Iup Mufakat Taka

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 12
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (DPMPTSP) KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR : 503 / 895 / [UP-OP / DPMPTSP/ VI/ 2017 TENTANG PERPANJANGAN PERTAMA IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) OPERASI PRODUKSI KEPADA KOPERASI PERTAMBANGAN MUPAKAT TAKA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR at _pe’mohonan —perpanjangan TUP_OP Koperasi Pertambangan Mupakat Taka yang, ditujukan kepada Kepala Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Timur nomor : 003/KOPTAM-MK/PP/1/2016 tanggal 20 Januari 2016, Menimbang 1. Pelaksanaan dari Pasal 47 ayat (5) Undang- Undang Nomor 04 Tahun 2009 bahwa setiap pemegang IUP Operasi Produksi untuk pertambangan batubara dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 20 tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing- masing 10 (sepuluh) tahun, 2. Surat Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur nomor 541.25/3038/-PU tanggal 16 September 2016 Perihal Advis Teknis Koperasi Pertarsbangan Mupakat Taka menyatakan bahwa Permohonan Perpanjangan IUP Operasi Produksi sudah memenuhi ketentuan sesuai peraturan yang belaku; 3. Berita Acara Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Provinsi Kalimantan Timur nomor 661/050/SET-BKPRD/2017 tanggal 18 Mei 2017 dengan Agenda Pembahasan Klorifikasi Pemanfaatan Ruang Izin Pertambangan Batubara Terbadap Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016-2036 atas permohonan perpanjangan 1UP OP Koperasi Pertambangar: Mupakat Taka di Kabupaten Paser dengan uas cksisting kawasan pertambangan 95,759 Ha; Surat Kepala Balai Pemanfaatan Kawasan Hutan Wilayah IV Nomor : S.657/BPKH IV- 2/2016 Tanggal 28 November 2016 Perihal Tanggapan Atas Permohonan Klarifikasi Kawacan Hutan Wilayah a.n Koperasi Pertambangan Mupakat Taka, yang menyatakan bahwa wilayah IUP Koperasi Pertambangan Mupakat Taka tidak terdapat pada areal penundaan pemberian izin baru Membaca Mengingat |. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (LN Tahun 2004 Nomor 67, TLN 4724); 2. Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (LN Tahun 2007 Nomor 68, TLN 4725); 3. Undane - Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (LN Tahun 2009 Nomor 4, TLN 4959): 4. Undang -Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (LN RU Tahun 2009 Nomor 140, TLN RI Nomor 5059); 5. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (LN Tahun 2014 Nomor 244, TLN 5587), © Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (LN Tahun 2008 Nomor 48, TLN 4833} A ts SSP “Membangun Sinergitas Wujudkan Kaltim ‘Maju 2018" Menetapkan KESATU 7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan (LN Tahun 2010, TLN 5110): 8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (LN Tahun 2010 Nomor 29, TLN 5111) sebagaimana telah bebcrapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (LN Tahun 2017 Nomor 4, TLN 6012); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan (LN Tahun 2012 Nomor 47, TLN 5285); 10.Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.62/Menlhk-Setjen/2015 tentang I2in Pemanfaatan Kayu 11.Peraturan Mentcri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 43 Tahun 2015 tentang Tata Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara; 12.Peraturan Daerah Provinsi_ Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 13.Peraturan Dacrah Nomor 01 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 ~ 2036; 14 Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 48 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; 15.Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 17 Tahun 2015 tentang Penataan Pemberiaan Izin dan Non Perizinan Serta Penyempurnaan Tata Kelola Perizinan di Sektor Pertambangan, Kehutanan dan Perkcbunan Kelapa Sawit di Provinsi Kalimantan Timur; 16.Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pemanfaatan Ruang Pada Kawasan Peruntukan Pertambangan di Provinsi Kalimantan Timur. MEMUTUSKAN : PERSETUJUAN PERPANJANGAN PERTAMA IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERAS! PRODUKSI KEPADA KOPERASI PERTAMBANGAN MUPAKAT TAKA Memberikan Perpanjangan Pertama Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada ; Nama Koperasi Kopcrasi Pertambangan Mupakat Taka Ketua Koperasi H. Hudari Pekerjaan Ketua Koperasi Swasta Alamat Ketua Koperasi Jl. Negara RT 004 Desa Busui Kec. Batu Sopang Kab. Paser, Provinsi Kaltim Asal Koperasi Indonesia Alamat Koperasi JI, Negara RT 004 Desa Busui Kec. Batu Sopang Kab. Paser, Provinsi Kaltim Kewarganegaraan Indonesia Komoditas Batubara Lokasi Penambangan Kelurahan/Desa 2 Busui Kecamatan Batu Sopang Kabupaten Paser Provinst Kalimantan Timur ae KEDUA KETIGA e KEEMPAT KELIMA KEENAM. ? xerwun KEDELAPAN KESEMBILAN KESEPULUH, KESEBELAS Kode Wilayah KT. 243 BB 2017 Luas 95,759 Ha (areal kerja yang distnja schoas 45.98 Hn Rerdasarkan evita Acara Badan Koordinast Penatann Rosng Daerah” Provinal Kalimantan Tamar Nomor 66U)0S0SET-BKPRD2017 tanggal 18Mei2017) Dengan peta dan daftar koordinat WIUP sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, Lampiran IT dan areal kerja pada Lampiran Tif, dan Lampiran TV. Jangka waktu berlaku Perpanjangan Pertama TUP Operasi Produksi : 10 (sepuluh) tahun Jangka waktu tahap kegiatan (sesuai komoditas tambang) ; .9 (sembilan) tahun tahap produksi; I (satu) tahun perbaikan lingkungan. Pemegang Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi hanya bolch melakukan kegiatan pengusahaan pertambangan pada areal kerja dengan luas 45,98 Ha (lampiran II dan IV) dan tctap memiliki kewajiban untuk pengelolaan lingkungan (reklamasi dan paska tambang) scluas 95,759 Ha (lampiran I dan II); Pemegang Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi dilarang melakukan kegiatan pada lokasi pertanian yang. sudah cksisting, ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2016 tentang RTRW Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 - 2036; Pemegang Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi tidak diijinkan melakukan kegiatan pada lokasi pemukiman kecuali harus mendapatkan persetujuan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat melalui konsultasi publik dengan ketentuan jarak minimal | km dari pemukiman terdekat sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2016 tentang RTRW Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 - 2036; Pemegang Perpanjangan Pertama TUP Operasi Produksi dilarang melakukan kegiatan pertambangan apabila lokasi masuk dalam Hak Guna Usaha (HGU) Perkebunan sebelum memiliki Perjanjian Pemanfaatan Lahan Bersama (PPLB) dengan pemilik Hak Guna Usaha (HGU) Perkebunan yang bersangkutan Pemegang Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi mempunyai hak untuk melakukan kegiatan konstruksi, produksi, pengangkutan dan penjualan serta pengolahan pemmurnian dalam WIUP untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun (sesuai dengan komoditas tambang berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009) terhitung mulai ditetapkannya keputusan ini tanggal 06 Juni 2017 sampai dengan tanggal 06 Juni 2027; Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi dilarang dipindahtangankan kepada pihak lain tanpa persetujuan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Cq.Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kaltim; Pemegang Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi dalam melaksanakan kegiatan mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana tercantum dalam Lampiran V keputusan ini; : Selambat-lambatnya 60 (cnam puluh) hari kerja setelah diterbitkannya keputusan ini pemegang Perpanjangan Pertama JUP Operasi Produksi sudah harus menyampaikan Rencana Kerja Tahunan Teknis Lingkungan dan Anggaran Biaya (RKTTLAB) kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur untuk mendapat persetujuan serta menempatkan jaminan reklamasi dan paska tambang; Tethitung scjak 90 (sembilan puluh) hari kerja persetujuan RKTTLAB scbagaimana dimaksud dalam diktum kesembilan Pemegang Perpanjangan Pertama UP Operasi Produksi sudah harus memulai aktifitas dilapangan; Pemegang Perpanjangan Pertama [UP Operasi Produksi sepenuhnya akan mercalisasikan program CSR (Corporate Social Responsibility), termasuk program CSR dalam rangka mewnjudkan kctahanan pangan bagian dari Program Pengembangan 2 Juta Sapi Integrasi Perusahaan Tambang Batubara berdasarkan surat dukungan yang tclah disampaikan yang merupakan satu kesatuan dengan Surat Keputusan ini (Lampiran " L LY KEDUABELAS —° Tanpa mengurangi_ketentuan