Professional Documents
Culture Documents
Higine Asli
Higine Asli
You can design your own score from now! Be active and smart students
The Group Task – Group of 3
(Case Study)
• Find a topic that interest you (industrial hygiene scope)
• You can do site visit/literature review
• You have to make an industrial hygiene program based on the case you choose
• Present to your friends and write your group paper → the revised version must be submit 1 week
later
• The presentation will begin after the mid term test
• I will evaluate your task according to your analysis and recommendation (be as creative and
integrated as you can → you can use many references)
Example:
Noise Prevention Program at Company X
Industrial Hygiene Program at Company X
Definisi dan Ruang Lingkup
Higiene Industri
Fandita Tonyka Maharani
Industrial Hygiene
Industrial hygiene is that science and art devoted to the anticipation,
recognition, evaluation, and control of those environmental factors or
stresses arising in or from the workplace that may cause sickness,
impaired health and well-being, or significant discomfort among
workers or among the citizens of the community.
Source: Plog
Industrial Hygiene
• An effective industrial hygiene program involves the anticipation and
recognition of health hazards arising from work operations and
processes, evaluation and measurement of the magnitude of the
hazard (based on past experience and study), and control of the
hazard.
• The industrial hygiene program must be made up of several key
components: a written program/policy statement, hazard recognition
procedures, hazard evaluation and exposure assessment, hazard
control, employee training, employee involvement, program
evaluation and audit, and recordkeeping.
Hazard (Bahaya)
A Hazard is a potential source of harm or adverse health effect on a
person or persons
HI Team
Industrial
Hygiene
An effective industrial hygiene program involves
the anticipation and recognition of health
hazards arising from work operations and
processes, evaluation and measurement of the
magnitude of the hazard (based on past
Industrial
experience and study), and control of the hazard.
Hygiene
The industrial hygiene program must be made up
of several key components: a written
program/policy statement, hazard recognition
procedures, hazard evaluation and exposure
assessment, hazard control, employee training,
employee involvement, program evaluation and
audit, and recordkeeping.
Industrial Hygiene Scope
•Anticipation • A NTISIPASI
•Recognition
• R EKOGNISI
•Evaluation
• E VALUASI
•Control
• P ENGENDALIAN
Catatan:
• Merupakan sekuen atau urutan langkah atau metode dalam implementasi HI
Source: Ramdhan, 2011
• Urutan tidak bisa dibolak-balik
• Merupakan suatu siklus yang tidak berakhir (selama aktivitas industri berjalan)
4
Hazard
(Bahaya)
Fisik
Kimia
Jenis-Jenis Biologi
Bahaya Mekanik
Ergonomik
Psikososial
Risk Risk is the likelihood that a person
may be harmed or suffers adverse
health effects if exposed to a
(Risiko) hazard.’ (Health and Safety
Authority, 2017)
Risk Concepts
What can go Wrong
Risk Level
MANAGE RISK
Catatan:
• Merupakan sekuen atau urutan langkah atau metode dalam implementasi HI
Source: Ramdhan, 2011
• Urutan tidak bisa dibolak-balik
• Merupakan suatu siklus yang tidak berakhir (selama aktivitas industri berjalan)
1
ANTICIPATION
Antisipasi
Upaya memperkirakan potensi bahaya
kesehatan kerja yang bisa timbul dalam
atau dari tempat kerja dengan
menggunakan strategi tertentu Kapabilitas
Kepeduli
an
Plant/pabrik (desain)
Unit proses
Strategi Antisipasi
Aliran proses
Bahan baku
Bahan tambahan
Hasil produk,
Penyimpanan/penampungan
Sistem manajemen
Jenis pekerjaan
Mengetahui
karakteristik Mengetahui sumber
suatu bahaya bahaya dan area
secara detil yang berisiko
(sifat,
kandungan,
efek, severity,
pola pajanan,
besaran) Mengetahui
pekerja yang
berisiko
Metode Rekognisi
Literature &
Accident and Physical Employee Required
Discussion with
Injury Report examinations notification inspection
Other Professional
Antisipasi dan
Rekognisi Pekerjaan
tersebut dan
lingkungan kerjanya
Konsep Evaluasi dan
Pengendalian
HI Team
Industrial Hygiene Scope
uAnticipation• A NTISIPASI
uRecognition • R EKOGNISI
uEvaluation • E VALUASI
uControl • P ENGENDALIAN
Catatan:
• Merupakan sekuen atau urutan langkah atau metode dalam implementasi HI
Source: Ramdhan,
2011 • Urutan tidak bisa dibolak-balik 2
• Merupakan suatu siklus yang tidak berakhir (selama aktivitas industri berjalan)
Evaluation
u Melakukan sampling dan pengukuran bahaya di
tempat kerja dengan metode yang spesifik.
• Impinger • GC
• Sampling bag • AAS
• Charcoal • HPLC
• Silica gel • Microscope
• Filter • dll
• dll
5
An industrial hygiene technician radios information such as temperature and
humidity information to Plant 6 safety personnel. The safety personnel will use
the measurements to determine stay times to avoid worker heat stress.
6
Noise Monitoring
7
Audiometer
8
Radiation
u Film Badge
9
Gas Monitor
10
Gas Monitor
11
Dasar K3 - HI - Hendra 3/8/21 12
Control
u Kegiatan untuk mengendalikan
bahaya di tempat kerja
sehingga keberadaannya tidak
menimbulkan dampak
kesehatan bagi pekerja
khususnya dan masyarakat
umumnya.
u At the Source
u Air Path
u Receiver
Air Path
Source Receiver
15
GENERALIZED DIAGRAM OF METHOD OF CONTROL
SOURCE AIR PATH RECEIVER
Requires worker or
employer to do
something
Requires
worker to
wear
something
Least
Effective
CONTROLS: Engineering
Other Examples:
Mechanical Guards
Wet Methods for Dust
Enclosures/Isolation
Dilution Ventilation
Image: by Kare_Products
Local Exhaust
Proper Image: by purpleslog’s photostream
Special Clothing
Eye Protection
Hearing Protection
Respiratory Protection
20
Elimination/Substitution
Most Requires a physical
Effective change to the
workplace
Requires worker or
employer to do
something
Requires
worker to
wear
something
Least
Effective
Major Elements of an Effective
Safety and Health Program
Worksite Analysis
29
Industrial Hygiene Programs
n Procedure & Work Installation Development
PROCESS n Software
n Contract
u Monitoring Programs
PLANT u Industrial Hygiene Program for Projects
u Resource Management
n IH Competency Development Program
n Training for HSE and Line Departments
PEOPLE
n Hazard Communication
n Performance Indicators
PERFORMANCE n Data Management and Reporting
n Program Evaluation
30
Thank you
Konsep Evaluasi dan
Pengendalian
HI Team
Industrial Hygiene Scope
u Anticipation • A NTISIPASI
uRecognition • R EKOGNISI
uEvaluation • E VALUASI
u C ontrol • P ENGENDALIAN
Catatan:
• Merupakan sekuen atau urutan langkah atau metode dalam implementasi HI
Source: Ramdhan,
2011 • Urutan tidak bisa dibolak-balik 2
• Merupakan suatu siklus yang tidak berakhir (selama aktivitas industri berjalan)
Evaluation
u Melakukan sampling dan pengukuran bahaya di
tempat kerja dengan metode yang spesifik.
• Impinger • GC
• Sampling bag • AAS
• Charcoal • HPLC
• Silica gel • Microscope
• Filter • dll
• dll
5
An industrial hygiene technician radios information such as temperature and
humidity information to Plant 6 safety personnel. The safety personnel will use
the measurements to determine stay times to avoid worker heat stress.
