Etika Dalam Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Uki

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 38

ETIKA DALAM PELAYANAN

KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

Costy Pandjaitan, CVRN., SKM., MARS., PhD

Disampaikan pada acara seminar


Pelayanan Prima dalam Asuhan Keperawatan Profesional
RSU.UKI
Jakarta, 30 November 2017
CURICULUM VITAE
My name : Costy Pandjaitan, CVRN,SKM,MARS.,PhD
My DOB : 15 Agustus 1957
My status : Married
Organisasi: Perdalin, HIPPII, ICAs, Pokja PPI Kemenkes, PERSI
Contact : 0815 100 78374, 081296327022, Email: costypandjaitan@gmailcom

Work Experiences:
Cardiac Emergency Unit RSCM , sebagai pelaksana keperawatan (1979 – 1984)
Cardiac Emergency Unit NCCH Harapan Kita , sebagai Karu (1984 – 1999)
Infection Prevention Control Practitioner (1999- 2006)
Head of Infection Prevention Control Practitioner (2006- 2012)
Kasub.Komite Keperawatan bidang mutu (2012-2013)
Education/Course : Tim Penyusun buku:
Basic Course Infection Control APSIC, Singapore (2001) 1.Pedoman & Manajerial PPI Kemenkes
Advanced Course Infection Control APSIC , Singapore (2001) 2.Disinfection &Sterilization ASEAN of APSIC
Advanced Course Infection Control Hong Kong, (2004) 3.Pedoman PPI di GILUT
MOT Course Infection Control , MOH (2006) 4.Pedoman PI HIV P2PL
MOT Course Infection Control WHO/CDC, Thailand (2008) 5.Environment ASEAN OF APSIC
Congress APSIC, Hong Kong ( 2003),Singapore (2005) NARA SUMBER PPI:
MALAYSYA (2007),MACAU (2009),Melbourne ( 2011), Shanghai (2013) 1. BUKR Kemenkes 6. Pelkesi
Congress Infection Prevention Control, Tokyo(2009) 2. Kopartemen PPI PERSI
Course Infection Prevention Control APSIC, Singapore (2010) 3. Perdalin
Course Infection Prevention Control CDC/WHO, Hong Kong (2010) 4.HIPPII
Course Infection Prevention Control TB (2010) Vietnam Nov 2016 5. IHT Rumah Sakit
Congress APSIC Thailand (2017)
Experiences in abroad :
Attachment at Intensive Care Unit, St Vincent Hospital Sydney Australia (1985) Pencetus Kursus Dasar PPI PERDALIN 2005
Attachment at Infection Control Unit Singapore General Hospital, Singapore(2001) Pencetus Kursus Lanjut PPI Perdalin 2006
Attachment at Infection Control Unit , Queen Mary Hospital Hong Kong (2006) Pendiri HIPPII thn 2006
Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Ho Chi Minh (Vietnam), (2011) Pencetus pelatihan IPCN Persi 2008
Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Manila, Philippine ( 2011)
Pencetus pelatihan IPCN lanjut th 2012
Visited St. Luke Hospital Tokyo, Japan (2012)
Visited Tsukuba University Hospital, Japan (2012) Pencetus pelatihan IPCD TH 2017
UU RI No.38 Tahun 2014
Tentang Keperawatan Bab I Pasal 2

Praktik Keperawatan berdasarkan:


a. Perikemanusiaan;
b. Nilai ilmiah;
c. Etika dan profesionalitas;
d. Manfaat;
e. Keadilan;
f. Perlindungan; dan
g. Kesehatan dan keselamatan Klien
mars-IPCN PERSI-March 2016 3
UNDANG-UNDANG RI NO 36
TENTANG KESEHATAN
• Pasal 24 (1)
– Tenaga kesehatan harus memenuhi
ketententuan kode etik, standar
profesi, hak pengguna pelayanan
kesehatan, standar pelayanan dan
standar prosedur operasional
Definisi
• Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya:
kebiasaan atau watak
• Moral, dari bahasa Latin mos (jamak:
mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan
/adat.
• Norma, dalam bahasa Inggris, norm, berarti
aturan atau kaidah.
• Nilai, dalam bhs Inggris value, berarti
konsep tentang baik dan buruk baik yang
berkenaan dengan proses (instrumental)
atau hasil (terminal)
PENGERTIAN ETIKA
Bertens 2000, mempunyai arti :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk
dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak;
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat.
PENGERTIAN ETIKET
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
“etiket” adalah adat sopan santun atau tata
krama yang perlu selalu diperhatikan dalam
pergaulan agar hubungan selalu baik.
Perbedaan etika dengan etiket
Etika Etiket
• Menyangkut cara • Menyangkut cara (tata acara)
dilakukannya suatu suatu perbuatan harus
perbuatan sekaligus dilakukan manusia
memberi norma dari • Hanya berlaku dalam situasi
dimana kita tidak seorang diri
perbuatan itu sendiri (ada orang lain di sekitar
• Selalu berlaku, baik kita kita). Bila tidak ada orang
sedang sendiri atau lain di sekitar kita atau tidak
bersama orang lain. ada saksi mata, maka etiket
tidak berlaku
• Memandang manusia • Memandang manusia dari segi
dari segi dalam lahiriah saja.
• Bersifat absolut • Bersifat relatif
Empat aliran pemikiran etika

