Transmisi

1
 1. Transmisi manual (M5S-CD)

2
 1-1. Kopling
1-1-1. Fitur baru
Clutch
reservoir hose

(1) Design baru clutch cover dan clutch disk

(2) Hydraulic clutch control system

Clutch orifice
valve

Clutch master
cylinder

Clutch release
cylinder

3
 Clutch cover

4
 3SZ : 200
XENIA (K3) : 190 Clutch disc

5
 1-1-2. Spesifikasi kopling

Item Spesifikasi
Dry single-plate
Tipe
Clutch diaphragm spring type
Drive system Hydraulic
Pressure plate size (mm) Φ200 x Φ140
Clutch cover
Indikasi (warna) Pink
Outside diameter x Inside
Φ200 x Φ140 x 3.2
diameter x Thickness (mm)
Clutch disk
Material Semi mold
Identification (Color) Pink
Clutch master
Tipe Konvensional
cylinder
Clutch release
Tipe Non-adjustable
cylinder

6
 1-1-3. Hydraulic clutch control system

Menggunakan hydraulic clutch control system.

Tidak ada penyetelan gerak bebas walau permukaan kopling suda
h tipis.

Clutch release cylinder Clutch master cylinder

7
 1-1-4. Reservoir tank minyak kopling

Reservoir tank minyak kopling dan reservoir tank have been m

inyak rem menjadi satu.
Untuk mengganti minyak rem keseluruhannya, harus membua
ng minyak rem dari air breather plug dari clutch release cylind
er.

8
 1-1-5. Clutch Orifice
(Tujuan)
Untuk menghindari kejutan torsi input yang ke drive train pada
saat sudden start. Hal ini dapat meminimalkan ukuran unit driv
e train.
(Komponen komponen)
Shape memory alloys spring termasuk berguna untuk mencega
h terlambatnya terlepasnya clutch pada saat temperatur dingi
n oleh karena viskositas minyak kopling tinggi.
Shape memory alloys spring

Angkatan valve 1.5mm

Orifice

Release cylinder Master cylinder

Pedal kopling

Bias spring

9
 (Kerja pada temperatur kamar)
- Kondisi normal

Bias spring tetap pada sisi kanan.

1
 (Kerja pada temperatur kamar.)
- Pedal kopling ditekan

Bias spring bergerak ke sisi kiri.

Kopling lepas secara cepat.

1
 (Kerja pada temperatur kamar.)
- Pedal kopling di lepas

Bias spring kembali ke sisi kanan.

Kopling menempel secara bertahap.

1
 (Kerja pada temperatur dingin.)
- Kondisi normal

Bias spring tetap pada sisi kiri.

1
 (Kerja pada temperatur dingin.)
- Pedal kopling di tekan

Bias spring tetap pada sisi kiri.

Kopling lepas dengan cepat.

1
 (Kerja pada temperatur dingin.)
- Pedal kopling di lepas

Bias spring tetap pada sisi kiri

Kopling menempel dengan cepat.

1
 1-2. Transmission gear unit
1-2-1. Spasifikasi transmission gear unit

M5S-CD
Tingkat kecepatan 5
Perbandingan 1 3.769
gigi 2 2.045
3 1.376
4 1.000
5 0.838
Mundur 4.128
Oli transmisi Kapasitas 1.2L
Grade API GL-4
Viskositas 75W-90
Tongkat transmisi Bentuk H
Basically sama dengan M5S-C9 (untuk Xenia 1.3)
1
 1-2-2. Point point modifikasi utama dari M5S-C9

• Digunakan hall IC type speedometer sensor.

Square wave form (4

pulses/rev)

Speedometer
Meter ECU EFI ECU
sensor
1
 1-3. Service pada kendaraan

Level oli transmisi

(a) Parkir kendaraan pada tempat

yang rata.
(b) Lepas plug dan gasket pengisi
an oli.
(c) Periksa apakah permukaan oli
sekitar 5 mm (0.20in.) dibawah p
osisi terendah permukaan dalam
plug pengisian oli dengan jari.