6
Noise Monitoring
7
Audiometer
8
Radiation
u Film Badge
9
Gas Monitor
10
Gas Monitor
11
Dasar K3 - HI - Hendra 3/8/21 12
Control
u Kegiatan untuk mengendalikan
bahaya di tempat kerja
sehingga keberadaannya tidak
menimbulkan dampak
kesehatan bagi pekerja
khususnya dan masyarakat
umumnya.
u At the Source
u Air Path
u Receiver
Source Receiver
15
GENERALIZED DIAGRAM OF METHOD OF CONTROL
SOURCE AIR PATH RECEIVER
Sumber: Hendra 16
PENGGANTIAN DENGAN BAHAN YANG KURANG BERBAHAYA (AIR PENGGANTI SOLVENT ORGANIK)
SOURCE AIR PATH RECEIVER
• PENGGANTIAN DENGAN BAHAN YANG • PEMBERSIHAN RUMAH (SEGERA • PELATIHAN & PENDIDIKAN (PALING
KURANG BERBAHAYA (AIR PENGGANTI PEMBERSIHAN) PENTING)
SOLVENT ORGANIK) • VENTILASI Knalpot UMUM (KIPAS • ROTASI PEKERJA (Dosis SPLIT UP)
• PERUBAHAN PROSES (PENYEMPROTAN ATAP)
CAT TANPA UDARA)
• LAMPIRAN PROSES ( KOTAK SARUNG
TANGAN)
• ISOLASI PROSES(RUANG ATAU • VENTILASI PENGECURAN (UDARA • LINGKUNGAN PEKERJA (KABS CRANE
WAKTU) YANG DISEDIAKAN) AC)
• MENINGKATKAN JARAK ANTARA • PERANGKAT PEMANTAUAN PRIBADI
SUMBER DAN PENERIMA (SEMI (DOSIMETER)
OTOMATIS
METODE BASAH (HYDRO BLAST) ATAU PENGENDALIAN JARAK JAUH) • PERANGKAT PELINDUNG PRIBADI
VENTILASI Knalpot LOKAL (TANGKAP PEMANTAUAN AREA TERUS MENERUS • PROGRAM PEMELIHARAAN YANG
PADA SUMBER) (ALARM SETELAH AWAL)
MEMADAI
PROGRAM PEMELIHARAAN YANG MEMADAI
Requires workeror
employer to do
something
Requiresmworker
to wear
something
Least
Effective
Hierarchy of Controls
Elimination/Substitution
Most Membutuhkan
Effective perubahan fisik
ke tempat kerja
Mengharuskan pekerja
atau majikan untuk
melakukan sesuatu
Memerlukan
pekerja untuk
memakai
sesuatu
Least
Effective
CONTROLS: Engineering
Other Examples:
Mechanical Guards
Wet Methods for Dust
Enclosures/Isolation
Dilution Ventilation
Image: by Kare_Products
Local Exhaust
Proper Image: by purpleslog’s photostream
KONTROL DI SUMBER!
Membatasi bahaya tetapi tidak sepenuhnya menghilangkannya.
Contoh Lain: Metode
Basah Pelindung
Mekanik untuk
Kandang
Debu/Ventilasi
Pengenceran Isolasi
Image: by Kare_Products
Local Exhaust
Proper Image: by purpleslog’s photostream
— Special Clothing
— Eye Protection
— Hearing Protection
— Respiratory Protection
20
CONTROLIS ATTHEWORKER!
CONTROLS: PPE
Personal Protective Equipment
Pakaian Khusus
Perlindungan mata
Pelindung pendengaran
Perlindungan Pernapasan
20
CONTROLIS ATTHEWORKER!
Hierarchy of Controls
Elimination/Substitution
Most Requires a physical
Effective change to the
workplace
Requires workeror
employer to do
something
Least
Effective
Hierarchy of Controls
Elimination/Substitution
Most Membutuhkan
Effective perubahan fisik
ke tempat kerja
Mengharuskan pekerja
atau majikan untuk
melakukan sesuatu
Memerlukan
pekerja untuk
memakai
sesuatu
Least
Effective
Major Elements of an Effective
Safety and Health Program
Worksite Analysis
u Monitoring Programs
PLANT u Industrial Hygiene Program for Projects
u Resource Management
◼ IH Competency Development Program
◼ Training for HSE and Line Departments
PEOPLE
◼ Hazard Communication
◼ Performance Indicators
PERFORMANCE ◼ Data Management and Reporting
◼ Program Evaluation
30
◼ Prosedur & Pengembangan Instalasi Kerja
PROCESS ◼ Perangkat lunak
◼ Kontrak
u Program Pemantauan
PLANT
u Program Kebersihan Industri untuk Proyek
u Manajemen Sumber Daya
Program Pengembangan Kompetensi IH
◼ Indikator Kinerja
PERFORMANCE
◼ Manajemen dan Pelaporan Data
◼ Evaluasi Program
30
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Professional Organizations
▪ Indonesian Industrial Hygienist Association (IIHA)
▪ Environmental Health Specialist Association (EHSA)
▪ Indonesian Ergonomics Society (PEI)
▪ Indonesian Environmental Scientist Association (IESA)
▪ The Institutions of Engineers Indonesia (PII)
▪ Indonesian Life Cycle Assessment Network (ILCAN)
Work Experience
2002 ~ 2004 Industrial Hygiene & Production Sanitation
2004 ~ 2011 Public Health & Diseases Control
2011 ~ present Industrial Hygiene & Environmental
Publications
▪ ± 16 journal papers
▪ ± 10 seminar papers
▪ ± 3 editorial board of journals
▪ ± 12 reviewer of journals
ARIF Susanto ▪ Advisors for more than 25 graduates (S1-S2)
1 3
Sampling Contoh Kasus
▪ Pemilihan peralatan ▪ Pengukuran gas
▪ Prinsip sampling
Agenda
2
Pengukuran
▪ Pengumpulan sampel
▪ Strategi pengambilan sampel
Pengenalan Bahaya & Evaluasi
Evaluasi Bahaya
Fisik - Kimia - Biologi - Ergonomi -
Psikososial
Notasi: ▪ IH mencakup upaya
perlindungan pekerja agar
terhindar dari bahaya akibat
kerja. Sasaran yaitu lingkungan
kerja dan bersifat teknik.
Penilaian Risiko
▪ Tingkat pajanan
▪ Evaluasi efek kesehatan
Kimia
▪ Patogen
Biologi Fisika
▪ Kebisingan
▪ Getaran
▪ Pencahayaan
▪ Radiasi
▪ Suhu Ekstrim
TLV – C (Ceiling)
NAB / TLV
*Immediately Dangerous to Life or Health: suatu kondisi yang memiliki ancaman segera atau tertunda terhadap
kehidupan atau efek kesehatan yang tidak dapat disembuhkan atau mengganggu kemampuan seseorang untuk
melakukan penyelamatan diri
Sampling
1.
Jenis analisis dan informasi yang diperlukan
2.
Selektifitas dan sensitifitas
3.
Tingkat kepercayaan instrumen yang digunakan pada berbagai Pemilihan
kondisi
Instrumen
4.
Kemudahan dalam penggunaan dan aplikasinya
5.
