Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 41

Gangguan Mental Organik

Dr.Juwita S, SpKJ
Pendahuluan

Gangguan mental organik :


Gangguan mental yang berkaitan dengan
penyakit/gangguan sistemik atau otak yang
dapat di diagnosis tersendiri

Termasuk gangguan mental simtomatik,


dimana pengaruh terhadap otak merupakan
akibat sekunder dari penyakit/gangguan
sistemik di luar otak (extracerebral)
Gambaran utama

Gangguan fungsi kognitif (daya ingat/memory,


daya pikir/intellect, daya belajar/learning)
Gangguan sensorium (gangguan
kesadaran/consciousness), perhatian
(attention)
Sindrom dengan manifestasi yang menonjol
dalam bidang :
- persepsi (halusinasi)
- isi pikiran (waham/delusi)
- suasana perasaan dan emosi
Beberapa kondisi medis yang muncul
dengan gejala neuropsikiatri
Neurological
Cerebrovascular disorders (hemorrhage, infarction)
Head trauma (concussion, posttraumatic hematoma)
Epilepsy (especially complex partial seizures)
Narcolepsy
Brain neoplasms (primary or metastatic)
Normal pressure hydrocephalus
Parkinson's disease
Multiple sclerosis
Huntington's disease
Dementia of the Alzheimer's type
Metachromatic leukodystrophy
Migraine
Autoimmune
Systemic lupus erythematosus
Neoplastic
Central nervous system primary and metastatic tumors
Endocrine tumors
Pancreatic carcinoma
Paraneoplastic syndromes
Endocrine
Hypothyroidism
Hyperthyroidism
Hypoadrenalism
Hyperadrenalism
Hypoparathyroidism
Hyperparathyroidism
Hypoglycemia
Hyperglycemia
Diabetes mellitus
Panhypopituitarism
Pheochromocytoma
Gonadotrophic hormonal disturbances
Pregnancy
Metabolic and systemic
Fluid and electrolyte disturbances (e.g., syndrome of
inappropriate antidiuretic hormone secretion [SIADH])
Hepatic encephalopathy
Uremia
Porphyria
Hepatolenticular degeneration (Wilson's disease)
Hypoxemia (chronic pulmonary disease)
Hypotension
Hypertensive encephalopathy
Toxic
Intoxication or withdrawal associated with drug or alcohol abuse
Adverse effects of prescribed and over-the-counter medications
Environmental toxins (volatile hydrocarbons, heavy metals,
carbon monoxide, organophosphates)
Nutritional
Vitamin B12 deficiency (pernicious anemia)
Nicotinic acid deficiency (pellagra)
Folate deficiency (megaloblastic anemia)
Thiamine deficiency (Wernicke-Korsakoff syndrome)
Trace metal deficiency (zinc, magnesium)
Nonspecific malnutrition and dehydration
Infectious
Acquired immune deficiency syndrome (AIDS)
Neurosyphilis
Viral meningitides and encephalitides (e.g., herpes simplex)
Brain abscess
Viral hepatitis
Infectious mononucleosis
Tuberculosis
Systemic bacterial infections (especially pneumonia) and viremia
Streptococcal infections
Pediatric infection-triggered, autoimmune neuropsychiatric disorders
Pasien
dengan tanda
dan gejala psikiatri

Riwayat penyakit
Dan
Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan
Laboratorium

Diagnosis dan
Tata laksana
Demensia

Suatu sindrom/penyakit akibat gangguan otak


yang biasanya bersifat kronik progresif,
dimana terdapat gangguan fungsi luhur
kortikal yang multipel (multiple higher kortikal
function), termasuk di dalamnya:
daya ingat, daya pikir, orientasi, daya
tangkap (comprehension), berhitung,
kemampuan belajar, bahasa, dan daya nilai
(judgement)
Umumnya disertai, dan ada kalanya diawali
dengan kemerosotan (deterioration) dalam
pengendalian emosi, perilaku sosial, atau
motivasi hidup
Pedoman diagnostik

Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan


daya pikir yang sampai menggangu kegiatan
harian seseorang seperti : mandi, berpakaian,
makan, kebersihan diri, buang air besar dan
kecil
Tidak ada gangguan kesadaran
Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling
sedikit 6 bulan
Diagnosis Banding

Gangguan Depresif (F30-F39)


Delirium (F05), F05.1 Delirium, bertumpang
tindih dengan demensia
Retardasi mental ringan dan sedang (F70-F71)
F00 Demensia pada penyakit
Alzheimer

