Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

SANG RAJA

Tokoh:

1. Budiman Brojonegoro: kepala desa. Sang Agak gemuk, tinggi besar, Kostum:
koruptor yang takut istri. tradisional Jawa ningrat, blangkon
and keris.
2. Yang Yao Ping: istri kepala desa. Dominan Cantik, tinggi, putih, langsing.
dan galak. Kostum: chong sam

3. Akahashi Nishimura: kepala keamanan; Tinggi kekar, kumis tebal. Kostum:


bodoh tetapi sok tahu. Japanese soldier uniform.
4. Slamet Suparna: Kepala sekolah. Sok pintar Pendek gemuk, atau tinggi kurus,
kacamata tebal.
5. Elisabeth Rajaguguk: sekertaris desa. Selalu Tubuh sedang, rambut cepol atas,
merasa paling benar, penggugup, penakut kacamata harry potter. Kostum:
setelan baju kantor
6. Noah Schneider: Bidang sarana prasarana Tubuh sedang cenderung kurus,
desa kacamata tebal. Blonde Hair.
Kostum: baju safari
7. Siti Khodijah: Kepala bidang PKK Tinggi kurus. Kostum: baju safari

8. Yakub, Sang Penipu a.k.a Sang Raja Ganteng, berkarisma. Kostum:


Pangeran Jawa
9. Budi, teman setia a.k.a Ajudan sang Raja Tubuh kecil, lincah. Kostum: baju
hitam, celana hitam dan sarung
10. Arman Maulana: satpam kampung Kurus tp tampang gahar.
Kostum: celana hitam gombrang;
kaos dalam pria putih berlengan
dan sarung kotak2.
11. Koh A Siong: penduduk desa Tua dan kaya. Kostum : kaos putih,
celana piyama, kacamata, topi
bulat,
12. Bang Jali: penduduk desa Abang betawi. Kostum: kaus belel,
sarung dan celana hitam
13. Ucok Pemuda desa
14. Jilah dan Kijah: pembantu istri kepala desa Bodoh dan sok tahu, sangat takut
kpd majikan. Kostum: kebaya
encim, kain pendek dan rambut
cepol.
15. Yao Ping Brojonegoro Putri tunggal pak kepala desa.
Cantik dan jatuh cinta pada “sang
Raja’. Kostum: kebaya Jawa, Batik
motif mega mendung
16.
Babak 1. Scene 1
Total darkness. A rooster is screaming.
German: ………………………………
English: Bloody chicken! One of these days I will strangle that little rascal!
Chinese: A: ……………………..
B: ……………………..
Japanese: A: …………………….
B: …………………….
Indonesian: Woi!! Tole! Diam! Aku hitung sampai 3. Diam atau ku masak kau! Satu!
(Rooster)
Dua!
(Rooster + Chocked)
Tiga!!
Silent.

Background song: keroncong. Slide: A village, a mountain a paddy field.

Narator: (Matthew 24)


24:23-25 At that time if anyone says to you, ‘Look, here is the Messiah!’ or, ‘There he is!’ do
not believe it. 24 For false messiahs and false prophets will appear and perform great signs
and wonders to deceive, if possible, even the elect. 25 See, I have told you ahead of time.
24:26 “So if anyone tells you, ‘There he is, out in the wilderness,’ do not go out; or, ‘Here he
is, in the inner rooms,’ do not believe it.
24:27 For as lightning that comes from the east is visible even in the west, so will be the
coming of the Son of Man.
24:36 “But about that day or hour no one knows, not even the angels in heaven, nor the
Son,but only the Father.

Entrance:
Japan: 3-4 people + Akahashi Nishimura: karate Dance
China: 3-5 people + Yang Yiao Yie, Tang Xiao Ping + Koh A Siong (Dancing)
Germany: 3-5 People: singing a German folksong
Indonesia: 10 – 12 vendors + 2 students wearing uniforms, bringing their belongings
(Veggies, school bags, etc). Dance: Hevanu Shallom + Tabuh Gendang or any other
traditional songs.

Keroncong: the school principal enters the stage from the back, riding an old bicycle, up to
the stage and reprimand the students playing truant.

Arman (Berlari : Attenttion!! Everyone, listen uuuup!! Woi Woi! Listen uuuppp!!
terengah-
engah dari (Singing proudly):
belakang) The One we are waiting for is coming!
Hai, all and everyone, be prepared!
The time is here, The King is here
Visiting His beloved ones

Reff: Get your heart ready


Get your life steady
That lights up His Heart
When He sees you

Cleanse your heart, clear your mind


Will the good things he will find?
Are you worthy in His presence?
Or will He disappoint looking at you?

