Session 2

Gambaran Umum Bisnis

Konstruksi
Krishna S Pribadi
KK Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
FTSL-ITB

Kuliah SI 5153 Manajemen Bisnis

Konstruksi
Tanggal 5 September 2014

Topik Bahasan

What is Construction Business

Characteristic of Construction
Business
Construction Business Environment
in Indonesia
Construction Business Objectives

Apa itu business ?

Business

A business (also called firm or an

enterprise) is a legally recognized
organizational entity designed to provide
goods and/or services to consumers or
corporate entities such as governments,
charities or other businesses. (wikipedia)
formed to earn profit to increase the wealth of
owners
one of their main objectives : the receipt or
generation of a financial return in exchange
for
work and acceptance of risk
wikipedi
a

Siapa pemilik bisnis

Private owners
Cooperative
State (state owned enterprise)
Business entity (holding company)

Dimana?
Lokal
Regional
Nasional
Multi nasional/global

Format bisnis (1)

Sole proprietorship:

total and unlimited personal liability of the

debts incurred by the business.

Partnership:

two or more people operate for the common

goal of making profit.
Each partner has total and unlimited personal
liability of the debts
Types of partnership

general partnerships,
limited partnerships, and
limited liability partnerships.

wikipedi
a

Format bisnis (2)

Corporation:

A business corporation is a for-profit entity

limited liability , separate legal personality from
its members.
owned by multiple shareholders and is overseen
by a board of directors ,

Cooperative:

"co-op business" or "co-op", a for-profit, limited

liability entity that differs from a corporation in
that it has members, as opposed to shareholders,
classified as either :
consumer cooperatives
worker cooperatives .

wikipedi
a

Bisnis Konstruksi ?

What is Construction
Business
Construction
Busines

Business of
Contractors

Semua kontraktor harus melakuan :

Mendapatkan pekerjaan (acquire work) :
estimating, pricing, bidding, marketing, selling
Melaksanakan pekerjaan membangun (build work) :
project management, field management, material
procurement, labor productivity, menerima pembayaran
Menjaga untuk tetap dalam jalur (keep track) :
accounting, financial management, administration, tax
reporting

Business Cycle
kontraktor konstruksi
Gain
Gain competenc
profit
e

Build asset

Keep
track

Acquir
e work
Modified from

Build

Stevens, 2007

Konsep Dasar Bisnis Kontraktor

(1)
Tujuan utama bisnis kontraktor:

Mendapatkan proyek untuk dilaksanakan,

sehingga kontraktor mendapatkan
keuntungan, dan perusahaannya dapat
berlangsung

Yang harus diketahui kontraktor:

Bagaimana cara mendapatkan proyek

Bagaimana mendapatkan keuntungan

dari pelaksanaan proyek tersebut

Bagaimana menjaga keberlangsungan

perusahaannya

Konsep Dasar Bisnis Kontraktor

(2)
Proyek didapat dari proses pengadaan, harus
dipahami bagaimana membuat estimasi dan
mengajukan penawaran agar terpilih sebagai
pelaksana proyek

Keuntungan proyek didapat dari kemampuan

pengaturan keuangan proyek, harus dipahami
bagaimana sistem pengaturan keuangan proyek

Keberlangsungan perusahaan dipengaruhi

kemampuan pengusaha mengatur bisnisnya,
harus dipahami bagaimana cara mengatur bisnis
perusahaan

Karakteristik bisnis
konstruksi
Stevens, 2007
Selalu ada pekerjaan konstruksi

Pekerjaan konstruksi selalu in-situ

Merit-based :menghargai kerja keras
Small is big ? : Tingkat keuntungan perusahaan kecil
> perusahaan besar
The fast eat the slow
Hasil pekerjaan selalu terlihat secara nyata
Pembayaran baik
Makin berpengalaman, makin tinggi penghasilan :
pengalaman dengan orang dan proses
Pemain lokal, nasional, global
Simple entry point : tidak perlu gelar, tidak perlu
investasi besar
Masih membutuhkan banyak kontraktor (yang baik..)

? Pertanyaan

Apakah bisnis konstruksi

menyediakan :
Barang ?
Jasa ?
Atau keduanya?

Apa alasannya?