Terdapatnya gejala demensia


Onset bertahap (insidious onset) dengan
deteriorasi lambat
Onset biasanya sulit ditentukan waktunya yang
persis, tiba-tiba orang lain sudah menyadari adanya
kelainan tersebut.
Dalam perjalanan penyakitnya dapat terjadi suatu
taraf yang stabil (plateau) secara nyata
Tidak adanya bukti klinis atau temuan dari
pemeriksaan khusus, yang menyatakan bahwa
kondisi mental itu dapat disebabkan oleh
penyakit otak atau sistemik lain yang dapat
menimbulkan demensia.
Tidak ada serangan apoplektik mendadak,atau
gejala neurologik kerusakan otak fokal.
Diagnosis banding :
Gangguan depresif (F30-39)
Delirium (F05)
Sindrom amnestik organik (F04)
Demensia primer penyakit lain YDK (F02.-)
Demensia sekunder penyakit lain YDK (F02.8)
Retardasi mental (F70-F72)
Demensia Alzheimer + vaskuler (F00.2)
F01 Demensia Vaskular

F01.0 Demensia vaskular onset akut


F01.1 Demensia multi-infark
F01.2 Demensia vaskular subkortikal
F01.3 Demensia vaskular kortikal dan
subkortikal
F01.8 Demensia vaskular lainnya
F01.9 Demensia vaskular YTT
Pedoman Diagnostik

Gejala demensia
Hendaya fungsi kognitif biasanya tidak
merata. Insight dan judgement relatif
tetap baik
Onset mendadak atau bertahap, disertai
adanya gejala neurologis fokal
meningkatkan kemungkinan demensia
vaskular.
Kadang diperlukan pemeriksaan CT-Scan
atau pemeriksaan neuropatologis.
Diagnosis Banding

Delirium
Demensia Alzheimer
Gangguan afektif
Retardasi mental ringan dan sedang
Perdarahan subdural
Demensia vaskular dan Alzheimer
Delirium
F06. GANGGUAN MENTAL
LAINNYA AKIBAT KERUSAKAN
DAN DISFUNGSI OTAK DAN
PENYAKIT LAIN
F06.0 Halusinosis organik
F06.1 Gangguan katatonik organik
F06.2 Ganggaun waham organik
F06.3 Gangguan mood (afektif) organik
F06.4 Gangguan anxietas organik
F06.5 Gangguan disosiatif organik
F06.6 Gangguan astenik organik
F06.7 Gangguan kognitif ringan
F06.8 Gangguan mental YDK akibat
kerusakan dan disfungsi otak dan peny.fisik
F06.9 Gangguan mental YTT akibat
kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik
Kriteria Umum

Penyakit, disfungsi otak, atau penyakit


sistemik yang berhubungan dengan salah
satu sindrom mental yang tercantum.
Adanya hubungan waktu (minggu atau
bulan) antara perkembangan penyakit yang
mendasari dengan timbulnya sindrom
mental.
Tidak ada bukti yang mengarah pada
penyebab alternatif sindrom mental ini.
F06.0 Halusinosis Organik

Kriteria umum
Halusinasi dalam segala bentuk, yang menetap
atau berulang
Kesadaran yang jernih
Tidak ada penurunan fungsi intelek yang
bermakna
Tidak ada gangguan afektif yang menonjol
Tidak jelas adanya waham
Diagnosis banding: Halusinasi alkoholik, Skizofrenia
F06.1 Gangguan Katatonik
Organik

Kriteria umum
Disertai salah satu di bawah ini:
Stupor
Gaduh gelisah
Keduanya silih berganti

Diagnosis banding:
Skizofrenia katatonik, stupor disosiatif, stupor
YTT
F06.2 Gangguan Waham Organik
(Lir-Skizofrenia)

Kriteria umum
Waham menetap atau berulang
Halusinasi, gangguan proses berpikir,
fenomena katatonik tersendiri
Kesadaran dan daya ingat tidak terganggu

Diagnosis banding:Gangguan psikotik akut dan


sementara, gangguan psikotik akibat obat,
gangguan waham yang menetap, skizofrenia
F06.3 Gangguan Afektif Organik

Kriteria umum
Disertai kondisi yang sesuai dengan salah satu
diagnosis dari gangguan yang tercantum dalam
F30-F33.
F30 Episode manik
F31 Gangguan afektif bipolar
F32 Episode depresif
F33 Gangguan depresif berulang
F06.4 Gangguan Cemas
(Anxietas) Organik

Ditandai oleh gambaran utama gangguan


cemas menyeluruh, gangguan panik, atau
campuran keduanya, tapi timbul akibat
gangguan organik yang menyebabkan
disfungsi otak.
F06.5 Gangguan Disosiatif
Organik