Referensi dan pengalaman
Prinsip Sampling
& Instrumentasi
Sampling
kategori sesuai jenis pengawasan yang
dilakukan dan berdasarkan pada faktor:
▪ Waktu
▪ Lokasi
▪ Metode
▪ Identifikasi – deteksi dan analisis
1. Instantaneous 3. Personal
2. Integrated 4. Area
mengacu pada pengumpulan sampel untuk jangka waktu yang relatif pendek
berkisar dari beberapa detik hingga biasanya kurang dari 10 menit
digunakan bila informasi awal tentang tingkat agen diperlukan pada waktu dan
lokasi tertentu
memberikan nilai tunggal untuk tingkat agen selama waktu yang panjang
dapat mengetahui tingkat agen bisa diketahui pada waktu dan lokasi berbeda
selama shift kerja untuk membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kenaikan nilai pajanan atau pajanan eksternal
▪ Melibatkan sambungan langsung peranti
pengawasan terintegrasi ke seorang
pekerja yang kemudian akan
mengumpulkan sampel atau mencatat
intensitas sebuah agen di area tertentu
4. Area dan pada saat tugas tertentu yang
dilakukan oleh seorang pekerja
▪ Seringkali pengambilan sampel pribadi
memang berupa pengawasan bergerak
karena peranti pengambilan sampel
menuju ke area dan waktu yang sama
▪ Fokus untuk mengevaluasi tingkat dari
seperti halnya pekerja yang
bahaya di lokasi spesifik dan bukan untuk
mengenakannya
mengevaluasi tingkat yang dialami oleh
▪ Bila inhalasi merupakan modusnya dan
pekerja tertentu
sistem pernafasan adalah rute masuknya
▪ Sampel terintegrasi area dikumpulkan pada
agen maka peranti pengambilan sampel
ketinggian sekitar 1,5 m dari lantai atau tanah
atau media pengambilan sampel terkait
▪ Data dari sampel terintegrasi area tetap
akan diletakkan di zona pernafasan
mewakili tingkat agen di area tertentu pada
pekerja (mengacu pada area dalam jarak
saat periode pengambilan sampel, tetapi
23 hingga 30 cm (radius) dari hidung dan
pengawasan seketika (realtime) area
mulut)
melibatkan pengambilan sampel area dalam
modus tetap atau bergerak
▪ Pengawasan seketika area tetap bisa
dilakukan pada saat memposisikan atau
memegang dan mengoperasikan instrumen
bacaan langsung dan berdiri tetap di tempat
tertentu
3. Personal
Ketersediaan sarana & fasilitas Jumlah sampel yang diperlukan
untuk menganalisis sampel untuk evaluasi pajanan
Strategi
Sampling
▪ Di mana sampling
dilaksanakan:
• Personal sampling
• Area sampling
Pemantauan
Pekerja Berisiko
Faktor-faktor Lain
02 03
01
04
01 Bahaya
02 Bahaya
03 Bahaya
04 Bahaya
Pengujian Periksa
Polutan
Nitrogen oksida (NOx) Udara Partikulat
Primer
Karbon monoksida
Metana
Karbon monoksida
Hidrogen sulfida
Waktu respon Periksa kadar O2
2 sec/foot kemudian LEL
Gunakan pompa
dan/atau pipa sampling
Hydrogen 4 77 19.25
3. Pembuangan
Lakukan pembersihan dan
2. Aliran Udara 4. Pembersihan
pembuangan lumpur, karat atau
Mengalirkan udara dengan residu yang dapat menimbulkan Bersihkan area dengan air
penyedotan/peniupan udara gas beracun dan berbahaya atau pembersih berbahan
ke/dari dalam ruangan kimia yang dianjurkan
tertutup
Sistem Proteksi
Alat Pelindung Diri
Professional Organizations
▪ Indonesian Industrial Hygienist Association (IIHA)
▪ Environmental Health Specialist Association (EHSA)
▪ Indonesian Ergonomics Society (PEI)
▪ Indonesian Environmental Scientist Association (IESA)
▪ The Institutions of Engineers Indonesia (PII)
▪ Indonesian Life Cycle Assessment Network (ILCAN)
Work Experience
2002 ~ 2004 Industrial Hygiene & Production Sanitation
2004 ~ 2011 Public Health & Diseases Control
2011 ~ present Industrial Hygiene & Environmental
Publications
▪ ± 16 journal papers
▪ ± 10 seminar papers
▪ ± 3 editorial board of journals
▪ ± 12 reviewer of journals
ARIF Susanto ▪ Advisors for more than 25 graduates (S1-S2)
3
1 Contoh Kasus
Sampling Agenda ▪Pengukuran
gas
• Pemilihan
peralatan 2
▪Prinsip sampling Pengukuran
▪Pengumpulan sampel
▪Strategi pengambilan sampel
Pengenalan Bahaya &
Evaluasi ▪Identifikasi dan kuantifikasi kontaminan spesifik
▪Penilaian ketaatan terhadap standar yang berlaku
▪Penentuan tingkat pajanan
▪Pengumpulan data dasar (baseline) vs. medical data
▪Penilaian efektifitas pengendalian
Bahaya
Evaluasi
Fisik - Kimia -
Biologi - Ergonomi -
Psikososial
Notasi: ▪
IH mencakup upaya perlindungan pekerja agar terhindar
dari bahaya akibat kerja. Sasaran yaitu lingkungan kerja dan
bersifat teknik.
Karakteristik Tempat
Kerja
Pola pajanan ▪Infrastruktur dan
▪Rute pajanan fasilitas
▪Agent berbahaya ▪Kegiatan, proses dan
▪Posisi kerja operasi
▪Sumber emisi
Interaksi Pekerja dan
Lingkungan Kerja
▪Patogen
Biologi Fisika
▪Kebisingan
▪Getaran
▪Pencahayaan
*tidak dibahas mengenai bahaya ergonomik ▪Radiasi
▪Suhu Ekstrim
Nilai Ambang Batas (NAB)
NAB / TLV
digunakan bila informasi awal tentang tingkat agen diperlukan pada waktu dan
lokasi tertentu
pengumpulan maupun analisis sampel diberikan segera melalui bacaan dari alat
pengambilan sampel dan datanya mewakili tingkat agen pada waktu tertentu
saat pengambilan sampel
2. Pengambilan Sampel Terintegrasi
mengacu pada pengumpulan sampel secara berkelanjutan selama jangka waktu
yang panjang berkisar dari lebih dari 10 hingga 15 menit sampai beberapa jam
memberikan nilai tunggal untuk tingkat agen selama waktu yang panjang
dapat mengetahui tingkat agen bisa diketahui pada waktu dan lokasi berbeda
selama shift kerja untuk membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kenaikan nilai pajanan atau pajanan eksternal
4. Area
▪ Fokus untuk mengevaluasi tingkat dari bahaya di lokasi spesifik dan
bukan untuk mengevaluasi tingkat yang dialami oleh pekerja tertentu
▪ Sampel terintegrasi area dikumpulkan pada ketinggian sekitar 1,5 m dari
lantai atau tanah
▪ Data dari sampel terintegrasi area tetap mewakili tingkat agen di area
tertentu pada saat periode pengambilan sampel, tetapi pengawasan
seketika (realtime) area melibatkan pengambilan sampel area dalam
modus tetap atau bergerak
▪ Pengawasan seketika area tetap bisa dilakukan pada saat
memposisikan atau memegang dan mengoperasikan instrumen
bacaan langsung dan berdiri tetap di tempat tertentu
3. Personal
▪ Melibatkan sambungan langsung peranti pengawasan terintegrasi
ke seorang pekerja yang kemudian akan mengumpulkan sampel
atau mencatat intensitas sebuah agen di area tertentu dan pada
saat tugas tertentu yang dilakukan oleh seorang pekerja
▪ Seringkali pengambilan sampel pribadi memang berupa
pengawasan bergerak karena peranti pengambilan sampel menuju
ke area dan waktu yang sama seperti halnya pekerja yang
mengenakannya
▪ Bila inhalasi merupakan modusnya dan sistem pernafasan adalah
rute masuknya agen maka peranti pengambilan sampel atau media
pengambilan sampel terkait akan diletakkan di zona pernafasan
pekerja (mengacu pada area dalam jarak 23 hingga 30 cm (radius)
dari hidung dan mulut)
Ketersediaan sarana & fasilitas Jumlah sampel yang
untuk menganalisis sampel diperlukan untuk
evaluasi pajanan
Ketersediaan peralatan
Lokasi pekerja, jenis proses
sampling
/ operasi
Strategi
Sampling
Karbon monoksida
Hidrogen sulfida
Waktu respon 2 sec/foot Periksa kadar O2
kemudian LEL
Gunakan pompa
dan/atau pipa sampling
3. Sebelum setiap
pekerjaan ulangan
2. Kontinyu dimulai
1. Sebelum masuk
untuk bekerja
LEL & UEL (LFL & UFL)
Dasar Pemikiran
Setiap pekerjaan dapat dikenali
bahayanya
2.