Everyone, listen up. THE KING IS COMING TO OUR VILLAGE!!!

(The villagers shocked and gathers around him)


Mas Bambang : (dengan logat Jawa yang kental) Wei! Seng nggenah kowe? Po yo
tenane Raja meh teko?
Koh A Siong : (dengan logat Mandarin) Jangan macem-macem kamu. Owe dah tanya
tanya tanya sama sodala ajudan laja yang tinggal di ibu kota. Laaaa dia
aja dak tau e... kok sampeyan tau?? (Translated into Mandarin)
Arman : This is true, mas Bambaaaaang, Koh A Sioooong.... babah A Liong’s
boyfriend who’s got the gold store told me.
Koh A Siong : Pembantune babah A Liong sekalang punya toko emas? (Translated
into Mandarin)
Arman : Nooooo, kokoooohh… babah A Liong is the one who owns the gold
store!
Koh A Siong : Hooooooo owe kilain si Kijah kelja ama a liong sekalang bisa buka toko
juga (Translated into Mandarin)
Arman : How do YOU know Kijah??
Takeshi : Wooooiiiii! Arman.. macam mana pula kau bilang tadi ada
pengumuman penting. Pembantu babah a liong pula kau
uruuusi. ..Pigimana jadinya? Apa bener ntu Raja mau datang
berkunjung kemari? (translated into Japanese)
Bang Jali : Seriously, Arman. Where did you get the news?
Arman : So this is the story, Bang Jali… The palace maid ACCIDENTALLY read the
King’s note. Then, she told her friend, who told her family..who then
spread the news to the neighbours. I heard this from …. Kijah. She said,
the note said XXXXX VILLAGE, MONDAY. What else does that mean?
HE IS COMING HEEEERE NEXT MONDAY!!

The villagers excitedly talk to each other.


Gladys : Aku mau ceppet cepet pulang eh. Beres beres rumah. Siapa tau Raja
nanti mau mampir! (translated into German)
Semua : Let’s go! Let’s go (The villagers march leaving the stage while singing:
The One we are waiting for is coming!
Hai, all and everyone, be prepared!
The time is here, The King is here
Visiting His beloved ones

Reff: Get your heart ready


Get your life steady
That lights up Hie Heart
When He sees you

Cleanse your heart, clear your mind


Will the good things he finds
Are you worthy in His presence?
Or will He be disappointed looking at you?

Ucok dan bang Jali tinggal di tempat, masing-masing tampak bingung.


Bang Jali Ucok, bukannya Raja itu Sukanya sidak yah? Kalau dating gak pakai
pengumuman? Trus,Mana mungkin Baginda Raja tulis rencana beliau
diatas kertas? Memangnya beliau sekertaris??

Ucok (logat Batak) Betul kali, Bang. Bukannya ada di peraturan negara kita?
Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Raja ada di sini,
atau Raja ada di sana, jangan kamu percaya (Matius 24:23). Lha, mana
mungkin pelayan istana bisa dapat bocoran beliau mau datang kesini??
Bang Jali AAAAhhh.. curiga aku jadinya. Aku jadi ingat Jadi, apabila orang
berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu
pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya.
(Matius 24:26)
Ucok Jangan – jangaaaaannnn… Aaaah tak mungkin lah itu…
Bang Jali Jangan – jangan aaaapa, Cok??
Ucok Aaaahhh… Hmmmm… Mungkin… mungkin… aaaah tak mungkin lah itu
Bang jali Aaaapa, Coook? Bilang dong
Ucok Ogah ah.. Kalu aku salah, kepalaku mellayang nanti
Bang Jali Ah, kau ini. Kacau bener. Jangan mulai kalau tak mau mengakhiri
Ucok Maksud abang?
Bang Jali Jangan mulai bikin orang bertanya2 kalau gak niat menjawab!!
Ngeselin!
Ucok (tertawa)nsudahlah, bang Jali yang baik hati. Yuk kita siangi saja sawah
kita. Tak usahlah kita ikut2an yg lain. Sepertinya itu berita tidak benar.
Kita bekerrrrja saja.
Bang Jali Oke lah.. Raja mau datang, tidak datang, musim panen kita bentar lagi.
Ayo deh…
(Ucok dan Bang jail meninggalkan panggung. Lampu gelap)

Babak 2: Background:Pendopo Rumah Jawa (slide: projector). Sang kepala desa mondar
mandir dengan wajah resah.
Budiman : Menyanyikan:
Brojonegoro Celaka dua belas! Tiga belas! Empat belas!
Tak dinyana tak diduga
Becana datang tak dikira

