyataan pasar. Setelah perkenalan produk baru, harga yang diramal-
kan harus mencerminkan adaptasi kompetitif yang mungkin terhadap
produk baru. Jika terdapat kemungkinan penghilangan dari beberapa
alternatif, pertambahan biaya dalam jangka-pendek dapat memperkira-
kan tindakan harga balasan dari pesaing.
5. Perkirakan keunggulan premi (harga lebih); yaitu hargai perbedaan
Kinerja dalam pengertian nilai yang diberikan oleh pembeli atas
pemecahan unggul yang dihasilkan oleh produk baru.
6. Tentukan suatu, “harga paritas’ bagi produk sehubungan dengan
alternatif terbaik pembeli untuk setiap penerapan, Lakukan hal ini untuk
354 .semua kategori pelanggan yang utama. Paritas adalah suatu harga yang
mencakup premi yang bersedia dibayar oleh, pelanggan untuk keung-
gulan komparatif dalam ciri kinerja.
erikan harga untuk keunggulan diferensial. Menentukan harga premi yang
2mungkinan besar dapat dijamin oleh keunggulan produk baru secara
\enguntungkan adalah masalah yang paling rumit dan menantang dari
ebijakan harga produk baru. Nilai keunggulan -produk baru bagi
elanggan penuh dengan ketidakpastian: Apakah produk akan bekerja
engan baik? Apakah produk akan mencapai keunggulan yang dirancang?
‘agaimana keandalan dan daya tahannya? Apakah produk akan cepat
sang? Ketidakpastian ini mempengaruhi harga yang bersedia dibayar oleh
elanggan serta rancangan promosi yang diperlukan untuk membujuk
aereka agar membeli produk. Jadi, ketidakpastian pelanggan akan
aemberikan beban kepada penjual, entah dalam harga atau dalam
‘romosi.
Keunggulan premi pada dasarnya memerlukan penerjemahan dari ciri
inerja yang berbeda ke dalam dolar, didasarkan pada analisis nilai.dilihat
lari sudut pandang pembeli. Premi ini akan berbeda menurut penggunaan,
uga di antara produk alternatif dan di antara kategori pelanggan.
Yang penting adalah keunggulan sebagaimana dinilai oleh pembeli,
vukan keunggulan yang dikalibrasi oleh pengukuran para teknisi atau oleh
iaya penjual. Premi optimasi yaita harga yang memaksimalkan Jaba
alam periode waktu yang dispesifikasikan mana pun, akan bergantung
yada biaya masa depan dan juga pada jadwal permintaan yang dinamis dan
iamar-samar.
Perkiraan biaya. Kekeliruan paling umum yang dibuat oleh manajemen
Jalan menetapkan harga produk baru barangkali adalah usaha menutup
investasinya dalam produk baru secepat-cepatnya. Suatu harga yang wajar
untuk suatu produk baru adalah harga yang menarik baik bagi pengecer
maupun pemakai akhir. Harga tinggi yang memerlukan usaha penjualan
besar untuk mengatasi keengganan pembeli tidak akan mendapatkan
dukungan yang bergairah dari para distributor.
Kemudian, harga tinggi dengan diskonto perkenalan yang dirancang
untuk merangsang pembelian percobaan, seperti disarankan dalam Bab 3,
dapat membawa ke tingkat rujukan harga yang lebih rendah. Jika produk
dipasarkan pada harga "biasanya”, persepsi tentang suatu kenaikan harga
dapat membatasi pertumbuhan penjualan produk untuk selamanya. Di
samping itu, suatu diskonto perkenalan dapat dianggap sebagai praktik
kebijakan harga yang mengelabui, sesuai dengan petunjuk dari Federal
Trade Commission.
Kekeliruan umum kedua dalam menetapkan harga produk baru adalah
355mendasarkan harga awal pada data biaya yang salah, Memasukkan biaya
pengembangan dan biaya produksi unit awal yang tinggi ke dalam biaya
produk baru kemungkinan besar menghasilkan satu harga yang akan
ditolak oleh distributor maupun oleh pelanggan akhir dan mematikan
produk secara efektif, Biaya pengembangan harus dianggap sebagai
investasi untuk ditutup sepanjang hidup produk bersangkutan. Biaya
langsung unit yang tepat adalah biaya yang diharapkan apabila produk
mencapai tahap pertumbuhannya atau apabila tingkat produksi mantap dan
penjualan sudah tercapai. Nilai dari kurva pengalaman seperti dibicarakan
dalam Bab-11 menjadi jelas untuk memperkirakan biaya langsung yang
relevan ini.
Sebagaimana digariskan dalam Bab 7, untuk mendapatkan manfaat
praktis maksimal dari biaya dalam menetapkan harga produk baru, terlebih
dahulu harus dijawab tiga pertanyaan: Biaya siapa? Biaya mana? dan Peran
apa? Mengenai biaya siapa, tiga kelas biaya menjadi penting: (1) biaya calon
pembeli, (2) biaya pesaing yang ada dan potensial, dan (3) biaya produsen
produk baru. Biaya memainkan peran berbeda untuk ketiga kelas tersebut
dan. konsep biaya khas akan berbeda sesuai dengan itu.
BIAYA PEMBELI. Biaya dari calon pembeli dapat ditentukan dengan
menerapkan teknik analisis nilai (dibicarakan dalam Bab 5) pada harga dan
kinerja dari produk alternatif untuk menemukan premi keunggulan yang
akan membuat produk bary.menarik. bagi pembeli,
BIAYA PESAING. Biaya pesaing biasanya merupakan perkiraan yang
menentukan dalam menilai kemampuan pesaing. Bagi produk yang sudah
ada dalam pasar, tujuannya adalah untuk memperkirakan (1) daya tahan
mereka dan (2) harga dasar untuk memukul balik. Untuk tujuan pertama,
konsep harga khas adalah pertambahan biaya pesaing dalam jangka-
panjang. Untuk yang kedua, pertambahan biaya jangka-pendeklah yang
penting.
Perkiraan biaya pesaing untuk produk bersaing ‘baru’ yang -belum
diluncurkan dan dapat mematikan masa depan produk baru atau akhimya
menggantikannya dapat membantv perusahaan untuk menilai kemampuan
dari calon pesaing. Perkiraan biaya ini juga menyediakan perkiraan tentang
efektivitas dari strategi harga produk baru untuk mematahkan semangat
usaha masuk. Menghadapi situasi ini, perilaku biaya yang harus diperkira-
kan adalah hubungan antara biaya langsung dan pengalaman kumulatif
bersama dengan bergeraknya produsen baru dan pesaing dari pabrik
percobaan ke produksi masal skala besar. Perkiraan biaya ini sebaiknya
mempertimbangkan kemajuan teknologi dan mencerminkan keunggulan
biaya awal potensial yang mungkin dicapai.
