Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 21

PNEUMONIA

RIZKY AMALIA
22010113130150
PNEUMONIA

Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli) biasanya disebabkan oleh
masuknya bakteri, yang ditandai oleh gejala klinis batuk, demam tinggi dan disertai adanya napas cepat
ataupun tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.
Pneumonia yang ada di kalangan masyarakat umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, mikoplasma
(bentuk peralihan antara bakteri dan virus) dan protozoa.
ETIOLOGI

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme, yaitu


Bakteri
Virus
Jamur
Protozoa
BAKTERI

Streptokokkus pneumoniae
Stafilokokus aureus
Stafilokokus piogenes
Klebsiella pneumonia (Friedlander bacillus)
Escherichia Coli
Pseudomonas aeruginosa
VIRUS

Influenza
Para influenza
RSV (respiratory syncytial virus)
Adenovirus
JAMUR

Actinomyces israeli
Aspergillus fumigatus
Histoplasma capsulatum
PROTOZOA

Pneumocystis carinii (sering pada penderita AIDS)


Toxoplasma gondii
PATOGENESIS

Dalam keadaan sehat, tidak terjadi pertumbuhan mikroorganisme di paru. Keadaan ini disebabkan oleh
mekanisme pertahanan paru.
Apabila terjadi ketidakseimbangan antara daya tahan tubuh, mikroorganisme dan lingkungan, maka
mikroorganisme dapat berkembang biak dan menimbulkan penyakit.
Risiko infeksi di paru sangat tergantung pada kemampuan mikroorganisme untuk sampai dan merusak
permukaan epitel saluran napas.
FAKTOR RISIKO PNEUMONIA
Umur > 65 tahun
Tinggal di rumah perawatan tertentu (panti jompo)
Alkoholismus : meningkatkan resiko kolonisasi kuman, mengganggu refleks batuk, mengganggu transport
mukosiliar dan gangguan terhadap pertahanan sistem seluler
Malnutrisi : menurunkan immunoglobulin A dan gangguan terhadap fungsi makrofag
Kebiasaan merokok juga mengganggu transport mukosiliar dan sistem pertahanan selular dan humoral
Keadaan kemungkinan terjadinya aspirasi misalnya gangguan kesadaran, penderita yang sedang diintubasi
Adanya penyakitpenyakit penyerta: PPOK, kardiovaskuler, DM, gangguan neurologis
Infeksi saluran nafas bagian atas:
1/3 1/2 pneumonia didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas / infeksi virus
GAMBARAN KLINIS
Diantara faktor faktor resiko yang telah dikemukakan di atas, faktor resiko yang paling sering adalah
infeksi saluran nafas bagian atas (50%).
Setelah 1 minggu temperatur mendadak meningkat, kadang kadang disertai menggigil
Nyeri pleuritik pada daerah lobus yang terkena
Batuk batuk yang disertai dahak seperti karat besi (rusty sputum)
Sputum kadang kadang purulen, kadang kadang berbercak / garis darah
Myalgia
Herpes simplex pada daerah bibir pada hari hari pertama
PEMERIKSAAN FISIK

Penderita sakit tampak berat


Kadang-kadang cyanosis
Nafas cepat dan dangkal
Kadang-kadang ada nafas cuping hidung
Adanya herpes simplex disekitar bibir
Demam dan nadi cepat
KELAINAN YANG MUNGKIN DITEMUKAN PADA
PEMERIKSAAN FISIK PARU

Inspeksi
Bagian yang sakit tertinggal dalam pernafasan
Palpasi
Fremitus meningkat
Perkusi
Pada perkusi redup / pekak
Auskultasi
Adanya pleural friction rub, nafas bronkial, rokhi basah
TUBERKULOSIS
RIZKY AMALIA
22010113130150
TUBERKULOSIS

Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis


TUBERKULOSIS PRIMER
Kuman tuberkulosis yang masuk melalui saluran napas akan bersarang di jaringan paru, dimana ia akan
membentuk suatu sarang pneumonik, yang disebut sarang primer atau afek primer. Sarang primer ini
mugkin timbul di bagian mana saja dalam paru, berbeda dengan sarang reaktivasi. Dari sarang primer akan
kelihatan peradangan saluran getah bening menuju hilus (limfangitis lokal). Peradangan tersebut diikuti
oleh pembesaran kelenjar getah bening di hilus (limfadenitis regional). Afek primer bersama-sama dengan
limfangitis regional dikenal sebagai kompleks primer. Kompleks primer ini akan mengalami salah satu nasib
sebagai berikut :
Sembuh dengan tidak meninggalkan cacat sama sekali (restitution ad integrum)
Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas (antara lain sarang Ghon, garis fibrotik, sarang perkapuran
di hilus)
Menyebar dengan cara perkontinuitatum, bronkogen, hematogen atau limfogen
TUBERKULOSIS POST-PRIMER
Dari tuberkulosis primer ini akan muncul bertahun-tahun kemudian tuberkulosis post-primer, biasanya
pada usia 15-40 tahun. Tuberkulosis post primer mempunyai nama yang bermacam macam yaitu
tuberkulosis bentuk dewasa, localized tuberculosis, tuberkulosis menahun, dan sebagainya. Bentuk
tuberkulosis inilah yang terutama menjadi problem kesehatan rakyat, karena dapat menjadi sumber
penularan. Tuberkulosis post-primer dimulai dengan sarang dini, yang umumnya terletak di segmen apikal
dari lobus superior maupun lobus inferior. Sarang dini ini awalnya berbentuk suatu sarang pneumonik kecil.
Nasib sarang pneumonik ini akan mengikuti salah satu jalan sebagai berikut :
Diresopsi kembali, dan sembuh kembali dengan tidak meninggalkan cacat
Sarang tadi mula mula meluas, tapi segera terjadi proses penyembuhan dengan penyebukan jaringan
fibrosis.
Sarang pneumonik meluas, membentuk jaringan keju (jaringan kaseosa).
KASUS BEKAS TB

Hasil pemeriksaan dahak mikroskopik (biakan jika ada fasilitas) negatif dan gambaran radiologik paru
menunjukkan lesi TB inaktif, terlebih gambaran radiologik serial menunjukkan gambaran yang menetap.
Riwayat pengobatan OA T yang adekuat akan lebih mendukung
Pada kasus dengan gambaran radiologik meragukan lesi TB aktif, namun setelah mendapat pengobatan
OAT selama 2 bulan ternyata tidak ada perubahan gambaran radiologik
TERIMA KASIH

You might also like