Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 105

PEMICU 3

KELOMPOK 20

O L I V I A PA U L U S

LO 1: MEMAHAMI OSTEOLOGI
EXTREMITAS INFERIOR

4a 4b 4c 5

OS COXAE

1. Linea glutea posterior


2. Ala ossis ilii
3. Linea glutea anterior

4. Cristae illiaca
externum

(a) labium
(b) lab. Intermedia

(c) lab. Internum

5. Facies glutea

10

6. SIAS

11

7. Linea glutea inferior

12

8. SIAI

15
13
14

9. Facies lunata
10. Eminentia iliopectinea
11. Fossa acetabuli
12. Incisura acetabuli
13. Corpus ossis pubis
14. Crista obturatoria
15. Pecten ossis pubis

OS COXAE
17. Ramus superior ossis
pubis
18. Tuberculum pubicum
19. Ramus inferior ossis
pubis

29
28

20. Tuberculum obtutatorium


posterior

27

21. tub. Obt. Anterior

26

22. Ramus ossis ischii

25

23. Tuber ischiadicum

24

24. Corpus ossis ischii


25. Incisura ischiadica minor
26. Spina ischiadica
27. Incisura ischiadica major
28. SIPI

23

22

20

21

19

17

18

29. SIPS

OS COXAE

1. SIAS
2. Fossa iliaca
3. Tuberositas iliaca
4. Facies auricularis
6
7
8
11
9
10
13
14

15

12

5. Sulcus paraglenoidalis
6. SIPI
7. Incisura ischiadica major
8. Corpus ossis ilii
9. Corpus ossis ischii
10. Corpus ossis pubis
11. Linea arcuata
12. Pecten ossis pubis
13. Sulcus obturatorius
14. Crista pubica
15. Facies symphysialis

OS COXAE
2
3
1
5
10
6
14
7
9
8
11
12
13
12

15

16

14

1. SIAS
2. Fossa iliaca
3. Tuberositas iliaca
4. Facies auricularis
5. Sulcus paraglenoidalis
6. Eminentia iliopectinea
7. Ramus superior ossis pubis
8. Ramus inferior ossis pubis
9. Ramus ossis ischii
10. Corpus ossis ilii
11. Corpus ossis ischii
12. Corpus ossis pubis
13. Tuberculum pubicum
14. Pecten ossis pubis
15. Crista pubica
16. Facies symphysialis

OS FEMUR
1
2

12

13

14

15

16
7

17

18

19

10

20

11

8
10

1. Fovea capitis femoris


2. Trochanter major
3. Caput femoris
4. Collum femoris
5. Linea intertrochanterica
6. Trochanter minor
7. Epicondylus lateralis
8. Condylus lateralis
9. Facies patellaris
10. Condylus medialis
11. Epicondylus medialis
12. Crista intertrochanterica
13. Linea pectinea
14. Tuberositas glutea
15. Linea aspera (labium med & lat)
16. Facies medialis
17. Facies poplitea
18. Tuberculum adductorium
19. Linea intercondylaris
20. Fossa intercondylaris

OS FEMUR

2
13

1. Fovea capitis femoris


2. Trochanter major

3. Caput femoris

4. Collum femoris

5. Trochanter minor

6.Crista intertrochanterica

7. Linea pectinea

8. Tuberositas glutea

10

9. Linea intercondylaris

13

10. Fossa intercondylaris

11. Condylus medialis

12

12. Condylus lateralis

11

13. Fovea trochanterica

14
1
2
3
4
5
6
7
8

13
1
2
10
15
11
7
8
12

OS TIBIA
1. Condylus lateralis
2. Condylus medialis
3. Tuberositas tibiae
4. Facies medialis
5. Facies lateralis
6. Margo anterior
7. Margo interossea
8. Margo medialis
9. Malleolus medialis
10. Linea musculi solei
11. Facies posterior
12. Sulcus malleolaris
13. Facies articularis
superior
condyli lateralis
14. Facies articularis
superior
condyli medialis
15. Foramen nutricium