Apabila mendefinisikan pesaing, sebaiknya Anda berpikir secara global.
356Yaitu pesaing masa depan mungkin adalah perusahaan internasional yang
datang dari bagian dunia lain. Dengan pengembangan perdagangan bebas
antara Amerika Serikat dan Kanada, Pasar Bersama Eropa tahun 1992, dan
berkembangnya ekonomi Pacific Rim, maka persaingan dewasa ini adalah
seluas dunia.
BIAYA PENJUAL. Biaya produsen memainkan beberapa peran dalam
kebijakan harga suatu produk baru. Pertama, suatu.produk baru harus
sudah diberi harga sementara dalam tahap R&P dan kemudian secara
berkala sejalan dengan kemajuannya menuju pasar. Perkiraan biaya
produksi dan pemasaran akan mempengaruhi keputusan untuk melanjut-
kan pengembangan produk dan akhirnya mengkomersialkannya. Konsep
dari biaya yang relevan untuk analisis ini adalah suatu ramalan dari biaya
langsung pada serangkaian volume prospektif dan teknologi yang sepadan.
Di dalamnya termasuk biaya moda! yang dimasukkan baik sebagai
investasi nyata maupun sebagai investasi tidak nyata.
Peran kedua dari biaya penjual adalah menetapkan harga dasar. (Lihat
Gambar 1.1). Harga dasar ini juga merupakan ambang (bawah) untuk
memilih rencana harga yang paling memaksimalkan hasil atas investasi
dalam satu produk baru untuk jangka-panjang. Di sini, konsep yang
relevan adalah harga masa depan, perkiraan. atas satu rentang vohime,
teknologi produksi, dan rancangan promosi dalam rencana pemasaran.
Biaya produksi dan distribusi yang penting adalah biaya masa datang
jangka-panjang yang akan ditambahkan dalam pembuatan produk.
Tambahan investasi yang diperlukan untuk membuat dan mendistribusi-
kan produk baru harus diperkirakan; di dalamnya termasuk yang tidak
nyata seperti R&P, promosi, dan rancangan peluncuran sebagai penambah-
an modal kerja. Kemudian, harus diperkirakan pula penambahan biaya
pabrikasi, promosi dan penjualan produk pada berbagai volume penjualan.
Penting sekali untuk memperhitungkan biaya total dengan dan tanpa
produk baru. Perbedaannya kemudian dapat, dibebankan pada produk
baru. Biaya overhead sekarang yang akan sama dengan atau tanpa
penambahan produk pada jalur sebaiknya diabaikan. Penambahan masa
datang dalam biaya overhead yang dapat ditelusuri ke produk baru hanya
relevan untuk kebijakan harganya. Sebaiknya membangun dua perangkat
angka biaya dan investasi, yang satu,memperlihatkan situasi tanpa produk
baru dan yang lain memperlihatkan situasi dengan produk baru ditambah-
kan pada jalur, dan keduanya harus memperlihatkan angka untuk beberapa
volume yang mungkin. Biaya tinggi dari produksi pabrik percobaan dan
dari produksi skala kecil awal harus dipandang sebagai penanaman modal
tidak nyata bukan biaya operasi sekarang. Kerugian dari suatu periode
percobaan adalah bagian dari investasi yang harus membuat suatu hasil
yang memuaskan.
357Memperkirakan hubungan harga-volume-laba, Pengaruh dari harga produk
baru pada volume penjualannya adalah perkiraan yang terpenting tetapj
juga yang tersulit dalam kebijakan harga, Jalan terbaik untuk meramalkan
pengaruh dari harga atas volume penjualan suatu produk baru adalah
dengan eksperimen terkendali: menawarkannya dengan beberapa harga
berbeda dalam pasar uji yang sebanding di bawah kondisi penjualan yang
realistis. Apabila pengujian pasar tidak mungkin, metode lain adalah
dengan memperluas penelitian dari biaya alternatif yang tersedia bagi
pembeli dan memasukkan perkiraan dari volume penjualan mereka. Secara
ideal, perencanaan dan analisis untuk menetapkan harga suatu produk baru
dimulai. pada permulaan tahap pengembangan produk. Analisis investasi
memerlukan perkiraan penghasilan dan pengeluaran setiap saat untuk
setiap alternatif yang dipertimbangkan. Analisis harus memproyeksikan
arus kas selama daur hidup investasi. Karena itu, sejak awal perlu
mempunyai perkiraan harga-volume sementara untuk tahap berbeda dari
daur Kidup produk. .
Banyak analisis yang relevan dengan kebijakan harga produk baru
mencakup analisis kontribusi serupa dengan yang dikembangkan dalam
Bab 8. Untuk harga alternatif yang layak dan perkiraan biaya yang wajar,
dapat dibuat suatu peta titik-impas laba-volume seperti dalam Gambar
12-4. Data diperlihatkan dalam Tabel 12-5. Sementara peta titik-impas
dalam Gambar 12—4 mengungkapkan titik-impas berbeda untuk harga P;
sampai Pg, data tidak memberikan informasi tentang harga, permintaan,
biaya, dan hubungan laba. Data ini hanya menegaskan bahwa untuk suatu
struktur biaya tertentu, harga yang lebih rendah menghasilkan titik-impas
yang lebih tinggi. Yang diperlukan adalah suatu jalan untuk memadukan
permintaan ke dalam peta, tetapi perkiraan harga-volume untuk harga
alternatif harus dikembangkan terlebih dahulu.
Pada titik ini dalam analisis, adalah lebih realistis untak mengembangkan
beberapa perkiraan permintaan (volume) bukan perkiraan harga-volume
Tabel 12-5
Data harga-volume untuk kebijakan harga daur hidup
Tahap perkenalan
Harga jual unit $6,50 $7,00 $7,50. $8,00 $8,50 $9,00
Biaya variabel unit 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00
Kontribusi unit $0,50 $1,00 $1,50 $2,00 $2,50 $3,00
PV 0,007 0,143 0,200 0,250 0,294 0,333
Volume (unit) 1,500,000 1,400,000 1,300,000 1.225.000 1.000.000 800.000
Penghasilan $9.760.000 $9,800,000 $9.760.000 $9.800.000 8,500,000 $7.200,000
Pengeluaran tetap $1,000,000 $1,000,000 $1.000.000 $1.000.000 $1,000,000 $1.000.000
Biaya variabel $9,000,000 $8.400,000- $7,800,000 $7,350,000 $6,000,000 $4,800,000
Laba-(rugi) $ (260.000 ) $ 400.000 $ 950,000 $1,450,000 $1,500,000 $1,400,000
358Jutean $
Labs/rugi
° 2 4 6 8 10 12 14
Volume penjualan, dalam unit
(000,000)
Gambar 12—4
Peta titik-impas PV (laba-volume): kombinasi harga-volume untuk
kebijakan harga selama daur hidup.
