Professional Documents
Culture Documents
Peran Bioetika Dalam Kedokteran Gigi
Peran Bioetika Dalam Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah
YOGYAKATA
Human as Biopschycosocial Creature
Ethics Environment
Ethics & al Health
Physician
Medical Legislations
- Law
Research
Ethics Colleague
Hospital
Physicia s Regulations Law
n- Basic
Society principles of
medical
Works Health
Ethics ethics
Law
Physician Medico-
-Patients ethico-
MEDICAL
BIOETHICS legal HEALTH
MEDICAL LAW
conflict LAW
ETHICS
KUHAP,
Ethical code Medical KUHP,
KODEKI Forensic Administration
MEDICAL
SCIENCE
Profession standard,
Standard Operating
DENTISTRY SCHOOL Procedures
Professional Denstistry
Kelahiran Bioetika (Etika Biomedis)
Bioetika
Kelahiran Bioetika
Revolusi biomedis
Family
Anatomy
OLD
Physiology
Human being Human body Biochemistry BIOMEDICAL
Individu etc SCIENCES
Tissues
Cells NEW
Biomellecular
BIOMEDICAL
Moleculars Technology SCIENCES
Cloning technology
Sub Molleculars Stem Cels Studies
Molecular &Cellular
Texture
Natural
Sciences
New
Technology
Drugs
Divices
Physical Setting
Scholar Medical
Physicians Technology
Economics of
Medical Care
Gambar 3. Perkembangan Teknologi
Ethical biomolekular dan munculnya
Issues masalah-masalah Etika
Kedokteran dan Kesehatan
INTERDISIPLINER
DAMPAK
KINI DAN
PERKEMBANGAN
MASA BIOETIKA IPTEKDOK &
MENDATANG
BIOLOGI
MASYARAKAT
LUAS &
SISTEM NILAI
BIOETIKA
?
Studi sistematik tentang perilaku manusia dalam lapangan ilmu-
ilmu tentang kehidupan (life sciences) & pemeliharaan kesehatan
(healt care), dikaju dari aspek nilai-nilai dan asas-asas moral
(W.T. Reich)
Studi tentang isu-isu etis, sosial, hukum dan isu lain yang timbul
dalam peleyanan kesehatan & ilmu biologi
(International association of bioethics)
Pengertian Pokok
Bioetika
Bioetika merupakan studi atau kajian kritis yang bersifat interdisipliner (forum
dialog bagi ahli dari berbagai disiplin ilmu, al: biologi, kedokteran, ilmu kesehatan
lain, etika, teologi, psijokogi, hukum, ekonomi, sosiologi, politik, kependudukan,
ilmu pemerintahan dll.
Yang dikaji adalah perilaku manusia, dampak, masalah-masalah atau isu etis,
sosial, hukum, kependudukan, lingkungan hidup, dll.
Hal yang dikaji timbul sebagai akibat perkembangan dan kemajuan dalam ilmu
biologi serta teknologi kedokteran dan penerapan semua itu pada kehidupan dan
pelayanan kesehatan
Etika Medis vs Bioetika :
Persamaan & perbedaan
Perbedaannyua :
Awal hidup
Pertumbuhan & perkembangan
Kesehatan & penyakit
\Mutu hidup
Akhir hidup atau proses kematian manusia
KONTRA Positif
Dampak : Negatif
Free sex (pergaulan bebas)
Nilai keperawanan
STD
Komplikasi
Jenis
Spontan (keguguran)
Provokatus (pengguguran)
Indikasi ibu; indikasi anak; indikasi sosial ekonomi
Legalisasi
Dapat dikontrol/ awasi
hormati hak azasi wanita
ABORTUS Belum merupakan insan
Aspek
(kehamilan kurang dari tiga bulan)
Hukum
Ilegal
Melanggar sumpah dokter
Hak azasi janin
Pembunuhan
Pemicu
Perkembangan teknologi kedokteran
Seksual
Alami
Inseminasi
Fertilitas in Vitro
Jenis Aseksual
Kloning
Positip
PROKREASI Menolong pasangan infertil
Negatif
Dampak
Bank sperma & sel telur
Pelanggaran etik
(pemusnahan embrio)
Sewa rahim
Produksi manusia & janin
Jenis :
Autograft
Isograft
Homograft (allograft)
Heterograft (xenograft)
TRANSPANTASI
ORGAN
Positif
Perpanjangan hidup
Dampak
Negatif
Jual beli (bisnis) organ tubuh
Perubahan kriteria mati
Ternak janin (organ anak cacat)
ELECTRONIC LIFE
SUPPORT DEVICE
JENIS DAMPAK
Hemodialisis
Pacu Jantung
Positif Negatif
Respirator
