Cardinal Movements

Oleh : Indriana R. Suhendra

406161045
Koas Obsgyn RSUD Kudus
2016

7 Cardinal
Movements
1. Head floating
2. Engagement, descent,
flexion
3. Further descent,
internal rotation
4. Complete rotation,
beginning extension
5. Complete extension
6. Restitution (external
rotation)
7. Expulsion
Delivery of anterior
shoulder
Delivery of posterior
shoulder
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY,
Dashe JS, Hoffman BL. Williams Obstetrics. 24th
ed. New York: McGraw-Hill; 2014.

Engagement
Mekanisme dimana
diameter biparietal
(diameter
transversa terbesar
pada presentasi
occiput) melewati
pintu atas panggul

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY,

Dashe JS, Hoffman BL. Williams Obstetrics. 24th
ed. New York: McGraw-Hill; 2014.

Sinklitismus, Asinklitismus

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY,

Dashe JS, Hoffman BL. Williams Obstetrics. 24th
ed. New York: McGraw-Hill; 2014.

Sinklitismus, Asinklitismus
Sinklitismus = arah sumbu kepala
janin tegak lurus dengan bidang PAP
(sutura sagitalis tegak lurus dengan
promontorium)
Asinklitismus = defleksi sumbu
kepala janin ke:
Anterior (sutura sagitalis mendekati
promontorium) sudut lancip
Posterior (sutura sagitalis mendekati
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY,
symphisis)
Dashe JS, Hoffman BL. Williams Obstetrics. 24th
ed. New York: McGraw-Hill; 2014.

Penurunan
Penurunan kepala
bayi dipengaruhi
oleh 4 gaya, yaitu :
Tekanan cairan
amnion
Tekanan akibat
kontraksi his
Tekanan abdominal
dari usaha
mengejan ibu
Ekstensi dan
pelurusanCunningham
badanFG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY,
Dashe JS, Hoffman BL. Williams Obstetrics. 24th
bayi
ed. New York: McGraw-Hill; 2014.

Fleksi
Segera setelah
kepala turun
menemui hambatan
fleksi
Dagu janin semakin
dekat dengan dada
janin; diameter
oksipitofrontal (12
cm) diameter
suboksipitobregmatik
us (9,5 cm)
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY,
Dashe JS, Hoffman BL. Williams Obstetrics. 24th
ed. New York: McGraw-Hill; 2014.

Rotasi Interna
Oksiput secara
bertahap bergerak
secara anterior ke
simfisis
pubis/posterior ke
sakrum dari posisi
semula.
Timbul akibat :
Kombinasi elastisitas
diafragma pelvis
Tekanan intrauterin
akibat his berulang
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY,
Dashe JS, Hoffman BL. Williams Obstetrics. 24th
ed. New York: McGraw-Hill; 2014.

Ekstensi
Kepala menekan dasar
pelvis, ada 2 gaya yang
berperan, yaitu uterus
(posterior) + resistensi dasar
pelvis & simfisis (anterior)
pembukaan vulva kepala
ekstensi basis oksiput
kontak langsung dengan
margin inferior simfisis pubis
Distensi progresif
pembukaan perineum
vagina occiput, bregma,
dahi, hidung, mulut, dagu
keluar dari margin anterior
perineum
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY,
Dashe JS, Hoffman BL. Williams Obstetrics. 24th
ed. New York: McGraw-Hill; 2014.

Rotasi Externa
Pemulihan posisi
kepala bayi dari posisi
oblik ke posisi
transversal
Timbul akibat rotasi
kepala bayi untuk
menyesuaikan
diameter bisacromial
terhadap diameter
anteroposterior PAP
bahu anterior & bahu
posterior
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY,
Dashe JS, Hoffman BL. Williams Obstetrics. 24th
ed. New York: McGraw-Hill; 2014.

Ekspulsi
Timbul segera
setelah rotasi
eksterna bahu
anterior muncul di
bawah simfisis
pubis distensi
perineum oleh
bahu posterior
tubuh bayi keluar
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY,
Dashe JS, Hoffman BL. Williams Obstetrics. 24th
ed. New York: McGraw-Hill; 2014.