untuk setiap harga alternatif. Untuk menyederhanakan penyajian, ambillah
hanya perkiraan volume yang paling layak untuk setiap harga. Kemudian,
untuk setiap perkiraan harga-volume, harus diperkirakan biaya produksi
langsung dan pemasaran. Sekali lagi. penting untuk ditekankan di sini
perlunya mempertimbangkan biaya yang realistis (yaitu harga yang
sebanding dengan biaya yang ditimbulkan selama tahap perkembangan
produk). Juga penting untuk menghindari godaan membebankan biaya
bersama kepada produk, karena sebagaimana dibicarakan dalam Bab 8,
setiap pembebanan itu pada dasarnya bersifat arbitrer. Perkiraan biaya-
penuh tidak sesuiai karena:
1, Biaya penuh termasuk biaya terdahulu yang tidak relevan dengan
ke itusan kebijakan harga.
2. Tingkat penyerapan biaya overhead merupakan pengukuran yang
buruk dari kesempatan biaya untuk mempergunakan sumberdaya yang
langka,
3, Biaya penuh dapat mengarah ke kebijakan harga biaya-plus, yang tidak
mempertimbangkan permintaan atau persaingan.
359Tabel 12=5 memperlihatkan jenis data yang perlu dihasilkan. Harap
dicatat bahwa harga tertinggi, 9,00 dolar (Ps), tidak memerlukan pilihan
yang paling memberikan laba, Gambar 12—5 adalah penggambaran dari
data laba dan volume Tabel 12-5 pada peta titik-impas PV untuk setiap +
harga. CC, adalah kurva kontribusi untuk produk baru. Kurva kontribusi
memperlihatkan hubungan antara permintaan (D, sampai Dg), laba produk
langsung, kontribusi total, dan titik-impas untuk harga alternatif. Jadi,
analisis telah mempertimbangkan fungsi permintaan yang diperkirakan
dan biaya yang relevan dengan keputusan kebijakan harga.?
Seperti diperlihatkan oleh data dalam Tabel 12-5, harga yang paling
memberikan laba adalah 8,50 dolar dengan perkiraan volume yang paling
mungkin sebanyak 1,000,000 unit, Selama tahap perkenalan, perusahaan
jarang mempunyai kapasitas produksi penuh, karena seringkali ia memilih
menunggu sampai produk diperkenalkan dengan berhasil sebelum inem-
buat investasi tambahan dalam kapasitas produksi. Diasumsikan bahwa
Jutsan $
r
15
10
05
Garis titik-impas
05
2 2 4 6 8 10 12 14
Volume penjualan, dalam unit
Gambar 12-5 {090,000)
Peta titik-impas PV (laba-volume): kombinasi harga-volume untuk
kebijakan harga selama daur hidup.
*Analisis ini disadur dari John Sizer, "Accountants, Product Managers and Selling Price
Decisions in Multi-Consumer Product Firms", Journal of Business Finance, 4 (musim semi 1972),
0- 84.
360selama periode perkenalan, perusahaan mempunyai kapasitas produksi
untuk 900.000 unit saja. Seperti diperlihatkan data dalam Tabel 12-5,
perkiraan volume tidak akan turun di bawah satu juta unit sebelum harga
berada di atas 8,50 dolar. Karena itu, perusahaan mungkin menetapkan
harga awal sekitar 9,00 dolar. Harga dapat diturunkan apabila (1) tersedia
elastisitas produksi tambahan, (2) pesaing mulai masuk pasar, atau (3)
elastisitas harga bertambah. Gambar 12—6 memperlihatkan peta titik-
impas dengan kendala kapasitas.
Keunggulan dari analisis laba-volume produk adalah memungkinkan
manajer untuk menelusuri implikasi dari strategi harga perkenalan
berbeda. Sebagai contoh, jika produk itu mudah ditiru oleh pesaing,
perusahaan dapat memilih untuk mengikuti suatu kebijakan harga rendah
(harga penetrasi) untuk membangun volume awal tinggi dan memperta-
hankan pangsa pasar tinggi dalam pasar yang berkembang. Dalam contoh
yang terlihat dalam Tabel 12-5, suatu harga sebesar 7,00 dolar
menghasilkan laba jangka-pendek 1.000.000 dolar lebih sedikit daripada
harga maksimum 9,00 dolar. Uang ini mewakili biaya oportunitas jangka~
Jutaan $
1S >
Leba/rugi
-0,5
0 2 4 6 8 10 2 14
Volume penjualan, dalam unit
(000,000)
Gambar 12-6
Peta titik-impas PV (laba-volume): Kombinasi harga-volume untuk
kebijakan harga selama daur hidup.
361pendek yang harus diimbangi dengan perolchan yang diharapkan darj |
pangsa pasar lebih tinggi selama tahap pertumbuhan dari produk.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kebijakan harga rendah adalah
laju pada tingkat tertentu ketika faktor pengalaman mengurangi biaya
produksi dan pemasaran per unit. Misalnya, jika pengalaman dapat
mengurangi biaya variabel per unit menjadi 5,00 dolar untuk produksi
1.400.000 unit atau lebih, maka perkiraan laba untuk harga 7,00 dolar dan
6,50 dolar masing-masing akan menjadi 1.800.000 dolar dan 1.250.000
dolar.
Memilih harga: Strategi alternatif
Pada umumnya, selalu diasumsikan bahwa terdapat dua alternatif dalam
menetapkan harga suatu produk baru: harga skimming yang menetapkan
harga relatif tinggi, dan harga penetrasi yang menetapkan harga relatif
rendah. Masih terdapat dua kedudukan di tengah tetapi masalahnya akan
menjadi jelas dengan membandingkan kedua harga ekstrem ini.
Harga skimming. Beberapa produk secara drastis memperbaiki cara yang
sudah mapan untuk melakukan.suatu jasa atau mengisi suatu kebucuhan.
Bagi produk seperti ini, suatu strategi harga tinggi (yang pada tahap-tahap
kemudian dapat diturunkan) dikombinasikan dengan pengeluaran promosi
besar yang selama pengembangan pasar acapkali terbukti berhasil. Suatu
strategi harga skimming cocok untuk produk baru apabila:
. Penjualan produk kemungkinan besar kurang peka terhadap harga
dalam tahap awal daripada jika produk sudah "tumbuh dewasa” dan
telah muncul pula tiruan kompetitif:
2. Meluncurkan suatu produk dengan harga tinggi merupakan sarana
efekt'f untuk memecah pasar ke dalam scegmen yang berbeda dalam
elastisitas harga permintaan. Harga awal yang tinggi bertujuan untuk
mendorong pasar yang relatif tidak peka terhadap harga.
