Professional Documents
Culture Documents
Algoritma Diagnosis Edit
Algoritma Diagnosis Edit
DIAGNOSIS PENYAKIT
DAN RESPONS
NILAI NILAI
PENYAKIT AMBA PENYAKIT AMBA
NG NG
Pening AFP (Lumpuh
Diare Akut katan Layuh 1 kasus
Kasus Mendadak)
Kasus Gigitan
Pening
Malaria Hewan
katan 1 kasus
Konfirmasi Penular
Kasus
Rabies
Tersangka Pening
Tersangka
Demam katan 1 kasus
Antrax
Dengue Kasus
Pening
Tersangka
Pneumonia katan 1 kasus
Leptospirosis
Kasus
Diare Pening
Tersangka
Berdarah katan 1 kasus
Kolera
ATAU Disentri Kasus
Tersangka Kluster
Demam Poisson Penyakit yg 3 kasus
Tifoid tdk lazim
Tersangka
Algoritma 10
kelompok
penyakit
1.
GASTRO
ENTERITIS
AKUT
Definisi operasional
DIARE AKUT :
Pada dewasa: BAB (defekasi) dengan
tinja lembek atau setengah cair
dengan frekuensi lebih dari 3 kali
sehari atau dapat berbentuk cair
saja.
Pada anak: BAB yang frekuensinya
lebih sering dari biasanya (pada
umumnya 3 kali atau lebih per hari
dengan konsistensi cair dan
berlangsung kurang dari 7 hari).
Pada neonatus yang mendapat ASI:
diare akut adalah buang air besar
dgn frekuensi lebih sering (biasanya
5-6 kali per hari) dengan konsistensi
cair.
DIARE BERDARAH / DISENTRI :
Diare dengan darah dan lendir
dalam tinja dapat disertai dengan
adanya tenesmus.
TERSANGKA KOLERA :
Penderita berumur lebih dari 5 tahun
menjadi dehidrasi berat karena diare
akut cair secara tiba-tiba (biasanya
Algoritma
DIARE BERDARAH TERSANGKA
DIARE / DISENTRI KOLERA
Kemungkinan Kemungkinan
Etiologi: Viral Kemungkinan
Etiologi: Shigella, Etiologi:
Gastro, E. Coli, Salmonela, Amuba,
Giardiasis, Vibrio Kolera
dll
Cryptosporidium, dll
TERSANG
KA
CAMPAK
Algoritma campak
CAMPAK = Demam >38C
selama 3 hari atau lebih disertai
bercak kemerahan berbentuk
makulopapular, disertai salah
satu gejala batuk, pilek ATAU
mata merah (konjungivitis)
SINDROM
NEUROLOGIK
AKUT
Definisi operasional
TERSANGKA MENINGITIS /
ENCEPHALITIS :
Panas > 38C mendadak, sakit
kepala, kaku kuduk, kadang disertai
penurunan kesadaran dan muntah.
Pada anak < 1 tahun ubun-ubun
besar cembung.
ACUTE FLACCID PARALYSIS (AFP) :
Kasus lumpuh layuh mendadak,
bukan disebabkan oleh ruda paksa/
trauma pada anak < 15 tahun.
TERSANGKA TETANUS NEONATORUM :
Setiap bayi lahir hidup umur 3-28
hari sulit menyusu/ menetek, dan
mulut mencucu dan disertai dengan
kejang rangsang.
TERSANGKA TETANUS :
Ditandai dgn kontraksi dan
kekejangan otot mendadak, dan
sebelumnya ada riwayat luka.