Hidup penuh mara bahaya


Pencobaan meraja lela
Andaikan bisa berdiam saja

Dustaku kan terungkap


Hartaku kan segra lenyap
Habis sudah hidupku digarap
Meratap ratap tanpa harap

Segala dosa yang kulakukan


Semuanya demi kebaikan
Perut kenyang hati tenang
Dosaku bukanlah kesalahan

Raja, oh Raja
Semuanya ini salahmu
Kau tunjukkan nikmat di hadapanku
Lebih kuat dari imanku

Para pejabat desa berdatangan dengan wajah gelisah.


Slamet Suparna Ada apa tho, pak? Kok gara-gara berita itu kita sampe musti
lightning meeting begini?
Tedjo Prakoso : Lightning meeting ki opo tho?
Siti Kodijah : Rapat kilat!
Akahashi : Tenanglah, pak kepala desa. Kita kan selama ini bekerja dengan
Nishimura sepenuh hati dan bersungguh sungguh... (translated into
Japanese)
Budiman : Halah...Mas Nishimura, anda ini kepala sarana pra sarana desa.
Brojonegoro Kau masukkan program pembangunan jembatan penghubung
dengan desa lain. Kalo Raja minta lihat jembatan itu...kamu mau
tunjukkan apaaaaaa??? Pak Slamet, anda tiap tahun masukkan
budget untuk renovasi sekolah satu2nya didesa ini... kalau Raja
mau menengok, bangunan sekolah manaaaaa yang mau kau
tunjukkan? Aaatap kelas2 mu itu sudah penuh rayap dan
jendelanya pun sudah jeboool!!
Bu Siti menertawakan pak kepala sekolah. Sang kepala desa
melemparkan pandangan membunuh naga kepada sang
penggerak PKK desa itu.
Budiman : Apa perlu saya sebutkan tingkat kematian bayi karena buruk gizi di
Brojonegoro desa ini??? Dan kau, ibu Elisabeth Rajaguguk... andalah kunci
semuanya ini! Anda sekertaris desa! Anda yang memegang dan
membuat semua pembukuan palsu selama ini.
Elisabeth Rajaguguk menangis meraung2 dan menyedot hidung
keras2. Pejabat2 desa yang lain saling bertengkar dan menyesali.
Intro: lagu mandarin. Yang Yao Ping memasuki panggung dengan
anggun diikuti 2 orang pembantu dan sang putri tersayang, Yao
Ping Brojonegoro. Dengan gugup mereka berbaris rapi
Slamet Suparna : Sssst!! Boss datang! (bisik)
Elisabeth : Lho, bukannya dia (menunjuk Kepala Desa) Boss nya?
Slamet Suparna : Dia Boss...yg itu (menunjuk Yag Yao ping) Big Boss!!
Yang Yao Ping : (mendehem) dan melirik mereka semua. Para pejabat desa
tertunduk ketakutan.
(dengan suara cempreng) Kenapa ribut2? Aku ngga bisa tidur
siang!! (translated into Mandarin)
Kepala Desa : (gugup) itu, sayang... anu...
Yang Yao Ping : Sudah tau! Raja mau datang kan?! Gitu aja kok repot... (translated
into Mandarin)
: Tapi, bu.... (para pejabat berebut berbicara)
Yang Yao Ping : Diam! (dengan cepat dan logat mandarin) Jadi manusia sekali kok
malas berpikir! Apa kurang training yang saya kasih!? Setiap orang
punya kelemahan,termasuk baginda raja yang mulia! Kalian tau
apa dia punya kelemahan?
Sama seperti manusia lain. Manusia butuh kenyamanan dan untuk
kenyamanan itu manusia butuh..... (menoleh pada mereka)
(translated into Mandarin)
Namun mereka ragu untuk menjawab
Yang Yao Ping : Menyanyi, duet dengan Yao Ping Brojonegoro:

Tak bernyawa, tak berjiwa


Dicari yang tua, dirindukan kaum muda
Keringat dan darah, dusta dan kejujuran
Untuk mendapatkannya

Keresek dan dentinglah suaranya


Dilipat, diikat, dicari hinga dapat
Lawan dan kawan tak ada bedanya
Yang baik pun bisa terjerat

Reff: Uang! Uang! Uang!