Perpanjangan Euthanasia
ICU - ICCU
hidup Penundaan Kematian,
perpanjangan hidup yang tidak
berkualitas (penundaan kematian)
Pertolongan yang mubazir (Futile)
Beaya tinggi (High cost)
Kriteria mati
REKAYASA
GENETIK
POSITIF
DAMPAK
REKAYASA
GENETIKA
Potensi
Sanggup berkembang menjadi berbagai jenis sel
penyusun tubuh manusia (lebih dari 200 jenis sel)
Sel Induk
Sumber :
(Stem cell, sel
Omnopotent) Sel embrionik (hasil konsepsi sperma dan ovum) dan
sunsum tulang belakang, gigi susu anak dan arah tali
pusat bayi)
Penggunaan :
Sel induk dikembangkan dalam cawaan petri sampai 5
14 hari selanjutnya biakan sel tersebut disuntikkan
pada organ yang rusak atau sakit. Sel induk akan
tumbuh sesuai dengan jaringan yang rusak untuk
menggantikan alternatif transplantasi organ)
MASALAH ETIKA
(Berkembang ke arah kloning)
AGAMA :
Riset pengembangan sel induk
PENGEMBANGAN
HAMBATAN
KATOLIK TIDAK SETUJU:
Kehidupan dimulai sejak saat pembuahan
ISLAM :
Kehidupan dimulai sejak ditiupkan ruh pada
kehamilan 120 hari (sebelum empat bulan
baru pembentukan fisik/ jasad saja)
ABORTUS
Batasan : Terminasi kehamilan sebelum janan
dapat hidup diluar rahim (kurang 28 minggu)
PEMERAN SENTRAL
Etiologi Etiologi
Pros Cons
Pelaksanaan
Di rumah sakit yang memenuhi syarat
Oleh dokter spesialis kandungan
Didahului dengan proses konseling (psikolog, ulama/
rohaniawan)
Konseling pasca abortus prov. beserta suami, dan keluarga
Pengertian :
sperma dan sel telur ditemukan di
luar tubuh setelah terjadi konsepsi
(tumbuh) dimasukkan dalam rahim
KONSEPSI
IN VITRO
(KIV) Objek :
Pasangan invertil (mandul)
Tuba uterina tersumbat (fihak wanita)
1. Inseminasi buatan
Sperma disemprotkan ke rahim
Dibekukan :
Hak milik siapa?
Pemilik buat wasiat (hukum)
Bila dianggap telah jadi manusia perlu dibaptis? (agama katolik)
DIKOMERSIALISASIKAN
HUKUM
Batasan
Pergantian organ atau jaringan tubuh
yang fungsinya sudah tidak dapat lagi
dipertahankan, dengan organ atau
jaringan tubuh yang sehat yang berasal
dari tubuh sendiri atau yang lain (dapat
yang hidup, mati atau spesies lain)
Autotransplantasi
Jaringan/ organ berasal dari tubuh
sendiri (Autograft)
Homotransplantasi
Jaringan/ organ berasal dari orang
lain (Allo-Homograft)
Jenis Heterotransplantasi
Transplantasi Jaringan tubuh/ organ berasal dari
spesies lain (Xenograft)
Isotransplantasi
Jaringan/ organ berasal dari saudara
kembarnya (Isograft)
Donor Hidup
Kulit, ginjal, sunsum tulang dan darah
(Transfusi)
EUTANASIA :
Mati yang baik (tanpa penderitaan)
Kondisi Penyebab :
Negara Barat
Hormati hak pasien untuk menetapkan nasib dirinya (HAM)
Hak
Amerika Serikat :
untuk
Pasien yang menderita penyakit yang tidak mungkin
Mati disembuhkan secara medis, mempunyai hak konstitusional
untuk menolak pengobatan yang hanya ditujukan untuk
memperpanjang proses kematian
WMA (World Medical Assotiation)
Deklarasi Lisabon 1981
Mengakui hak pasien untuk menolak pengobatan &
hak pasien untuk mati
Eutanasia merupakan perbuatan yang tidak sesuai
dengan etika (Deklarasi Madrid 1987)
Alasan yang Pro :
Menghormati hak pasien untuk mati
Lebih manusiawi dibanding dengan
membiarkan pasien hidup tidak dan
matipun tidak
Meringankan beban psikososial
-ekonomi keluarga
Alasan yang Kontra :
Bertentangan dgn tugas profesi kedokteran
Terlalu cepat melakukan eutanasia berarti
mengabaikan kemungkinan terjadinya mujizat,
penyembuhan spontan atau ada obat baru
Bila kondisi psikososial dijadikan alasan
mungkin eutanasia juga diberlakukan untuk
manula yang pikun, AIDS, Alzheimer, anak
cacat berat dll.