TEORI EMPIRIS TEORI RASIONAL TEORI INTUITIF TEORI WAHYU

Berdasarkan
Berdasarkan dari Tuhan
Berdasarkan Berdasarkan
penalaran naluri Yang Maha
pengalaman
dan logika Kuasa
Konteks Etika
Sumber Etika
Agama

Tradisi Filsafat

Etika

Hukum Politik

Ekonomi Sosial

Profesi Seni Penerapan Etika


Administrasi 10
Etika
Umum
Etika Etika terhadap
Individual sesama
Etika

Etika Keluarga
Etika Etika Sosial
Khusus
Etika Politik

Etika Lingkungan
Hidup Etika Profesi

Etika kepe Etika Etika Etika Etika


Hukum Biomedis Pendidikann Media

11
Empat Hirarki Etika

Makro

Etika Sosial

Etika organisasi

Etika profesi

Moralitas pribadi

Mikro
12
Moralitas Pribadi
• Konsep baik-buruk, benar-salah yang telah
terinternalisasi dalam diri individu
• Produk dari sosialisasi nilai masa lalu
• Moralitas pribadi adalah superego atau hati nurani
yang hidup dalam jiwa dan menuntun perilaku
individu
• Konsistensi pada nilai mencerminkan kualitas
kepribadian individu
• Moralitas pribadi menjadi basis penting dalam
kehidupan sosial dan organisasi

13
Etika profesi
• Nilai benar-salah dan baik-buruk yang terkait
dengan pekerjaan profesional
• Nilai-nilai tersebut terkait dengan prinsip-
prinsip profesionalisme (kapabilitas teknis,
kualitas kerja, komitmen pada profesi)
• Dapat dirumuskan ke dalam kode etik
profesional yang berlaku secara universal
• Penegakan etika profesi melalui sanksi profesi
(pencabutan lisensi)
14
Etika Organisasi
• Konsep baik-buruk dan benar-salah yang
terkait dengan kehidupan organisasi
• Nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip
pengelolaan organisasi modern (efisiensi,
efektivitas, keadilan, transparansi,
akuntabilitas, demokrasi)
• Dapat dirumuskan ke dalam kode etik
organisasi yang berlaku secara universal

15
Etika Organisasi
• Dalam praktek penegakan kode etik organisasi
dipengaruhi oleh kepentingan sempit
organisasi, kepentingan birokrat, atau
kepentingan politik dari politisi yang
membawahi birokrat
• Penegakan etika organisasi melalui sanksi
organisasi

16
Etika Sosial
• Konsep benar-salah dan baik-buruk yang
terkait dengan hubungan-hubungan sosial
• Nilai bersumber dari agama, tradisi, dan
dinamika sosial
• Pada umumnya etika sosial tidak tertulis,
tetapi hidup dalam memori publik, dan
terinternalisasi melalui sosialisasi nilai di
masyarakat

17
Etika Sosial
• Etika sosial menjadi basis tertib sosial
[Jepang, tidak boleh mengganggu dan
merepotkan orang lain]
• Masyarakat memiliki mekanisme penegakan
etika sosial, yaitu melalui penerapan sanksi-
sanksi sosial [diberitakan sebagai tersangka]

18
TEORI ETIKA :

1. ETIKA DEONTOLOGI
• Deontologi menekankan kewajiban untuk bertindak secara baik,
tanpa mengkaitkan dengan tujuan atas tindakan (jangan
mencuri,jangan korupsi).
• Tertanam dalam hati manusia secara universal.

• Immanuel Kant: “Kemauan baik adalah syarat mutlak untuk


bertindak secara Moral. “
bertindaklah berdasar keyakinan bahwa orang lainpun
dalam situasi yang anda hadapi bertindak sama
2. Etika Teleologi.
• Teleologi mengukur baik buruk suatu tindakan dilihat dari tujuan ,
maupun akibat dari suatu tindakan tersebut.
• Menurut etika teleologi mencuri itu boleh jika sejak awal tindakan
mencuri itu dimaksudkan untuk membeli obat karena keluarga ada
yang sakit parah.T
•Timbul pertanyaan tujuan baik untuk siapa?
- Orang banyak atau diri sendiri
Jawabannya 2 aliran ; - egoisme etis
- utilitarianisme
2. Etika Teleologi.
Egoisme etis menurut Aristoteles bisa dibenarkan secara moral
jika untuk mempertahankan hidup dan kebahagiaan secara
dasar bukan hedonisme
Utilitarianisme
Dikembangkan oleh Jeremy Bentham (1748 – 1832) bahwa
untuk menilai baik buruknya suatu tindakan secara moral
adalah menguntungkan kepentingan orang banyak.