3.
4.
metode menangani
pekerjaan dengan cara: ▪ mengenali,
▪ mengkaji, dan
▪ mengendalikannya
Konsep Dasar
Pekerjaan Penanggungjawab
▪ Fungsi: Mekanis ▪ Siapa?
▪ Tugas: Penggantian motor ▪ Mengapa?
Pengamatan Langsung - Wawancara
Dapatkan kerjasama
Amati dan tulis langkah dasar
pekerjaan dengan kata kerja aktif
Langkah:
Dapatkan konsensus
Peroleh hasil, kesimpulan dan rekomendasi
3
1 2
Kaji Ulang
3
BAHAYA
12 Tipe Dasar
Bahaya
Terpukul oleh Terkena Terkait pada Jatuh di level yang sama Ergonomi
Kategori
Bahaya
7 Langkah Dasar:
6.
Pengkajian ulang
Buat:
urutan priorotas sesuai tingkat bahaya
Langkah 1 Tinjau daftar
pekerjaan 2
Pilih:
Tugas yang akan dibuat AKP-nya
3
Tahapan Pembuatan – Langkah 2:
Tentukan jenis pekerjaan:
Sesuai tingkat frekuensi pekerjaan.
1.
Petunjuk Umum
2.
Kesalahan Umum
Tahapan Pembuatan – Langkah 4:
Lakukan
5. Gunakan daftar pemeriksaan
Identifikasi
Bahaya dari masing-masing pekerjaan sesuai
Langkah: 4. 12 Tipe dasar kecelakaan
3. Kategori Bahaya
2. Gunakan pertanyaan
Pengendalian Bahaya:
Gunakan Hirarki Pengendalian
Langkah 6:
Kaji Ulang
Lakukan diskusi dan peninjauan ulang oleh pembuat
AKP, pekerja terkait, unit kerja terkait
Pengesahan
Langkah 7:
Pelaksanaan AKP
Pastikan:
Lakukan:
2. Pengamatan
terencana di lapangan
(field)
5.
Lakukan Kembali:
Lakukan: Perbaikan apabila
perubahan pekerjaan
Pelatihan AKP pada pekerja
terkait 1. atau bilamana terjadi
insiden
Langkah Awal
Persetujuan Manajemen
Pelatihan
Persiapan
5. Kaji Ulang & Pelaksanaan 1. Seleksi Pekerjaan
4. Penanggulangan Bahaya
Hirarki Pengendalian
Pembuatan
2. Catat Langkah-langkah Dasar Pekerjaan
3. Identifikasi Bahaya
Catat semua tipe atau penyebab kemungkinan kecelakaan,
Gunakan daftar periksa
Terima kasih
dan
ada pertanyaan
Penilaian Risiko Kesehatan
Kuliah Tamu – Pertemuan 5
oleh:
Dr. Arif Susanto, MHM, M.Sc., MBA.
Professional Organizations
▪ Indonesian Industrial Hygienist Association (IIHA)
▪ Environmental Health Specialist Association (EHSA)
▪ Indonesian Ergonomics Society (PEI)
▪ Indonesian Environmental Scientist Association (IESA)
▪ The Institutions of Engineers Indonesia (PII)
▪ Indonesian Life Cycle Assessment Network (ILCAN)
Work Experience
2002 ~ 2004 Industrial Hygiene & Environmental Health
2004 ~ 2011 Public Health & Diseases Control
2011 ~ present Industrial Hygiene & Environmental
Publications
▪ ± 18 journal papers
▪ ± 10 seminar papers
▪ ± 3 editorial board of journals
▪ ± 13 reviewer of journals
ARIF Susanto ▪ Advisors for more than 25 graduates (S1-S2)
Pendahuluan
Tujuan Program Kesehatan Kerja
03 Pertolongan Pertama
04 Upaya Kesehatan
Manajemen Risiko Kesehatan
di Tempat Kerja
1 2 3 4
Risk Assessment
I hope and I believe that this Template will your Time, Money and Reputation. Get a modern
PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
Karakterisasi Risiko & Surveilans
Surveilans Kesehatan
Status ▪ penilaian keadaan kesehatan pekerja yang
Kesehatan dilakukan secara teratur dan berkala
Pekerja ▪ terdiri atas surveilans medis (termasuk
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium
dan penunjang, serta pemantauan biologis
Penilaian
Pajanan
Pemantauan
Biologis
Karakterisasi Risiko
▪ dinyatakan sebagai tingkat risiko apakah
agen berisiko terhadap kesehatan atau Surveilans
tidak Medis
▪ bagaimana dampaknya terhadap
kesehatan
Identifikasi Bahaya (HAZID)
Agen risiko
bahan kimia yang berbahaya secara nyata?
01 spesifik apa
yang berbahaya Contoh: Toluen
Media
lingkungan apa apakah di ambien udara, air, tanah?
02 agen risiko
berada
Contoh: CO yang ada di udara
Gejala atau uraikan gejala atau gangguan kesehatan apa yang dapat
gangguan
04 kesehatan yang
potensial?
terkait dengan agen risiko tersebut?
Contoh: gangguan susunan syaraf pusat atau tepi
Penilaian Risiko Kesehatan
: Low Risk
: Moderate Risk Risk = Hazard Rating (HR) x Exposure Rating (ER)
: High Risk
ER
HR
1 2 3 4 5
1 1 2 3 4 5
2 2 4 6 8 10
3 3 6 9 12 15
4 4 8 12 16 20
5 5 10 15 20 25
HR – Hazard Rating
Minor Illness/Injury
▪ Menyebabkan
penyakit/cidera ringan
Permanent Total Disability/Fatality yang mengganggu
▪ Menyebabkan kecacatan total kinerja atau kehilangan
permanen atau kematian waktu kerja
5 5 4 3 2 1
Medium
Pajanan mendekati NAB, masih memenuhi
kriteria skrining dan performa tetapi kontrol
terhadap nilai pajanan dapat mengalami
perubahan
High Low
Pajanan di atas NAB, Pajanan masih di bawah
sudah tidak dapat NAB, terkendali dengan
dikontrol melalui kriteria
skrining dan performa,
3 baik melalui kriteria
skrining dan performa
secara kontinu terus
bertambah dan jauh
melebihi NAB 4 2
Dermal
Inhalasi
Pathways
Injeksi
Injesti
Contoh Pedoman Exposure Assessment (EA)
AIHA Guidance
Semi-kuantitatif:
▪ Pemodelan
Kualitatif:
Kuantitatif:
Keselamatan
Pengendalian Radiasi Surveilans
Teknis Pengendalian Kesehatan
Tata Kerja
Alat Pelindung
Perlindungan Diri
Pendengaran
Epidemiologi
Pengendalian
Administratif
Komunikasi
Pengelolaan Bahaya
Bahan Berbahaya Pendidikan dan Monitoring
Pelatihan Pajanan
Tujuan EA
1. 2.