HUBUNGAN
OS TIBIA-FIBULA
2

1. Facies articularis superior


condyli lateralis
2. Facies articularis superior
condyli medialis
3.Caput fibulae
4. Apex capitis fibulae
5. Tuberositas tibiae
6. Area intercondylaris
anterior
7. Area intercondylaris
posterior
8. Tuberositas intercondylare
7

laterale
9. Tuberositas intercondylare
mediale

2
3

5
6

OS FIBULA
1. Apex capitis fibulae
2. Caput fibulae
3. Facies lateralis
4. Facies medialis
5. Margo anterior
6. Margo interossea
7. Margo posterior
8. Crista medialis
9. Facies posterior

8
9

10

10

11

12
Medial

lateral

10. Malleolus lateralis


11. Sulcus tendo musculi
peroneorum
12. Facies articularis
malleoli

HUBUNGAN
OS TIBIA-FIBULA

TIBIA:
1. Facies posterior
2. Facies medialis
3. Facies lateralis
4. Margo anterior
5. Margo medialis
6. Margo interossea
3

FIBULA:

1. Facies lateralis

2. Facies medialis

3. Margo anterior

4. Margo interossea

5. Margo posterior

6. Crista medialis

OS PATELLAE
1. Basis patelae
2. Apex patelae
1

3. Facies articularis
1
3
2

2
OS PATELA KANAN

OSSA TARSALIA

1. Talus
2. Calcaneus

3. Os naviculare

4. Os cuboideum

5. Os cuneiforme laterale

6. Os cuneiforme
intermedium

4
3

7. Os cuneiforme mediale

1
2
1 2 3

8. OSSA METATARSALIA
4

6 5

9. PHALANGES

LO 2: MEMAHAMI SISTEM
SARAF DAN MEKANISME
NYERI

SISTEM SARAF
Trmasuk sistem pengendali
Merupakan rangkaian organ yg kompleks membentuk
sistem trdiri dri jaringan saraf. Jaringan saraf tersebar di
seluruh jar. Tubuh
Sistem informasi yg terintegrasi, berfungsi menerima
data, mengolahnya, menentukan respon dan memberi
perintah ke stiap organ tubuh untk melakukan tindakan
yg pnting demi keadaan homeostatis
Homeostatis: pengaturan ketenangan internal dan
pemeliharaan kondisi dalam tubuh meskipun terjdi
perubahan pd lingkungan sekitarnya

SISTEM SARAF
Tanpa sistem saraf manusia tdk mampu berkomunikasi,
berinteraksi, beradaptasi terhadap perubahan
lingkungan (internal & eksternal)
Stimulus : stiap perubahan yg tjdi di luar dan di dlm
tbuh yg memicu pengiriman pesan ke sistem saraf
Cth: huruf --> mata

3 FUNGSI SISTEM SARAF


Fungsi kewaspadaan : membantu mengetahui perubahanperubahan yg terjadi di sekitar untuk disampaikan ke alat
indera. Pd alat indera trdpt saraf sensorik yg berfungsi
khusus sbg penginput data
Fungsi intergrasi : menerima pesan (input data) sensorik
dari lingkungan luar, interpretasi oleh CNS, mengatur
informasi dan mengintegrasikan dengan informasi yang
telah ada untuk menentukan jenis respon yang akan
diberikan
Fungsi koordinasi : setelah dari otak informasi yang sudah
terintegrasi untuk mengirimkan pesan/perintah pada otot2
dan kelenjar2, menghasilkan gerak dan sekresi
terorganisasi

