Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 30

1

2
Struktur Organisasi PMKS Juni 2016

M. Sabirin Mephan Supriyadi


Technical Control Senior Manager

Husnisyah
Mill Manager

Supriadi Irwan Beny Ady Tumiar Ady Zimmi Ardi Andhyta S.


Assistant Workshop Sanjaya Siahaan Chandra T. Assistant Panjaitan
Buah Luar Assistant Accounts Assistant Assistant Operational Assistant
& Admins Process I Process II QC

Karyawan SKU B : 7 Karyawan SKU B : 5


Karyawan SKU H : 10 Karyawan SKU H : 9
PHL : 2 PHL : 20

Karyawan SKU B : 9 Karyawan SKU B : 21


Karyawan SKU H : 9 Karyawan SKU H : 21
PHL : 2 PHL : 7

Asian Agri Learning Institute 3


Pekerja dan Tanggungan Juni 2016

Asian Agri Learning Institute 4


Hari Kerja Efektif Juni 2016

Asian Agri Learning Institute 5


Crop & Production Juni 2016

Asian Agri Learning Institute 6


Crop & Production Juni 2016 cont..

Asian Agri Learning Institute 7


Mill Utilisation Juni 2016

Asian Agri Learning Institute 8


Biaya Produksi Langsung Juni 2016
BULAN INI S.D BULAN INI
PRODUKSI (ton) : Var. (%) Var. (%)
Aktual Budget Aktual Budget

TBS 17.570 21.135 (17) 110.858 115.765 (4)

Asian Agri Learning Institute 9


[ Main Issue ]
Main Issue Action Plan
Nut sering tumpah ke lantai dari nut silo. Sisi Proses dan Operasional :
Sebelum mengolah pastikan kondisi nut di nut silo dari volume nut silo.
Menjaga konsistensi feeding nut ke ripple mill dengan memperhatikan bukaan chute
ripple mill dan kondisi bucket cracked mixture elevator sebesar 6 ton.
Mengontrol proses di stasiun nut and kernel berjalan dengan lancar dengan
memastikan tidak ada terjadinya penyumbatan pada air lock wet shell hydrocyclone
dan ducting wet shell transport.

Sisi Maintenance :
HM ripple mill 250 jam.
Lakukan pemeriksaan pada ketegangan belting dan impeller pompa.
Lakukan pemeriksaan pada tekanan pompa hydrocyclone.
Lakukan pengantian cone yang aus :
a. Cone wet shell 250 jam.
b. Cone wet kernel 700 jam.

Sisi Material :
Tersedianya cone, belting, dan impeller pompa.

Sisi Management :
Penambahan stage hydrocyclone menjadi 4 stage sebagai upaya untuk menambah
(upgrade) kapasitas ripple mill.

Asian Agri Learning Institute 10


DETIL PEKERJAAN

Pemasangan Kerangan Otomatis pada Pipa


Feeding Air Masuk untuk Mengoptimalkan
Penggunaan Air Hydrocyclone di PMKS Peranap

SALIM M. H. SIREGAR
ASIAN AGRI LEARNING INSTITUTE
ASIAN AGRI GROUP
2016
11
[ Latar Belakang Percobaan ]

Air terbuang dalam


jumlah yang cukup besar
m3/jam-nya .

Asian Agri Learning Institute 12


Tujuan

Menganalisa penghematan
penggunaan air (m3/jam) di
hydrocyclone.

Menganalisa pengurangan
debit keluaran limbah cair
(m3/jam) dari air buangan ex-
hydrocyclone.

Mengkaji pemasangan
kerangan otomatis pipa inlet air
masuk hydrocyclone.

Asian Agri Learning Institute 13


Metodologi

Dibagi dalam 3 tahapan, diantaranya :

Persiapan Pengukuran Kalibrasi

Pengukuran terhadap dimensi, Mass balance air hydrocyclone Pengaturan waktu yang
volume kompartemen, dan yaitu dengan mengukur debit optimal untuk digunakan
kapasitas kompartemen (metrik inlet dan outlet air masuk dan atau diaplikasikan pada
per jamnya). keluar dari kompartemen timer.
(metrik per jamnya).