Algoritma sindrom
akut neurologi
Tersang
Meningiti Acute
ka Tersang
s/ Flaccid
Tetanus ka
Encephal Paralysi
Neonato Tetanus
itis s (AFP)
rum
Lakukan rujukan
pemeriksaan
Meningitis/en
AFP:
cepalitis
Pemeriksaan
Px. RDT,
Tinja
Serum, LCS
Respons
tatalaksana
Respons Kes
kasus: Masy.:
Pengawas Respons Lakukan
an ketat sistem Penyelidikan
penderita pelaporan: Epidemiolog
Kunjungan W1 i
Ulang 60 Surveilans
FP1
Intensif
hari FPS Perlindunga
Hasil n thd kontak
pemeriksaan Pengambila
penunjang/la n spesimen
boratorium untuk
diperiksa di
lab rujukan
nasional
KIE kpd
masyarakat
agar segera
melaporkan
kasus AFP
ke TPK
KIE ttg
pentingnya
imunisasi
polio
Pemberian
imunisasi
tambahan
Mopping Up
Polio bila
hasil lab
(+)
Polio di sierra leone,
afrika barat (who)
Algoritma respon klb TETANUS
NEONATORUM
Respons
Respons Respons Kesehatan
tatalaksa sistem Masyarakat:
na pelaporan Lakukan
Penyelidikan
kasus: : Epidemiologi
Dirawat di W1 KIE oleh
Rumah T2 Puskesmas
bertujuan agar
Sakit mayarakat
membantu
dalam
menemukan dan
melaporkan
kesakitan dan
kematian bayi
umur 28 hari.
KIE untuk
peningkatan
cakupan ANC dan
persalinan nakes.
Kemitraan
dengan dukun
ALGORITMA RESPON KLB
TETANUS
SINDROM
INFEKSI
SALURAN
PERNAFASAN
Definisi operasional
PNEUMONIA :
Pada usia <5 thn ditandai dgn
batuk DAN/ ATAU tanda kesulitan
bernapas (adanya nafas cepat,
kadang disertai tarikan dinding dada
bagian bawah kedalam (TDDK) atau
gambaran radiologi foto torak
menunjukan infiltrat paru akut),
frekuensi nafas berdasarkan usia
penderita:
<2 bulan : 60/menit
2-12 bulan : 50/menit
1-5 tahun : 40/menit
Pada usia >5thn ditandai dgn
demam 38C, batuk DAN/ ATAU
kesulitan bernafas, dan nyeri dada
saat menarik nafas
TERSANGKA PERTUSIS :
Batuk lebih dari 2 minggu disertai
dgn batuk yang khas (terus-
menerus/ paroxysmal), napas dgn
bunyi whoop dan kadang muntah
setelah batuk.
Definisi operasional
TERSANGKA DIFTERI :
Panas >38C, sakit menelan, sesak
napas disertai bunyi (stridor) dan
ada tanda selaput putih keabu-
abuan (pseudomembran) di
tenggorokan dan pembesaran
kelenjar leher.
TERSANGKA FLU BURUNG :
ILI dengan kontak unggas sakit atau
mati mendadak, produk unggas
ATAU leukopenia ATAU pneumonia.
Algoritma sindrom INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN
TERSAN
TERSANG TERSANG
PNEUMON GKA
KA KA FLU
IA PERTUSI
DIFTERI BURUNG
S
Flu Burung :
Pneumonia : Difteri :
Rontgen
Rontgen Usap
dada, usap
dada Nasofaring
nasofaring
Respons
Respons Respons
Kesehatan
tatalaksan sistem Masyarakat:
a kasus: pelaporan
: Penyelidikan
Berikan epidemiologi
tamiflu W1 Melakukan
sesuai dosis Hasil pengamatan kontak
Lakukan pemeriksa kasus dan kontak
unggas positif AI
Rujukan an
selama 14 hari sejak
pasien ke RS penunjang/ kontak terakhir
Rujukan Flu lab terhadap adanya
Burung gejala ILI
Bila
Bila ada gejala ILI
beri tamiflu, ambil
specimen dan rujuk
ke RS
Melakukan
Koordinasi dengan
petugas peternakan.
Melakukan Upaya
penyuluhan kepada
masyarakat tentang
cara pencegahan Flu
Burung.
4.
DEMAM
Definisi
operasional
MALARIA KONFIRMASI :
Penderita yang di dalam tubuhnya
ada plasmodium atau parasit
malaria dan dibuktikan dengan RDT
(Rapid Diagnostic Test) positif dan
atau pemeriksaan Mikroskopis
positif.