peraturanperundang - undangan maka Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi dapat diberhentikan sementara, dicabut, atau dibatalkan, apabils pemegang IUP Operasi Produksi tidak memenuhi ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam diktum kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedclapan, kesembilan, kesepuluh dan kesebelas dalam Keputusan ini; KETIGABELAS — ~ Scjak ditctapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Bupati Paser Nomor : 545/3/Operasi Produksi/EK/I/2011 tanggal 28 Februari 2011 Tentang Persetujuan Peningkatan IUP Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada Koperasi Pertambangan Mupakat Taka dinyatakan Tidak Berlaku Lagi; KEEMPATBELAS : Keputusan int mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di: SAMARINDA cs Pada Tanggal —: 06 JUNI 2017 Nomor: 503 FAL EGESDPMPTSP! VI /201F Salina Feta Copy sesuai dengan atinya c Samarinda, \Y /06/ 201} A.n Keoala DPMP7SP Prov. Koltiin Tembusan ‘Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta Menteri Keuangan di Jakarta, Gubernur Kalimantan Timur di Samarind, ‘Sekretaris Jenderal Kementerian Fnergi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta; Inspektur Jenderal Kementerian Fnergi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta, irektur Jenderal Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, irektur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan di Jakarta, irektur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan di Jakarta; ‘irektur Fenderal Pendapatan Daerah, Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Supati Paser di Tana Paser Kepala Biro Hukum dan Humas/Kepala Biro KeuangarKepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Setjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 12. Sckretaris Direktoral Jenderal Mineral dan Batulbara di Jakarta, 13. Direktur Teknik dan Linekungan Mineral dan Batubara di Jakarta; 14. Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubsra di Jakarta, 15. Direktur Pembinaan Pengnsalvaan Balubara di Jakarta; 16. Direktur Paiak Bumi dan Bangunan, Kementerian Keuangan di Jakarta, 17. Kepala Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda, 16 Keun Koperasi Pertambangan Mupakat Taka di Tempat Lampiran I: KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor —: 503/895 TUP-OP/DPMPTSP/IV/2017 Tanggal : 06 Juni 2017 ‘Tentang__: Perpanjangan IUP Operasi Produksi LAMPIRAN DAFTAR KOORDINAT Nama Perusahaan : Koperasi Pertambangan Mupakat Taka Lokasi = Propinsi : Kalimantan Timur = Kabupaten : Paser ~ Kecamatan : Batu Sopang - Komoditas Tambang : Batubara + Kode Wilayah : KT. 243 BB. 2017 - Laas 295,759 Ha PERPANJANGAN IUP OPERASI PRODUKSI Disalin ulang berdasarkan Advis Teknis Dinas Pertambangan & Energi Provinsi Kalimantan ‘Timur nomor 54 1,23/3039/1-PU tgl. 16 September 2016. Catatan : Apabila terdapat kekeliruan dalam penulisan titik koordinat ini dapat melaporkannya dengan ‘membawa bok tertnlis. Lroz/ieSLawnac , UBS¥d! —Bloyjuejedngey, 102 INN 90 1e66ue NWN NYLNWIITe ISUnosd \PIVL LWAVENIN NYONVERVINSd ISVEdO ! Beg UEDIMIUTUEDI, UNDONE ISVISEO ANI NYONUTNYEwad Vad y \ Sey ; ussve N3LvaNEVH ueBuessyey uep epuebey |, FRO TRIE ROT eam eheg guns ue UE SEG WAC vere ES as [ores ez 1 WONVEBIEH unm MLN ISMnoME Batve Naina Bes NWso$ Miva NVlVIRYOSH Isxngowe Isveaao snl nvoNvrnvaRiad WE6 “Z10E INN 50 je66Ue, Py 470t/W/aS1dNdG/d0-4Nl/ $68 /E0S : _s0WoN (MIN NVANVITY ISNIAOHd dSidINda ViVeds NYSnund3y LYENS 1 uenduse) Lampiran V Hak dan Kewajiban A. Hak 1. Memasuki WIUP sesua’ dengan peta dan daftar koordinat, 2. Melaksanakan kegiatan [UP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) sestai dengan ketentuan peraturan peraturan perundang — undangan; 3. Membangun fasilitas penuniang kegiatan IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) didalam maupun diluar WIUP; 4, Dapat menghentikan sewaktu-waktu kegiatan [UP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) disetiap bagian atau beberapa bagian dengan alasan bahwa kelanjutan dari kegiatan UP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) terscbut tidak layak atau praktis sccara komersial maupun karena keadaan kahar, keadaan yang menghalangi schingga menimbulkan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan ; 5. Mengajukan permohonan pengusahaan mineral lain yang bukan merupakan asosiasi mineral utama yang dikctemukan dalam WIUP. 6. Mengajukan pernyataan tidak berminat terhadap pengusahaan mineral lain yang bukan merupakan asosiasi ‘mineral utama yang diketemukan dalam WIUP; 7. Memanfaatkan sarana dan prasarana umum untuk keperluan kegiatan [UP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Penglahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) setelah memenuhi ketentuan peraturan perundang ~ undangan. 