Asian Agri Learning Institute 14


Data Hasil Percobaan [Mass balance]

1. Mass balance air hydrocyclone (m3/jam).

Posisi buka Debit feeding Debit outlet


kerangan (m3/jam) (m3/jam)

Penuh (full) 8,42 8,42


5,51 5,51
3,46 3,46

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa besarnya


debit feeding yang masuk ke dalam
kompartemen hydrocyclone sama besar
dengan debit outlet yang keluar m3/jam-nya.
Asian Agri Learning Institute 15
Case...
Bukaan
penuh sering
dilakukan
operator

Asian Agri Learning Institute 16


Data Hasil Percobaan [Pengaruhnya
terhadap % KK dan WS]

2. Kalibrasi waktu (menit) dan hubungannya terhadap


persentase losses dan KK.
4.00
3.50 3.50
3.33 3.33
3.17
3.00 3.00
Losses di wet shell, (%)

3.00 2.83

2.33

2.00 Selasa, 31 Mei 2016


Rabu, 01 Juni 2016
Kamis, 02 Juni 2016
1.00

0.00
10 menit 20 menit 30 menit
Perlakuan

Dari gambar grafik hubungan variasi buka tutup kerangan terhadap persentase losses kernel di
wet shell untuk variasi waktu tutup kerangan 10 menit selama 3 (tiga) hari berturut-turutnya mengalami
kenaikan dan jika dirata-ratakan sebesar 2,83%. Untuk variasi waktu tutup kerangan 20 menit selama 3
(tiga) hari berturut-turutnya mengalami fluktuasi dan jika dirata-ratakan sebesar 3,11%. Sedangkan
untuk variasi waktu tutup kerangan 30 menit selama 3 (tiga) hari berturut-turutnya mengalami fluktuasi
dan jika dirata-ratakan sebesar 3,38%.

Asian Agri Learning Institute 17


Data Hasil Percobaan [lanjutan...]

5.00
Kadar kotoran di wet kernel, (%)

4.00 3.83 3.83


3.67 3.67
3.33 3.33
3.17 3.17
3.00
3.00

Selasa, 31 Mei 2016

2.00 Rabu, 01 Juni 2016


Kamis, 02 Juni 2016

1.00

0.00
10 menit 20 menit 30 menit
Perlakuan

Dari gambar grafik hubungan variasi buka tutup kerangan terhadap persentase kadar kotoran di
wet kernel untuk variasi waktu tutup kerangan 10 menit selama 3 (tiga) hari berturut-turutnya
mengalami penurunan dan jika dirata-ratakan sebesar 3,10%. Untuk variasi waktu tutup kerangan 20
menit selama 3 (tiga) hari berturut-turutnya mengalami penurunan dan jika dirata-ratakan sebesar
3,44%. Sedangkan untuk variasi waktu tutup kerangan 30 menit selama 3 (tiga) hari berturut-turutnya
mengalami fluktuasi dan jika dirata-ratakan sebesar 3,72%.

Asian Agri Learning Institute 18


Pembahasan
Untuk memasang kerangan otomatis pada pipa feeding diperlukan :

No Item Jumlah Satuan Harga @ Ket.


Bekas
1. Actuator VX 2330 03 YGI 1 pcs -
kompressor
2. Kerangan 3/8 1 pcs - Bekas
3. Elbow 1 pcs - Bekas
4. Reducer dan 3/8 2 pcs - Bekas
5. Connector dan 3/8 2 pcs - Bekas
6. Tee 3/8 1 pcs - Bekas
7. Pipa Galvanis 1 ukuran
60, 40, 30 cm 3 pcs - Bekas
Pipa Galvanis ukuran
30, 20 cm 3 pcs - Bekas
8. Kawat las 13D E6013 1 Kg Rp. 21.103,- -
9. Timer MH OMRON H3CR 1 Unit Rp. 189.750,- -

Total biaya bahan untuk memasang kerangan adalah Rp. 210.853,-


19
Pembahasan [Tahap pemasangan]
Memasang kerangan otomatis pada pipa feeding :

1. Actuator VX 2330 03
YGI.
Pipa galvanis 1 dan
ukuran 60, 40, 30, 2. Kerangan 3/8.
Pengelasan pipa dan
dan 20 cm. 3. Elbow .
pemasangan
4. Reducer dan 3/8. kerangan.
5. Connector dan 3/8
6. Tee 3/8.