SISTEM SARAF
Sistem saraf sebagai jalur utama informasi biologis,
bertanggung jawab mengendalikan seluruh proses biologi dan
gerakan tubuh dan dapat menerima informasi dan
menginterpretasinya melalui sinyal elektrik di dalam sistem
Terdiri atas sistem saraf pusat (CNS) dan sistem saraf perifer
(PNS)
CNS merupakan tempat proses berlangsung dan PNS bekerja
mendeteksi dan mengirimkan impuls elektrokimia yang
digunakan pada sistem saraf
PNS terdiri dari saraf2 yang membawa impuls antara CNS
dengan otot, kelenjar, kulit dan organ2 lain

SISTEM SARAF
CNS merupakan pusat sistem saraf, dimana bagiannya memproses
informasi yang diterima oleh PNS
CNS terdiri atas otak dan tulang belakang. Bertanggung jawab
menerima dan menginterpretasi sinyal dari PNS dan dan
mengirimkan sinyal itu kembali, baik sadar maupun tidak sadar.
Otak dan sumsum tlg belakang merupakan CNS,Otak dan sumsum
tlg belakang merupakan CNS, sedangkan saraf sensoriksedangkan
saraf sensorik dan saraf motorik membentuk PNS
PNS terdiri dari organ indera (mata, telinga, sarafPNS terdiri dari
organ indera (mata, telinga, saraf peraba, perasa,
penciuman)peraba, perasa, penciuman)

SISTEM SARAF
Sistem saraf somatik dan otonomik merupakan bagianSistem saraf somatik dan
otonomik merupakan bagian dari saraf motorikdari saraf motorik
Sistem saraf berperan seperti sistem telepon. InformasiSistem saraf berperan
seperti sistem telepon. Informasi ditransmisikan dari dan ke otak, otak
menerimaditransmisikan dari dan ke otak, otak menerima informasi dari saraf
sensorik dan dikirimkan ke sarafinformasi dari saraf sensorik dan dikirimkan ke
saraf motorik.motorik.
Informasi dari lingkungan sekeliling diterima oleh sarafInformasi dari lingkungan
sekeliling diterima oleh saraf sensorik lalu dikirimkan ke otak. Pada waktu yang
samasensorik lalu dikirimkan ke otak. Pada waktu yang sama informasi ttg tubuh
kita (mis.lapar) diterima oleh sarafinformasi ttg tubuh kita (mis.lapar) diterima
oleh saraf motorik dan dikirimkan ke otakmotorik dan dikirimkan ke otak
informasi disampaikan oleh sel2 saraf: neuron

OTAK & SUMSUM TL. BELAKANG


Otak
Merupakan pusat kendali tubuh
Bobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg)
Memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh
Terdiri dari batang otak, serebrum, serebelum
Terdapat jaringan kelabu (gray matter) dan putih (white
matter)

Sumsum tl, belakang


Panjang + 45 cm
Garis tengah + 12 mm
Terdapat jaringan kelabu dan putih

GRAY MATTER-WHITE MATTER


Gray Matter bagian SSP yang mengandung serabut
saraf yang tidak bermyelin sel saraf korteks serebral,
bag dalam sumsum tlg belakang
White Matter bagian SSP yang mengandung serabut
saraf (akson) yang bermyelin (warna putih) - lapisan
dalam serebrum

OTAK & SUMSUM TL BELAKANG


Tengkorak dan tulang belakang
Dilindungi oleh 3 lapisan : meninges
1. Duramater (lap. luar): terdiri atas jaringan penghubung,
pembuluh darah, dan saraf
2. Lapisan arachnoid (lap. tengah): elastis
3. Piamater (lap.dalam): mengandung saraf & pembuluh
darah

CAIRAN SEREBROSPINAL
Disekresi oleh pleksus
khoroid ke ventrikel2 di
otak
Cairan bening/seperti air
Sebagai penahan
goncangan
Tempat pertukaran nutrien
antara darah dan sistem
saraf
Digunakan untuk deteksi
penyakit meningitis