Memenuhi persyaratan untuk salah satu gangguan dalam


gangguan disosiatif dan memenuhi kriteria umum untuk
penyebab organik.
F06.6 Gangguan Astenik
Organik

Labilitas atau tidak terkendalinya emosi yang nyata dan


menetap, kelelahan, atau berbagai sensasi fisik yang tidak
nyaman dan nyeri sebagai akibat gangguan organik.
F06.7 Gangguan Kognitif
Ringan

Turunnya penampilan kognitif, sindrom amnestik organik,


atau delirium; dapat mendahului, menyertai, atau
mengikuti gangguan infeksi dan gangguan fisik.
F 07 Gangguan kepribadian dan perilaku akibat
penyakit, kerusakan, dan disfungsi otak

Harus didapatkan bukti objektif (PF,


pemeriksaan neurologis, dan lab) dan/ atau
riwayat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak.
Tidak ada kesadaran berkabut atau penurunan
ingatan yang signifikan.
Tidak ada cukup bukti untuk penyebab alternatif
dari gangguan kepribadian atau kebiasaan yang
membenarkan penempatan gangguan
kepribadian dewasa dengan kategori kebiasaan
lain.
F 07.0 Gangguan Kepribadian Organic

A. Hrs ditemukan kriteria umum dr gang.


Kepribadian dan kebiasaan akibat
penyakit, kerusakan dan disfungsi otak

B. Sekurang-kurangnya 3 dari gejala dibawah


ini hrs ditemukan dlm waktu 6 bulan atau
lebih:
Penurunan yg konsisten dlm kemampuan
untuk mempertahankan aktivitas yg
bertujuan (goal-directed activities)
Terjadi 1 atau lebih perubahan emosional:
labilitas emosional (uncontrolled, unstable, and
fluctuating expression of emotion)
kegembiraan yg dangkal dan tak beralasan
(euphoria, kejenakan yg tidak sepadan)
iritabilitas atau cetusan amarah dan agresi yg
sejenak
apatis

Pengungkapan kebutuhan dan keinginan tanpa


mempertimbangkan konsekwensi atau kelaziman social
(mencuri, bertindak mewlampaui batas kesopanan, atau
makan secara lahap dan tidak sopan, kurang
memperhatikan kebersihan diri)
Gangguan kognitif, dalam bentuk:
curiga yg berlebih atau pikiran paranoid
preokupasi yg berlebih pada satu tema yg biasanya
abstrak ( agama, ttg baik dan salah)

Kecepatan dan arus pembicaraan berubah dgn nyata dgn


gambaran cirkumstansial, bicara banyak (over-
inclusiveness), alot (viscosity) and hipergraphia

Perlaku seksual yg berubah (hiposeksual atau perubahan


selera seksual
F 07.2 Sindrom Pasca Kontusio
A. Hrs ditemukan kriteria umum dr gang. Kepribadian
dan kebiasaan akibat penyakit, kerusakan dan
disfungsi otak

B. Hrs ditemukan riwayat trauma kepala dengan


kehilangan kesadaran (< 4 minggu) EEG, brain
imaging, atau bukti oculonystagmographic untuk
kerusakan otak yg tidak cukup)
C. didapatkan 3 gejala dibawah ini:
sensasi atau nyeri pusing, dizziness, vertigo,
malaise umum dan mudah lelah atau intoleransi
bising
perubahan emosi iritbilitas, emosi yg labil
atau bebagai macam derajat depresi dan/atau
ansietas
kesulitan konsentrasi
insomnia
penurunan toleransi terhadap alkohol
preoccupation dengan gejala diatas dan
ketakutan akan kerusakan otak permanen,
pemanjangan hipokondiakal, overvalued ideas
dan adoption of a sick role
Penatalaksanaan

Apabila pasien didapati terdapat gangguan


mental organik maka yang terpenting adalah
lakukan perbaikan kondisi medis umum
terlebih dahulu
Kasus

Ny. M, 38 tahun dirawat di Bale serune rsu,


dikonsulkan ke bagian psikiatri dengan TB
Paru, Toxoplasmosis. Saat dalam keadaan
gaduh gelisah.
Saat dilakukan pemeriksaan pasien
mengeluh sesak nafas dan dadanya
terasa sakit, RR 42x/m. Hal tersebut
yang membuatnya merasa gelisah
sambil berteriak.
Penatalaksanaannya yang terpenting
adalah memperbaiki kondisi medis
umumnya terlebih dahulu
TERIMA KASIH

You might also like