Compliance Comprehensive
Monitoring Exposure Assessment
Fokus:
Maximum Risk Employee
▪ seluruh pekerja
▪ hari kerja
▪ bahan berbahaya yang digunakan
1 52 3 4 5 6 7
1
Compliance Monitoring
2
Comprehensive EA
Langkah 2: Karakterisasi Dasar
1 3 5
2 4
Informasi Efek
▪ Sifat ▪ Dampak kesehatan
▪ Kandungan ▪ Mekanisme toksisitas
▪ Jumlah ▪ Nilai NAB
Langkah 3: EA
▪ Membandingkan exposure dengan Occupational Exposure
Limit untuk menentukan apakah pajanan dapat diterima
▪ Ketidakpastian data yang diperoleh dari sampel yang
diperoleh juga dipengaruhi oleh variasi pajanan pada Uncertainty
pekerja
▪ Professional judgement diperlukan untuk menentukan
apakah suatu pajanan accepatable atau unacceptable dan
ini merupakan proses EA
Acceptable Exposure
Unacceptable Exposure
Langkah 4: Pengumpulan Data Lanjut
Dilakukan apabila:
Pendekatan
▪ pajanan tidak diketahui secara pasti
▪ tingkat pajanan tidak dapat ditentukan
5 Monitoring
Pendekatan
2 Toxicological Data Generation
Monitoring 1
Biological Monitoring
Exposure Modeling
Exposure Monitoring
Langkah 5: HHC
CITATIONS READS
0 6
1 author:
Arif Susanto
PT Freeport Indonesia
46 PUBLICATIONS 41 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Arif Susanto on 25 March 2021.
Professional Organizations
▪ Indonesian Industrial Hygienist Association (IIHA)
▪ Environmental Health Specialist Association (EHSA)
▪ Indonesian Ergonomics Society (PEI)
▪ Indonesian Environmental Scientist Association (IESA)
▪ The Institutions of Engineers Indonesia (PII)
▪ Indonesian Life Cycle Assessment Network (ILCAN)
Work Experience
2002 ~ 2004 Industrial Hygiene & Production Sanitation
2004 ~ 2011 Public Health & Diseases Control
2011 ~ present Industrial Hygiene & Environmental
Publications
▪ ± 16 journal papers
▪ ± 10 seminar papers
▪ ± 3 editorial board of journals
▪ ± 12 reviewer of journals
▪ Advisors for more than 25 graduates (S1-S2)
CHRA
CHRA:
The methodology from a manual titled “Assessment of the Health Risks Arising
from the Use of Hazardous Chemicals in the Workplace” by DOSH Malaysia
(DOSH, 2018).
Purpose of conducting:
Appropriate control measure
Inhalation Determine
ER
Extent &
Duration Recommendation
of &
Contact
Evaluate
exposure Ingestion
from all
possible
Routes of
Entry (ER)
Method Inhalation Dermal
HR 5
Degree of Hazard Determination
HR 4
Degree of Hazard Determination
HR 3-2-1
Hazardous
Properties
Hazard Rating/
Route of
Parameter Hazard classification H-Code Hazardous
Exposure
Properties
Inhalation Benzene Carcinogenicity 1A H350 5
STOT RE* 1 H372 4
Mutagenicity 1B H340 4
Toluene STOT RE* 2 H373 3
Reproductive Toxicity 2 H361d 3
STOT SE** 3 H336 2
Dermal Benzene Eye irritant 2 H319 Irritation
Skin irritant 2 H315 Irritation
Toluene Skin irritant 2 H315 Irritation
STOT Specific Target Organ Toxicity
SE Single Exposure
RE Repeated Exposure
Degree of Exposure Determination
Duration per
Frequency Rating
shift(s)
Frequent Exposure one or more time per shift or per day x ≥ 7 hours 5
Probable Exposure greater than one time per week 4 ≤ x < 7 hours 4
Occasional Exposure greater than one time per month 2 ≤ x < 4 hours 3
Remote Exposure greater than one time per year 1 ≤ x < 2 hours 2
Improbable Exposure once per year or less x < 1 hour 1
Duration 2 2 2 3 3 4
Rating 3 2 3 3 4 4
(DR)
4 2 3 4 4 5
5 3 4 4 5 5
Degree Observation
• Low or little release into the air.
• No contamination of air, clothing and work surfaces with chemicals.
• Low volatility with the boiling point more than 150oC at room
Low
temperature (20oC).
• Low dustiness such as pellet like solids that don’t break up. Little dust is seen during
use e.g., PVC pellets, waxed flake
• High dustiness such as fine, light powders. When used, dust clouds can be seen to
form and remain in the air for several minutes e.g., cement, carbon black, chalk dust.
• Gross contamination of air, clothing and work surfaces with
chemicals.
Physical Activity Observation/Condition Breathing
Rate
Light Work • Low breathing rate (light Low
• Sitting, moderate arm and trunk movements work)
(e.g., desk work, typing) • Source far from breathing
• Sitting, moderate arm and leg movements zone
(e.g., hand soldering and QC inspection)
• Standing, light work at machine or bench,
mostly arms
Risk Rating
(RR)
Numerous
chemicals with a
variety
characteristic can
be found in any
laboratory,
including in quality ▪ Contact with those
control in a wet chemicals might pose
assay and fire health risks to the
assay laboratory. workers that need to be
controlled.
CHRA needs to be
performed in order to:
▪ recognize
▪ assess
▪ control
the risks arising from these
chemicals.
Results
CHTH
Sample PowerPoint
Preparation
CHRA Analysis were
Presentation
found
15
Wet
Assay Ag, Cu, Pb, Zn, Fe, etc.
Level of
Risk Inhalation Dermal
High Risk 6 CHTH (ammonia, 6 CHTH (ammonia,
disodium ammonium bifluoride,
tetraborate, copper, hydrogen peroxide, nitric
ethanol, lead and acid, perchloric acid,
methanol) and sulphuric acid)
Moderate 6 CHTH (acetone, 5 CHTH (acetone,
Risk ammonium disodium bifluoride,
bifluoride, barium copper, ethanol and
chloride, hydrogen sodium hydroxide)
peroxide, nitric acid
and potassium
chlorate)
1. 2. 3.