SEREBRUM
Merupakan bagian terbesar otak
Fungsi : mengendalikan mental, tingkah laku, pikiran, kesadaran,
kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, bahasa
Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan
Mengandung substansi/jaringan kelabu dan putih
Hemisfer dipisahkan suatu celah yang dalam dan dihubungkan kembali
oleh corpus callosum
Sebelah kiri mengendalikan bagian sebelah kanan tubuh, begitu
sebaliknya
Bagian luar substansi kelabu : korteks
Korteks serebri bergulung2/berlipat tidak teratur ---> luas permukaan >>
Lekukan diantaranya : sulkus
Sulkus yang terdalam membentuk fisura longitudinalis dan lateralis
Fisura dan sulkus membagi otak menjadi beberapa lobus, yg letaknya
sesuai dengan tulang yang berada di atasnya

SEREBRUM
Terbagi menjadi bagian2 : LOBUS
1. Lobus frontalis
2. Lobus parietalis
3. Lobus oksipitalis
4. Lobus temporalis

Substansi putih terletak lebih dalam


Korteks serebri juga terbagi bagian yang memiliki fungsi
sensorik dan sebagian fungsi sensorik

SEREBELUM
Bagian otak terbesar kedua bag otak belakang
Berada di bawah serebrum, pada belakang tengkorak
Berperan dalam koordinasi otot & menjaga
keseimbangan sikap tubuh
Susunan substansi kelabu & putih = serebelum
Hemisfer serebeli mengendalikan tonus otot dan sikap
pada sisinya sendiri >< korteks serebrum

BATANG OTAK
Menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang
Terdiri dari 2 daerah :
Medulla Oblongata bag bawah batang otak,
menghubungkan pons dg sumsum tlg blkg,
mengendalikan denyut jantung , kecepatan bernafas dan
aliran darah dalam pembuluh
Pons menyampaikan sinyal dari serebrum ke serebelum

BAGIAN LAIN DALAM OTAK


Thalamus :
menerima impuls dari reseptor sensorik
menyampaikan informasinya ke bagian yang tepat di
serebrum

Hypothalamus :
mengatur suhu tubuh rasa lapar, haus, marah, lelah,dll
Mengendalikan kelenjar pituitari untuk fungsi endokrin

Keduanya berada di otak bagian depan

OTAK

OTAK
Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusiaOtak
mengendalikan bagaimana tubuh manusia
bekerja.bekerja.
Gerakan sadar : Otak SS somatik (mengendalikan
bisep, trisep dan otot2 sadar lainnyabisep, trisep dan
otot2 sadar lainnya
Gerakan tidak sadar : mis detak jantung. Jika olah: mis
detak jantung. Jika olah raga otak bekerjaraga otak
bekerja SS otonom meningkatkan detak jantung lebih
cepat

SUMSUM TULANG
BELAKANG
Medula spinalis
Berawal dari medula oblongata ke arah kaudal mll
foramen magnum, berakhir diantara vertebra L1 dan L2
Penghubung otak dengan seluruh tubuh/perifer (PNS)
Berperan langsung dalam proses/ gerak refleks
Mengandung 31 psg saraf spinal

SUMSUM TULANG
BELAKANG
Serviks
Thoraks
Lumbal
Sakral
Koksigeal
Penebalan serviks + lumbal
Kauda equina
Konus medullaris
Filum terminale

SUMSUM TULANG
BELAKANG

4 SERABUT SARAF
Sensorik somatik body senses
sentuhan, tekanan, suhu, keseimbangan

Sensorik viseral organ senses


Rasa sakit, suhu di dalam organ
C/ mual, lapar, kram

Motorik somatik body movement


Kontraksi tidak sadar otot rangka

Motorik viseral organ movement


Kontraksi otot2 polos, kelenjar
= sistem saraf otonom

SUBSTANSI ABU/ GRAY


MATTER
Gray Matter
Bentuk huruf H di
lapisan dalam
Kanal tengah = pada
gray commissure
Tanduk
posterior/dorsal
Tanduk
anterior/ventral