1
 2. Automatic transmission (A4Q)
Gear unit

P/#: 35010-B0020
* Unit sama dengan AVAN
ZA, Japanese Terios 2WD

Torque converter
Valve body
1
 2-1. Torque converter

2
 2-1-1. Spesifikasi
Tipe 3-control element, 1-stage, 2-phase
Stall torque ratio 1.88
Lock-up mechanism Ya
Cat identifikasi Putih

2-1-2. Fungsi
• Peningkatan torsi dihasilkan dari mesin.

• Berfungsi sebagai automatic clutch dimana meneruskan (atau

tidak meneruskan) torsi mesin ke transmisi.

• Meredam gaya vibrasi mesin dan drive train.

• Berfingsi sebagai flywheel agar putaran mesin halus.

• Memutarkan pompa oli untuk hydraulic control system.

2
 2-1-3. Prinsip dasar

• Prinsip pemindahan daya

Saat kipas A dan kipas B berhada

pan, kipas B akan mulai berputar
dengan arah yang sama walaupun
switch OFF.

• Prinsip dari penggandaan torsi

Jika diberi pengarah (duct), udara aka

n melalui kipas B dan kembali melalui
kipas A dari arah belakang lewat peng
arah, seperti ilustrasi.

Energi yang tertinggal pada udara set

elah melalui kipas B akan membantu
kisi kipas A berputar.

2
 2-1-4. Karakteristik

2
 2-1-5. Kerja (Converter range)

Pump Turbine
impeller runner
Stator

Saat speed ratio kecil, fluida mengalir dari Turbine runner ke Stator dengan ar
ah yang mencegah Pump impeller berputar. (A)
Hingga, stator terkunci oleh one way clutch dan Stator vane merubah arah flui
da kearah dimana dapat membantu Pump impeller berputar.

2
 2-1-6. Kerja (Coupling range)

Pump Turbine
impeller runner
Stator

Saat speed ratio besar, fluida yang datang dari Turbine runner mengenai bagia
n belakang Stator vane. Jika Stator terkunci, fluida akan menghalangi putaran
Pump impeller.
Hingga, Stator mulai berputar dengan arah yang sama dengan Pump impeller
saat kecepatan putaran Turbine runner naik ke kecepatan tertentu.
2
 2-1-7. One-way clutch

Terkunci Berputar

Tetap Tetap

One-way clutch tipe sprag digunakan untuk stator.

2
 2-1-8. Mekanisme Lock-up
Saat bekerja When not operating

Saat ECU transmisi mengaktifkan lock-up control solenoid dan lock-up relay
solenoid, lock-up control valve bekerja dan memindahkan aliran fluida ke ba
gian lock-up clutch.

2
 2-2. Transmission gear unit
2-2-1. Spesifikasi transmission gear unit

Tipe transmisi A4Q

Tingkat kecepatan 4
1 2.731
2 1.526
Perbandingan g
3 1.000
igi
4 0.696
Mundur 2.290
Automatic Transmission Fluid Dexron III
4.6L
Kapasitas oli
1.5L 　 (Drain dan isi)

Tongkat transmisi Bentuk Gate

2
 2-2-2. Element friksi dan gigi

2
 2-2-3. Ravineaux planetary gear unit

Ring gear (71)

Front planetary sun

gear (31)
Rear planetary sun
gear (26)
Planetary short
pinion (19)

Planetary carrier

Planetary long pinion

(20)
Nomor didalam kurung ( ) merupakan jumlah gigi
3
 2-2-4. Friction elements

Gear shift control

Fungsi Jumlah disc
element
Kopel input shaft dengan front planet
C1 Reverse clutch 2
ary sun gear.
Kopel input shaft dengan rear planeta
C2 Forward clutch 4
ry sun gear.
Kopel input shaft dengan intermediate
C3 Rear clutch 6
shaft (planetary carrier).

