Professional Documents
Culture Documents
Presentasi Icd 10, Icd 9 CM Dan Coding
Presentasi Icd 10, Icd 9 CM Dan Coding
II C00-D48 Neoplasms
Alasan diperlukan :
penyakit utama saja sering tidak memuaskan statistik,
akibat penyakit utama perlu diklasifikasikan
karena merupakan alasan untuk berobat
11
Parenthesis ()
mengikuti nama diagnosis tanpa mempengaruhi kode.
I10 Hypertension (arterial) (benign) (essential) (malignant)
(primary) (systemic)
I10 adalah Hypertension baik sendiri atau bersama dengan
berbagai kombinasi kata di dalam tanda kurung.
kode rujukan nama eksklusi, misalnya:
H01.0, Blepharitis, excludes blepharoconjunctivitis (H10.5).
kode 3-karakter dari kategori yang termasuk judul blok.
kode dagger pada kategori asterisk,
kode asterisk pada term dagger
12
Square brackets [...]
sinonim, kata alternatif atau penjelasan
A30 Leprosy [Hansens disease];
merujuk pada catatan sebelumnya
C00.8 Overlapping lesion of the lip [See note 5 on p.182];
rujukan ke subdivisi sebelumnya, berlaku untuk kategori
K27 Peptic ulcer, site unspecified [See page 566 for
subdivisions].
13
Colon =titik dua
dipakai pada nama inklusi dan eksklusi yang kata-kata
pendahulunya belum lengkap.
memerlukan satu atau lebih kata tambahan
K36, Other appendicitis,
Appendicitis: chronic, recurrent
appendicitis diklasifikasikan disini kalau dilengkapi oleh kata
chronic atau recurrent.
And
Dan bisa berarti dan/atau.
Misalnya rubrik A18.0, Tuberkulosis tulang dan sendi, berarti
TB tulang, TB sendi, dan TB tulang dan sendi.
14
Brace }
dipakai pada daftar inklusi dan eksklusi
melengkapi kata yang mendahului atau mengikutinya.
Setiap term sebelum brace harus dilengkapkan oleh
term yang mengikutinya.
Misalnya: } obstetric
15
NOS
not otherwise specified, kalau tidak dijelaskan
atau SAJA
J00 Acute nasopharyngitis [common cold]
Nasopharyngitis:
NOS
infective NOS
J00: nasofaringitis saja, atau nasofaringitis infektif saja
16
Not elsewhere classified [NEC]
yang tidak diklasifikasikan di tempat lain
Varian tertentu dari daftar bisa muncul di bagian lain.
J16 Pneumonia akibat organisme menular lain, not elsewhere
classified
J16.0 Pneumonia akibat Chlamydia
J16.8 Pneumonia akibat organisme menular lain yang
dijelaskan
Kategori pneumonia yang penyebabnya dijelaskan,
bab X (J10-J15)
bab XVI (P23.- Congenital pneumonia).
J18 Pneumonia, organisme tidak dijelaskan
penyebab infeksinya tidak dijelaskan
17
18
ICD9-CM adalah
singkatan dari
International
Classification of
Diseases, 9thRevision,
Clinical Modification.
KlasifikasiProsedur ICD-9-CM
Diterbitkan berisi daftar yang tersusun dalam
tabel dan Index Alfabetis
Prosedur bedah dikelompokkan pada bagian
01-86
Prosedur bukan bedah dibatasi pada bagian
87-99
Struktur klasifikasi berdasarkan anatomi
Kode angka
Berdasarkan struktur 2-digit dengan 2 digit
desimal diperlukan
ICD-9-CM CODE SET mengandung:
Volume 1:
DAFTAR NUMERIK PENYAKIT, diklassifikasikan berdasarkan
ETIOLOGI dan SISTEM ANATOMI, sebagaimana klassifikasi dari
penyebab-penyebab lain untuk penanganan dan penyebab
trauma.
Disebut TABULAR SECTION OF ICD-9-CM, dan digunakan
oleh semua fasilitas dan pemberian pelayanan kesehatan.
Volume 2:
INDEX ALPHABET yang dipakai untuk mencari KODE yang ada di
Volume 1. Volume 2 juga digunakan oleh semua fasilitas dan
pemberi pelayanan kesehatan.
Volume 3:
KLASSIFIKASI PROSEDUR dengan TABULAR SECTION dan
INDEX. Set dari KODE PROSEDUR ini hanya digunakan oleh
Rumah Sakit untuk melaporkan pelayanan.
21
CHAPTER CODE PROCEDURE
DIAGNOSA SEKUNDER :
SUATU DIAGNOSIS YANG MENYERTAI DIAGNOSIS UTAMA
PADA SAAT PASIEN MASUK ATAU YANG TERJADI SELAMA
EPISODE PELAYANAN
Komorbiditas
penyakit yang menyertai diagnosis utama atau
kondisi pasien saat masuk dan membutuhkan
pelayanan/asuhan khusus setelah masuk dan
selama rawat.
