Farmakoterapi HT

You might also like

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 58

Penyakit penyebab HT Obat-obatan yang dapat

meningkatkan tekanan darah

penyakit ginjal kronis Kortikosteroid, ACTH

hiperaldosteronisme primer NSAID, cox-2 inhibitor

penyakit renovaskular Estrogen (biasanya pil KB dg


kadar estrogen tinggi)
sindroma Cushing
Fenilpropanolamine dan analog
pheochromocytoma
Cyclosporin dan tacrolimus
koarktasi aorta
Eritropoetin
penyakit tiroid atau paratiroid
Sibutramin
BP = CO X PERIPHERAL RESISTANCE
goal
From: 2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults: Report From the
Panel Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8)
JAMA. 2014;311(5):507-520. doi:10.1001/jama.2013.284427

Figure Legend:
Guideline Comparisons of Goal BP and Initial Drug Therapy for Adults With Hypertension

Copyright 2014 American Medical


Date of download: 8/19/2014
Association. All rights reserved.
Management lifestyle modification
Approximate SBP reduction
Modification Recommendation
(average)

regular physical activity 30 minutes of moderate-intensity 4mmHg


physical activity 5 days/week

smoking cessation quit smoking not directly reduce BP, but


markedly reduces overall CV risk
dietary modification salt intake 4g/day 4-5mmHg

increase potassium intake (patients


4-8mmHg
with normal renal function only)

healthy eating (eg. fruits, vegetables,


moderate amonts of saturated fats)

weight reduction waist circumference <94cm (males); 1mmHg for every 1% weight
<80cm (females) reduction

BMI <25kg/m2

limiting alcohol 2 standard drink (males); 1 standard moderate drinking may increase
drink (females) BP
Lifestyle Modification
Weight reduction Maintain normal body weight 520 mmHg/10 kg
(body mass index 18.524.9
kg/m2).
DASH eating plan Adopt a diet rich in fruits, 814 mmHg
vegetables, and lowfat dairy
products with reduced content
of saturated and total fat.
Dietary sodium reduction Reduce dietary sodium intake 28 mmHg
to <100 mmol per day (2.4 g
sodium or 6 g sodium
chloride).
Aerobic physical activity Regular aerobic physical 49 mmHg
activity (e.g., brisk walking) at
least 30 minutes per day, most
days of the week.
Moderation of alcohol Men: limit to <2 drinks per 24 mmHg
consumption day. Women and lighter weight
persons: limit to <1 drink per
day.
TERAPI NON FARMAKOLOGI
TERAPI FARMAKOLOGI

5 major classes of antihypertensive drugs:


ACE Inhibitor
ARBs
Beta-blockers
CCBs
Thiazide Diuretics
1=ACEIs; 2=ARAs; 3=beta blockers; 4=CCBs; 5=diuretics
Loop Diuretik
Mekanisme kerja :
dengan menurunkan volume darah & cardiac output
sehingga tekanan arteri turun
Indikasi :
hipertensi, oliguria akibat gagal ginjal
Kontra indikasi:
kondisi precomatose akibat serosis liver, gagal ginjal
yang disertai anuria
Efek samping :
hiponatremia, hipokalemia, hipomagnesemia,
hipotensi, hiperuricemia, hiperglikemia
Diuretik Hemat Kalium
Mekanisme kerja :
Amilorid HCl & Triamterene :
dengan menurunkan volume darah & cardiac output
sehingga tekanan arteri turun
Spironolactone :
dengan menghambat kerja aldosterone sehingga cardiac
output turun tekanan darah turun
Indikasi :
udem, menjaga kadar Kalium pada pemakaian thiazid dan
loop diuretik
Kontra Indikasi :
hiperkalemia, gagal ginjal
Efek samping :
gangguan gastrointestinal, mulut kering, gatal-gatal,
hiperkalemia, hiponatremia, hipotensi postural
Thiazide danderivatnya Loop Diuretik
1. Hidroklorotiazida 1. Furosemida
2. Bumetanide
2. Metilklotiazida 3. Torasemide
3. Klortalidone
4. Cyclopenthiazide Diuretik Hemat Kalium
5. Polythiazide 1. Amilorid HCl
6. Indapamide 2. Triamterene
3. Spironolactone
7. Xipamide
8. Metolazone
I. Obat-obat yang bekerja pada Susunan Saraf Pusat