B1 2nd and 4th brake Mengunci front planetary sun gear. 4

1st and reverse

B2 Menahan planetary carrier berputar 5
brake
Menahan planetary carrier dari berput
F One way clutch -
ar berlawanan arah jarum jam

3
 One way clutch Roller Outer race
(Locked to case)

Terkunci

Pegas
Inner race

One-way clutch tipe roller digunakan dan tidak lagi menggunak

an conventional sprag one-way clutch. Bila dibandingkan denga
n sprag one-way clutch, gesekan putaran lebih rendah saat put
aran idling.
3
 2-2-5. Kerja

Posisi gigi C1 C2 C3 B1 B2 F

Mundur

Neutral

D, 3, 2
1st
L

2nd

3rd

4th

3
 2-2-6. Alur tenaga (Mundur)

Input Fix Output

Front sun gear Planetary carrier Ring gear
3
 2-2-7. Alur tenaga – Gigi 1 (D, 3, 2 range) -

Input Fix Output

3 Rear sun gear Planetary carrier Ring gear
 2-2-8. Alur tenaga – Gigi 1 (L range) -

Input Fix Output

Rear sun gear Planetary carrier Ring gear
3
 2-2-9. Alur tenaga – Gigi 2 -

Input Fix Output

Rear sun gear Front sun gear Ring gear
3
 2-2-10. Power flow – Gigi 3 -

Input Output
Front sun gear, Planetary carrier Ring gear
3
 2-2-11. Power flow – Gigi 4 -

Input Fix Output

Planetary carrier Front sun gear Ring gear
3
 2-3. Parking lock mechanism

Saat transmisi dipindahkan ke posisi P, parking rod menekan

parking cam keluar, hingga berputar menekan keatas barking
lock pole. Kemudian parking lock pole menempel dengan park
ing lock gear untuk mengunci.
4
 2-4. Hydraulic control unit
2-4-1. Control valve

4
 Nama Fungsi
Solenoid valve No.1 Mengatur tekanan hydraulic pada brake B1.
Solenoid valve No.2 Mengatur tekanan hydraulic pada clutch C2.
Mengatur tekanan hydraulic pada clutch C3 d
Solenoid valve No.3 an brake B2.
Mengatur line pressure.
Mengatur tekanan hydraulic pada lock-up clut
Duty solenoid valve
ch.
Lock-up solenoid valve Memindahkan lock-up relay valves.
Switch solenoid Memindahkan solenoid relay valves.

4
 Solenoid valve No.1 Solenoid valve No.2&3

Tipe linier Tipe normally open

4
 Lock-up clutch solenoid & Duty solenoid
Switch solenoid

Tipe 3-way switching

4
 Oil temperature sensor

4
 2-4-2. Pompa oli

 Digunakan pompa oli tipe non-crescent untuk menambah efesiensi.

 Pompa oli diputar oleh mesin melalui torque converter cover.

4
 2-5. Shift control system
2-5-1. Shift control cable

Transmission Neutral start switch

floor shift
assembly

Transmission
control cable

Digunakan push-pull cable system.

4
 2-5-2. Shift control lever

Bentuk Gate, digunakan tuas transmisi 6-posisi.

4
 2-5-3. Neutral start switch

Neutral start switch membaca posisi (P, R, N, D/3, 2 dan L) to

ngkat transmisi dan mengirim signal ke AT-ECU.

4
 2-5-4. Transmission control switch

Posisi Nomor terminal

4A/T 1 2 3
P
R
N
D
3
2
L

Transmission control unit membedaka

n posisi “D” dan “3” dengan mengko
mbinasikan signal dari Neutral start s
witch dan signal dari Transmission co
ntrol switch.
5
 2-6. Transmission control system
2-6-1. Lokasi part

5
 2-6-2. Sistem diagram

5
 2-6-3. Turbine speed sensor dan output sensor

Saat kekuatan fluksi magnet berubah,

tegangan akan dihasilkan dan dirubah
menjadi pulsa oleh semiconductor dan
diterima oleh ECU.