Update Chemical Inventory Conduct CHRA Regularly Specific training for workers
Terima kasih
CITATIONS
0
3 authors, including:
Arif Susanto
PT Freeport Indonesia
46 PUBLICATIONS 41 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Arif Susanto on 21 September 2021.
Tujuan
2 Memperbaiki prosedur tertulis yang sudah ada
1
Karyawan Baru
2
Karyawan yang Kinerjanya tidak baik
3
Pengambil risiko
4
Karyawan yang suka mencoba-coba
OPT
OPT
1
SOP
JSA
WI
Pertemuan K3 2
Pelatihan
3
OPT
04
Option
OPT
OPT
Pertemuan
Pelatihan
SOP
JSA
Pelaksanaan
Siapkan prosedur
Pemberitahuan/tidak
tertulis
OPT
Pertemuan ke-6-Regulasi-K3
CITATIONS
0
1 author:
Arif Susanto
PT Freeport Indonesia
46 PUBLICATIONS 41 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Arif Susanto on 21 September 2021.
Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri
Perburuhan Nomor 7 Tenaga Kerja, Transkop Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja dan
Tahun 1964 tentang Nomor Per.01/Men/1976 Transmigrasi Republik Transmigrasi Republik Transmigrasi Nomor
Syarat Kesehatan, tentang Kewajiban Indonesia Nomor Indonesia Nomor Per.01/ Men/1979
Kebersihan, serta Latihan Hiperkes bagi Per.03/Men/1978 tentang Per.01/Men/1978 tentang tentang Kewajiban
Penerangan dalam Dokter Perusahaan Penunjukan dan Keselamatan dan Latihan Higiene
Tempat Kerja Wewenang, serta Kesehatan Kerja dalam Perusahaan Kesehatan
Kewajiban Pegawai Pengangkutan dan dan Keselamatan Kerja
Pengawas Keselamatan Penebangan Kayu bagi Tenaga Para Medis
dan Kesehatan Kerja Perusahaan
dan Ahli Keselamatan
Kerja
Peraturan & Keputusan Menteri terkait K3
Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor Transmigrasi Republik Transmigrasi Nomor Transmigrasi Nomor Transmigrasi Republik
02/Men/1980 tentang Indonesia Nomor Per.01/Men/1981 tentang Per.03/Men/1982 tentang Indonesia Nomor
Pemeriksaan Kesehatan Per.01/Men/1980 tentang Kewajiban Melapor Pelayanan Kesehatan Per.02/Men/1982 tentang
Tenaga Kerja dalam Keselamatan dan Penyakit akibat Kerja Tenaga Kerja Kualifikasi Juru Las
Penyelenggaraan Kesehatan Kerja pada
Keselamatan Kerja Konstruksi Bangunan
Peraturan & Keputusan Menteri terkait K3
Peraturan Menteri Keputusan Menteri Tenaga Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Kerja Nomor Kep. Tenaga Kerja Republik Tenaga Kerja Republik Tenaga Kerja Republik
Transmigrasi Republik 155/Men/1984 tentang Indonesia Nomor Per.04/ Indonesia Nomor Per.03/ Indonesia Nomor Per.05/
Indonesia Nomor Penyempurnaan Men/1985 tentang Men/1985 tentang Men/1985 tentang
Keputusan Menteri Tenaga
Per.01/Men/1982 tentang Pesawat Tenaga dan Keselamatan dan Pesawat Angkat dan
dan Transmigrasi Nomor
Bejana Tekan Produksi Kesehatan Kerja Angkut
Kep.125/Men/82, tentang
Pembentukan, Susunan, Pemakaian Asbes
dan Tata Kerja Dewan Dewan Keselamatan dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kesehatan Kerja Nasional, Nasional (DK3N)
Dewan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Wilayah
dan Panitia Pembina
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Peraturan & Keputusan Menteri terkait K3
Peraturan Menteri Keputusan Bersama Peraturan Menteri Keputusan Menteri Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Republik Menteri Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja Republik Tenaga Kerja Republik Tenaga Kerja Republik
Indonesia Nomor Per.03/ Menteri Pekerjaan Umum Indonesia Nomor Per.04/ Indonesia Nomor Indonesia Nomor Per.01/
Men/1986 tentang Nomor Kep. 174/Men/1986. Men/1987 tentang Kep.1135/ Men/1987 Men/1988 tentang
Nomor 104/KPTS/1986
Syarat-syarat Panitia Pembina tentang Bendera Kualifikasi dan Syarat-
tentang Keselamatan dan
Keselamatan dan Keselamatan dan Keselamatan dan syarat Operator Pesawat
Kesehatan Kerja pada
Kesehatan di Tempat Tempat Kegiatan Kesehatan Kerja serta Kesehatan Kerja Uap
Kerja yang Mengelola Konstruksi Tata Cara Penunjukan
Pestisida Ahli Keselamatan Kerja
Peraturan & Keputusan Menteri terkait K3
Keputusan Menteri Peraturan Menteri Tenaga Peraturan Menteri Keputusan Menteri Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Republik Kerja Republik Indonesia Tenaga Kerja Republik Tenaga Kerja Republik Tenaga Kerja Republik
Indonesia Nomor Nomor Per.02/ Men/1989 Indonesia Nomor Per.01/ Indonesia Nomor Indonesia Nomor Per.02/
KEPTS.333/ Men/1989 tentang Pengawasan Men/1989 tentang Kep.245/ Men/1990 Men/1992 tentang Tata
Instalasi-instalasi Penyalur
tentang Diagnosis dan Kualifikasi dan Syarat- tentang Hari Cara Penunjukan,
Petir
Pelaporan Penyakit syarat Operator Keran Keselamatan dan Kewajiban dan
Akibat Kerja Angkat Kesehatan Kerja Wewenang Ahli
Nasional Keselamatan, dan
Kesehatan Kerja
Peraturan & Keputusan Menteri terkait K3
Peraturan Menteri Peraturan Menteri Tenaga Peraturan Menteri Peraturan Menteri Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Republik Kerja Republik Indonesia Tenaga Kerja Republik Tenaga Kerja Republik Tenaga Kerja Republik
Indonesia Nomor Per.04/ Nomor Per.05/ Men/1996 Indonesia Nomor Per.04/ Indonesia Nomor Per.01/ Indonesia Nomor Per.03/
Men/1995 tentang tentang Sistem Men/1998 tentang Men/1998 tentang Men/1998 tentang Tata
Manajemen Keselamatan
Perusahaan Jasa Pengangkatan, Penyelenggaraan Cara Pelaporan dan
dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Pemberhentian, dan Pemeliharaan Pemeriksaan
Kesehatan Kerja Tata Kerja Dokter Kesehatan bagi Tenaga Kecelakaan
Penasehat Kerja dengan Manfaat
Lebih dari Paket
Jaminan Pemeliharaan
Dasar Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
Peraturan & Keputusan Menteri terkait K3
Peraturan Menteri Keputusan Menteri Tenaga Keputusan Menteri Keputusan Menteri Keputusan Menteri
Tenaga Kerja Republik Kerja Republik Indonesia Tenaga Kerja dan Dalam Negeri Nomor Tenaga Kerja dan
Indonesia Nomor Per.03/ Nomor Kep.187/ Men/1999 Transmigrasi Republik 130-67 Tahun 2002 Transmigrasi Republik
Men/1999 tentang tentang Pengendalian Indonesia Nomor tentang Pengakuan Indonesia Nomor
Bahan Kimia Berbahaya
Syarat-syarat Kep.75/Men/2002 Kewenangan Kabupaten Kep.235/Men/2003
Keselamatan dan tentang Pemberlakuan dan Kota Khususnya di tentang Jenis-Jenis
Kesehatan Kerja Lift Standar Nasional Bidang K3 Pekerjaan yang
untuk Pengangkutan Indonesia (SNI) No. SNI- Membahayakan
Orang dan Barang 04-0225-2000 mengenai Kesehatan, Keselamatan
Persyaratan Umum atau Moral Anak
Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000) di Tempat
Kerja
Peraturan & Keputusan Menteri terkait K3
Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan
Hubungan Industrial dan
Instruksi Menteri Tenaga
Pengawasan
Kerja Republik Indonesia
Ketenagakerjaan Nomor
Nomor INST-03/
Surat Keputusan Direktur Kep.407/BW/1999 tentang
Jenderal Pembinaan Hubungan Men/BW/1999 tentang
Persyaratan, Penunjukan
Industrial dan Pengawasan Pengawasan terhadap
Surat Edaran Direktur Jenderal Ketenagakerjaan Departemen
Hak dan Kewajiban
Pengelolaan Makanan di
Pembinaan Hubungan Industrial Tenaga Kerja Republik Teknisi Lift
dan Pengawasan Indonesia Nomor Kep.