. Kebijakan skimming lebih aman ‘selama tahap eksplorasi ‘ketika
elastisitas permintaan belum diketahui, karena suatu harga tinggi
berlaku sebagai suatu. harga "penolakan”. Sampai seberapa jauh harga
dapat dikurangi bersama dengan berkembangnya pasar dan setelah
rekayasa nilai meningkatkan efisiensi produksi, sukar untuk diramal-
kan,
4. Harga tinggi dapat menghasilkan volume penjualan dolar lebih tinggi
selama pengembangan pasar daripada dengan harga awal yang lebih
rendah, Jika demikian, harga skimming akan menyediakan dana untuk
mendanai perluasan lebih Janjut ke dalam sektor bervolume besar dari
suatu pasar,.
5, Adanya suatu kendala kapasitas.
we
3626. Terdapat suatu nilai realistis (dipersepsikan) dalam produk/jasa.
Produk yang belum lama ini diperkenalkan mengikuti suatu pendekatan
skimming termasuk barang-barang konsumen elektronik seperti VCR,
komputer pribadi, dan camcorder, Ketika boneka Cabbage Patch Kids
diperkenalkan, boneka ini dihargai relatif rendah dibandingkan dengan
permintaan yang dikembangkan bagi mercka. Akibatnya, kendala produk-
si menyebabkan permintaan berlebihan schubungan dengan pasokan
boneka tersebut sehingga berkembang suatu pasar gelap dalam boneka ini.
Harga penetrasi. Meskipun memiliki banyak keunggulan, suatu kebijakan
harga skimming tidak sesuai untuk semua produk baru. Penggunaan harga
rendah sebagai baji untuk masuk ke dalam pasar masal secara dini
merupakan cara yang tepat apabila:
1. Volume penjualan produk sangat peka terhadap harga, bahkan dalam
tahap dini perkenalan.
2. Memungkinkan untuk mendapatkan ekonomi yang cukup berarti
dalam biaya pabrikan unit dan mendistribusikan produk dengan
beroperasi pada volume besar.
. Suatu produk menghadapi persaingan potensial kuat segera setelah
diperkenalkan,
4. Tidak ada kelas pembeli yang mau membayar harga lebih tinggi untuk
memperoleh produk.
Sebagian besar produk makanan baru dalam kemasan yang relatif mudah
ditiru dihargai dengan mengikuti strategi penetrasi. Tujuan strategisnya
adalah untuk: membangun pangsa pasar dengan cepat sebelum pesaing
dapat memasuki pasar.
Kebijakan harga penetrasi dapat diadopsi di setiap tahap daur hidup
produk, tetapi sebaiknya strategi ini selalu diteliti dulu sebelum suatu
produk baru dipasarkan. Kemungkinannya harus diteliti lagi segera setelah
produk memantapkan suatu pasar elit. Kadang-kadang suatu produk dapat
diselamatkan dari kematian dini dengan mengadopsi harga penetrasi
setelah semua yang terbaik dari pasar diluncurkan.
Satu pertimbangan penting dalam memilih antara harga skimming dan
penetrasi pada saat suatu produk diperkenalkan adalah kecepatan dan
mudahnya pesaing mengeluarkan produk pengganti. Jika harga awal
ditetapkan cukup rendah, pesaing besar mungkin merasa tidak cukup
berarti menanamkan modal hanya untuk memperoleh margin laba tipis.
Kecepatan di mana suatu produk baru kehilangan keunikannya dan jatuh
dari _kedudukan terlindungnya ke tingkat produk kompetitif lainnya
bergantung pada sejumlah faktor:
3631, Potensi penjualan total, Pasar potensial besar mengundang peniruan
kompetitif.
2, Investasi yang diperlukan bagi pesaing untuk membuat dan mendistri-
busikan produk. Suatu penghalang investasi yang besar akan merinta~
ngi usaha masuk.
3. Kekuatan paten dan perlindungan pengetahuan.
4. Kesiapan dan kemampuan dari pesaing.
Sebaiknya berhati-hati dalam memilih strategi harga skimming atau
harga penetrasi, Pada umumnya, setidaknya terdapat satu produk dalam
pasar yang menjadi kerangka rujukan bagi pembeli potensial, dan hampir
dapat dipastikan bahwa mereka akan menggunakan produk ini untuk
membentuk pendapat mereka tentang nilai dan harga dari produk baru.
Bila produk rujukan seperti itu terdapat dalam pasar, penentu harga harus
menetapkan perbedaan harga (lebih tinggi atau lebih rendah daripada
produk rujukan) dan menyesuaikan produk baru dengan populasi produk
lama yang sudah mantap.
Faktor-faktor yang disebutkan sebelumnya menyarankan suatu strategi
harga menyeluruh untuk suatu produk baru. Akan tetapi, kedua strategi
alternatif ini janganlah dipandang sebagai salah satu alternatif. Faktor-faktor ini
hanya mencerminkan dua strategi ekstrem yang berlawanan. Karena itu,
masih terdapat banyak kelonggaran untuk memilih tingkat harga spesifik
bagi suatu produk baru. Sekarang perhatian dialihkan ke masalah
pemilihan tingkat harga sebenarnya.
Secara ideal, analisis dan perencanaan kebijakan harga untuk suatu
produk baru selama daur hidupnya dimulai pada permulaan tahap
perkembangannya. Salah satu pertimbangan primer untuk menerima suatu
usulan dan memulai investasi pengembangan produk baru adalah laju hasil
atas investasi yang diharapkan selama daur hidup produk. Akan tetapi,
analisis investasi memerlukan suatu perkiraan dari penghasilan dan
pengeluaran sepanjang waktu untuk setiap alternatif yang dipertimbang-
kan. Scbagaimana diperlihatkan dalam bab-bab sebelumnya, terdapat
suatu hubungan harga-volume-biaya eksplisit yang mempengaruki peng-
hasilan maupun pengeluaran. Seperti diindikasikan oleh Gambar 12-2,
analisis itu harus memproyeksikan perkiraan arus kas atas seluruh daur
hidup investasi, Karena itu, sejak semula perlu mempunyai beberapa
perkiraan harga-volume sementara bagi tahap daur hidup produk yang
berbeda.*
‘Lihat juga James J. Finerty, "Product Pricing and Investment Analysis'!, Management
Accounting, 53 (Desember 1971), 15-18.