Lingkup Usaha Bisnis

Konstruksi

Project Life Cycle of

Constructed Facilities

Tidak selalu sekuensialbisa iteratif

Melibatkan berbagai
tenaga ahli/spesialis

Dapat ditangani sendiri

oleh pemilik (in house)
atau diserahkan kepada
pihak kedua (konsultankontraktor)

Dimana peran bisnis

konstruksi
Professional Services

Construction
Business

Ide pemilik
Studi
Perencanaan

Construction
Business

Pelaksanaan
konstruksi
Masa
Jaminan

Perancangan
Pengadaan

Operasi dan
Pemeliharaan

Siklus Hidup Proyek Konstruksi

Demolisi

Layanan Bisnis Konstruksi

Konstruksi
Maintenance
Design & Build
Design, Build, Maintenance
Turnkey
EPC
PPP/PFI
Etc..

Layanan Professional dalam

Konstruksi

Financial Planning Consultants

Architectural and Engineering Firms
Survey and investigation
Quantity Surveying
Design/Construct Firms
Professional Construction Managers
Operation and Maintenance Managers
Facilities Management

Pihak-pihak Yang Terlibat

dalam Konstruksi

Pemilik
Perencana (Konsultan)
Pelaksana/Kontraktor
Pengawas (Konsultan)
Tenaga Kerja
Penyandang dana
Pemerintah (Regulasi)
Pemakai bangunan
Masyarakat :

Asosiasi
Masyarakat umum
dsb

Hubungan antara pihak2

terkait (1)
Pemilik
Bangunan

Perencana

Manajemen
Konstruksi

General
Contractor
SubContractor

Pengawas

SubContractor

Hubungan antara pihak2

terkait (2)
Pemilik
Bangunan

Perencana

Manajemen
Konstruksi

Multiple Prime
Contractor

SubContractor

Pengawas

SubContractor

Hubungan antara pihak2

terkait (3)
Pemilik
Bangunan

Perencana
DB
Contractor

Manajemen
Konstruksi

Contractor
SubContractor

SubContractor

Pengawas

Siapa Client Bisnis

Konstruksi ?

Individual
Sektor swasta
Pemerintah
Kerjasama Pemerintah- Swasta (PPPPublic Private Participation)
PFI (Private Financing Initiative)

Jenis2 Kontraktor

General Contractors (prime contractors)

Specialty Contractors (multiple prime
contractors)
Material and Equipment Suppliers
EPC (Engineering, Procurement,
Construction) Contractors
Petty Contractor (Kontraktor kecil
perorangan/mandor borong)
Trade (tukang batu-tukang kayu)

Klasifikasi Kontraktor
Sebelum 2003
Besar
Menengah
Kecil
Setelah 2010
Kecil
Non-kecil
Sekarang
Sistem Grade (lihat Peraturan Menteri PU/
LPJK)

Kerangka Hukum
Konstruksi

Peraturan/Perundangan yang
terkait dengan konstruksi

KUH Perdata (perjanjian)

UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18
TAHUN 1999
TENTANG JASA KONSTRUKSI
UU anti monopoli
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28
TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG
Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan
UU SDA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33
TAHUN 2003TENTANG KETENAGAKERJAAN
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
Undang-undang lainnya.
Peraturan Pemerintah dan Keppres 2 yang terkait

Costruction Business Act

Japan

LPJK (berdasar UUJK

18/1999

Visi

Terwujudnya usaha Jasa Konstruksi Nasional yang profesional, efisien dan

berdaya saing di pasar nasional maupun internasional.

Misi

Menyelenggarakan dan meningkatkan peran Masyarakat Jasa Konstruksi

dalam melaksanakan pengembangan Jasa Konstruksi Nasional dengan
terwujudnya struktur usaha Jasa Konstruksi yang kokoh dan andal serta iklim
usaha yang kondusif, transparan, efisien, beretika profesi dan beretika bisnis.

Tujuan

Membina dan mengembangkan JK nasional dengan :

mewujudkan struktur usaha yang kokoh, andal, berdaya saing tinggi,
hasil berkualitas
mewujudkan tertib penyelenggaraan konstruksi : kesetaraan, kepatuhan
Peningkatan peran masyarakat

Lingkungan Usaha
Bisnis Konstruksi di
Indonesia

PERAN INDUSTRI KONSTRUKSI DALAM

PEREKONOMIAN NASIONAL

Memberikan kontribusi ratarata 5,52% pada tahun 2001

sampai tahun 2004

PENGGOLONGAN USAHA INDUSTRI KONSTRUKSI

Kualifikasi (Manajemen, Keuangan, Teknik)

Besa
r
Menengah

Kecil
Banguna
n Gedung

1.Gagasan
2. Perencanaan &
A
perancangan
3. Pengadaan
4. Pelaksanaan

5.
6. Serah terima
Pengawasan
7. Operasi dan
Pemeliharaan
8.
Demolisi
Jenis (Siklus
Proyek)

Banguna
n Sipil

KLASIFIKASI

Konstruks
i Spesifik

T
Bidan
g
(CPC)

SEGMENTASI PASAR KONSTRUKSI DAN

PERMASALAHANNYA

1.