5
 2-6-4. Centrifugal hydraulic canceller Forward piston
Reverse piston
Radius dimension

(A (B
) )

Thrust force (B) exerting

on forward piston by
canceller chamber

Canceller
Centrifugal hydraulic pressure chamber
Piston
Canceller chamber
Canceling chamber terpasang pada C1, C2, C3.
Hal ini agar perpindahan gigi smooth pada semua tingka
t kecepatan.
5
 2-6-5. Shifting pattern

Range Automatic gear shift mode

D 1 2 [3] [4]

3 1 2 [3] (4)

2 1 2 (3) (4)

L 1 (2) (3) (4)

 Gigi pada [ ] dimana lock-up dapat bekerja pada gigi t

ersebut.
 Gigi pada ( ) akan melakukan “kontrol dimana tidak d
apat perpindahan ke gigi rendah saat kecepatan tinggi ”.

5
 2-6-6. Timing perpindahan

Sudut pembuk Kecepatan kendar

Perpindahan
aan throttle aan

1 2 36 ~ 51
2 3 74 ~ 89
3 4 123 ~ 138
100%
4 3 117 ~ 132
3 2 67 ~ 82
2 1 25 ~ 40
1 2 11 ~ 26
2 3 23 ~ 38
3 4 37 ~ 52
0%
4 3 19 ~ 34
3 2 8 ~ 23
2 1 8 ~ 23

5
 2-6-7. Kontrol transmisi
 Kontrol tidak bisa berpindah ke gigi rendah saat kecepatan kend
eraan tinggi
Perpindahan Kecepatan kendaraan (km/h)
4 3 123 ~ 138
3 2 74 ~ 89
2 1 36 ~ 51

 Kontrol tidak bisa mundur

 Kontrol perpindahan gigi pada temperatur rendah
-10℃ atau kurang Tidak dapat pindah ke gigi 3
10℃ atau kurang Tidak dapat pindah ke gigi 4

 Kontrol pengurangan torsi

 Kontrol elektrik untuk Line Pressure
 Clutch-to-Clutch Transmission Control
 Lock-up Timing Control
5
  Lock-up Timing Control
Lock-up clutch bekerja pada gigi

1 2 3 4
Direct control coupling X X
Posisi D, 3 Kontrol pengurangan k
X X
ecepatan

Kerja dari solenoid valve

Lock-up clutch
Lock-up clutch Duty solenoid valve
solenoid valve
OFF X X
OFF ON
(Transient)
ON (Direct coupling)
Kontrol pengurangan
kecepatan
= Aktif, = Pada duty control, X = Tidak aktif
5
  Slip Lock-up Control
Slip lock-up kerja pada gigi
Posisi 1 2 3 4
D X X
Slip lock-up control
3 X X

Kerja dari solenoid valve

Lock-up clutch Lock-up solenoid valve Duty solenoid valve
Under slip lock-up control

Lock-up timing
Sudut pembukaan Kecepatan kendaraan
Posisi gigi Lock-up
throttle (km/h)
ON 95 ~ 110
3
OFF 84 ~ 99
5 ~ 20%
ON 62 ~ 77
4
OFF 58 ~ 73

5
  Kontrol perpindahan gigi naik turun gunung
 Squat Control
 Fungsi diagnosis

6
  Fungsi fail-Safe
Fungsi ini untuk melakukan pengontrolan untuk menjaga kemungkinan pen
gendaraan yang terbaik walau terjadi ketidak normalan pada sistem input/o
utput signal pada komputer kontrol transmisi.
Saat sistem kembali ke kondisi normal setelah sekali mendeteksi ketidaknor
malan, fungsi failsafe akan muncul, tetapi hasil diagnosis tetap ada. (kecual
i beberapa kode) Lampu peringatan (lampu O/D) akan berkedip saat fungsi
failsafe bekerja. (kecuali beberapa fungsi)

No. kode
Isi diagnosis Kontrol fail safe
2-digit 4-digit
Abnormal battery power The gear is fixed to the 3rd gear after malfunction
21 P1730
supply is detected.
Abnormal sensor system The gear is fixed to the 3rd gear after malfunction
22 P1731
power supply is detected.
The engine torque is set to a constant value
When a malfunction is detected, a gear shift to the
31 P1706 Abnormal engine torque 3rd gear takes place. Then, gear shifting between
the 1 to 3rd gears take place according to the
vehicle speed and throttle opening angle.
The gear is fixed to the 3rd gear when malfunction
is detected. Then, 1st to 3rd gearshift is performed
37 P0715 No turbine revolution input
depending upon the vehicle speed and throttle
opening angle.