364Ringkasan
Kebijakan harga produk baru adalah suatu seni. Penentu terpenting dalam
menetapkan harga inovasi produk cukup rumit, saling terkait, dan sukar
diramalkan. Diperlukan penilaian yang berpengalaman dalam menctapkan
harga dan menilainya kembali untuk menyesuaikan produk dengan
lingkungan kompetitifnya yang selalu berubah. Daya nilai ini dapat
ditingkatkan oleh petunjuk di bawah ini:
. Sasaran perusahaan harus didefinisikan dengan jelas.
2. Menetapkan harga suatu produk baru sebaiknya dimulai dalam tahap
pengembangannya.
Menetapkan harga suatu produk baru adalah proses yang berlanjut dari
perkiraan beruntun. Perkiraan kasar dari konsep yang relevan lebih
diinginkan daripada pengetahuan cermat tentang keadaan historis yang
tidak relevan.
Biaya dapat memberikan petunjuk yang berguna dalam menetapkan
harga produk baru, tetapi tidak dengan cara biaya-plus. Tiga kategori
biaya yang mutlak diperlukan: biaya pembeli, biaya penjual, dan biaya
pesaing.
*
>
5, Biaya memantapkan suatu landasan rujukan untuk memilih harga yang
paling memberikan laba, Biaya yang mutlak perlu untuk menetapkan
harga suatu produk baru adalah pertambahan biaya, yaitu tambahan
biaya untuk terus maju pada skala pabrik yang berbeda. Biaya R&P dan
pengujian pasar ditinggalkan dan tidak relevan.
6. Implikasi kebijakan harga dari status ekonomi. yang berubah dan
lingkungan kompetitif suatu produk harus disadari sambil melalui daur
hidupnya.
7. Produk harus dilihat melalui kacamata pelanggan dan diberi harga
cukup rendah supaya membuatnya menjadi investasi yang tidak dapat
ditolak mengingat alternatif lain yang tersedia:
8. Dalam menetapkan harga barang modal yang baru, pertimbangan
utama sebaiknya adalah laju-hasil pelanggan. Penghematan biaya
pelanggan (dan pendapatan lain) yang dinyatakan sebagai hasil atas
investasi mereka dalam produk baru menjadi kunci untuk meramalkan
kepekaan harga dari permintaan dan ke profitabilitas harga.
9. Pilihan strategis antara harga skimming dan harga penetrasi sebaiknya
didasarkan pada analisis objektif.
KEBIJAKAN HARGA SELAMA PERTUMBUHAN
Jika produk baru dapat melewati periode perkenalan dengan selamat, maka
kedudukan maupun bentuk dari kurva kontribusi akan berubah. Biasanya,
terdapat sejumlah pesaing yang membuat dan menjual produk serupa, dan
365timbullah suatu harga pasar, Dalam tahap awal pertumbuhan relatif
terdapat rentang lebar harga pasar, tetapi rentang ini akan menyempit
ketika produk mendekati kedewasaan.
Tabel 12-6 dan Gambar 12-7 memberikan gambaran data untuk
menetapkan harga selama tahap pertumbuhan. Tiga pokok penting harus
dicatat: (1) rentang dari harga yang layak menjadi sempit setelah melewatj
tahap perkenalan; (2) biaya variabel unit menurun disebabkan oleh faktor
pengalaman; dan (3) pengeluaran tetap bertambah karena bertambahnya
permodalan dan biaya pemasaran periode. Keputusan harga selama tahap
pertumbuhan yaitu memilih harga (bergantung pada kondisi kompetitif)
akan membantu membangkitkan volume penjualan dan memberikan
kemampuan kepada perusahaan untuk merealisasikan kontribusi sasaran-
nya.
KEBIJAKAN HARGA SELAMA KEDEWASAAN
Ketika produk bergerak memasuki tahap kedewasaan dan kejenuhan, perlu
untuk ditinjau kembali keputusan kebijakan harga sebelumnya dan
Jutean §
2.0
1,0
Garis titik-impas
Laba/Rugi - {—.
|
|
-1,0 | |
| | |
-20 \ |
o, | p, | 0,
H pike 4p rl
2 6 10 14 18 22 26 a
Volume penjualan, dalam unit
. (000,000)
Gambar 12-7
Peta titik-impas PV (laba-volume): Kombinasi harga-volume, tahap
pertumbuhan,
366Tabel 12-6
Data harga-volume untuk kebijakan harga daur hidup
$6,00 $6,50 $7,00 $7,50
6,00 6,00 5,00 5,00
Kontribusi unit $1,00 $1,50 $2,00 $2,50
Pv . 0,167 0,231 0,286 0,333
Volume (unit) 2.800.000 2.500.000, 2.000.000 1.400.000
Penghasilan $16.800.000 $16.260.000 $14,000.00 —$10.500.000
Pengeluaran tetap $ 2.500,000 $ 2,500,000 $ 2.600.000 —$ 2.600.000
Biayd variabel $14,000,000 $12,500,000 —-$10,000.000—$ 7.000.000
Laba $ 300.000 —$ 1.250.000 $ 1.500.000 _$ 1.000.000
menentukan apakah diperlukan suatu perubahan harga. Sebagaimana
diindikasikan oleh penjelasan dari daur hidup produk, penjualan pengganti
merupakan permintaan yang utama, dan pembuat pun mengalami
persaingan produk dengan label pribadi. Kondisi pasar agaknya tidak
menjamin suatu kenaikan harga. Karena itu, biasanya keputusan kebijakan
harga adalah mengurangi harga atau tetap mempertahankannya.
Agar dapat memberikan harga yang sesuai dengan tahap-tahep berikut-
nya dalam daur hidup, penting sekali untuk diketahui kapan suatu produk
mendekati kedewasaannya. Apabila produk baru hampir tergelincir ke
dalam kategori komoditas, acapkali harga sebenarnya segera dikurangi
setelah gejala-gejala kemunduran mulai tampak. Sebagian dari gejala
degenerasi dari status kompetitif ke tingkat komoditas adalah:
. Preferensi merck melemah, dibuktikan oleh elastisitas harga-silang
yang semakin tinggi di antara produk utama; merek pemimpin tidak
mampv lagi membebankan harga premi awalnya tanpa kehilangan
kedudukan.
. Variasi fisik yang semakin menyempit antarproduk karena rancangan
terbaik telah dikembangkan dan dibakukan. Hal ini secara dramatis
didemonstrasikan dalam mobil dan masih berlangsung dalam komputer
pribadi.