Terdiri atas

Badan sel
Akson tak bermyelin
Dendrit
Saraf glia

SUBSTANSI ABU / GRAY


MATTER
Tanduk posterior = mengandung interneuron, menghantarkan
informasi dari badan sel di luar sumsum tulang ke sumsum tulang
Akar dorsal mengandung serabut sensorik
Sensorik somatik
Sensorik viseral

Ganglia akar dorsal - mengembang di akar dorsal, tempat interneuron


melewatinya

Tanduk anterior = mengandung badan sel saraf motorik yang


mengirimkan impuls dari akson sumsum tulang ke otot dan kelenjar
Akar ventral mengandung
Motorik viseral
Motorik somatik

SUBSTANSI PUTIH / WHITE


MATTER
Mengelilingi substansi kelabu/gray matter
Membentuk kolom putih
Funiculus posterior
Funiculus anterior
Funiculus lateral

Terdiri atas
Akson bermyelin
Akson tanpa myelin

SUBSTANSI PUTIH / WHITE


MATTER
Fungsi : memungkinkan komunikasi diantara sumsum
tulang dan antara otak + sumsum tulang
2 tipe utama serabut saraf :
Serabut saraf menaik/ascending : membawa informasi
sensorik dari tubuh ke otak
c/ sentuhan, tekanan, rasa sakit dan suhu

Serabut saraf menurun/descending: membawa informasi


motorik dari otak ke sumsum tulang
c/ mengendalikan ketelitian, gerakan terlatih = menulis,
menjaga keseimbangan, melakukan gerakan

SISTEM SARAF PERIFER


31 pasang saraf spinal (serabut motorik, sensorik
menyebar pada ekstremitas & dinding tubuh)
12 pasang saraf kranial (serabut motorik saja, sensorik
saja, atau campuran keduanya menyebar di daerah
leher & kepala)

SARAF SPINAL
Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu
(serviks, toraks, lumbar, dll.)
Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang belakang
di atasnya :
8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
1 pasang saraf spinal koksigeal; C0

SARAF KRANIAL

SARAF KRANIAL
I (olfaktorius) = serabut sensorik, menerima & menghantar
impuls pada sensasi penciuman
II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina mata
III (okulomotorius), IV (trokhlearis), VI (abdusens) = serabut
motorik mensuplai otot ekstrinsik mata.
III (okulomotorius) = mensuplai serabut otonom otot siliaris
intrinsik & otot sfingter iris
V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut campuran
VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik mempersarafi otot
wajah, kelenjar ludah & lakrimal

SARAF KRANIAL
VIII (vestibulokohlear) = saraf sensorik terdistribusi di
telinga dalam dan mempersarafi pendengaran &
keseimbangan
IX (glosofaringeal) = saraf campuran, mempersarafi
lidah & farings
X (vagus) = serabut campuran, terdistribusi paling luas,
mensuplai farings, larings, organ dalaman di rongga
leher, dada & abdomen
XI (asesorius) = bergabung dan terdistribusi dengan
serabut vagus
XII (hipoglosus) = saraf motorik, mensuplai otot intrinsil
dan ekstrinsik lidah

SUSUNAN SISTEM SARAF


Sistem saraf terdiri dari neuron/sel saraf & sel glia
Sel saraf berfungsi menghantarkan impuls, dari
lingkungan atau dalam tubuh, diolah & respon akan
disampaikan ke sel saraf atau organ lainnya. Tidak dapat
membelah
Sel2 glia merupakan sel pendukung pada otak dan
sumsum tulang belakang, mengisi ruangan di antara sel2
saraf, tidak mengkonduksi impuls listrik.
Pada sel2 saraf, sel glia ini membentuk mielin bagi akson
sehingga mempengaruhi kecepatan penghantaran impuls
dari saraf. Dapat membelah.