Etika Utilitarianisme menetapkan 3 kriteria :


- Manfaat
- Manfaat terbesar dari alternatif
- Manfaat terbesar untuk orang banyak
• Etika Keperawatan
Etika keperawatan adalah norma-norma yang
dianut perawat dalam bertingkah laku dengan
pasien, keluarga, kolega, atau tenaga kesehatan
lainnya di suatu pelayanan keperawatan yang
bersifat profesional.
• Perilaku etik akan dibentuk oleh nilai-nilai dari
pasien, perawat dan interaksi sosial dalam
lingkungan.
PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA
KEPERAWATAN
• AUTONOMI
Autonomi berarti kemampuan untuk
menentukan sendiri atau mengatur diri
sendiri, berarti menghargai manusia
sehingga harapannya perawat
memperlakukan mereka sebagai
seseorang yang mempunyai harga diri
dan martabat serta mampu menentukan
sesuatu bagi dirinya.
PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA
KEPERAWATAN
• BENEFISIENCE
Merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan
tidak merugikan pasien atau tidak menimbulkan
bahaya bagi pasien.
Merupakan prinsip untuk bertindak adil bagi semua
individu, setiap individu mendapat perlakuan dan
tindakan yang sama. Tindakan yang sama tidak
selalu identik tetapi dalam hal ini persamaan berarti
mempunyai kontribusi yang relatif sama untuk
kebaikan hidup seseorang
PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA
• JUSTICE KEPERAWATAN
• VERACITY
Merupakan prinsip moral dimana kita
mempunyai suatu kewajiban untuk
mengatakan yang sebenarnya atau tidak
membohongi orang lain / pasien. Kewajiban
untuk mengatakan yang sebenarnya
didasarkan atau penghargaan terhadap
otonomi seseorang dan mereka berhak untuk
diberi tahu tentang hal yang sebenarnya
PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA
KEPERAWATAN
• Fidelity (Menepati janji)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk
menghargai janji dan komitmennya terhadap
orang lain. Perawat setia pada komitmennya
dan menepati janji serta menyimpan rahasia
klien. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan
perawat terhadap kode etik yang menyatakan
bahwa tanggung jawab dasar dari perawat
adalah untuk meningkatkan kesehatan,
mencegah penyakit, memulihkan kesehatan
dan meminimalkan penderitaan.
PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA
KEPERAWATAN
• Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah menjaga
privasi (informasi) klien. Segala sesuatu yang
terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.
Tidak ada seorang pun dapat memperoleh informasi
tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga
tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus
dihindari.
PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA
KEPERAWATAN
• Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien
KODE ETIK KEPERAWATAN
INDONESIA
APerawat dan Klien
1) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan
klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis
kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta
kedudukan sosial.
2) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
senantiasa memelihara suasana lingkungan yang
menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama klien.
KODE ETIK KEPERAWATAN
INDONESIA
APerawat dan Klien
3) Tanggung jawab utama perawat adalah kepada
mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan.
4) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang
dikehendaki sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh
yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
KODE ETIK KEPERAWATAN
INDONESIA
B. Perawat dan praktek
1) Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi
dibidang keperawatan melalui belajar terus-menerus
2) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan
keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional
yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
KODE ETIK KEPERAWATAN
INDONESIA
Perawat dan praktek
3) Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada
informasi yang akurat dan mempertimbangkan
kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan
konsultasi, menerima delegasi dan memberikan
delegasi kepada orang lain
4) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik
profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan
perilaku profesional
KODE ETIK KEPERAWATAN
INDONESIA
C. Perawat dan masyarakat
• Perawat mengemban tanggung jawab
bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dalam
memenuhi kebutuhan dan kesehatan
masyarakat.
KODE ETIK KEPERAWATAN
INDONESIA
C
Perawat dan teman sejawat
• 1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik
dengan sesama perawat maupun dengan tenaga
kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian
suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai
tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
• 2) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.
KODE ETIK KEPERAWATAN
INDONESIA
E. Perawat dan Profesi
• 1) Perawat mempunyai peran utama dalam
menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkannya
dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan
keperawatan
• 2) Perawat berperan aktif dalam berbagai
kegiatan pengembangan profesi keperawatan
Mempertahankan standar etika &
tanggung jawab institusi

• Menciptakan kepercayaan
• Jalankan kode etik
• Lindungi hak perorangan
• Adakan pelatihan etika
• Lakukan audit etika secara periodik
• Pertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku,
jangan hanya aturan
• Hindari contoh etika yang tercela
• Ciptakan budaya komunikasi dua arah
KESIMPULAN
Etika
Adalah suatu komitmen
untuk melakukan apa yang
benar & menghindari apa yang tidak benar
TERIMA KASIH

You might also like