Tak bernyawa, tak berjiwa
Besar kuasanya tak terhingga
Tanpa dia hidup tak berharga

Penyamun, pedagang, pengajar, pejabat


Pengemis, si kaya, si miskin dan papa
Semua manusia bahkan sang Raja
Mendamba pdnya tak terkira
Back to Reff

(berdecak)sekumpulan manusia tak berguna! Untuk kenyamanan


semua orang butuh UANG! Itu sebabnya kau curi uang dari rakyat
toh? (translated into Mandarin)
Kepala Desa : Jadi...
Yang Yao Ping : Jadi layani Raja sebaik-baiknya waktu dia datang. Buat pesta yang
megah kalau perlu buat dia mabuk. Lalu beri dia emas permata
dan semua yang indah yang kau punya (translated into Mandarin)
: Para pejabat berpandangan dengan enggan
Yang Yao Ping : (Yang Yao ping memukul kepala mereka asing2 dengan kipas
tangannya) Kau mau hartamu atau nyawamu yang melayang?!
(translated into Mandarin)
All : Baik, bu... (dengan enggan)
Yang Yao ping menengadahkan tangannya. Mereka berpandangan dengan bingung.
Yang Yao Ping : Memangnya untuk membuat pesta tidak perlu uang?? (translated
into Mandarin)
All : Buru2 menyerahkan semua uang di kantong mereka.
Yang Yao Ping : Kijah! Jilah!!
Kijah dan Jilah : Saya, yang mulia baginda istri kepala desa yang terhormat dan
cantik tiada taranya...
Yang Yao Ping : Ini uangnya. Belanja untuk pesta menyambut Raja. Jangan sampai
nanti kekurangan makanan! Beli ayam 150 ekor... (translated into
Mandarin)
Kijah : Ayam 150 ekor
Yang Yao Ping : Kambing 4 ekor(translated into Mandarin)
Kijah : Kambing 4 ekor
Yang Yao Ping : Ikan tongkol 200 kilo (translated into Mandarin)
Kijah : Ikan tongkol 200 kilo
Yang Yao Ping : Pete dan jengkol 2 kilo (translated into Mandarin)
Kijah : Pete dan jengkol 2 kilo
Yang Yao Ping : Mengerti?! Jangan lupa bumbu2nya (translated into Mandarin)
Kijah : Jangan lupa bumbu2nya
Yang Yao Ping : Mengerti??!! (translated into Mandarin)
Kijah dan Jilah Mengerti, , yang mulia baginda istri kepala desa yang terhormat
dan cantik tiada taranya...
Yao Ping : Mama, aku mau kebaya baru, tusuk konde baru, giwang baru. Aku
Brojonegoro ndak mau mama beli di toko emasnya babah A Liong. Beli di ibu
kota ya, mamaaaaaa… aku ndak mau nanti giwang baruku sama
sama yg dipake Bu Broto.
Yang Yao Ping : Ndak keburu ke ibu kota. Nanti mama beli semua giwang di toko
Babah A Liong biar ndak ada yg nyamain. Minta uangnya sama
bapakmu. (translated into Mandarin)
Yao Ping : (dengan manja) Bapak eeee…..
Brojonegoro
Budiman : Iyoooo iyooooo… Bu Elisabeth Rajaguguk, urus ini!
Brojonegoro
Elisabeth Rajaguguk dengan enggan mengeluarkan dompetnya dan mulai menghitung
uang. Yao Ping dengan cekatan merebut dompet, menguras isinya dan mengembalikan
dompet.
Kepala desa dan para ajudan meninggalkan panggung, meninggalkan Jilah dan Kijah
Jilah : Kijah, kau ingat kita musti beli apa aja?
Kijah : Ingat dong... makanya kl si nyonyah ngomong kamu musti kudu
wajib pay attention
Jilah : Ooooo gitu... pay attention apaan tuh
Kijah : Pay itu membayar. Attention itu perhatian
Jilah : Jadi pay attention...
Kijah : Ya membayar perhatian. Kamu a lihat tadi mereka kasih uang
sama nyonya..trus nyonya kasih uang sama kita?
Jilah : Oooo gituuuu... trus kita belanja apa ini?
Kijah : Cateeeett! Ayam 20 ekor, kambing 200 ekor, ikan tonggol 20 ekor,
pete dan jengkol 200 kilo!
TEA BREAK 10 MENIT

Babak 3 Lagu: gamelan sunda atau Jawa atau Keroncong atau angklung
atau kolintang. Dari belakang ruangan, Raja masuk dengan
ditandu oleh 4 pengawal. Kepala desa dan aparat megiringi dari
belakang diikuti penduduk2 desa.
Suasana pesta.