3. Masuknya pesaing berlabel pribadi dengan kekuatan penuh.
4. Kejenuhan pasar. Rasio penjualan pengganti terhadap penjualan
peralatan baru mengindikasikan degenerasi kompetitif dari barang
tahan lama.
5. Menjadi stabilnya metode produksi, diindikasikan oleh laju kemajuan
teknologi yang semakin lambat, umur rata-rata peralatan yang semakin
tinggi dan keseragaman besar dalam teknologi perkenalan antarpesaing.
Kapankah suatu pengurangan harga dapat memberikan laba? Kita tahu
bahwa apabila permintaan adalah elastis harga, harga yang menurun dapat
menguntungkan jika biaya tidak lebih tinggi dari kendaikan dalam
367penghasilan, Akan tetapi, karena dapat diharapkan bahwa penurunan hargif
apa pun akan diikuti oleh penurunan harga yang bersaing, maka ku A
permintaan pasar juga harus elastis dalam rentang pengurangan hargaj
tersebut, Apalagi, sebagaimana diperlihatkan dalam Bab 8 dan 11, dalanff
persyaratan untuk suatu strategi pengurangan harga yang memberikan}
laba, termasuk permulaan dengan margin kontribusi yang relatif tinggi)
peluang untuk mempercepat pertumbuhan,’ kedudukan kombinasi leveraj
harga. Jika produk telah mencapai tahap kedewasaan dalam daur hidupny, i
kemungkinan besar kondisi itu tidak ada. i
Bagi suatu produk dengan pengganti yang sangat dekat, kurv
permintaan perusahaan barangkali akan elastis. Akan tetapi, bila semug}
penjual mengimbangi pengurangan harga, maka pangsa pasar perusah:
akan relatif konstan dan penambahan apa pun dalam perm afi
untuk menurunkan harga suatu produk yang telah dewasa, permits
pasar hacus elastis, permintaan perusahaan pun elastis, dan eal
marginal yang terkait dengan penambahan volume harus lebih bes
daripada biaya marginal untuk membuat dan menjual volume =
tersebut.
Untuk memperlihatkan hal ini, diasumsikan bahwa suatu |
menjua! 3.000.000 unit pada harga 6,00 dolar per unit. 5 Kemudiil
diasumsikan bahwa permintaan pasar maupun perusahaan adalah clastis!
harga dengan nilai elastisitas sebesar —1,43. Diasumsikan juga bahwa suaty;
penurunan harga oleh perusahaan diimbangi oleh pesaingnya sehingg}
pangsa pasar relatif konstan. Ini berarti bahwa penurunan harga di selurull
pasar akan menambah permintaan pasar, tetapi kenaikan permintaan setiap
perusahaan hanya terjadi dalam proporsi langsung dengan pangs#
pasarnya. Perusahaan mempertimbangkan untuk menurunkan hargany@)
menjadi 5,75 dolar atau 4,2 persen. Karena elastisitas permintaan ada
—1,43, suatu penurunan harga 4,2 persen akan menambah permintaan!
sebesar 6 persen (—4,2% X —1,43 = +6%). Pengaruh komparatif dag,
penurunan harga pada penghasilan perusahaan diperlihatkan dalam Tabel
12-7A. Dengan harga 5,75 dolar penghasilan akan naik 285.000 dolar},
Akan tetapi, meskipun penghasilan telah bertambah, laba mungkin saja
tidak bertambah. Untuk menentukan pengaruh dari penurunan harga a
laba, diasumsikan bahwa biaya variabel per unit adalah 4,80 dolar da
produk mempunyai biaya tetap 2.500.000 dolar. Tabel 12-7B memperll!
hatkan pengaruh komparatif atas laba. Jadi, apabila penurunan harge
SContoh ini disidur dari Clare E. Griffin, "When Is Price Reduction Profitable?" Hori
Business Review, 38 (September-Oktober 1960), 125-132, ing
368fabel 12-7
.
Sobolum Sesudoh
A. Pongaruh ates ponghasilan dari pengurangan hargu 4.2%
Yermintaan, unit (Q) 3.000.000 3.120.000
targa (P) $6,00 $5,75
Yenghasilan (PxQ) $18,000,000 $18,285.00
B. Pengaruh ates blaya darl pengurangan harge 4.2%
Yengeluaran tetap $2,600,000 $2.500.000
bel ($4,80 x Q) 14,400,000 18,264,000
Biaya to $16,900,000 $17,764,000
, Pengaruh ates laba dari pengurangan harga 4,2%
enghasilan total $18,000.00 '$18.285.000
diya total 16.900.000 17.764,000
aba $ 1.100.000 $521,000
nenghasilkan suatu penambahan dalam penghasilan sebesar 258.000 dolar,
aba dikurangi dengan 579.000 dolar. Seperti diperlihatkan oleh Tabel 8-8
ian Gambar 8-6, untuk suatu produk dengan PV 0,20 [($6,00 — $4,80)/
36,00], suatu pengurangan harga 4,2 persen harus diikuti dengan
yenambahan volume lebih dari 26 persen jika ingin laba tidak berubah.
Pada tahap kedewasaan dari daur hidup, sebaiknya perusahaan berusaha
mtuk memaksimalkan kontribusi produk langsung jangka-pendek pada
aba. Karena itu, tujuan kebijakan harga adalah untuk memilih alternatif
iarga yang membawa ke kontribusi maksimum. Jika persaingan menurun-
zan harga, perusahaan juga dapat mengimbangi pengurangan tersebut,
neskipun ia enggan melakukannya. Sebaliknya, perusahaan dapat berusa-
1a mengurangi biaya dengan menggunakan bahan yang lebih murah,
nenghilengkan beberapa operasi tenaga kerja, atau mengurangi biaya
‘abel 12-8
Sebelum Sesudah
A. Perubshan dalam susunan blaya
‘engeluaran tetap $2,500,000 $2,250,000
tiaya variabel per unit 4,80 4,60
B, Pengaruh peda laba deri pengurangan harga 4,2% dan perubahan
dalam susunan blaya
‘enghasilan total . $18,000.00 $18,285,000
Niaya total 16,900,000 . 16,878,000
aba $ 1,100,000 $ 1,407,000
369pemasaran periode, Seluruh atau sebagian dan tindakan ini memungkinkan
perusabaan untuk menandingi penurunan harga secara kompetitif dan tetap
masih dapat mempertahankan kontribusi: yang disasarkan schubungan
dengan laba
Sebagai contoh, diasumsikan bahwa scorang pesaing menurunkan harga
sampai 5,75 dolar, Karena ingin untuk menandingi harga 5,75 dolar
tersebut, perusahaan berusaha untuk mempertahankan profitabilitas de-
ngan memodifikasi: prosedur produksi dan mengurangi pengeluaran
pemasaran periode, Pengaruhnya pada biaya diperlihatkan dalam Tabel
12=8A dan pengaruhnya atas laba diperlihatkan dalam Tabel 12-88.