6
 Code No.
Diagnosis contents Fail safe control
2-digit 4-digit
The gear is fixed to the 3rd gear when malfunction
Oil temperature sensor
is detected. Then, 1st to 3rd gearshift is performed
38 P0710 circuit open wire or short-
depending upon the vehicle speed and throttle
circuit
opening angle.
The gear is fixed to the 3rd gear when malfunction
Abnormal oil temperature is detected. Then, 1st to 3rd gearshift is performed
38 P0711
sensor characteristics depending upon the vehicle speed and throttle
opening angle.
The throttle opening angle is set to a constant
value.
EFI throttle sensor When a malfunction is detected, a gearshift to the
41 P1711
malfunctioning 3rd gear takes place. Then, gear shifting between
the 1st to 3rd gears take place according to the
vehicle speed.
When the sensor system is malfunctioning, the
gear is set to the one employed at the time of the
malfunction detection.
42 P0720 No output revolution input Then, when the vehicle stops once, the gear is set
to the 1st gear.
When the A/T main body is malfunctioning, the
gear is set to the 1st gear.
The normal gear shift control is performed with the
55 P0705 No neutral start switch input
shift position set to D range.
Neutral start switch multiple- The normal gear shift control is performed with the
56 P0705
input shift position set to D range.

6
 Code No.
Diagnosis contents Fail safe control
2-digit 4-digit
Solenoid No.1 circuit open
61 P0753 The energizing to the solenoid judged to be
wire and short-circuit
malfunctioning will be prohibited.
Solenoid No.2 circuit open At the time of short circuit, a gearshift to the 3rd
62 P0758
wire and short-circuit gear will take place. Then, gear shifting between
Solenoid No.3 circuit open the 1st to 3rd gears take place according to the
63 P0763 vehicle speed and throttle opening angle, using the
wire and short-circuit
normal solenoid.
Duty solenoid circuit open However, in the case of short circuit of the No. 3
64 P0768
wire and short-circuit solenoid and switch solenoid, the gear will be set
LUC solenoid circuit open to the 3rd gear.
65 P0773 In the case of open wire and when plural solenoids
wire and short-circuit
are malfunctioning, the gear will be set to the
Switch solenoid circuit open 3rd gear.
66 P1780
wire and short-circuit
Lockup revolution not The lockup is prohibited.
72 P1703
matched
The gear is fixed to the 3rd gear when malfunction
is detected. Then, 1st to 3rd gearshift is performed
86 P0725 No engine revolution input
depending upon the vehicle speed and throttle
opening degree.

6
 2-7. Service pada kendaraan
2-7-1. Pemeriksaan level oli
(1). Parkir kendaraan pada permukaan yang rata dan tarik rem parkir.
(2). Dengan mesin idling dan pedal rem ditekan, pindahkan tongkat transmisi
ke semua posisi dari P sampai L, dan kembali ke posisi P.
(3). Keluarkan stik oli keluar dan bersihkan.
(4). Masukkan kembali dengan benar.
(5). Keluarkan kembali dan periksa apakah level fluida diantara area HOT.
Catatan:
Kendarai kendaraan hingga mesin dan transmisi pada temperatur normal
temperatur (70-90 derjat C).

6
 2-7-2. Periksa dan hapus DTC (gunakan DS-II)
1. Periksa DTC
(1). Hubungkan DS-II ke DLC.
(2). Putar kunci kontak ke posisi ON.
(3). Pilih AT / DTC / Current (atau Pending).
(4). Periksa DTC dan Freeze Frame Data.

2. Hapus DTC
(1). Hubungkan DS-II ke DLC.
(2). Putar kunci kontak ke posisi ON.
(3). Pilih AT / DTC / Current (atau Pending).
(4). Hapus DTC dan Freeze Frame Data.