20
Pembahasan [Rincian biaya pemasangan]

21
Pembahasan [Cara kerja timer pada kerangan]
Cara kerja timer pada kerangan pipa feeding :
Hasil pemasangan dengan settingan timer
pada kerangan otomatis adalah diwaktu 10 menit
dimana kerangan feeding pipa akan menutup dan
menghentikan feeding air masuk ke dalam
kompartemen hydrocyclone selama 10 menit
kemudian akan mengisi kembali selama 10 menit
berikutnya.
Sebagai perbandingannya
jika dalam waktu 1 (jam)

? kerangan tertutup selama 10


menit dan akan membuka
kembali selama 10 menit
berikutnya, maka total
lamanya waktu kerangan
akan tertutup secara otomatis
selama 30 menit.

22
Pembahasan [Hasil pantauan]
Dari hasil pantauan selama 3 hari
penggunaan timer dengan lama
waktu 10 menit pada kerangan
otomatis diperoleh rata-rata
persentase losses di wet shell
sebesar 2,98%.

Dari hasil pantauan selama 3 hari


penggunaan timer dengan lama
waktu 10 menit pada kerangan
otomatis diperoleh rata-rata
persentase kadar kotoran di wet
kernel sebesar 3,05%.

23
Pembahasan [Analisa air yang terbuang setelah
pemasangan]

Sebagai perbandingannya
jika dalam waktu 1 (jam)
kerangan tertutup selama 10
menit dan akan membuka
kembali selama 10 menit
berikutnya, maka total
lamanya waktu kerangan
akan tertutup secara
otomatis selama 30 menit.

24
Pembahasan [Penghematan]
Dengan pemasangan kerangan otomatis pada pipa feeding kita bisa : .
1. MENGHEMAT (setengah) dari penggunaan air
(m3/jam) dari sebelum dilakukannya pemasangan.

Dari 8,42 m3/jam menjadi 4,21 m3/jam air.


2. MENGURANGI (setengah) dari produksi limbah cair ex-
hydrocyclone (m3/jam) dari sebelum dilakukannya pemasangan.

Dari 8,42 m3/jam menjadi 4,21 m3/jam air buangan.


3. MENGHEMAT (setengah) dari
biaya penggunaan air (Rp.,-/m3 ).

= 4,21 m3/jam x Rp. 920,-/m3 = Rp. 3.873,2 m3/jam

= Rp. 3.873,2 m3/jam x 16,05 jam/hari = Rp. 62.164,86,-/hari

= Rp. 62.164,86,-/hari x 24 hari = Rp. 1.491.956,6,-/bulan


25
Pembahasan [Perbandingan sebelum dan sesudah]

Sebelum Sesudah
Dampak yang dihasilkan
pemasangan pemasangan
Kinerja operator Bertambah Berkurang
Penggunaan air m3/jamnya 8,42 m3/jam 4,21 m3/jam
Debit limbah cair ex-
8,42 m 3/jam 4,21 m3/jam
hydrocyclone m3/jamnya
Rp.,-/m3 air per-jamnya Rp. 7.746,4,-/m3 air Rp. 3.873,2,-/m3 air
Dan pengaruhnya terhadap persentase losses dan kadar kotoran adalah.
Parameter
Losses di wet Kadar kotoran di wet
Perlakuan Var. Var.
shell, (%) kernel, (%)
(%) (%)
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
10 menit 2,83 2,98 5,22 3,17 3,06 -3,51
26
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan

1. Air yang berhasil dihemat sebesar 4,21 m3/jam air dengan besarnya biaya

Rp. 3.873,2,- m3/jam, jika dikalikan per-harinya sebesar Rp. 62.164,86,-


/hari, dan jika dikalikan per-bulannya sebesar Rp. 1.491.956,6,-/bulan.
2. Air buangan ex-hydrocyclone menjadi berkurang (setengah) dari sebelum

pemasangan, yaitu sebesar 4,21 m3/jam-nya (berdasarkan mass balance


air).

3. Dampak hasil pemasangan berupa pengalihan dari sistem kerja manual buka
kerangan pipa feeding menjadi otomatis, kerja operator menjadi berkurang.
Selain itu, dari hasil pemasangan menunjukkan bahwa persentase losses di wet

shell naik sebesar 5,22% (dari 2,83% ke 2,98%) namun turun sebesar

3,51% (dari 3,17% ke 3,06%) pada persentase kadar kotoran di wet kernel-
nya.
27
Kesimpulan dan Saran [Lanjutan...]

Saran
1. Perlu dilakukan pengkajian ulang
terhadap penyebab naiknya persentase
losses di wet shell dari hasil
pemasangan alat ini.

28
TERIMA KASIH

Asian Agri Learning Institute 29


Lampiran

Asian Agri Learning Institute 30

You might also like