8. Dapat melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dalam rangka penggunaan setiap fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan Iain baik yang berafiliasi dengan perusahaan atau tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan: 9. Dapat membangun sarana dan prasarana pada WIUP lain setelah mendapat izin dari pemegang IUP yang bersangkutan, 1. Memilih yuridiksi pada Pengadilan Negeri tempat dimana lokasi WIUP berada; 2. Selambat-lambatnya 6 bulan setclah ditetapkannya keputusan in pemegang IUP Operasi Produksi harus sudah melaksanakan dan menyampaikan laporan pematokan batas wilayah IUP Operasi Produksi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Cq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur, 3. Hubungan antara pemegang TUP Operasi Produksi dengan pihak ketiga menjadi tanggung jawab pemegang TUP sesuai ketentuan perundang-undangan; 4, Melaporkan rencana investasi dan melaporkan realisasi investasi setiap 3 (tiga) bulan untuk Izin Prinsip dan 6 (enam) bulan untuk Izin Usaha kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Timur: 5. Menyampaikan rencana reklamasi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Cq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur; 6. Menyampaikan rencana pasca tambang kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Cq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur: 7. Menempatkan sojumlah dana sebagai jaminan pelaksanaan untuk kegiatan Operasi Produksi dalam bentuk deposito pada Bank Pemerintah yang ditunjuk olch dan atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur scsuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan: 8. Menyampaikan RKTTLAB selambat lambatnya pada bulan November yang meliputi rencana tahun depan dan realisasi kegiatan sctiap tahun berjalan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur eq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur, 9, Menyampaikan Laporan Kegiatan Triwulan yang harus diserahkan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setclah akhir dari triwulan takwim secara berkala kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq. Dinas Fnergi dan Sumber Daya Mincral Provinsi Kalimantan Timur dengan tembusan kepada : Menteri ESDM dan Bupati Paser: 10. Apabila ketentuan batas waktu Penyampaian RKTTLAB dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada angka 8 (delapan) dan 9 (scmbilan) tersebut di atas terlampaui, maka kepada pemegang IUP Operasi Produksi akan diberikan Peringatan tertulis: A Le 11. Menyampaikan laporan produksi dan pemasaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 12. Menyampaikan Rencana Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat sekitar wilayah pertambangan scbagai bagian dari RKTTLAB dan melaporkan rcalisasi pelaksanaannya secara berkala kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq. Dinas Encrgi dan Sumber Daya Mineral dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpady Satu Pintu, termasuk melaporkan tindaklanjut dalam mendukung program Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mewujudkan 2 juta sapi integrasi perusahaan tambang batu bara, sesuai dukungan yang telah disampaikan dan discpakati dengan Dinas Petemakan Provinsi Kalimantan Timur; 13, Memenuhi ketentuan perpajakan sesuai ketentnan peraturan perundang undangan; 14. Membayar iuran tetap setiap tahun scsuai ketentuan peraturan perundang undangan, 15, Menempatkan jaminan reklamasi seblum melakukan kegiatan produksi dan rencana penutupan tambang sesuai ketentuan perundang-undangan, 16, Menyampaikan RPT (Rencana Penutupan Tambang) 2 tahun sebclum kegiatan produksi berakhir: 17. Melaksanakan Amdal sestiai ketentuan peraturan perindang-undangan dan merupakan bagian dari dokumen Studi Kelayakan; 18. Mengangkat seorang