II. Obat-obat Pemblok Saraf Adrenergik

III. Antagonis -Adrenergik (-blocker)

IV. Antagonis -adrenergik (-blocker)


Obat-obat yang bekerja pada Susunan Saraf Pusat
Mekanisme kerja :
Metildopa :
bekerja dengan cara mengatur konsentrasi Norepinefrin di sinaps,
yaitu dengan merangsang reseptor -2 agar rilis Norepinefrin
dihambat sehingga tekanan darah turun.
Klonidin :
merangsang reseptor 2 agar rilis Norepinefrin dihambat
sehingga tonisitas simpatis turun kerja jantung turun tekanan
darah juga turun
Moxonidin :
seperti klonidin tetapi lebih selektif terhadap reseptor 2
Indikasi :
Metildopa hipertensi
Klonidin hipertensi, migrain
Moxonidin hipertensi esensial ringan sampai sedang
Kontra indikasi :
depresi, penyakit liver aktif, sejarah angioedema, gagal jantung
parah,
bradikardia, kelainan konduksi
Efek samping :
mulut kering, hipotensi, sedasi, pusing, mual, konstipasi,
bradikardia
Obat-obat Pemblok Saraf Adrenergik
Mekanisme kerja :
menghambat pelepasan noradrenalin dari saraf adrenergik
post ganglionik
Indikasi : hipertensi
Kontra indikasi :
phaemochromcytoma, gagal jantung
Efek samping :
hipotensi postural, retensi cairan, sakit kepala, diare
Antagonis -Adrenergik (-blocker)
Mekanisme kerja :
Menghambat reseptor 1 di jantung sehingga kerja jantung
menurun cardiac output menurun tekanan darah
turun
Menghambat kerja renin plasma
Renin adalah enzim yang mengubah Angiotensinogen
menjadi Angiotensin I, yang kemudian oleh ACE diubah
menjadi Angiotensin II yang akan menstimulasi cortex
adrenal untuk melepaskan Aldosterone. Aldosterone akan
menstimulasi reabsorbsi Na+ yang akan diikuti retensi air,
sehingga volume darah meningkat tekanan darah
meningkat
Angiotensin II sendiri juga akan menstimulasi otot polos
pembuluh darah sehingga pembuluh darah mengalami
kontriksi tekanan darah meningkat
Antagonis -Adrenergik (-blocker)
Indikasi :
hipertensi, hipertensi portal, phaechromocytoma, aritmia,
profilaksis setelah infark miokard, angina, profilaksis
migrain
Kontra indikasi :
asma, sejarah penyakit penyumbatan saluran nafas, gagal
jantung yang tidak terkontrol, angina tipe Prinzmetal,
hipotensi, bradikardia
Efek samping :
bradikardia, gagal jantung, hipotensi, kelainan konduksi,
bronkospasme, vasokontriksi perifer, gangguan gastro-
intestinal, gangguan tidur
Antagonis -adrenergik (-blocker)
Mekanisme kerja :
memblok 1 adrenoreseptor secara selektif
sehingga menyebabkan vasodilatasi
tekanan darah turun
Indikasi :
hipertensi, benign prostatic hyperplasia
Kontra Indikasi :
gagal jantung, pasien yang minum MAO inhibitor
Efek samping :
sedasi, pusing, postural hipotensi,
efek ekstrapiramidal
Obat-obat yang bekerja pada Antagonis -Adrenergik
Susunan Saraf Pusat (-blocker)
Metildopa Atenolol

Klonidin HCl Acebutolol


Betaxolol hidroklorida
Moxonidin
Bisoprolol fumarat
Obat-obat Pemblok Saraf Adrenergik Bisoprolol hemifumarat
Guanethidine monosulphate Carvedilol
Debrisoquine Celiprolol hidroklorida
Reserpina Esmolol hidroklorida
Labetalol hidroklorida
Metoprolol tartrat