6
 2-7-3. Periksa dan hapus DTC (tidak
menggunakan DS-II)
1. Periksa DTC
(1). Short terminal 13 (ECUT) dan 4 (E) pada DLC.
(2). Putar kunci kontak ke posisi ON.
(3). Baca DTC yang ditunjukkan dengan jumlah kedipan lampu posisi D.

2. Hapus DTC
(1). Lepas terminal baterai atau lepas fuse ECU-B dari R/B engine
room selama 60 detik atau lebih.
(2). Short terminal 13 (ECUT) dan 4 (E) pada DLC.
(3). Periksa apakah kode noemal kerlur.
Catatan:
• Jika sistem bekerja normal, lampu akan
berkedip dua kali per detik.

6
 Kode diagnosis 1
No. kode
Isi diagnosis
2-digit 4-digit
21 P1730 Power suplay baterai tidak normal
22 P1731 Power suplay sistem sensor tidak normal
31 P1706 Torsi mesin tidak normal
37 P0715 Tidak ada turbine revolution input

38 P0710 Rangkaian oil temperature sensor terbuka atau short-circuit

38 P0711 Karakteristik oil temperature sensor tidak normal

41 P1711 EFI throttle sensor malfungsi
42 P0720 Tidak ada output revolution input
55 P0705 Tidak ada neutral start switch input
56 P0705 Neutral start switch multiple-input

6
 Kode diagnosis 2
No. kode
Isi diagnosis
2-digit 4-digit
61 P0753 Solenoid No.1 circuit open wire dan short-circuit
62 P0758 Solenoid No.2 circuit open wire dan short-circuit
63 P0763 Solenoid No.3 circuit open wire dan short-circuit
64 P0768 Duty solenoid circuit open wire dan short-circuit
65 P0773 LUC solenoid circuit open wire dan short-circuit
66 P1780 Switch solenoid circuit open wire dan short-circuit
72 P1703 Lockup revolution tidak sesuai
86 P0725 Tidak ada engine revolution input

6
 2-7-4. Time lag test
(1). Tarik rem parkir dan tekan pedal rem dengan keras
dengan kaki kiri.
(2). Pindahkan ke posisi N dan tunggu semenit.
(3). Pindahkan ke posisi D atau R dan ukur waktu sampai terasa hentakan.
Standard:
Posisi N ke D: 1,0 detik atau kurang
Posisi N ke R: 1,0 detik atau kurang
Catatan:
• Lakukan beberapa kali pengukuran dan dirata ratakan.
• Beri selang waktu 1 menit diantara pengukuran.
• Pastikan melakukan pemeriksaan ini saat fluida pada keadaan temperatur
normal (70-90 deajat C).
• Lakukan pemeriksaan ini saat air conditioning OFF.

6
 Evaluasi

Problem Kemungkinan penyebab

Jika N D time lag lebih besar d - Slip pada forward clutch

ari harga spesifikasi - Line pressure rendah

- Slip pada reverse clutch

Jika N R time lag lebih besar dari
- Slip pada 1st & reverse brake
harga spesifikasi
- Line pressure rendah

7
 2-7-5. Stall test

(1). Ganjal ke 4 roda.

(2). Tarik rem parkir dan tekan pedal keras dengan
kaki kiri.
(3). Pindahkan ke posisi D.
(4). Tekan pedal gas lebar dengan kaki kanan.
(5). Baca rpm mesin dan lepas pedal gas secepatnya.
　　　　 Harga standard: 2,100 sampai 2,600 rpm
(6). Lakukan dengan cara yang sama untuk posisi R.
　　　　 Harga standard: 2,100 sampai 2,600 rpm
Catatan:
• Jangan melakukan pemeriksaan ini terus menerus lebih dari 5 detik.
• Lakukan pemeriksaan dimana μ (koefisien gesek) tinggi, seperti pada
asphalt, untuk menjaga roda spin.
• Lakukan pemeriksaan ini dengan air conditioning OFF.