Komplikasi
penyakit yang timbul dalam masa pengobatan
dan memerlukan pelayanan tambahan sewaktu
episode pelayanan, baik yang disebabkan oleh
kondisi yang ada atau muncul akibat dari
pelayanan yang diberikan kepada pasien
Pada keadaan adanya informasi yang
dapat menunjukkan bahwa dokter
salah menulis penempatan diagnosis
utama / tidak mengikuti aturan ICD
yang benar
Kode Prosedur Utama Jika diagnosis utama Jika diagnosis utama atau Review hasil
Kode Diagnosis
Entry data atau yang berhubungan atau diagnosis sekunder diagnosis sekunder adalah pengkodean
Utama sesuai
import data dari dengan Diagnosis adalah cedera/injury Neoplasma harus diikuti dan Grouping
resume dengan
data warehouse Utama dilanjutkan harus diikuti dengan dengan kode Morfology INA CBG
memenuhi aturan
dengan mengkode penyebab luar (external untuk menggambarkan
coding, kemudian
prosedur-prosedur cause) yang relevan histology dan behavior
kode diagnosis
lainnya. dengan diagnosisnya. (sifat, prilaku) nya
sekunder
Patient demographics PDX & Additional Dx PPx & other Px Injury & external cause Morphology & Histology Check & group
GROUPER KODE
INA CBG
DIAGNOSA UTAMA : E10.6 Peny endokrin,
nutrisional dan metabolik
RP. 2.810.382
A.01.0
RP. 2.810.382
A.01.0 R.50.9
RP. 2.810.382
RP. 9.293.039
RP. 4.243.101
RP. 3.512.977
A
S
T
E
R
I
S
DAGGER
D
A
G
G
E
R
ASTERIS
1. Gagal ginjal kronik dengan uremic pericarditis No: No;
2. Hydronephrosis dengan batu ginjal No:
3. Polymenorrhae pada siklus mens normal No:
4. Fractur tumit postoophorectomy osteoporosis No:
5. Infertile akibat tuba tersumbat No:
6. Multiple cyst pada ginjal, kongenital No:
7. Cystitis GO, pria No:
8. Batu pada ginjal dan ureter No:
9. Gagal ginjal pada hepatorenal sindrom No:
10. Infeksi ginjal No:
11. Gangguan renal tubulo-insterstitial septicaemia No:
infeksi kuman anaerob
12: Mastitis sedang menyusui No:
13. Fibroadenosis mammae No:
14. TB prostate No: No:
105
1. Gagal ginjal kronik dengan uremic pericarditis No: N18.8 !
No: I32.8*
107
1. Luka bakar telapak tangan kanan derajat ke 2 No;
2. Fraktur leher femur, terbuka No:
3. Fraktur humerus distal No:
4. Masuk biji kacang ke dalam rongga hidung No:
5. Emboli udara akibat trauma pembuluh darah No:
6. Urticaria akibat reaksi alergi terhadap krim kulit No:
7. Keracunan makanan jamur (mushooms) No:
8. Keracunan sehabis makan kerang No:
9. Keracunan tetrasiklin No:
10. Cedera gencet pada tumit No:
11. Luka tembak pada abdomen dan hati No:
12. Luka tusuk pisau pada telapak tangan No:
13. Cedera saraf sciatic (ischiadica) No:
14. Cedera arteria femoralis kanan No:
108
1. Luka bakar telapak tangan kanan derajat ke 2
(Burn, hand, 2nd degree) (79 80) T23.- [961] No: T23.2
Perhatikan [965] tersedia code untuk yang
diketahui % luas luka bakarnya. Baca Note:
110
11. Luka tembak pada abdomen sampai ke hati No: S31.8
saat keadaan darurat perang di Aceh. (601607) No: Y35.0 2
Pasien adalah anggota TNI
111
1. Lower segment caesarean section
secondary to Fetal distress.
2. Mid forceps delivery with episiotomy.
3. Herniotomy for indrect inguinal hernia.
4. Ritual circumcision.
5. Computerized Tomography scan of Brain.
6. Total Abdominal Hysterectomy & Bilateral
Salpingo-oophorectomy. 68.49 dan 65.61
7. Debridement of Sequestrum of Tibia.
77.07
8. Termination of pregnancy by aspiration
curettage. 69.51
9. Ultrasonography uterus. 88.79
10. Closed reduction of fractured humerus. 79.01
11. Open reduction of fractured humerus. 79.21
12. Phacoemulsification aspiration of cataract. -
13.41
13. Intracapsular extraction of cataract. 13.19
14. Chronic renal failure with hemodialysis.
39.95
15. Removal of calculus from gallbladder. -
51.04
16. Chemotherapy for cancer. -99.25
17. Coronary angiogram. -88.57
18. Endoscopic retrogade
Colangiopancreatography. 51.10
19. Suturing of current obstetric laceration.
75.69
20. Evacuation of Retained Products of
Conception following delivery by D&C.
69.02