Tempat Kerja
Ketenagakerjaan Nomor SE- 84/BW/1998 tentang Cara
07/BW/1997 tentang Pengujian Pengisian Formulir Laporan dan
Hepatitis B dalam Pemeriksaan Analisis Statistik Kecelakaan
Kesehatan Tenaga Kerja Ketenagakerjaan
Surat Edaran & Instruksi terkait K3
CITATIONS
0
1 author:
Arif Susanto
PT Freeport Indonesia
47 PUBLICATIONS 41 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Arif Susanto on 27 September 2021.
Pekerja:
Sehat, Bugar
& Produktif
Mengapa Pekerja
6,9 % 7‰
disebabkan permasalahan kesehatan kelompok (Riset Kesehatan Dasar, (Riset Kesehatan Dasar,
usia kerja 2013) 2013)
.
(Riset Kesehatan Dasar, 2018)
Obesitas TB
14,8 % 0,4 %
(Riset Kesehatan Dasar, (Riset Kesehatan Dasar,
2013) 2013)
2‰ 25,8 %
Penyakit penyerta (komorbid) dapat mempermudah dan (Riset Kesehatan Dasar, (Riset Kesehatan Dasar,
memperberat terkena COVID-19 2013) 2013)
Kondisi Kerja
PAK / KAK
Pekerja
Masuk Pensiun
Lingkungan
Pekerjaan Kerja
Setelah COVID-19
✓ Keputusan Presiden No. HK.01.07/Menkes/104/2020
tentang Penetapan Infeksi Coronavirus sebagai Penyakit
yang Menimbulkan Wabah dan Penanggulangannya
✓ Instruksi Presiden No. 6 tahun 2020 tentang Peningkatan
Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan
dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
✓ Keputusan Menteri Kesehatan No. 328 tahun 2020
tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-
19 di Perkantoran dan Industri
✓ Keputusan Menteri Kesehatan No. 382 tahun 2020
tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat
dan Fasilitas Umum
✓ Surat Edaran No. 7 tahun 2020 tentang Kriteria dan
Persyaratan Perjalanan
✓ Keputusan Menteri Kesehatan No. 413 tahun 2020
tentang Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
Peraturan Menteri Kesehatan No. 48 tahun 2016
Protokol Kesehatan
DETECT:
Kelompok berisiko; Titik kritis
RESPOND:
Apabila ada yang positif: pelacakan (contact tracing); lokalisir wilayah terkontaminasi;
disinfeksi; Tes Rapid, Tes PCR; Penanganan penderita
Titik Kritis
Penanggung
Pekerja Pembina
Jawab
15
Penilaian Risiko
Identifikasi:
Risiko jenis pekerjaan dan hubungannya dengan
Rendah potensi bahaya paparan penularan efektif.
COVID-19
Penilaian risiko:
Risiko
dilakukan berdasarkan potensi terpapar dari
Sedang lingkungan umum selama:
▪ perjalanan,
Risiko ▪ rekan pekerja,
▪ hubungan dengan pelanggan,
Tinggi
Risk Assessment
▪ riwayat perjalanan ke dan dari daerah
terinfeksi Covid-19
Pengelompokkan Pekerja Berisiko
1 2 3
Pekerha melakuka self- Pengelola tempat kerja menganalisis Pengelola tempat kerja melakukan
assessment risiko Covid-19 pada self assessment. pemeriksaan suhu tubuh di pintu
satu hari sebelum masuk kerja Hasil analisis: masuk tempat kerja
▪ pekerja risiko ringan dan sedang
boleh masuk
▪ Pekerja berisiko tinggi tidak boleh
masuk dan disarankan RT-PCR, jika
tidak memungkinkan dilakukan
Rapid-Test
Self Assessment
Kesehatan Pra-kerja: form 1 – KMK No. 328/2020
Pemantauan Suhu Tubuh
form 2 – KMK No. 328/2020
Pemantauan Suhu Tubuh bagi Tamu
form 3 – KMK No. 328/2020
Alur Tindakan
Resources, Documentation,
Corrective Continuous (Procedures) Responsibilities
Improvement
Action
Performance Assessment Health Risk Assessment (HRA)
(OH Audit & Evaluation) Program
Planning and
Annual Report Implementation
Annual Plan
R35 Acute
R34 Effects
T : R25, R24, R23 Sensitization
4 R41
R67
R31
R42, R43
R20, R21, R22 Cutaneous
R36, R37, R38 Sensitization
2
R65, R66, R67 Acute effects
< 0.03/3
month or ≥ ≥
0 < 60 <4 < 0.135 < 0.224 < 0.5 < 0.5 ≤2 1
< 0.05 / Standard Standard
year
0.53 0.335 5 50
82 ≤ x 6≤ x< 0.7 ≤ x <
4 ≤ x< ≤ x< ≤x< ≤x< N/A N/A 5-6 4-7
< 85 8 2.5
0.71 0.50 100 500
6 ≥ 85 ≥8 ≥ 0.72 ≥ 0.51 ≥100 ≥ 500 ≥ 2.5 N/A N/A >6 ≥8 Source: Nasri, 2014
Intrinsic Gravity Rate (G) for
Biological Hazards
Intrinsic Gravity
Classification Sample of Agents
<<G>> rate
Biological agents liable to induce
serious illness for humans. Their Hepatitis B and
spreading is possible but an efficient C Virus, Malaria
treatment exists
6
Or other some times their spreading is
SARS, HIV. H5N1
important but o efficient treatment
virus
exists
Biological agents liable to induce an Legionella
illness for humans; their spreading is
4 Pneumoniousis,
unlikely. In general, an efficient
treatment exists. Hepatitis AVirus
1 0 mn < D < 10 mn
2 10 mn < D < 60 mn
3 D > 60 mn
<< Q >>
Quantity
rate
RESIDUAL RISK
RR = PR - PM
4 ≤ RR < 6
Low Risk 3rd Level To be treated without urgency
Low critical
The noise level that has high risk level is in ACCU Platform
Intrinsic Gravity
No Parameters Unit Standard*) Result
(G) Score
1 pH - 6–9 6.80 0
2 Total Suspended Solid (TSS) mg/L 150 430 4
3 Eschereria Coli MPN/100 ml - > 2420 4
4 Total Coliform MPN/100 ml - > 2420 4
5 Biochemical Oxygen Demand, BOD5 = mg/L 50 226 4
6 Oil & Grease mg/L 15 11 4
7 Phenol (as non-chlorinated phenols)** mg/L 1 0.002 0
Source: Nasri, 2014
Health Hazard From Food
Samples
Measurement of Tomato
Intrinsic Gravity
No Parameter Unit Result Standard*)
(G) Score
1 Metals
Cadmium, Cd mg/Kg 0.056 0.2 2
Lead, Pb mg/Kg 0.09 0.5 0
Mercury, Hg mg/Kg 0.0045 0.3 0
2 Organochlorine Pesticides
Chlordane mg/Kg 0.012 0.02 4
Dichloran mg/Kg < 0.002 0.5 0
Dicofol mg/Kg < 0.006 1 0
Dieldrin mg/Kg < 0.002 0.1 0
Endosulfan mg/Kg 0.0009 0.5 0
Fenarimol mg/Kg < 0.004 - 0
Heptachlor mg/Kg < 0.004 0.02 0
Lindane mg/Kg < 0.002 2 0
op-DDT mg/Kg < 0.002 - 0
pp-DDT mg/Kg < 0.002 - 0
pp-DDE mg/Kg < 0.002 - 0
Vinclozolin mg/Kg < 0.00048 3 0 Source: Nasri, 2014
Hazard Mapping – Profile
