Professional Documents
Culture Documents
1 Korelasi Kanonik s3
1 Korelasi Kanonik s3
KANONIK
Warsono
Jurusan Matematika-FMIPA
SS
r=
XY
SS SS
X Y
-1<<<<00 indicates
indicatesaanegative
negativelinear
linearrelationship
relationship
-1
indicates
indicatesno
nolinear
linearrelationship
relationship
indicatesaapositive
positivelinear
linearrelationship
relationship
00<<<<11 indicates
indicates
indicatesaaperfect
perfectpositive
positivelinear
linearrelationship
relationship
Theabsolute
absolutevalue
valueof
ofindicates
indicatesthe
thestrength
strengthor
orexactness
exactnessof
ofthe
therelationship.
relationship.
The
= -1
X
Y
= -.8
= 0
Y
= 1
X
Y
= 0
Y
= .8
LO2
13-6
LO2
Analisis Korelasi Kanonik: Mengidentifikasi dan mengkuantifikasi hubungan antara dua gugus variabel secara simultan
Korelasi Kanonik
Analisis Korelasi Kanonik: Mengidentifikasi dan mengkuantifikasi hubungan antara dua gugus variabel secara simultan
x1
x2
xn
y1
Canonical
Variate for
the Xs
Canonical
Variate for
the Ys
y2
yn
Korelasi Kanonik
Ingin diketahui korelasi antara variabel X1 dan X2 berdasarkan
masing-masing variabel indikator
Analisis korelasi kanonik adalah salah satu teknik analisis
statistika yang digunakan untuk melihat hubungan antara segugus
peubah dependen (Y1, Y2,....., Yp) dengan segugus peubah
independen (X1, X2,....., Xq).
Fokus perhatian dalam analisis korelasi kanonik adalah korelasi
(hubungan), sehingga pada dasarnya kedua himpunan tidak perlu
dibedakan menjadi kelompok vaiabel independent dan dependent.
Pemberian label X dan Y hanya untuk membedakan kedua
himpunan peubah tersebut.
Korelasi Kanonik
Analisis korelasi kanonik berfokus pada korelasi
antara kombinasi linear dari gugus peubah dependen
dengan kombinasi linear dari gugus peubah
independen. Ide utama dari analisis ini adalah
mencari pasangan dari kombinasi linear ini yang
memiliki korelasi terbesar. Pasangan dari kombinasi
linear ini disebut fungsi/peubah kanonik dan
korelasinya disebut korelasi kanonik.
Korelasi Kanonik
Tujuan dari analisis korelasi kanonik adalah :
1. Mengukur tingkat keeratan hubungan antara segugus
peubah dependen dengan segugus peubah
independen
2. Menguraikan struktur hubungan di dalam gugus
peubah dependen maupun dalam gugus peubah
independen
Korelasi Kanonik
Prinsip : membentuk suatu kombinasi linier dari
setiap gugus peubah sedemikian sehingga
korelasi diantara kedua gugus peubah tsb
menjadi maksimum.
Kombinasi linier yang terbentuk pada masingmasing gugus peubah tsb dinamakan peubah
kanonik.
Analisis korelasi kanonik tidak dilakukan antar
pasangan peubah asal namun antar peubah
kanonik di kedua gugus.
Korelasi Kanonik
W a' X a1 X 1 a 2 X 2 ... apXq
V b' Y b1Y 1 b 2Y 2 ... bqXp
Var( W ) a' Cov( X)a a' xx a
Var( V ) b' Cov(Y )b b' yy b
Cov(W , V ) a' Cov( X, Y )b a' xy b
Korelasi Kanonik
Dengan menggunakan ketaksamaan Cauchy-Schwarz atau
metode langrange, vektor koefisien a dan b dapat diperoleh
dengan cara mencari :
12 > 22 >..... > k2 yang merupakan Akar ciri dari matriks yy1/2 yx xx-1 xy yy-1/2 yang berpadanan dengan vektor ciri f ,
1
f2, , fk . 12 > 22 >..... > k2 juga merupakan akar ciri dari
matriks xx-1/2 xy yy-1 yx xx-1/2 yang berpadanan dengan
vektor ciri e1, e2, , ek sehingga vektor koefisien a dan b dapat
diperoleh sebagai berikut :
Korelasi Kanonik
Korelasi Kanonik diperoleh dengan mencari
vektor koefisien a dan b sedemikian rupa
sehingga nilai korelasi kanonik
Corr(W ,V )
a' 12 b
a' 11a b' 22 b
sebesar mungkin
Korelasi Kanonik
maxCorr(W ,V ) , dengan kendala
*
1
a,b
W1 e
'
1
1 / 2
11
X, V1 f
'
1
1 / 2
22
1 / 2
Wk e 'k 11
X, Vk f 2' 221 / 2Y , k 2, 3, , p,
Korelasi Kanonik
Didefinisikan pasangan pertama dari peubah kanonik
adalah kombinasi linear W1, V1 yang memiliki ragam
satu dan korelasi terbesar;
Pasangan kedua dari peubah kanonik adalah
kombinasi linear W2, V2 yang memiliki ragam satu
dan korelasi terbesar kedua serta tidak berkorelasi
dengan peubah kanonik yang pertama dan pasangan
ke-k dari peubah kanonik adalah kombinasi linear Wk,
Vk yang memiliki ragam satu dan korelasinya terbesar
ke-k serta tidak berkorelasi dengan peubah kanonik 1,
2, , k-1.
Korelasi Kanonik
Y1
Persepsi
Terhadap
Perusahaan
Kepuasan
Pelanggan
Y2
X5
X6
X7
Y1
Karakteristik
Sosial
Ekonomi
Pola
Pengeluaran
Y2
Y3
Y4