KEBIJAKAN HARGA PRODUK YANG MENURUN
Selama fase penurunan daur hidup suatu produk, biaya langsung sangat
penting bagi keputusan kebijakan harga. Biasanya, persaingan mendorong
harga turun sampai mendekati biaya langsung. Hanya penjual yang
mampu mempertahankan atau mengurangi biaya langsung selama tahar
kejenuhan berkemungkinan untuk tetap bertahan. Jika penurunan itu tidak
disebabkan oleh penurunan daur hidup dalam bisnis tetapi karen:
pergeseran dalam preferensi pembeli, maka tujuan primernya adalah untul
mendapatkan kontribusi ke laba sebanyak-banyaknya.
Selama perusahaan masih mempunyai kemampuan lebih dan penghasil-
an melebihi semua biaya langsung, barangkali perusahaan harus memper-
timbangkan untuk tetap bertahan dalam pasar. Umumnya, perusahaar
menghilangkan semua biaya pemasaran periode (atau sebanyak-banyakny:
dari biaya tersebut) dan tetap berada dalam pasar selama harga masih lebil
tinggi ceripada biaya variabel langsung. Seperti dapat dicatat dari Bab *
dan 8, biaya variabel langsung adalah harga minimal yang dapat diterim.
oleh penjual. Jadi, dengan kapasitas lebih, harga pasar apa saja yang masil
berada di atas biaya variabel langsung akan membangkitkan kontribusi k
laba. Seperti aisarankan dalam Bab 8, memang benar bahwa kriteri
keputusan yang relevan adalah memaksimalkan kontribusi per dola
penjuaian. Pada kenyataannya, mungkin ada manfaatnya untuk menaikka:
harga suatu produk yang sedang menurun untuk menambah kontribusi pe
dolar penjualan.
PENGURANGAN HARGA TERFOKUS
Kesukaran dalam melakukan strategi pengurangan harga yang berhas
membuat pemotongan harga rata-rata menjadi sangat berisiko, Aka
tetapi, selama daur hidup produk, seringkali terdapat kebutuhan untu
mempertimbangkan pengurangan harga, baik disebabkan oleh tekana
kompetitif atau karena dalam pasar ada pembeli yang peka terhadap harg
370Jadi, jika perusahaan dapat menurunkan harga secara selektif untuk
menarik segmen pasar spesifik, maka pengurangan harga terfokus
mungkin menguntungkan. Satu persyaratan untuk mengikuti pengurang-
an harga terfokus adalah pengetahuan perusahaan tentang tingkat kepekaan
harga yang berbeda melintasi segmen harga/pasar dan biaya relatif untuk
melayani segmen tersebut. Informasi dari riset harga dan analisis biaya
pemasaran harus tersedia agar dapat mengembangkan suatu strategi
pengurangan harga terfokus. Beberapa metode untuk penerapan pengu-
tangan harga terfokus disajikan berikut ini.
Produk dasar versus harga pilihan
Dengan menjual produk dasar tanpa sejumlah keistimewaan tambahan dan
pilihan, penjual seringkali dapat menarik minat pasar yang peka harga
(sesuatu yang hanya menginginkan produk dasar) dan juga pembeli lain
yang tidak peka harga. Banyak pelanggan akan membuat keputusan
pembelian mereka dengan hanya menggunakan harga dasar, dan kemudian
menjadi kurang peka harga terhadap pilihan.tambahan:atau aksesori yang
dapat dibeli secara tersendiri. Pembahasan dalam Bab 3 dan 4 tentang
bagaimana pembeli membentuk penilaian nilai menyarankan bahwa
pemisahan dari kerugian yang dipersepsikan. ini dengan perolehan
diferensial (ciri atau keistimewaan) dapat mengarah kepada persepsi nilai
yang positif. Misalnya, praktik bank untuk memisahkan tingkat bunga dan
fee, bioskop memisahkan karcis tempat duduk dari konsesi, penjualan
mobil, dan kontrak pelayanan atas peralatan (appliances) konsumen.
Kebijakan harga menurut saluran spesifik
Pengalaman dari pengecer off-price dan saluran keluaran pabrik membukti-
kan keberhasilan dari pendekatan ini. Pakaian rancangan yang berharga
tinggi seringkali dapat dibeli dari saluran ini dengan harga sepersekian dari
harga yang dibebankan dalam toko kelas atas. Mungkin terdapat beberapa
kesulitan dalam pilihan yang tersedia dan dalam pelayanan serta keramahan
yang diberikan; meskipun demikian, pakaian mode dapat dibeli dengan
harga relatif murah di dalam toko-toko seperti ini. Tujuan penggunaan
strategi ini adalah untuk mengidentifikasi saluran distribusi yang melayani
pelanggan peka-harga dan menawarkan harga lebih rendah hanya melalui
saluran seperti ini.
Kebijakan harga sesuai dengan persepsi nilai pelanggan
Keberhasilan relatif dari perusahaan penerbangan serta hotel dalam
menawarkan jasa serupa kepada pelanggan pada harga yang berbeda [lihat
pembahasan tentang yield management (manajemen hasil) dalam Bab 13)
mendukung penggunaan pendekatan ini. Penawaran harga lebih rendah
3untuk permintaan yang muncul di luar jam-puncak-misalnya tarif telepor
jarak jauh atau tengah malam sampai pukul 05.00, adalah suatu strateg,
pengurangan harga yang tidak saja mengalihkan permintaan tetapi jugs
memperkuat volume dari segmen peka-harga.
Pengelompokan harga
Pengelompokan harga adalah praktik penawaran dua atau lebih produk
atau jasa pada harga yang lebih rendah daripada jumlah kedua harg:
individual. Pengelompokan harga dewasa ini sudah sangat meresap dar
seperti juga strategi pengurangan harga lainnya, dapat digunakan dengar
berhasil dalam keadaan tertentu saja. Strategi pengurangan harga ini kami
bahas dalam Bab 13.
Merancang kembali produk
Strategi ini merupakan variasi dari pemisahan produk dasar dari pilihar
tambahan. Perbedaannya bahwa produk agak sedikit diubah (sedikit lebit
istimewa, bahan bermutu lebih rendah, nama merck berbeda) dan dijual
sebagai produk terpisah berharga lebih rendah. Sekali lagi, tujuannyz
adalah menarik minat pelanggan yang peka-harga yang biasanya tidak mav
membeli produk asli pada harga aslinya.
