Professional Documents
Culture Documents
Dasar-Dasar Perhitungan Neraca Massa Dan Energi
Dasar-Dasar Perhitungan Neraca Massa Dan Energi
Dasar-Dasar Perhitungan Neraca Massa Dan Energi
PERHITUNGAN
NERACA
MASSA DAN
ENERGI (1)
Silakan baca cuplikan berita berikut yang diambil dari Wall
Street Journal (6 Juni, 2001):
SEOUL, South Korea—A mix up in the cockpit over whether altitude guidance
was measured in feet or meters led to the crash of a Korean Air Lines
McDonnell Douglas MD-11 freighter soon after takeoff in Shanghai in April 1999,
investigators said. The crash killed all three crewmembers. Five people on the
ground were killed and 40 more were injured when the plane went down in
light rain onto a construction site near Shanghai’s Hongqiao Airport.
According to a summary of the crash report released by South Korean
authorities, a Chinese air traffic controller directed the pilots to an altitude of
1,500 meters (4,950 feet). The plane was climbing rapidly to that level when the
co-pilot told the pilot he thought the instructed height was 1,500 feet,
equivalent to 455 meters. The international aviation industry commonly
measures altitude in feet, and the confusion led the pilot to conclude the jet
was almost 1,000 meters too high, so he quickly moved the controls to lower the
plane. As the plane descended, the pilot realized the error but couldn’t correct
the mistake in time.
South Korea’s Ministry of Construction and Transportation said Korean Air Lines
would lose the right to serve the Seoul-Shanghai cargo route for at least two
years because of errors by the pilots. Korean Air Lines said it would appeal the
decision. . .
Sistem Satuan dan Dimensi
Dari berita tersebut, kita dapat memahami pentingnya mendefinisikan kuantitas
secara cermat, sehingga komunikasi dapat dipahami.
Penggunaan yang tepat atas satuan merupakan bagian esensial untuk menjadi
seorang engineer.
Pengecekan konsistensi satuan dalam persamaan akan menjadi alat yang
bernilai yang akan mereduksi jumlah kesalahan (error) saat melakukan
perhitungan
Engineer dan ilmuwan dapat berkomunikasi tidak hanya dengan kata-kata, tapi
juga melalui deskripsi numerik.
Satuan dapat digunakan seperti variabel aljabar, yaitu dapat
diberi perlakuan pertambahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.
Penambahan dan pengurangan dapat dilakukan jika satuan
sama.
3 cm – 1 cm = 2 cm (3x – x = 2x)
3 cm – 1 mm = ? (3x – y = ?)
perlu dilakukan konversi satuan (jika masih satu dimensi )
Perkalian dan pembagian dapat dilakukan daam kondisi
apapun.
3 N x 4 m = 12 N.m
5 km / 2 jam = 2,5 km/jam
7 km/jam x 4 jam = 28 km
3 m x 4 m = 12 m2
6 cm x 5 cm/detik = 30 cm/detik2
6 g / 2 g = 3 (kuantitas tak berdimensi)
(5 kg/detik) / (0,2 kg/m3) = 25 m3/detik
Sejarah Sistem Satuan
Sistem satuan pertama kali dibentuk di Inggris pada abad ke-18. Menganggap foot,
pound dan second sebagai standar pengukuran untuk panjang, massa dan
waktu.Namun, memiliki kendala dalam skala pengukuran yang lebih kecil .
Untuk mengatasinya , pada 1860, British association membentuk sistem CGS dengan
satuan dasar centimetre, gram dan second. Juga memiliki kendala dalam skala
pengukuran yang besar, maka tidak dapat diterima secara internasional
Pada 1971, France association membentuk sistem MKS dengan satuan dasar metre,
kilogram dan second. Dikenal juga dengan Metric system. Merupakan turunan dari
sistem CGS, sehingga tidak dapat digunakan secara independen.
Masyarakat internasional membutuhkan sistem internasional untuk memahami
sistem satuan. Maka pada 1954, sebuah konferensi besar mengenai berat dan
pengukuran diselenggarakan di Paris. Dalam konferensi ini diputuskan sistem
internasional dengan satuan dasar metre, kilogram, second, Ampere, Kelvin dan
Candela.
Selanjutnya pada 1960, dilakukan konferensi besar lanjutan di Paris dan memberikan
nama sistem ini sebagai system international units. Dikenal juga dengan Sistem
Internasional (SI).
Sistem SI
Sistem American Engineering (AE)
Konversi Satuan
Faktor konversi adalah prosedur untuk mengkonversi
satu set satuan ke satuan lainnya dengan
mengalikan sebuah angka dan satuan terkait
dengan rasio tertentu.
Contoh:
Jika sebuah pesawat berangkat pada kecepatan suara (asumsi:
kecepatan suara = 1100 ft/s), berapakah kecepatannya jika
dinyatakan dalam miles per hour?
Pertama, konversi feet (ft) ke miles (mi). Dari tabel konversi satuan
(“Linear Measure Equivalents,” )
1 mile = 5280 ft.
Dalam sistem SI, satuan gaya adalah newton (N), untuk berat 1 kg yang
dipercepat pada 1 m/s2. Sehingga, the faktor konversi C = 1 N/(kg)(m)/s2 .
Dalam kasus C memiliki nilai numerik 1; faktor koversi terlihat sederhana, dapat
diabaikan.
Dalam sistem AE, one pound force (1 lbf) terkait aksi
medan gravitasi Bumi terhadap one pound mass (1 lbm):
Catatan:
Lihat rasio 32.2 ft/s2 dibagi 32.174[(ft)(lbm)]/[(s2)(lbf)],
merupakan nilai numerik.
Temperatur
Definisi:
temperatur adalah ukuran energi dari
molekul dalam sebuah sistem
temperatur adalah sifat dari keadaan
kesetimbangan termal dari sistem
terhadap sistem lain karena
temperatur menyatakan tentang
kemampuan sebuah sistem untuk
mentransfer energi (sebagai panas/kalor).
Skala Temperatur Absolut memiliki nilai nol pada
temperatur terendah yang dipercayai dapat terjadi.
Temperatur terendah terkait hukum gas ideal dan
hukum termodinamika.
Skala temperatur absolut:
terkait skala derajat Celcius Kelvin scale (Lord
Kelvin, 1824–1907);
terkait derajat Fahrenheit Rankine scale (W. J. M.
Rankine,1820–1872, a Scottish engineer).