TERSANGKA DEMAM DENGUE :
Demam mendadak tanpa sebab
yang jelas 2-7 hari, mual, muntah,
sakit kepala, nyeri dibelakang bola
mata (nyeri retro orbital), nyeri
sendi, DAN/ATAU adanya manifestasi
perdarahan sekurang-kurangnya uji
torniquet positif.
TERSANGKA DEMAM TIFOID :
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
didapatkan gejala demam,
gangguan saluran cerna dan tanda
gangguan kesadaran.
Definisi
operasional
TERSANGKA CHIKUNGUNYA :
Demam mendadak diatas 38,5
derajat celcius dan nyeri sendi yang
hebat dapat disertai adanya ruam.
ILI (Influenza Like Illness) :
Penderita dengan gejala Demam
38C disertai batuk atau sakit
tenggorokan
TERSANGKA FLU BURUNG :
ILI dengan kontak unggas sakit atau
mati mendadak, produk unggas
ATAU leukopenia ATAU pneumonia.
Algoritma demam
TERSAN TERSAN TERSANG
GKA GKA KA
DEMAM CHIKUN FLU
DENGUE GUNYA BURUNG
MALARI
TERSANGK
A
A DEMAM ILI
KONFIR
TIFOID
MASI
Respons
Respons Respons Kesehatan
tatalaksana sistem Masyarakat:
kasus: pelapora Penyelidikan
Pengobatan n: epidemiologi
simtomatik W1 (menggunakan
Membatasi Hasil format PE
aktifitas di pemerik Umum)
luar rumah. saan Surveilans
penunja Intensif
ng/lab KIE meliputi:
Pendidikan
kesehatan pribadi
yang baik,
terutama dalam
mencuci tangan
Pendidikan etika
batuk (menutup
mulut saat batuk)
Pendidikan di
awal pengenalan
gejala-gejala dan
infeksi/peradanga
n dan untuk
mencari
perawatan lebih
dini ke fasilitas
perawatan
kesehatan.
ALGORITMA RESPON KLB
demam dengue/chik
Respons Kes
Respons Respons sistem
Masy:
tatalaksana pelaporan:
kasus: Penyelidika
W1
n
Beri minum Hasil pemeriksaan
Epidemiolo
yang penunjang/lab
gi
banyak,
Surveilans
kompres,
intensif
antipiretik
Ambil
golongan
specimen
parasetamol,
dari
obat pereda
sebagian
nyeri sendi
kasus
bila perlu
untuk
Istirahat
konfirmasi
cukup
Lab
Rujuk ke
serologi
Rumah Sakit
Membentuk
bila panas
posko
tidak turun
pengobatan
dalam 2 hari
di lapangan
atau
Melakukan
keadaan
pemberant
tambah
asan vektor
memburuk.
(PSN,
Foging,
Larvasidasi
)
KIE
Algoritma respon klb
malaria
SINDROM
JAUNDIS
AKUT
Definisi
operasional
SINDROM JAUNDIS AKUT :
Gejala penyakit yg timbul secara
mendadak (< 14 hari) ditandai dgn
kulit dan sclera berwarna kuning
(ikterik) dan urine berwarna gelap.
TERSANGKA LEPTOSPIROSIS :
Pasien dengan gejala demam > 38
derajat Celcius dengan gejala khas
conjuctival suffusion (radang pada
konjungtiva), nyeri betis,
jaundice/kuning.
