Dalam penelitian ini digunakan beberapa transkripsi fonetis dengan pembentukan
dan penamaan bunyi sebagai berikut:
No Lambang Deskripsi Pembentukan Bunyi
1. [i] Bunyi depan tinggi tak bulat, contoh: [itik] 2. [I] Bunyi depan tinggi terbuka tak bulat, contoh: [kelIngkIng] 3. [e] Bunyi depan sedang tak bulat, contoh: [gea] 4. [ɛ] Bunyi depan sedang terbuka tak bulat, contoh: [ɛty] 5. [a] Bunyi rendah tak bulat, contoh: [adik] 6 [ɐ] Melambangkan bunyi vokal â (madya bawah, tengah, semi terbuka, tak bulat) (merupakan alofon /a/, namun dari segi bunyi dan artikulasi lebih mirip [ə]), contoh: [adɐk] 7. [ə] Bunyi tengah sedang sentral tak bulat, contoh: [əlang] 8. [u] Bunyi belakang tinggi bulat, contoh: [ulat] 9. [U] Bunyi belakang tinggi terbuka bulat, contoh: [gUs] 10. [o] Bunyi belakang sedang bulat, contoh: [orang] 11. [ɔ] Bunyi belakang sedang terbuka bulat, contoh: [tembɔk] 12. [p] Bunyi hambat bilabial tak bersuara, contoh: [penari] 13. [b] Bunyi hambat bilabial bersuara, contoh: [batuk] 14. [t] Bunyi hambat apiko-dental/lamino-alveolar tak bersuara, contoh: [tikar] 15. [d] Bunyi hambat apiko-dental/lamino-alveolar bersuara, contoh: [delman] 16. [c] Bunyi hambat lamino-palatal tak bersuara, contoh: [cara] 17. [j] Bunyi hambat lamino-palatal bersuara, contoh: [jerapah] 18. [k] Bunyi hambat dorso velar tak bersuara, contoh: [katak] 19. [ɡ] Bunyi hambat dorso velar bersuara, contoh: [garam] 20. [Ɂ] Bunyi hambat glotis tak bersuara, contoh: [kakaɁ] 21. [m] Bunyi sengau bilabial bersuara, contoh: [makan] 22. [n] Bunyi sengau blabial bersuara, contoh: [nama] 23. [ŋ] Bunyi sengau dorso velar bersuara, contoh: [tenaŋ] 24. [jh] Melambangkan bunyi konsonan j beraspirat (jh) (hambat letup, medio-palatal, bersuara, beraspirat), contoh : jhe 25. [s] Bunyi frikatif (geseran) apiko dental/lamino alveolar tak bersuara, contoh: [sapi] 26. [h] Bunyi frikatif glotis tak bersuara, contoh: [rumah] 27. [H] Bunyi frikatif glotis bersuara, contoh: [hujan] 28. [r] Bunyi getar apiko dental/apiko alveolar bersuara, contoh: [roti] 29. [w] Bunyi semi vokal bilabial /dorso velar bersuara, contoh: [waktu] 30. [y] Bunyi semi vokal lamino-palatal bersuara, contoh: [yudha] 31. [ḍ] Bunyi [ḍ] yang retofleks (menghubungkan lidah- lidah ke belakang sehingga artikulatornya menggunakan ujung lidah), contoh: [dhukun] 32. [gh] melambangkan bunyi konsonan g beraspirat (gh) (hambat letup, dorso-velar, bersuara, beraspirat), contoh: gʰi 33 [bh] melambangkan bunyi konsonan b beraspirat (bh) (hambat letup, bilabial, bersuara, beraspirat) contoh: bʰejeng