Professional Documents
Culture Documents
MEP - Kuliah FK
MEP - Kuliah FK
Infect Disease
Mother & child
caring
Health
service
direct
causes
indirect
causes
main
core
problem
problem
Underlying :
- Household food security
- Access to PHC
- Community of awareness
& care for children & women
Intervention programs
Supply side :
- access : health care facilities
- supplementation of food &
micronutr.
- immunization
- quality: providersskill
- information system: coverage
of suplpement., fortification,
surveillance, etc.
Basic :
- Socio-economic conditions
(poverty & crisis)
- Political factors
- Traditional practices (infant
feeding)
- Environment & sanitation
Demand side:
- empowerment
- family awareness of nutrition
- subsidies / health insurance
Health &
Nutrition
Status of
Children
PERMASALAHAN MEP :
merupakan masalah kesehatan utama
primadona peny. gizi
berperan pd. morbiditas & mortalitas balita
deteksi dini dan tatalaksananya penting sebagai
(output) >>
buruk
70
kurang
-3SD
80
90
-2SD
baik
110
+2SD
lebih
120 %
+3SD
overweight obese
ringan
sedang
berat
super
: BB/U
2. MacLarren (1960)
: Klinis + laboratoris
3. The Wellcome
Trust Party (1970)
: Klinis + antropometris
4. Waterlow (1973)
: BB/TB
5. WHO (1999)
: Klinis + antropometris
--
(WHO,1999)
Gizi buruk
+ (oedematous
malnutrition)
BB/TB
< -3 Z-score
TB/U
< -3 Z-score
(70-79%)
(85-89%)
(<70%)
(severe wasting)
(<85%)
(severe stunting)
TANDA-TANDA KLINIS
ANAK GIZI BURUK
1. KWASHIORKOR
- Edema
- Wajah membulat dan sembab
- Pandangan mata sayu
- Rambut tipis, kemerahan spt warna
rambut
jagung, mudah dicabut tanpa
sakit,rontok
- Perubahan status mental: apatis & rewel
TANDA-TANDA KLINIS
ANAK GIZI BURUK
Edema
KWASHIORKOR
(lanjutan)
- Pembesaran hati
- Otot mengecil (hipotrofi)
- Kelainan kulit berupa bercak merah
muda
yg meluas & berubah warna menjadi
coklat
kehitaman dan terkelupas (crazy
pavement
dermatosis)
- Sering disertai: peny. infeksi
(umumnya
Gizi buruk :
Kwashiorkor
edema
rambut
kemerahan,
mudah dicabut
kurang aktif,
rewel/cengeng
pengurusan otot
crazy pavement
dermatosis
Gizi buruk :
Kwashiorkor
Kwashiorkor
Hepatomegali
Pitting Edema
KWASHIORKOR
(lanjutan)
TANDA-TANDA KLINIS
ANAK GIZI BURUK (lanjutan)
2. MARASMUS
- Tampak sangat kurus, hingga
seperti
tulang terbungkus kulit
- Wajah seperti orang tua
- Cengeng, rewel
- Kulit keriput, jaringan lemak
subkutis
sangat sedikit sampai tidak ada
(~pakai celana longgar-baggy
MARASMUS (lanjutan)
Marasmus
wajah seperti orang
tua
kulit terlihat longgar
tulang rusuk tampak
terlihat jelas
kulit paha berkeriput
terlihat tulang
belakang lebih
menonjol dan kulit di
pantat berkeriput
( baggy pant )
Marasmus
Marasmus
MARASMUS (lanjutan)
MARASMUS (lanjutan)
TANDA-TANDA KLINIS
ANAK GIZI BURUK (lanjutan)
3. MARASMIK - KWASHIORKOR
Gambaran klinik merupakan
campuran dari
beberapa gejala klinik Kwashiorkor
dan
Marasmus dengan BB/TB <-3 SD
disertai
edema yang tidak mencolok
MARASMIK KWASHIORKOR
1. Kekurangan Vitamin A
2. Anemia (Kekurangan Fe, Cu, Vit. B12,
Asam Folat)
3. Stomatitis (kekurangan vit. B, vit. C)
4. Kelainan pada kulit, gangguan
pertumbuhan
(kekurangan Zn)
5. Beri-beri (kekurangan vitamin B1)
KLASIFIKASI XEROFTALMIA
Xn Rabun Senja
X1 (Dryness of conjunctiva/
kekeringan
konjungtiva), terdiri dari:
X1a Kekeringan pada konjungtiva
(Dryness
of conjunctiva)
X1b Bercak
putih seperti busa
B
sabun/keju
pada sisi mata luar
(bitot spot)
Tanda-tanda:
Penumpukan keratin & sel epitel yang
khas
Konjungtiva kering, tampak menebal
dan
berlipat-lipat
Keluhan orang tua mata anaknya
bersisik
X1a
Kerutan dan
hiperpigmentasi
Bitot spot
Foam-like substance
Hyperpigmentation &
wrinkle (X-1b)
KLASIFIKASI XEROFTALMIA