Kepala Teknik Tambang yang bertanggung jawab atas kegiatan IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan), Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan serta Pengclolaan Lingkungan Pertambangan; 19. Kegiatan produkst dimulai apabila kapasitas produksi terpasang mencapai 70 % yang direncanakan; 20. IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) berakhir menurut hukum dan segala usaha pertambangan dihentikan, Dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak berakhimya Keputusan ini Pemegang TUP harus mengangkat keluar segala scsuatu yang menjadi miliknya, kecuali benda ~ benda/bangunan - bangunan yang dipergunakan untuk kepentingan umum; 21. Apabila dalam jangka waktu scbagaimana dalam butir 21, pemegang IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurian dan Pengangkutan Penjualan) tidak melaksanakan maka barang/aset pemcgang IUP Operasi Produksi menjadi milik pemerintah; 22. Pemegang IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) harus menyediakan data dan keterangan sewaktu-waktu apabila dikehendaki oleh Pemerintah 23. Menerapkan kaidah pertambangan yang baik; 24. Mengelola kcuangan sesuai dengan sistem akuntansi Indonesia, 25. Melaporkan pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat secara berkala; 26. Mclaporkan dan menjaga kclcstarian fungsi dan daya dukung sumber.daya air yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perandang-undangan; 27. Mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja sctempat, barang dan jasa dalam negeri sesuai ketentuan peraturan Perundangan; 28. Mengutamakan pembelian dalam negeri dari pengusaha lokal yang ada di daerah tersebut scsuai ketentuan peraturan perundang undangan; 29. Mengutamakan scoptimal mungkin penggunaan perusahaan jasa pertambangan lokal dan/atau nasional; 30. Dilarang melibatkan anak perusahaan daw/atau afiliasinya dalam bidang usaha pertambangan di WIUP yang dliusahakannya kecuali dengan izin Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur; 31. Melaporkan data dan pelaksanaan pengeunaan jasa penunjang; 32. Menyerahkan scluruh data hasil kegiatan TUP Operasi Produksi Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) kepada Gubemur Kalimantan Timur cq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mincral Provinsi Kalimantan Timur, 33. Memberikan ganti migi kepada pemegang hak atas tanah dan tegakan yang terganggu akibat kegiatan IUP Operasi Produksi Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurian dan Pengangkutan Penjualan); 34, Mengutamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri (DMO) sesuai ketentuan perundang-undangan; 35, Penjualan produksi kepada afiliasi harus mengacu pada harga pasar; 36, Kontrak penjualan jangka panjang (minimal 3 tahun) harus mendapat persetujuan dahulu dari Menteri; 37. Perusahaan wajib mengotah produksinya di dalam negeri; 38. Melaporkan mineral atau batubara yang tergali pada saat pelaksanaan kegiatan [UP Operasi Produksi, 39. Mematubi arahan peraturan 2onasi pertambangan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2016 tentang RTRW Provinsi Kalimantan Timur 2016 — 2036, 40. Pembangunan sarana dan prasarana pada kegiatan kontruksi antara lain; a. Fasilitas-fasilitas dan peralatan pertambangan; . Instalasi dan peralatan peningkatan mutu mineral/batubara: 4A ws ‘WIV LVMVdQWW NVONVEWYLYad IsvaadOm vAuueequeyeluow uep yeEjow yun erposiog ueyewecuou rune “iy uesidurey wreyepyp wimuuo1oy Sues ueqifemoy wep ey sNQ-nNg uEpeSePHOG — nuopisur eXuygpis Sues seryspe mere Suynpuad seyyerye-semyME ueymyeyour neye weuekepad ueqerpaduour MUN MERE ANAL WesuP WEES Sued uveyesnBuod ise10do yyryun 40009 neye nyod deBSuerp Suek wereyesod wep saqed wre] SEUSS Nee ueyequies seypisey enwog “4 siseredos wep uesoooduod JoyBuog-joSu0q “uIsour [o¥Bu9q-Jo4Su9q “SerEqsON yePA UNLIEH hndyou yedep Sues wey senpses-sempse “S seaiduey yewmu uedueng are uep yuqed ueBueng ae “(3 equi, ueSuenquiod woysts-wiorsis uep ave ueeIpaxuod WIsts- WIS ‘sre ueunyes-tresnyes ‘wrep-wep “YuIsH] ueduUeC-uEdULLE! “(Josop Were se@ “den ‘ue vaeus) edruog yedep ues) squnsty edeusy wAsuEquiod-yw{suequiod Tndijou yedep wep ueundueg UEP sre SeHpSEA-SeI|ISe) AUIS z Sqnqosiay rewesod ueSunTue} ynseuusay 1opyeswoy wesrviod uvyeyesod wep s »j ueundueg up

You might also like