(Moderate - High)
Health Hazard
Mapping
Health Hazards
Location
Physical Chemical Biological Ergonomic
Mezzanine Deck Noise All chemicals hazard - -
Cellar Deck Noise All chemicals hazard - Operating Valve at Well - Squatting
Sub Cellar Deck Noise All chemicals hazard -
Potable Water
Intrinsic Gravity (G)
No Parameters Unit Standard*) Result
Score
3 Salmonella CFU/ml Negative/100 ml <1 4
4 Staphylococcus CFU/ml - <1 4
Sewage Water
Intrinsic Gravity
No Parameters Unit Standard*) Result
(G) Score
2 Total Suspended Solid (TSS) mg/L 150 430 4
3 Eschereria Coli MPN/100 ml - > 2420 4
4 Total Coliform MPN/100 ml - > 2420 4
5 Biochemical Oxygen Demand, BOD5 = mg/L 50 226 4
6 Oil & Grease mg/L 15 11 4
Health Hazards
Location
Physical Chemical Biological Ergonomic
Pipe yard Heat Total Dust - Pipe stacking
Chemical storage Lighting Total Dust -
Office 1 Lighting Total Dust -
Container 1 Lighting Total Dust -
Office 2 Lighting Total Dust -
Chemical storage 1 Lighting Hydrocarbons, HC -
Chemical storage 2 Lighting Hydrocarbons, HC -
Diesel storage Lighting Hydrocarbons, HC - Making Box
Container 1 Lighting Hydrocarbons, HC -
Smoking room Hydrocarbons, HC -
Noise
1 Production Field Production Technician
Vibration
Noise
2 Production Lead Production Technician
Vibration
3 Production Production Technician Noise
5 Medical/Adm Noise
6 Production Safety Supervisor Noise
7 Maintenance Field Maintenance Supervisor Noise
Nose
17 Production Deck Foreman
Heat
Noise
18 Production Project Supervisor
Vibration
Noise
19 Production Crane Operator
Vibration
Noise
20 PT.PSU Dept Catering Dispatcher Airport and Jetty
Heat
21 PT. Batam Samudra Formalities Noise
22 Radio Operator EMF
23 PT. Batam Samudra HSE Officer Noise
Noise
24 Drilling Material Man
Heat Source: Nasri, 2014
25 PT.PSU Dept Catering Transportation Cordinator Noise
Residual Risk for Ergonomic
Intrinsic Gravity Frequency
No Activity/ Location Job Description Duration (D) PM PR RR
(G) Score (F)
2 Cooking process 6 3 1 0 10 10
3 Dish Washing 6 3 1 0 10 10
Material Handling in the
4 6 2 1 0 9 9
kitchen
Material Handling from
5 6 2 1 0 9 9
cool storage
7 Cloth Arrangement 4 2 1 0 7 7
8 Loading-Unloading 6 2 1 0 9 9
Taking and Filling
9 6 1 1 0 8 8
Detergent
10 Finishing 4 3 1 0 8 8
Tim HRA akan bertanggung jawab untuk memperbarui status penutupan secara berkala. Setiap dokumen
pendukung penutupan harus disimpan oleh layanan/departemen terkait dan satu set salinan harus
dilampirkan di H-RAF harus disebarluaskan kepada semua karyawan terkait dengan paparan bahaya kesehatan
khusus mereka.
2. Pemetaan bahaya kesehatan harus diperbarui secara berkala mengikuti pembaruan HRA setiap dua
tahun sekali. Jika ada kegiatan atau perubahan HRA tambahan, pemetaan harus diperbarui juga.
Source: Nasri, 2014
Hearing Conservation Program
1. Develop: Company, Management, and Administration Standards.
2. Execute Noise Dose Measurement.
3. Develop OH Training Modules
4. Plan Audiometric Measurement for high risk workers.
5. Training Implementations for HLPP
6. Evaluate Noise Dose Measurement
7. Evaluate Training Module
8. Evaluate Audiometric Measurement
9. Evaluate Existing Engineering Controls
10. Evaluate PPE Performances
11. Develop Internal Audit Content
12. Audit HLPP Implementation
Source: Nasri, 2014
Guideline of The Industrial Hygiene Management System
Leadership Commitment
Commitment
5.Management OHS Policy&
Management 1. OH&S Policy And Organization
Review Review
Strategic IH (O & M)
Objectives
Management Review
Resources,
Documentation, 2.Planning
Continuous (Procedures)
Corrective Responsibilities
Action Improvement Manual , SOP,WI
1. IH-Legal (Standard)
2. IH-Goal & Plan
Health Risk 3. IH- Org.Structure
4.Checking Performance Assessment 3. DO 4. HIRAC (OH Hazards)
Assessment (HRA) 5. IH-OH Training,
1. OH Audit and (OH Audit &
Evaluation) Competency
2. Evaluation
Program 6. IH-OH Communication
3. Documentation
Planning and Annual Plan 7. IH-OH Documentation
4. Non Conformance Annual Report Implementation 8. IH-OH Program &
Preventive and
Implem’nt
Corr. Action
5. Performance Implementation and Operation
Monitoring
INDUSTRIAL HYGIENE Occupational Health Program
PROGRAM 1. Assessment Life Style / nutrition
1.IHMS Development Environment
2.HRA ( Health Risk Assessment) • Policy
3.Respiratory Protection Program • Non Smoking
4.Hearing Conservation Program (SOP) • Return to Work
5.Noise , vibration Measurement & • Drugs & Alcohol
workplace & personal dose 2. MCU & Fitness to Work
6.Chemical hazards in WP 3. First Aids Training
7.Benzene and metal in blood 4. Health Promotion
8.Heat Stress/fatigue 5. Information on Health
Source: Nasri, 2014
9.Food Hygiene/safety & Sanitation 6. Employee Assistance Programs
10.Food nutrition 7. Record Keeping
11.Vector, insect Control
12.Record Keeping
Reference
• Nasri, Syahrul. M. Health Risk Assessment. Lecture’s PPT
QUIZ 1 NILAI 100/ RANK 9 DARI 27
1. Substansi toksik dapat masuk ke dalam tubuh kemudian didistribuskan melalui darah
merupakan…Efek sistemik
2. Berikut yang bukan termasuk dalam monitoring area adalah…Pengukuran audiometri
3. Selama analisis di tempat kerja, seorang higiene industri mengidentifikasi dan
mengukur…Pajanan, prosedur kerja, dan risiko
4. Berikut alat yang dapat digunakan untuk mengukur heat stress di tempat kerja…Benar
Semua (Natural wet bulb temperature, Globe temperature, Dry bulb temperature)
5. Berikut ini yang bukan merupakan ruang lingkup dari higiene industri adalah…Analisis