7
 Evaluasi
Hasil test
Stall speed pada posisi D dan R sam
a, tetapi rpm lebih rendah dari harga
standard.
Stall speed pada posisi D dan R sam
a, tetapi rpm lebih tinggi dari harga s
tandard.
Stall speed pada posisi D lebih tinggi
dari harga standard.
Stall speed pada posisi R lebih tinggi
dari harga standard.
Kemungkinan penyebab
- Engine power tidak cukup.
- Torque converter clutch rusak.
- Line pressure terlalu rendah.
- Level fluida tidak benar.
- Torque converter clutch rusak.
- 1st and reverse brake (B2) slip.
- Reverse clutch (C1) slip.
- Forward clutch (C2) slip.
- Line pressure terlalu rendah.
- Forward clutch (C2) slip.
- Torque converter clutch rusak.
- Line pressure terlalu rendah.
- Reverse clutch (C1) slip.
- 1st and reverse brake (B2) slip.

7
 2-7-6. Hydraulic test

(1). Lepas test plug pada sisi kiri transmission case dan
hubungkan SST (Pressure meter).
(2). Ukur tekanan hydraulik pada kondisi seperti yang tertera pda halaman
berikut.

Catatan:
• Test plug tidak dapat digunakan ulang.
• Saat melakukan stall test, jangan
melakukan terus menerus lebih
dari 5 detik.

7
 Spesifikasi tekanan hydraulik

Item Shift Kondisi Harga spesifikasi

C2 D Stall test 930 sampai 1,120 kPa
C1, B2 R Stall test 1,520 sampai 2,110 kPa
C3 D 3rd gear and accelerator 440 sampai 640 kPa
fully released. (Lock-up OFF)
B1 D 2nd gear and engine speed 930 sampai 1,130 kPa
2,000 rpm
Lock up OFF D When Lock-up ON 590 sampai 750 kPa
When Lock-up OFF 20 kPa atau kurang

7
 Evaluasi
Problem
Harga pengukuran lebih tinggi dari
spesifikasi pada semua posisi.
Harga pengukuran lebih rendah da
ri spesifikasi pada semua posisi.
Tekanan rendah hanya pada posisi
D.
Tekanan rendah hanya pada posisi
R.
7
Kemungkinan penyebab
Shift solenoid valve rusak
- Shift solenoid valve rusak
- Oil pump rusak
- Kebocoran fluida rangkaian posisi D
- Forward clutch (C2) rusak
- Kebocoran fluida rangkaian posisi R
- Reverse clutch (C1) rusak
- 1st and reverse clutch (B2 rusak)
 2-7-7. AT inisialisasi (menggunakan DS-II)
AT inisialisasi (menghapus AT learned value) diperlukan jika mengganti
automatic transmission assembly atau valve body.
(1). Pindah ke posisi P.
(2). Hubungkan DS-II ke DLC.
(3). Putar kunci kontak ke posisi ON dan hidupkan DS-II.
(4). Pilih “On-board diagnosis”-”AT ECU”- “Utility”
(5). Jalankan “Reset memory”.

Catatan:
• Tunggu paling tidak 1 menit setelah menghubungkan terminal baterai sebelum
melakukan AT inisialisasi.
• Setelah melakukan AT inisialisasi, lakukanlah test jalan untuk menyimpan learned
value.

7
 2-7-8. AT inisialisasi (tidak menggunakan DS-II)
AT inisialisasi (menghapus AT learned value) diperlukan saat mengganti
automatic transmission assembly atau valve body.
(1). Short terminal 13 (ECUT) dan 4 (E) pada DLC.
(2). Tekan pedal rem selama 3 detik setelah memutar kunci kontak
ke posisi ON dan tetap tekan sampai semua prosedur selesai dijalankan.
(3). Pindahkan tongkat transmisi P R P dalam waktu 1 detik.
(4). Ulangi prosedur diatas delapan kali.
(5). Putar kunci kontak ke OFF dan putar kunci kontak ke ON kembali.

Catatan:
• Saat menghapus AT learned value selesai,
lampu indikator posisi D berkedip selama
2.5 detik untuk memberitahukan pengemudi
selesai.
• Setelah melakukan AT inisialisasi, pastikan
melakukan road test untuk menyimpan learned valu
7 e.