(Lanjutan)
X2 (Dryness of cornea/ kekeringan pada
kornea)
Tanda-tanda :
Kekeringan meluas sampai kornea
Kornea tampak suram & kering dan permukaan
kasar
K.U. anak biasanya buruk (gizi buruk & penyakit
penyerta lain)
KLASIFIKASI XEROFTALMIA
(Lanjutan)
X3 (Corneal ulcer/ ulkus pada kornea)
Terdiri dari X3a dan X3b
Tanda-tanda:
kornea melunak seperti bubur & dapat
menjadi ulkus X3a < 1/3 kornea , X3b
1/3 kornea
Keadaan umum anak sangat buruk, dapat
terjadi perforasi kornea/ pecah
X3a
Corneal ulcer < 1/3
X3b
Ulkus kornea > 1/3
Keratomalacea
KLASIFIKASI XEROFTALMIA
(Lanjutan)
XS (Corneal scar/ jaringan parut pada
kornea)
Tanda-tanda:
Kornea mata tampak putih/ bola mata mengecil
Meninggalkan bekas luka parut/ sikatrik
Menjadi buta & tidak dpt sembuh, walau
dioperasi cangkok kornea
Corneal scar
ANEMIA
Kadar Hb dibawah normal
Kadar Hb normal:
6 bulan 5 tahun
: 11 g/ dl
6 tahun 11 tahun
: 11, 5 g/ dl
12 tahun 13 tahun : 12 g/ dl
Tanda-tanda klinis:
- daya tahan terhadap penyakit menurun
- mudah lelah
- pucat (mata, telapak tangan)
(Sumber: indicators for assessing iron deficiency and strategies
for its
prevention, WHO, UNICEF, UNU, 1998)
ANEMIA (lanjutan)
Anemia kekurangan Fe (zat besi)
Fe (zat besi):
- Kofaktor enzim pada metabolisme
Karbohidrat,
lemak dan protein.
- Pertumbuhan, transpor oksigen dan
kekebalan.
ANEMIA (lanjutan)
Anemia kekurangan Cu (Copper)
Defisiensi Cu:
- Absorpsi zat besi turun
- Zat besi tidak dapat dimanfaatkan dengan
baik
oleh sel darah merah.
- Pengeluaran cadangan zat besi meningkat
ANEMIA (lanjutan)
Anemia kekurangan vitamin B12
(Kobalamin)
Defisiensi B12:
- glositis atrofik (lidah yang halus &
mengkilap)
- stomatitis (sudut mulut retak-retak)
- mual, muntah, diare bergantian dgn
konstipasi
- getah lambung tidak ada (achlorhydria &
achylia gastrica)
ANEMIA (lanjutan)
Anemia kekurangan asam folat
Defisiensi asam folat:
- perubahan pada eritrosit
- anemia makrositik megaloblastik
- perubahan mukosa gastro-intestinum
- diare
(Ilmu Gizi Klinis pada Anak, FKUI, 1990, Prof. DR.dr.Solihin Pudjiadi, DSAK)
ANEMIA
5. Beri-beri
(kekurangan vitamin B1/ Thiamin)
Vit.B1 sebagai ko-enzim metabolisme
karbohidrat
PENYAKIT BERI-BERI
Tanda-tanda klinis:
- Beri-beri infantil (keadaan akut)
Tidak ada kenaikan berat badan, pilek,
diare,
kelainan jantung, kongesti paru-paru,
edema
- Beri-beri late infancy & childhood
(keadaan
menahun). Postur lebih kecil dari anak
yang
TANDA-TANDA
PENYAKIT PENYERTA
1. Diare Persisten
2. Parasit cacing
3. Tuberkulosis Paru
4. Malaria
5. Pneumonia
Dehydration
Turgor :
Dehydration
Sunken eyes
TANDA-TANDA PENYAKIT
PENYERTA (lanjutan)
2. Parasit cacing
Ditemukan cacing/ telur cacing
dalam
tinja penderita
TANDA-TANDA PENYAKIT
PENYERTA (lanjutan)
3. Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis Paru
(lanjutan)
sakit/ demam lama/ berulang
tanpa
sebab jelas
- pembesaran kelenjar limfe
-
TANDA-TANDA PENYAKIT
PENYERTA (lanjutan)
4. Malaria
(Daerah malaria/ riwayat kunjungan
ke
daerah risiko tinggi)
- Demam (teraba panas, suhu >37,5
C)
- Renjatan (shock)
- Kaku kuduk atau kejang
- Kesulitan bernafas
- Kuning (ikterik)
- Perdarahan
MALARIA (lanjutan)
Tanda-tanda bahaya:
- tidak dapat makan/ minum
- tidak sadar
- kejang
- muntah berulang
- sangat lemah (tidak dapat duduk/
berdiri)
(Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen
Pemberantasan Peny. Menular & Penyehatan Lingkungan,
Depkes RI, 2005)
TANDA-TANDA PENYAKIT
PENYERTA (lanjutan)
5. Pneumonia
a. Pernafasan cepat dan tarikan dinding
dada:
- < 2 bulan
: > 60
x/menit
- 2 bulan 12 bulan : 50 x/menit
- > 12 bulan 5 tahun
: 40
x/menit
b. Batuk atau kesulitan bernafas
PROGNOSIS :
<
TERIMA KASIH