PENGELOMPOKKAN JENIS USAHA

KONSTRUKSI

2.

PENGELOMPOKKAN BIDANG USAHA

KONSTRUKSI
3

3.

PERMASALAHAN

PASAR INDUSTRI KONSTRUKSI NASIONAL

1.

2.

3.

DISTRIBUSI NILAI KONSTRUKSI UNTUK SETIAP JENIS

PEKERJAAN
DISTRIBUSI NILAI KONSTRUKSI UNTUK SETIAP WILAYAH
KEPULAUAN DAN SEKITARNYA

5.

MARKET KONSTRUKSI

4.

Jumlah perusahaan konstruksi asing di Indonesia adalah 11 %

dan menguasai 60 % proyek
3 di Indonesia (Sumber :Dep.PU)
Hanya terdapat beberapa kontraktor nasional yang masuk
kedalam pasar internasional (PT.Adhi Karya, PT.REKIN pada tahun
2006)
Tahun 2001 terdapat 17.000 paket kontrak konstruksi dengan
jumlah kontraktor 100.000 (Sumber :BAPEKIN)

INFORMASI LAIN YANG DIPERLUKAN UNTUK

MENGGAMBARKAN MARKET KONSTRUKSI

PERMASALAHAN

Issues : industri konstruksi

nasional

KINERJA PENYEDIA JASA KONSTRUKSI NASIONAL

1. PASAR KONSTRUKSI INDONESIA DIKUASAI ASING
DIPEREBUTKAN OLEH
162 853
BUJK NASIONAL
7

078 KONSULTAN
155 775
KONTRAKTOR
128 897 TENAGA AHLI
NASIONAL

60%

40 %

DINIKMATI OLEH 290

BUJK ASING DI
INDONESIA
129 KONSULTAN
161 KONTRAKTOR
7 177 SDM ASING

2. LABA USAHA JASA KONSTRUKSI INDONESIA RELATIF RENDAH

NEGARA
BUJK
(SAMPLING)

ASET
(JUTA US$)

PENDAPATAN
(JUTA US$)

MARGIN LABA
BERSIH
(%)

MALAYSIA
(5 BUJK)

171,2 s/d
4228,4

111,7 s/d
1350,9

11,4 s/d 24,8

INDONESIA
(6 BUJK)

186,9 s/d
739,6

161,3 s/d
713,3

3,3 s/d 5,2

SUMBER : BLOOMBERG & MAJALAH KONSTRUKSI

PENYEBAB RENDAHNYA LABA

USAHA JASA KONSTRUKSI
INDONESIA :
KOLUSI TENDER = BIAYA
EKONOMI TINGGI &
INEFISIENSI
LAMBAN MENERAPKAN
TEKNOLOGI BARU &
KEENGGANAN BERINOVASI
RENDAHNYA PRODUKTIVITAS
KETERLAMBATAN
PEMBAYARAN & RENDAHNYA
DUKUNGAN PERBANKAN

PROFIL PENYEDIA JASA KONSTRUKSI NASIONAL

MAYORITAS BUJK BESAR
MENYADARI PENTINGNYA :
MEMENUHI SYARAT USAHA JASA KONSTRUKSI
MENINGKATKAN KOMPETENSI & MANAJEMEN
TEKNIS KONSTRUKSI
(KARENA MENANGANI PROYEK SKALA BESAR &
KOMPLEKS, DI PASAR YG KOMPETITIF, YG MENUNTUT
PENJAMINAN MUTU & MANFAAT HASIL KONSTRUKSI)

162 853
BUJ K
7
078

KON S U L
TAN
1
55 775
KO N T R A
K TOR

H A N YA

TERSE
DIA
128 89
7

T E NAG

A AHL
I

(SKA)

MAYORITAS BUJK MENENGAH & KECIL

MENGALAMI KESULITAN:
MENYEDIAKAN TENAGA AHLI
MEMENUHI SYARAT USAHA JASA
KONSTRUKSI
MELAKSANAKAN MANAJEMEN TEKNIS
KONSTRUKSI
300 TENAGA AHLI TEREGISTRASI SEBAGAI
ACPE (ASEAN CHARTERED PROFESSIONAL
ENGINEERS)

MENGHAMBAT UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS,

KEHANDALAN, & DAYA SAING PENYEDIA JASA KONSTRUKSI

Issue Lokal-Nasional

Ketersediaan pasar (supply>demand)

Profesionalisme (skill, knowledge, attitude)
Struktur industri
Persaingan usaha (S/M/L-nasional/global)
Product Delivery (quality, cost, time)
SDM, sertifikasi
Procurement (keppres utk pengadaan publik)
KKN
KKN
Etc.