Antagonis -adrenergik Nadolol

(-blocker) Nebivolol

Doksazosin Oxprenolol hidroklorida

Bunazosin HCl Karteolol hidroklorida

Prazosin HCl Pindolol

Terazosin HCl Propanolol hidroklorida

Phenoxybenzamine HCl Sotalol hidroklorida

Phentolamin mesilat Timolol maleat


GOLONGAN Ca2+ CHANNEL BLOCKER
(ANTAGONIS KALSIUM)
Mekanisme kerja :
dengan menghambat influks kalsium op. arteri
terjadi dilatasi arteriol perifer
tekanan darah turun
Indikasi :
hipertensi, profilaksis angina
Kontra indikasi :
bradikardia parah, unstable angina, wanita hamil
dan menyusui
Efek samping :
bradikardia, pusing, udem, mual, muntah, mulut
kering, berkeringat, hiperglikemia
Amlodipin besilat
Diltiazem HCl
Felodipin
Isradipin
Lasidipin
Lerkanidipin HCl
Nikardipin HCl
Nifedipin
Nimodipin
Nisoldipin
Verapamil HCl
VASODILATOR

Mekanisme kerja :
dengan menurunkan tahanan perifer vaskuler
sehingga terjadi relaksasi otot
vasodilatasi tekanan darah turun
Indikasi : hipertensi
Kontra Indikasi :
takikardia, penyakit jantung iskemia
Efek samping :
takikardia, hiperglikemia, retensi air dan natrium, hipotensi, pusing

Diazoxide
Hidralazin HCl
Minoxidil
Natrium nitroprusside
OBAT YANG MEMPENGARUHI
SISTEM RENIN-ANGIOTENSIN
ACE inhibitor
Mekanisme kerja :
dengan menghambat pembentukan Angiotensin II sehingga :
pembuluh darah tidak mengalami vasokontriksi
tidak terjadi peningkatan tekanan darah
tidak terjadi pelepasan aldosterone
sehingga tidak terjadi retensi Natrium & air
tidak terjadi peningkatan tekanan darah
Indikasi :
hipertensi, gagal jantung kongestif, nefropati diabetes, infark
miokard
Kontra indikasi :
pasien hipersensitif terhadap ACE inhibitor, penyakit
renovaskular, wanita hamil
Efek samping : hipotensi
Antagonis Reseptor Angiotensin II
Mekanisme kerja :
menurunkan tahanan vaskular jantung sehingga
tekanan darah menurun
Indikasi : hipertensi
Kontra indikasi :
antagonis reseptor Angiotensin II, wanita hamil
Efek samping :
hipotensi, hiperkalemia, angioedema
ACE inhibitor
Kaptopril
Benazepril HCl Antagonis Reseptor
Silazapril Angiotensin II
Delapril HCl Kandesartan sileksetil
Enalapril maleat Eprosartan
Fosinopril Irbesartan
Imidapril HCl Kalium losartan

Lisinopril Telmisartan

Kuinapril HCl Valsartan

Moexipril HCl
Perindopril
Ramipril
Trandolapril
Memulai terapi obat untuk hipertensi yang baru terdiagnosa
From: 2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults: Report From the
Panel Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8)
JAMA. 2014;311(5):507-520. doi:10.1001/jama.2013.284427

Figure Legend:
Strategies to Dose Antihypertensive Drugsa

Copyright 2014 American Medical


Date of download: 8/19/2014
Association. All rights reserved.
Cara mencapai target tekanan darah.
Mulai dengan dosis terendah yang direkomendasikan
dari first line agent terpilih.
Jika obat awal tidak ditoleransi dengan baik, ganti
dengan obat dengan golongan yang berbeda, mulai
dengan dosis terendah yang direkomendasikan.
Jika target tekanan darah tidak tercapai, atau tidak ada
penurunan yang signifikan dengan terapi tunggal awal,
tambah obat kedua dari golongan yang berbeda kelas
farmakologinya pada dosis rendah, daripada
peningkatan dosis obat pertama.
Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan efikasi
antihipertensi disamping meminimalkan efek
samping.
Jika tekanan darah tetap tidak tercapai, dan kedua
obat antihipertensi belum ditoleransi dengan baik
tingkatkan dosis satu obat sampai maksimal
dosis yang direkomendasikan sebelum peningkatan
dosis obat lain.
Coba setiap regimen dosis sampai sedikitnya 6
minggu sebelum mengubah dosis, karena respon
yang stabil pada dosis memakan waktu sekitar 3-4
minggu.
Memilih obat yang long acting untuk menyediakan
efikasi 24 jam dengan pemberian satu kali sehari.
Rekomendasi Dosis Antihipertensi
Kombinasi yang harus dihindari
Efek samping potensial

You might also like