Penduduk desa bernyanyi untuk sang Raja:

Kau yang lama dinantikan


Seluruh umat merindukan
Bertemu denganMu
Muka dengan muka

Dengarkan nyanyian anak anak


Semua berseru,”datanglah ya Rajaku
Dan semua lutut pun bertelut
Menyembah engkau ya Rajaku

Kau sang raja maha rahimi


Yang mengasihi dan mengampuni
Yang maha adil dan maha mengerti

Terpujilah namamu diatas bumi


Nyanyian pujian bagimu
Datang dari lembah dan bukit
Dari laut dan dari gunung

Penduduk Desa Salam hormat, Baginda Raja. (membungkuk memberi salam)


Raja mengangguk dan memberi tanda mereka untuk berpesta
Dances:
1. Japanese
2. Chinese
3. Indonesian

Penduduk desa, pejabat dan Sang Raja berpesta. Yao Ping jr.
berusaha menarik perhatian Sang Raja.

Babak 4
Raja dan Ajudan di dalam kamar: Raja duduk tenang dan terseyum2, ajudan mondar
mandir dengan gelisah.
Budi : Benar benar!! Kali ini kita keterlaluan, Yakub! Kalo sampe
ketangkep, habislah kita!
Yakub : Haha...tenaaaang, Budi... asal kau bisa menahan lidah dan tidak
menunjukkan tampang merasa bersalahmu itu, kita ngga akan
ketangkep seperti katamu itu.
Budi : Taaapi, Yakuuubbbb... kali ini kita menipu sebagai Raja.
RAAAAJAAAA!! Semakin kusebut namanya semakin menakutkan
rasanya...
Yakub : Lha jangan kau sebut namanya dong kalau begitu.
Dan mengapa kau biilang kita menipu? Kita tak pernah bilang
kalau kita raja. Mereka saja yg berpikir demikian. Kau lihat
saja...manusia itu mahluk paaaling gampang ditebak. Kita sdh tahu
bgaimana desa ini penuh dengan para pejabat korup dan rakyat
yang menderita karena mereka. Tunggu saja dan kau lihat, apa yg
akan dilakukan mereka. Ini rumah kepala desa kan? Kita lihat siapa
yg paling dulu akan muncul di pintu itu.
Budi : Hah! Yakin bener. Yang ada mungkin nanti bapak kepala desa
menggedor pintu beserta dengan prajurit dengan pedang
teracung!
Yakub : Tertawa santai. Mau bertaruh?

Budi : Yakub, aku sdh mulai lelah mengikuti sepak terjangmu disana sini.
Kita sdh pernah melakukan apa saja kecuali menipu orang satu
desa sekaligus! Kalo ketangkep, kita bisa masuk penjara, dipenggal
prajurit krn pura2 jadi raja, sebelum itu digebuki dulu sama orang
sekampuuunggg....waaahahahahahahaaaaa...hua huaaaa... mau
mati saja kok cari jalan paling sakit thoooooo.
Yakub : Huuuushhhh! (membekap mulut Budi) jangan nangis begitu dong!
Sudahlah! Kau lhat saja... ini aksi kita yg terakhir, besok kau
lihat...kita meninggalkan desa ini dengan tas dan kantung penuh
uang!
Budi : Hiksss... kau yakin?! (berusaha menghentikan tangis dan
menghapus air matanya) Uang aku suka, tp ngga mau mati
Yakub : Yaaaah kalo pun kantung gak penuh uang...setidaknya malam ini
kita bisa makan enak dan tidur di kasur yg empuk! (merebahkan
tubuh diatas tempat tidur)
Budi : (menggerutu) mau tidur enak saja resikonya berat bener!
Diluar kamar: kepala desa dan para pejabar desa berbisik2 dan saling mendorong untuk
menyuruh yg lain mengetuk pintu kamar. Yakub mendengar mereka berbisik2. Yakub cepat2
menyuruh Budi bersembunyi di bawah tempat tidur.
Yakub : Masuk!
Diluar, para pejabat desa semakin gugup dan akhirnya mereka mendorong Tedjo Prakoso ke
dalam kamar. Ketakutan dan gemetaran, sang Penjaga keamanan desa berhadapan
dengan sang Raja. Yakub berdiri tegap dan memandang Tedjo engan penuh kharisma. Budi
gemetaran di kolong tampat tidur.
Raja dan Tedjo berpandangan. Akhirnya Tedjo melemparkan kantung uang ke atas meja
dan lari keluar kamar.
Diluar, yg lain berbisik bisik berusaha memancing informasi dari Tedjo...yg hanya bisa
menggeleng2 kepala dan gemetaran.
Raja berdehem
Yakub : Ehem! Siapa di luar?
Para pejabat saling mendorong dan akhirnya mereka masuk bersama2.
: Kami, Baginda Raja.
Raja duduk dengan tegap di kursi, menatap penuh selidik. Beradu pandang dengan mereka
dan akhirnya para pejabat menunduk..ketakutan dan kalah wibawa.
Yakub : Ya?
Para pejabat : Menyanyikan:

Kau sang raja maha rahimi


Yang mengasihi dan mengampuni
Yang maha adil dan maha mengerti

Terpujilah namamu diatas bumi


Nyanyian pujian bagimu
Datang dari lembah dan bukit
Dari laut dan dari gunung

Yakub : “I do not accept glory from human beings, but I know you. I know
that you do not have the love of God in your hearts. (John 5: 41)
Pejabat desa berpandangan, sangat ketakutan
Yakub : (Berdiri, bicara dengan perlahan, jelas dan penuh ancaman)
jangan dikira saya tidak melihat sekolah kalian yang hampir
ambruk! Anak2 bersorak sorai dengan pakaian baru tetapi perut
mereka buncit dan mata mereka kebar kelaparan! Jalanan yang
tadi kita lalui memang rapi, tetapi gang-gang antara rumah
penduduk penuh sampah dan genangan air. Kalian pikir saya buta
dan tidak melihat itu semua??
Para pejabat desa meratap ketakutan.
Yakub : Kemana dana yang saya kirimkan setiap tahun untuk
pembangunan desa ini? Hmmh! Kalian pikir aku raja yang bodoh
dan tidak mempedulikan sepak terjang bawahan2ku?
Kalian ingat hukuman untuk para pejabat yang berani menipu dan
membawa kesengsaraan bagi rakyatku?
: (berdesis) PANCUNG!!!
Para pejabat desa menangis ketakutan.
Budiman : Apakah tidak ada yang dapat kami lakukan untuk menutupi
Brojonegoro pelanggaran2 kami, Yang mulia Raja?
Yakub : Kau pikir perbuatan baikmu dapat menutupi pelanggaran2 mu dan
menyelamatkan kalian dari maut!?
Para pejabat tiarap dan berteriak ketakutan. Yakub menahan tawa. Budi terpingkal2 tanpa
suara dibalik tempat tidur.
Yakub : Kalian masih ingat undang-undang kita?

Apa kata Keluaran 35:22?

Akahashi: : Maka datanglah mereka, baik laki-laki maupun perempuan, setiap


orang yang terdorong hatinya, dengan membawa anting-anting
hidung, anting-anting telinga, cincin meterai dan kerongsang,
segala macam barang emas; demikian juga setiap orang yang
mempersembahkan persembahan unjukan dari emas bagi TUHAN.
(translated into Japanese)
Yakub: : Kalian mengerti maksudku??
(Para pejabat saling berpandangan. Yakub melihat mereka ragu2
dan bertanya Kembali) dan apa tertulis dalam 1 Tawarikh 9: 27a?
Noah Schneider : Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati e dan
berkenan kepada keikhlasan, maka akupun mempersembahkan
semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang,
umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan
persembahan sukarela kepada-Mu f dengan sukacita. (translated
into German)
Para pejabat berpandangan dengan gelisah
Yakub : (dengan suara dalam, berkharisma) Mengerti maksud saya? Saya
tunggu dalam 1 jam. Saya ingin melihat kesungguhan hati kalian.
Rakyat kalian memandang kalian dengan hormat dan percaya
bahwa kalian menata dan mengurusi kehidupan mereka. Tapi
kalian menghianati kepercayaan itu, menipu dan memeras
mereka. Saya akan memastikan setiap warga disini mendapatkan
apa yg menjadi hak mereka! Mengerti? Kalau kalian sungguh-
sungguh menginginkan pengampunan, berikan yang terbaik yang
kalian punya. Mengerti?? PERGI!!
Para pejabat lintang pukang meninggalkan kamar
Budi keluar dari balik tempat tidur dan tertawa terbahak2 bersama Yakub

Yakub : Ssssttt!!! Nanti terdengar!