Issue-Issue Global

industri konstruksi bernilai tinggi bagi

masyarakat peningkatan nilai yang
dihasilkan oleh stakeholders dan hasilnya
terdistribusi secara adil(Barret, 2005)
Sustainability- sustainable construction
(Agenda 21 Habitat)- Masalah lingkungan
Keterbukaan pasar (WTO/GATT/GATS/AFTA)
Decent work, memenuhi standar ketenaga
kerjaan (ILO)

Tujuan-tujuan bisnis
konstruksi

Business objectives

Objectives are really the heart of a business plan.

They give a clear indication of the where the
business is heading and what it is striving to
achieve.
The objectives should be SMART:

Specific
Measurable
Achievable
Realistic
Timed

Example of objectives
Increase sales volumes by 25% in the
next year
Increase profits by 33% in the next year
Reduce expenses by 15% in the next
year
Pay off the loan to ABC Bank in the next
nine months
specific, measurable and timed.

non-finance related objectives:

Improve SEO on the website, and as

a result increase hits by 40% per
month, within six months
Improve customer satisfaction from
feedback forms from 3.5 to 4
Introduce new product to our
portfolio in the next year

objectives can come from aims

which are at a higher level, e.g:
Get more sales
We must increase profits
We have to cut costs
We need to cut back on interest payments
We need make the website better
Our aim is to have happy customers
More products will improve our profits
Be the best!
Need to be measurable and timed!

Defining construction business

objectives

Define goals :

Personal goals
business goals

Long term objectives (5 years)

Short term objectives (1 year)

Construction business
setting

Diperlukan pemahaman lingkungan bisnis

konstruksi dalam menetapkan business objective
Lingkungan bisnis konstruksi digambarkan a.l.oleh :

Pasar konstruksi
Potential clients
Regulasi,
Akses sumber-sumber keuangan
Ketenaga-kerjaan, K3
Peraturan perpajakan
Asuransi
Sertifikasi dan perijinan kerja
Dsb.

Examples of construction
business objectives
AnchorSlab (SA) undertakes the complete process
from design to construction of quality, cost effective
foundations especially for the housing market.
AnchorSlab (SA) works in close partnership with its
sister company Anchorpile that specializes in
undertaking projects where the use of screw piles is
an effective and appropriate solution for a building
or construction project. These projects include
screw pile foundations, underpinning, shoring,
piling applications for retaining walls, boardwalks,
platforms/small bridges/boardwalks over or near
water

Examples of construction
business objectives
"Corus aims to create valued added
products and services to promote
steel intensive commercially viable
buildings. Through advanced design
and technology we will improve the
quality of life in society whilst
enhancing the life-cycle credentials
of the built environment."

Examples of construction
business objectives

Business Objectives

MJ Civil Engineering undertakes to provide a structural design and detailing service for
the construction industry.

The object of the business is to provide an efficient and high quality service to both the
building & engineering disciplines, whilst remaining a viable concern and progressively
increasing our market share.

Our clients require value, adherence to programme, and the efficient resolution of any
unforeseen difficulties that may become apparent during the course of our involvement.

MJ Civil Engineering aims to ensure that these expectations are met by adopting the
following principles within our business activities.

To place quality first in all our undertakings

To fully understand and clearly define our client's requirements in order to meet their
expectations.
To set ourselves an objective for continuous improvement in the quality of our services.
To provide service of such quality that our current clients will continue their association and
potential clients will join them.

Examples of construction
business objectives

Himal Hydro & General Construction Ltd., a leading national company of Nepal in
the field of hydropower, tunnelling, water & wastewater management, transmission line,
ropeway, road, bridge and general construction since 1978.

Vision
To be a leading company in building up the economy of Nepal.

Mission
To realise the vision through engaging in construction, hydropower development and
related activities.

Strategic Objectives

To continue with construction of hydropower, tunnelling, water & wastewater and other
infrastructure works as our core business.
To operate a survey & design business.
To operate an equipment rental and maintenance business.
To operate construction related production and services business.
To formulate and realise hydropower investment plans.
To develop Hydropower Projects
To excel in all our activities.

Exercise

Diskusikan dalam kelompok :

Bila anda ingin mendirikan perusahaan

konstruksi, apakah tujuan/objective dari
perusahaan anda?

End Session 2