NEURON / SEL SARAF


Merupakan satuan dasar sistem saraf
Mempunyai ciri struktur tertentu yang membedakan dengan sel
tubuh lainnya
Pada bagian tengah neuron ada serabut tipis menjulur : Akson
melalui serabut inilah neuron melaksanakan fungsinya
Fungsi serabut/akson : menyampaikan isyarat ke & dari otak, serta
sumsum tlg belakang
Isyarat disampaikan dari neuron ke neuron lain disebelahnya
melalui sinapsis
Pasokan energi untuk neuron berasal dari penguraian oksidatif
glukosa dan benda2 keton

NEURON

NEURON
interneuron/neuron penyambung neuron yang berada
di dalam CNS menggerakkan isyarat antar neuron
Neuron aferen = neuron sensorik, mengirim impuls dari
sistem perifer ke dalam CNS
Neuron eferen = neuron motorik - sel saraf yang
membawa sinyal dari CNS ke sel-sel dalam sistem
perifer (otot, kelenjar)

PENGHANTAR IMPULS
Sinyal kimia neurotransmiter
Adrenalin, noradrenalin, dopamin, asetilkolin

Sinyal listrik Potensial aksi sel saraf untuk


menghantarkan impuls sepanjang akson

SEL SARAF SENSORIK


(AFEREN)
merupakan

LO 3: MEMAHAMI GERAK
BIASA DAN GERAK REFLEKS

MEKANISME GERAK
BIASA

RANSANGAN
RESEPTOR
SARAF SENSORIK
OTAK
SARAF MOTORIK
EFEKTOR
GERAKAN

REFLEKS

RANSANGAN
RESEPTOR
SARAF SENSORIK
SUMSUM
TULANG BELAKANG
SARAF MOTORIK
EFEKTOR

KOMPONEN LENGKUNGAN
REFLEK

MEKANISME GERAK REFLEKS

GERAK REFLEKS
Refleks otak
Melibatkan sensorik perantara yang terlibat di otak
Cth : refleks pupil mata karna ransangan cahaya

Refleks sumsum tulang belakang


Melibatkan saraf perantara yang ada di sumsum belakang
Cth : terangkatnya kaki karna menginjak batu

LO 4: MEMAHAMI
HISTOLOGI JARINGAN
SARAF DAN SISTEM
INTEGUMEN

LO 5: MEMAHAMI
MEKANISME IMPULS SARAF
DAN BIOLISTRIK

LO 5: MEMAHAMI
MEKANISME
PEMBELAHAN SEL

SIKLUS SEL
Kontinuitas kehidupan berdasarkan reproduksi sel pembelahan sel
Sel bereproduksi : menggandakan isinya dan memisahkan menjadi
2 sel anak
Sebelum pembelahan, sel harus mempersiapkan diri
2 sel anak akan tumbuh dewasa dan siap membelah lagi
Hal ini berlangsung kontinyu sehingga dinamakan siklus sel
Fungsi:
Pertumbuhan
Perkembangan
Perbaikan
Reproduksi aseksual
Reproduksi seksual

CARA PEMBELAHAN SEL


AMITOSIS

MITOSIS

MEIOSIS

Pembelahan langsung. Karna pd


mekanismenya, inti membelah tanpa
melibatkan kromosom

Pembelahan pada sel somatik yang


menghasilkan sel anakan = sel induk

Pembelahan reduksi yang


memisahkan kromosom-kromosom
yang homolog. (pd proses
gametogenesis)

AMITOSIS
Pembelahan biner
Pembelahan sel diawali dgn memanjangnya sel dan inti,
kemudian diikuti sitokinesis
Amitosis terjadi pd sel prokariota
Cth : bakteri, archae

PEMBELAHAN AMITOSIS

SIKLUS SEL

MITOSIS
Tahap-tahap mitosis
Profase
Prometafase
Metafase
Anafase
Telofase

Fase persiapan pembelahan sel interfase (G1, S, G2)