KRITERIA TENTANG MATI
Jantung berhenti
berdenyut (darah
Pra
berhenti mengalir)
A perkembangan Cukup
IPTEKDOK sederhana Nafas berhenti berhembus
(PP. No.18 Tahun 1984)
Hemodialisis
Pacu jantung
Pasca Tersedianya Respirator (alat bantu
B perkembangan alat resusitasi pernafasan), perlu
IPTEKDOK elektronik dilakukan peninjauan lagi
kriteria tentang mati karena
jantung dan nafas yang
berhenti dapat bekerja lagi
Konsep
C tentang
MATI
Indonesia :
Loka karya (23 Maret 1985) IDI, Gawat darurat
(PKGDI), Ulama, Pendeta, Sosiolog menetapkan
kriteria mati:
Fungsi otak, pernafasan dan jantung berhenti. Oleh
IDI dipertegas: batang otak tidak berfungsi
(MUKER IDI di Medan 1987)
Diagnosis Mati Batang Otak
Pra kondisi :
Pasien koma, nafas berhenti (dibantu respirator, tidak
responsif
Ada tanda-tanda kerusakan struktural otak yang
ireversibel
Tidak ada penyebab koma dan henti nafas yang
reversibel: intoksikasi obat, hipotermia dan
gangguan metabolik endokrin
Refleks-refleks batang otak hilang permanen
(cahaya, kornea, vestibulo-okuler, mutah, motorik
terhadap rangsang yang kuat)
Beberapa Negara :
Swedia (1972), Belanda (1971), Jepang (1973),
Inggris (1976) dan Kanada (1981) : Mati batang
otak
Indonesia :
Loka karya (23 Maret 1985) IDI, Gawat darurat
(PKGDI), Ulama, Pendeta, Sosiolog menetapkan
kriteria mati:
Fungsi otak, pernafasan dan jantung berhenti. Oleh
IDI dipertegas: batang otak tidak berfungsi
(MUKER IDI di Medan 1987)
Diagnosis Mati Batang Otak
Pra kondisi :
Pasien koma, nafas berhenti (dibantu respirator, tidak
responsif
Ada tanda-tanda kerusakan struktural otak yang
ireversibel
Tidak ada penyebab koma dan henti nafas yang
reversibel: intoksikasi obat, hipotermia dan
gangguan metabolik endokrin
Refleks-refleks batang otak hilang permanen
(cahaya, kornea, vestibulo-okuler, mutah, motorik
terhadap rangsang yang kuat)
Daftar Pustaka
Jacobalis, Samsi, 2005, Pengantar tentang Perkembangan
Ilmu Kedokteran, Etika Medis dan Bioetika, CV. SAgung
Seto bekerjasama dengan Universitas Tarumanegara,
Jakarta. Hal. 177-226.
Sampurna, Budi, dkk., 2005, Bioetik dan Hukum
Kedokteran. Pengantar bagi Mahasiswa Kedokteran dan
Hukum, Pustaka Dwipar, Jakarta. Hal.29-41.
Darmadipura, MS., 2005, Kajian Bioetik, ed-2., Unit
Bioetik dan Humaniora Kesehatan, Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga, Surabaya. Hal. 23-28.
Doa Penutup