Algoritma sindrom
jaundis akut
Catat dan Kirim ke Dinkes Kabupaten/Kota
Kultur Darah
Serum darah, Darah, lengkap,
darah Serum, Serum Hapusan
Urine, RDT darah, RDT
HEPATITIS
LEPTOSPI DEMAM
A, B, C, D, MALARIA
ROSIS DENGUE
E
KASUS PROBABLE
LEPTOSPIROSIS
KIRIM SAMPEL KE BALITVET
BOGOR
MAT (PAIR SERA) dan ISOLASI
(+) LEPTOSPIRA
KASUS KONFIRMASI
LEPTOSPIROSIS
ALGORITMA RESPON KLB
leptospirosis
TERSANG
KA
ANTRAKS
Definisi
operasional
Antraks Kulit (Cutaneus Anthrax)
Papel pada inokulasi, rasa gatal
tanpa disertai rasa sakit, 2-3 hari
vesikel berisi cairan kemerahan,
haemoragik menjadi jaringan
nekrotik, ulsera ditutupi kerak hitam,
kering, Eschar (patognomonik),
demam, sakit kepala dan
pembengkakan kelenjar limfe
regional
Antraks Saluran Pencernaan
(Gastrointestinal Anthax)
Rasa sakit perut hebat, mual,
muntah, tidak nafsu makan, demam,
konstipasi, gastroenteritis akut
kadang disertai darah,
hematemesis, pembesaran kelenjar
limfe daerah inguinal, perut
membesar dan keras, asites dan
oedem scrotum, melena.
Definisi
operasional
Antraks Paru-paru (Pulmonary Anthrax)
Gejala klinis antraks paru-paru
sesuai dengan tanda-tanda
bronchitis. Dalam waktu 2-4 hari
gejala semakin berkembang dengan
gangguan respirasi berat, demam,
sianosis, dispnue, stridor, keringat
berlebihan, detak jantung
meningkat, nadi lemah dan cepat.
Kematian biasanya terjadi 2-3 hari
setelah gejala klinis timbul.
Antraks Meningitis (Meningitis Anthrax)
Komplikasi bentuk antraks yang lain,
dengan gambaran klinis mirip
dengan kasus meningitis purulenta
akut.
Algoritma Tersangka antraks
KASUS GIGITAN
HEWAN
PENULAR
RABIES
Definisi
operasional
Kasus gigitan hewan (Anjing, Kucing,
Tupai, Monyet, Kelelawar) yang dapat
menularkan rabies pada manusia
ATAU
Kasus dengan gejala Stadium Prodromal
(demam, mual, malaise/lemas), atau
kasus dengan gejala Stadium Sensoris
(rasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan
pada tempat bekas luka, cemas dan reaksi
berlebihan terhadap ransangan sensorik).
Algoritma kasus ghpr
TERSANGKA HFMD
(HAND, FOOT, AND
MOUTH DISEASE)
Definisi
operasional
Demam 38 - 39C dalam 3-7 hari, nyeri
telan, nafsu makan turun, muncul
vesikel di rongga mulut dan atau ruam
di telapak tangan, kaki dan bokong.
Biasanya terjadi pada anak dibawah 10
tahun.
Penyakit ini disebabkan oleh virus EV-
71
Tidak ada pengobatan spesifik karena
bersifat self limiting disease, yaitu
dapat sembuh dengan sendirinya
dalam 7-10 hari.
Algoritma tersangka hfmd
KLUSTER
PENYAKIT
YANG TIDAK
LAZIM
Definisi
operasional
Didapatkan tiga atau lebih
kasus/kematian dengan gejala sama di
dalam satu kelompok masyarakat/ desa
dalam satu periode waktu yang sama
(lebih kurang 7 hari), yang tidak dapat
dimasukan ke dalam definisi kasus
penyakit yang lain.
Dibutuhkan kerjasama yang erat antara
dokter/petugas medis dengan petugas
surveilans dalam melacak kasus ini
Pastikan dokter/petugas pemeriksa
benar-benar sudah melakukan
anamnesis dan pemeriksaan fisik
lengkap untuk menyingkirkan jenis
penyakit yang sudah diketahui (dalam
EWARS).
Algoritma kluster penyakit tidak
lazim
Lakukan Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
lengkap
Tidak memenuhi DO penyakit manapun
Pasien datang di
Pasien tidak datang di
kunjungan
kunjungan berikutnya
berikutnya
Lakukan
Lakukan kunjungan
pemeriksaan
rumah, edukasi,
penunjang sesuai
observasi ulang, ambil
gejala yang dominan
spesimen bila perlu
muncul sejak onset