RINGKASAN
Bab ini mengembangkan tcknik untuk menetapkan harga selama dau
hidup suatu produk. Analisis kontribusi diperluas untuk memperlihatka
kesesuaian dan kegunaannya untuk menetapkan harga selama daur hidy
produk. Karena dianjurkan- untuk merencanakan suatu strategi harg:
selama tahap pengembangan, harga dan perkiraan biaya menjadi pentin,
untuk analisis.
Untuk menghindari kesalahan umum dalam mendasarkan harga produl
baru atas biaya produksi dan pemasaran perkenalan yang tidak realistis
maka kurva pengalaman dapat dimanfaatkan untuk memperoleh perkiraa
biaya yang lebih praktis, Kemudian, kurva pengalaman dapat digunaka:
untuk menentukan kapan penambahan volume yang disebabkan penurun
an harga juga akan mengarah ke penurunan biaya,
Akhirnya, penentu harga perlu mendapatkan data akuntansi dar
finansial yang benar. Akuntan yang mempersiapkan data untuk pan
administrator harga sebaiknya menyesuaikan analisis mereka dengan taha|
daur hidup setiap produk, Peta laba-volume produk dapat mempermudal
pengertian tentang implikasi dari setiap alternatif harga,
Bab ini juga memperagakan bahwa penurunan harga yang strategi
untuk produk dewasa kemungkinan besar juga akan mengurangi profitabi
372litas, Karena itu, perlu mempertimbangkan pengurangan harga terfokus
spesifik bukan pemotongan harga rata-rata, sebagaimana telah digariskan
secara singkat.
BAHAN DISKUSI
1, Jelaskan lingkungan kebijakan harga untuk’ setiap tahap daur hidup
produk.
a. Apa tujuan kebijakan harga?
b. Apa strategi harga umum untuk setiap tujuan tersebut?
c. Dengan majunya suatu produk melalui tahap daur hidupnya yang
berbeda, bagaimana tujuan dan strategi umum itu berubah? Mengapa?
d. Bahaslah dengan saksama peran persaingan atas tujuan dan strategi
yang Anda kembangkan dalam bagian a dan b.
2. Selama musim gugur 1977, VCR merasuk ke pasar konsumen Amerika
‘Serikat. Sebelumnya Sony menetapkan harga Betamax sebesar 1.295
dolar. Dalam bulan Agustus 1977, RCA menetapkan harga yang
disarankan untuk modelnya sebesar 1.000 dolar. Bulan November
1977, Zenith menurunkan harganya dari 1.295 menjadi 955 dolar.
a, Bagaimanakah menurut Anda reaksi kebijakan harga dari Sony?
Mengapa?
b. Menurut Anda, apa yang terjadi pada harga VCR pada tahun 1978?
Mengapa?
3. Bulan November 1977, Sony menurunkan harga Betamax dari 1.295
menjadi 1.095 dolar menanggapi tindakan harga oleh Zenith dan RCA
seperti dijelaskan dalam Nomor 2. Apa kajian Anda tentang perubahan
harga ini?
4. Scientific Corporation berada dalam tahap akhir pengembangan suatu
produk baru. Pengujian pasar sementara menunjukkan bahwa pelang-
gan menyukai produk tersebut. Berdasarkan uji pasar dan survai
pelanggan itu, staf riset pemasaran menyediakan perkiraan penjualan
berikut ini untuk tiga tahun pertama dari-daur hidup produk.
Herga Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
$12 20.000 unit 40,000 unit 60.000 unit
$14 15.000 unit 25,000 unit 45,000 unit
$16 12.000 unit 22,000 unit 40.000 unit
$18 10.000 unit 20.000 unit 35,000 unit
$20 +8,600 unit 18,000 unit 30,000 unit
Setelah meninjau kembali rencana pemasaran, produksi, dan finansial
produk baru, pengawas finansial memperkirakan bahwa biaya variabel
Jangsung rata-rata akan sebesar 8,00 dolar untuk 25.000 unit pertama yang
diproduksi, 7,00 dolar setelah 25.000 unit pertama diproduksi, dan 6,50
373dolar setelah 50.000 unit pertama diproduksi serta 5,00 dolar setelali
100.000 pertama diproduksi. Biaya tetap periode diperkirakan akan sebesar
50.000, 100.000 dan 150.000 dolar untuk setiap-tiga tahun pertama,
Kemudian, diperkirakan bahwa Malloy Corporation m4ampu-memasarkan
produk’serupa pada permulaan tahun kedua dan dengan pengalaman biayi
yang sama dengan pengalaman Scientific Corporation.
Kembangkanlah suatu strategi kebijakan harga untuk tiga tahun pertama
bagi produk Scientific Corporation. Dukunglah strategi Anda dengan
bukti dan analisis yang diperlukan. Apa alasan dari strategi Anda itu?
DAFTAR PUSTAKA
Béer, Germain B.: "Additional Applications of Direct Cost Information to
Pricing Decisions", dalam Direct Cost and Contribution Accounting
(New York: Wiley, 1974), hlm. 164-183.
Dean, Joel: "Pricing Policies for New Products”, Harvard Business Review,
54 (November-Desember 1976), 141-153.
Lilien, Gary L., dan Eunsang Yoon: "An Exploratory Analysis of the
Dynamic Behavior of Price Elasticity over the Product Life Cycle:
An Empirical Analysis of Industrial Chemical Products”, dalam
Timothy M. Devinney (ed.), Issues in Pricing: Theory and Research
(Lexington, Mass.: Lexington Books, 1988), hlm. 261-187.
Monroe, Kent B.: "Pricing New Industrial Products”, dalam Earl L.
Bailey (ed.), Product Line Strategies (New York: The Conference
. Boeard, 1982), hlm. 67-72.
Monroe, Kent B.: "Techniques for Pricing New Products and Services”,
dalam V. Buell (ed.), Handbook of Modern Marketing, rev. ed. (New
York: McGraw-Hill, 1986), hlm. 32-1 — 32-13.
Monroe, Kent B., Akshay R. Rao, dan Joseph D. Chapman: "Toward a
Theory of New Product Pricing”, dalam J. Sheth dan G. Frazer (cd.),
Contemporary Views on Marketing Practice (Lexington, Mass.: Lexing-
ton Books, 1987), hlm. 201-213.
Robinson, Bruce, dan Chet Lakhani; "Dynamic Price Models for New-
Product Planning”, Management Science, 21 (Juni 1975), 1113-1122.
Sizer, John: "Accountants, Product Managers and Selling Price Decisions
in Multi-Consumer Product Firms”, Journal of Business Finance, 4
(Musim semi 1972), 70-84.
374