Terjadi pd pembelahan sel tubuh (somatis)
Pertubuhan dan regenerasi
Hasilin 2 sel anak yang identik dengan sel induk
Berlangsung dalam siklus telofase

INTERFASE
Sel-sel tumbuh dan membuat salinan kromosom sbg
persiapan untk pembelahan sel
90% dari siklus sel:
Fase G1 (tumbuh) : 5-6 jam
Fase S (sintesis) : sel bertumbuh smbil menyalin
kromosom 10-12 jam
Fase G2 : tumbuh smbil mempersiapkan untk pembelahan
4-6 jam

INTERFASE
Selaput nukleus membatasi nukleus
Nukleus mengandung 1 / lebih nukleolus
2 sentrosom telah trbntuk melalui replikasi sentrosom
tunggal
Kromosom yg diduplikasi pda fase S tdk bsa dilihat
scara individual krna blm terkondensasi

FASE MITOSIS

PROFASE
Serat kromatin mnjadi
terkumpar lbih rapat,
terkondensasi mnjdi
kromosom diskret, yg dapat
diamati dgn mikroskop
cahaya
Nukleolus mereduksi
Setiap kromosom terduplikasi
tmpak sbg 2 kromatid
saudara indentik yg
tersambung pd sentromernya
Gelendong mitotik mulai
trbntuk
Sentrosom brgerak sling
mnjauhi

PROMETAFASE
Selaput nukleus
terfragmentasi
Mikrotubulus yg mnjulur
dri msing sentrosom kini
dpt masuk ke nukleus
Kromosom mnjdi smkin
terkondensasi
Msing kromosom
memiliki kinetokor
Beberpa tubulus melekat
pd kinetokor (mikrotubulus
kinetokor)
Mikrotubulus yg tdk
melekat (mikrotubulus
non-kinetokor)

METAFASE
Sentrosom pd kutub yg berseberangan
Kromosom berjejer pd lempeng
metafase, yaitu bidang khayal yg ad di
pertengahan jarak antara kdua kutub
Sentromer kromosom berada pd
lempeng metafase
Untk stiap kromosom, kinetokor
kromatid sudara melekat ke
mikrotubulus kinetokor yg berasal dri
ktub yg berlawanan
Kromosom di bidang pembelahan ini akn
membagi informasi DNA yg akn
diberikan kpda sel anakan yg bru (rata
dan sama jmlhny)

TELOFASE
2 nukleus trbntuk dlm
sel
Selaput nukleus mncul
dri fragmen selaput
nukleus sel induk &
bagian lain dri sistem
endomembran
Nukleolus mncul kmbli
Kromosom mnjdi kurang
(terkondensasi)
Pmbelahan 1 nukleus jdi
2 yg identik scara genitik
skrg sdh slesai

SITOKINESIS

Pd sel hewan, trjdi melalui proses


cleavage
Tnda awal adanya lekukan cleavage
furrow
Di sisi lekukan sitoplasmik trdpt
cincin kontraktil dri mikrofilamen
aktin yg terasosiasi dgn molekul
protein miosin
Mikrofilamen aktin akn berasosiasi
dgn molekul miosin shg cincin
kontraktil tsb berkontraksi

MEIOSIS
Trjdi pd sel gamet (ovum & spermatozoa)
Kromosom induk tdk sama dgn anak
Bntuk
Jmlh

Kromosom
autosom (tubuh / 22 ps)
Gonosom (gonad / 1 ps)

