Professional Documents
Culture Documents
Tutorial 1 - Muntaber: Melia Fadiansari S. 13-163 2B FK Uki
Tutorial 1 - Muntaber: Melia Fadiansari S. 13-163 2B FK Uki
Tutorial 1 - Muntaber: Melia Fadiansari S. 13-163 2B FK Uki
Melia Fadiansari S.
13-163
2B
FK UKI
Tujuan pembelajaran
1. Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit
2. Jenis dan fungsi cairan tubuh dan elektrolit
3. Dehidrasi
a. Tanda dan gejala dehidrasi
b. Faktor penyebab dehidrasi
4. Patofisiologi gangguan keseimbangan asam – basa
5. Diagnosis diare dan dehidrasi
6. Pemeriksaan penunjang
7. Penatalaksanaan
– General
– Kasus
8. Komplikasi
– Gejala klinis dan pemeriksaan lab pendukung
– Tatalaksana
Fisiologi
Electrolyte Regulated by
Sodium Aldosteron, ANP, ADH
Potasium Aldosteron, epinepheine, insuline,
intrinstic renal mech
Dehidrasi
Definisi Dehidrasi
“Dehydration is defined as the condition that results from
excessive loss of body water”
Dorland's illustrated medical dictionary. Philadelphia, W.B. Saunders, 2007.
• Berdasarkan Derajat
Keparahan:
Faktor-faktor
Dehidrasi
• Not drinking enough water– Reasons for not drinking
enough water include: sore throat, mouth sores,
difficulty swallowing, and/or a decreased thirst
sensation (especially in older adults)
• Illness – nausea/vomiting, diarrhea, fever, pain
• Overheated indoor air
• Mobility – inability to get water
• Excessive urine output - uncontrolled diabetes,
diuretic/water pill use
• Medications – laxatives, sedatives/sleeping
pills/anxiety medications
• Doctor’s orders to decrease water intake because of a
medical/health condition
• Excessive exercise
Etiologi
1. Pure dehydration
– Kehilangan cairan akibat kekurangan pemasukan air
atau kehilangan air berlebih melalui paru, kulit,
ginjal, atau saluran cerna.
2. Kelebihan elektrolit (solute loading
hypertonicity)
– Ekskresi urin mengandung banyak elektrolit
– Karena pemberian makanan mengandung banyak
garam dekstrosa dan protein pada pasien koma
3. Hiperosmolaritas
– Cairan ekstraseluler hiperosmolar, misalnya
hiperosmolar hiperglikemia, koma diabetik non
ketoasidosis
Patofisiologi
Mis : bila [Na] pada CES menurun air berpindah dari CES ke CIS
pembengkakan sel
Ketidakseimbangan Natrium
Hiponatrium Hipernatrium
• Kehilangan natrium • Asupan air yang tidak
melampaui kehilangan air mencukupi
• Penambahan air melampaui • Kehilangan air yang
penambahan natrium berlebihan
• Hiponatremia tanpa hipo- • Bertambahnya natrium
osmolalitas serum
Perubahan komposisional
• Kadar sebagian besar ion lain dalam
kompartemen CES dapat berubah tanpa
disertai perubahan bermakna dalam jumlah
total partikel2 yg aktif secara osmotik
Pemeriksaan
Penunjang
No Anamnesis Keterangan dari Skenario 24.1
1 Identitas pasien Nama:Tn. XYZ Pekerjaan:-
Suku /Agama:-
Umur: 40 tahun Alamat:-
Status Perkawinan:-
Jenis Kelamin: Laki-laki Pendidikan:-
2 Keluhan Utama Keluhan Lemas dan Letargi.
3 Riwayat Penyakit Sekarang: a. 1 jam setelah memakan Gado-gado
a. Onset b. Lemas dan letargi disertai Muntah2 dan BAB cair
b. Kualitas c. Sebanyak lebih dari 5x dalam sehari
c. Kuantitas d. -
d. Lokasi e. -/-
e. Faktor f. Sebelumnya Pasien, makan gado-gado dan setelah
memperberat/memperinga satu jam kemudian pasien mengalami muntah-
n muntah dan BAB cair sebanyak 5x dan dilarikan ke
f. Kronologi IGD
g. Keluhan Tambahan g. -
Tinjauan Sistem -
Secara umum
Penatalaksanaan
Sesuai kasus
Komplikasi
Syok hipovolemik
Asidosis metabolik
DEHIDRASI
Manifestasi
• Lesu
• Rasa haus
• Miksi berkurang dan berwarna hitam
• Tidak mampu berkeringat
• Akral dingin
• Turgor menurun
• Mukosa kering
• Tekanan darah menurun
DEHIDRASI
(volume sirkulasi efektif ↓)
Osmolality plasma ↑
Thirst ↑ ADH ↑
Water ingestion ↑ Water
excretion ↓
Water retention
Osmolalitas plasma ↓
Volume sirkulasi ↑
Syok hipovolemik
• Gejala klinis
Penatalaksanaan