Budi : Huahahahaha… Kau lihat tadi mas Japanese itu hampir pingsan?
Untung tidak mengompol!! Hahaha… Hebat benar kau, pakai
ambil ayat2 segala.
Yakub : Hehehe… Aku kan penipu, jadi pintar itu WAJIB!
Tok…tok…tok… (mereka berdua terdiam. Budi buru2 bersembunyi ke balik tempat tidur)
Yakub : (berbisik) Cepat sekali mereka Kembali! Pasti dengan tangan
kosong! Awas saja!
(dengan suara keras) Masuk!!
Pintu terbuka, Yao Ping Jr. masuk dengan tersipu2. Budi ternganga lebar; Yakub tertegun.
Yao Ping memberi hormat
Yao Ping : Salam kepada Raja. Long live the King (Translate into Chinese)
Yakub : Ehem (Yakub cleared his throat) Halo, cantik. Kau anak pak kepala
desa, bukan? (Yao Ping menunduk tersipu)
Yakub : (dengan suara dalam) I have my eyes on you the first time I see
you.
It is not your conversation
That keeps me entertained
But rather the way you look at me
That makes me feel sustained
It's the curve of your lips
And the curl of your hair
T'is all of the little things
That make me stop and stare

It is not your intelligence


That drew me close to you
It is not your sense of humour
That has thrown me all askew
It's the touch of your hand
And the thoughts in your head
T'is all of the little things
The things that don't get said

Yao Ping : It's not when we are talking


That I want to know some more
It is not whilst you teach me
I learn what I'm looking for
It is the time we spend alone
And the time in utter silence
T'is all of the little things
That form a strong alliance

It's not the job you work so hard


That shows your true commitment
It's not your crazy habits
That give me great fulfilment
It is the way you use your hands
And the way I have been chosen
T'is all of the little things
Why I know silence is golden
Yakub and Yao : Yakub and Yao Ping duet: (Song of Songs 8: 6-7
Ping
Place me like a seal over your heart,
like a seal on your arm;
for love is as strong as death,
its jealousy[a] unyielding as the grave.
It burns like blazing fire,
like a mighty flame.[b]
Many waters cannot quench love;
rivers cannot sweep it away.
If one were to give
all the wealth of one’s house for love,
it[c] would be utterly scorned.

Yao Ping dan yakub berpandangan mesra. Budi berjingkrak2 di belakang Yao Ping sambil
menunjuk jam tangan
Yakub : Tidak baik laki2 dan perempuan berduaan dalam kamar.
Kembalilah ke kamarmu. Besok, aku akan bicara dengan Pak
Budiman.
Yao Ping : (dengan manja) Janji?
Yakub : Dengan seluruh hatiku. You have my heart and my soul in your
hands ( dibalik tempat tidur Budi menahan muntah)
Yao Ping memberi salam dan keluar dari kamar. Budi keluar dari persembunyian dan
menimpuk Yakub dengan sandalnya. Tengah memukuli Yakub dengan guling, pintu diketok.
Diluar kamar, para pejabat desa saling mendorong.
Yakub : Masuk!
Satu per satu pejabat desa menaruh persembahan mereka diatas meja. Yakub memeriksa
satu persatu dan menunjukkan wajah tidak puas. Para pejabat berpandangn lalu membuka
seluruh perhiasan mereka dan menaruhnya di meja. Yakub masih menatap dengan dingin.
Akhirnya para pejabat mengeluarkan seluruh harta yang mereka sembunyikan di dalam
sepatu dll. Akhirnya Yakub mengangguk.
Yakub : Sekarang saya akan beristirahat. Perjalanan dari ibu kota sangat
panjang dan melelahkan. Jangan ganggu saya sebelum saya keluar
kamar.
Budiman : Baik, Paduka. Selamat tidur.. Eeehhh… apakah paduka
Brojonegoro mengampuni kami?
Yakub : Tergantung. Apakah kalian sudah memberikan yang terbaik? Kita
lihat saja. Besok saya akan memeriksa semua data dan
pembukuan. Siapkan semuanya
Para pejabat berpandangn dengan gelisah
Yakub : Keluar!
Para pejabat memberi hormat dan keluar kamar. Budi keluar dari persembunyian dan
mengagumi semua perhiasan di meja dengan Yakub.
Yakub : Lihat kaaannn? Kita kayaaaaa!! Hahaha…
Budi : (sambil mengenakan perhiasan) ganteng nggak aku? Ayo,
bereskan semuanya. Kita cabut sebelum fajar yaaa
Yakub : Oke. Aku jemput Yao Ping yaaa
Budi : Jangaaaaannnn!!!!
Yakub : Yakub menatap memohon.
Budi : Kau penipu kan? Kau bilang buat penipu, pintar itu KEWAJIBAN.
Yakub : Ya deeeeehhhhhhhhhh…. Tapi kan…
Budi : Nggak!!
Yakub : Tap..
Budi : Nggaaaakkkk
Yakub : Hiksss…
Budi : Sudah, beresi ini. Yukkk.. Kita benar2 harus keluar dari desa ini
SEBELUM FAJAR MENYINGSING!!
Yakub : (dengan enggan) Ya, deeehhh (mereka berdua memberesi
barang2 dan meninggalkan panggung)