Meiosis 1 : mengurai jmlh kromosom dri diploid mnjdi


haploid
Meiosis 2 : menghasilkan 4 sel anakan

MEIOSIS
Meiosis 1
Profase 1
Metafase 1
Anafase 1
Telofase 1 dan sitokinesis

Meiosis 2
Profase 2
Metafase 2
Anafase 2
Telofase 2 dan sitokinesis

MEIOSIS 1
Interfase
Sperti halnya pembelahan mitosis, sblm mengalami
pembelahan meiosis, sel kelamin prlu mempersiapkan diri.
Fase persiapan (interfase)
Stiap kromosom diduplikasi terdiri dri 2 kromatid identik
yg melekat pp sentromer mreka
Sentrosom bereplikasi jd 2 (msing 2 sentriol)

PROFASE 1
Kromosom mulai padat
Kromosom homolog membelah dan membentuk
kromatid sbg pasangannya
Trbntuk 4 kromatid (2psg), sling menyilang (terikat dlm
kromosom)
Persilangan (kiasma & segmen kromosom sling
bertukar)
Sentriol mulai bergerak kearah berlawanan
Spindel dr mikrotubul mulai trbntuk yg berikatan dgn
kinetokor yg berasal dr kromosom

PROFASE 1
Liptoten
Zigoten
Pakiten
Diploten
diakinesis

PROFASE 1

ANAFASE 1
Serat gelendong menggerakan kromosom ke arah kutub
dgn pasangan kromatid tetap terikat pada
sentromernya & bergerak sbg 1 unit tunggal ke kutub
yg sma
Beda dgn mitosis:
Kromosom tetap berpasangan (sendiri)
Serat gelendong memisahkan psng kromatid dr msing
kromosom (kromatid tdk misah)

TELOFASE 1 & SITOKINESIS


Serat gelendong tetap memisahkan pasangan
kromosom smpai ke kutub sel, stiap kutub mempunyai
satu set kromosom (haploid) tetapi setiap kromosom
tetap mempunyai psangan kromatid
Sitokinesis trjdi scara simultan ( dengan telofase 1)
membntuk 2 sel ank

PROFASE 2
Aparatus gelendong (spindel) trbentuk dan kromosom
brgerak ke arah pelat metafase 2 (bidang ekuator)

ANAFASE 2
Sentromer kromatid saudara akhirny berpisah, dan
kromatid saudara dri msing pasangan, kini merupakan
kromosom individual, bergerak ke arah kutub yg
berlawanan

TELOFASE & SITOKINESIS


Nuklei tebntuk pd kutub sel yg berlawanan, dan
sitokinesis terjadi
Pd akhir sitokinesis terdapat 4 anak

PINDAH SILANG

SPERMATOGENESIS & OOGENESIS

Spermatogenesis
Proses ini tjdi di tubulus seminiferus di testis
Sel induk sperma (spermatogonium) mengalami mitosis
mnjdi spermatosit primer
Spermatosit primer mengalami meiosis 1 mnjdi 2 sel
spermatosit sekunder (haploid)
Tiap sel spermatosit sekunder mengalami meiosis 2 shg
trbntuk 4 sel spermatid (haploid)
Spermatid tmbuh mnjdi sperma

SPERMATOGENESIS &
OOGENESIS
Oogenesis
Proses ini di dalam ovarium dan didahului oleh pembelahan mitosis sel
induk ovum (oogenium) hasil pembelahannya berupa oosit primer
Oosit primer mengalami meiosis 1 kmudian menghasilnya 2 sel yg tdk
sama. Ukuran sel yg besar (oosit sekunder) yg kcil (badan kutub
prtama)
Pdmeiosis 2 oosit sekunder jga membelah mndi 2 sel. Sel yg besar
(ootid), sel yg kecil ( badan kutub kdua)
Bdan kutub prtma jga mengalami meiosis 2. hasilnya 2 sel kcil bdan
ktub kedua
Pd akhir meiosis 2 trbntuk 4 buah sel. ( 1 ootid dan 3 sel kecil *polosit)
Ootid tmbuh jdi ovum dewasa

THE HUMAN LIFE CYCLE

MITOSIS VS MEIOSIS

You might also like