Babak 5
Total darkness. A rooster is screaming.
German: ………………………………
English: That chicken is STILL ALIVEEE??!!!
Chinese: A: ……………………..
B: ……………………..
Japanese: A: …………………….
B: …………………….
Indonesian: Woi!! Tole! Diam! Aku hitung sampai 3. Diam atau ku
masak kau! Satu!
(Rooster)
Dua!
(Rooster + Chocked)
Tiga!!
Silent.

Fajar menyingsing Slide: Semburat cahaya matahari mulai


menerangi panggung dan seluruh ruangan. Sayup sayup dan
semakin keras, bunyi kentongan dan teriakan Arman.
Arman Maulana : Attenttioooonnnn!! Danger!!

(Penduduk desa dan pejabat desa bergegas dan panik


menghampiri Arman. Beberapa mereka masih mengenakan baju
tidur dan ber-rol rambut)
Penduduk Desa : Ono opo, tho, Le?
Arman Maulana : War… Gate… huh…huh… (mumbling, panicking)
Budiman Ngomong kok kami sosolen… Bicara tenang pelan-pelan! Coba,
Brojonegoro kasih minum dulu dia!
Arman Maulana Black coffee, 2 sugar, with milk, no cream
Budiman Hmmmfff!!! Kijah! Kasih dia jus pare!
Brojonegoro
Arman Maulana Water… water…
Budiman Kijah! Ambilkan air!
Brojonegoro
Kijah memberikan segelas air. Arman menghabiskannya dengan
cepat
Arman Maulana Report, Chief elder! Our village gate is wide opened. All horses are
disappeared. I think… I think we are going to be attacked. The King
is here, soooo…
Penduduk desa menjadi panik
Budiman Nishimuraaaa!!!
Brojonegoro
(Nishimura memberi hormat dan mengomando ke 5 prajurit
(dengan seragam Jepang untuk segera menyelidiki)
Nishimura Periksa gerbang! Check kediaman Raja di rumah bapak kepala
desa!
Penduduk desa menunggu dengan gelisah dan bercakap cakap satu sama lain. Beberapa
saat kemudian, ke 5 prajurit Kembali dan melapor
Prajurit 1 Benar, komandan! Gerbang kita terbuka. Tidak ada SATUPUN kuda
maupun keledai tertinggal di desa. Siapapun yang datang pasti
ingin memastikan kita tidak bisa mengejar mereka. (translated
into Japanese)
Prajurit 2 Lapor, komandan! Kamar baginda Raja kosong. Hanya ada surat ini
di atas meja (translated into Japanese) (menyodorkan sepucuk
surat kepada Nishimura. Nishimura menyerahkan kepada kepala
desa)
Budiman (membaca surat)
Brojonegoro
Wahai, seluruh rakyat desa XXXXX,

Terima kasih untuk sambutannya. Untuk pestanya, untuk semur


jengkol dan ikan tongkol baladonya. Terimakasih untuk
ketulusannya.

Wahai, para pejabat desa dan bapak Budiman Brojonegoro yang


terhormat,
Terimakasih untuk semua emas, permata dan harta yang kalian
berikan. Seandainya kalian lebih sering merenungkan ayat2 dasar
negara kita, kalian pasti mengerti bagaimana dan kapan Sang Raja
akan datang. Tapi kalian lebih sering sibuk memparkaya diri
sendiri (berpandangan dengan cemas) dan menipu penduduk
yang mempercayakan hidupnya pada kalian! Kalau kalian pikir
uangmu bisa memenangkan hati Sang Raja, terbuktilah
kebodohan kalian!
Maka, sekali lagi, terimakasih buat seluruh harta yang kalian
berikan. (Melanjutkan dengan nada bergetar) lain kali, ingatlah
bahwa SANG RAJA TIDAK PERNAH MENGUMUMKAN KAPAN DIA
AKAN DATANG. Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun
yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak,
hanya Bapa q sendiri 17 ."(Matius 24:26)

(Kepala desa mulai menangis)


Salam,
YAKUB SANG PENIPU

Pejabat Desa : APAAAAAAAA??? (Posisi panik, froze) Lampu meredup

You might also like