Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 28

MEKANIKA BAHAN

1. Tegangan , Regangan , Elastisitas bahan


8012213 (2 sks) semester II
TEGANGAN REGANGAN
Tegangan = yang menyebabkan terjadinya deformasi, dan
Regangan = efek dari deformasi

Gaya F ke bawah, penyebab


terjadinya displacement x.
F
x Jadi tegangan adalah gaya F;
regangan adalah perpanjangan x.
Theory of Torsion
Derivation
Theory of Torsion
Derivation
Theory of Torsion
Derivation
Theory of Torsion
Derivation
Theory of Torsion
Derivation
Torsion Formula
We want to find the maximum shear stress τmax
which occurs in a circular shaft of radius c due to
the application of a torque T. Using the
assumptions above, we have, at any point r inside
the shaft, the shear stress is τr = r/c τmax.
∫τrdA r = T
∫ r2/c τmax dA = T
τmax/c∫r2 dA = T
Now, we know,
J = ∫ r2 dA
is the polar moment of intertia of the cross sectional
area J = πc4/2 for Solid Circular Shafts
Theory of Torsion
Derivation

γ = τ/G

For a shaft of radius c, we have

φc=γL

where L is the length of the shaft.


Now, τ is given by

τ = Tc/J

so that

φ = TL/GJ
Theory of Torsion

Fig. 1: Rotated Section


Theory of Torsion
Torsional Constant for an I Beam

For an open section, the torsion constant


is as follows:
J = Σ(bt3 / 3)

So for an I-beam
J = (2btf3 + (d - 2tf)tw3) / 3
where
b = flange width
tf = flange thickness
d = beam depth
tw = web thickness
Jenis Tegangan
F
1. Tegangan Tarik Gaya-
gaya saling menjauhi
W
Tarik

2. Tegangan Tekan gaya- W


gaya saling mendekat
F

Tekan
Tegangan ratio antara gaya F terhadap
luasan (A)

𝑃
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝐴

Regangan perubahan relatif pada dimensi


atau bentuk.

Contoh: Perubahan panjang per satuan panjang,


atau perubahan volume per unit volume
Tegangan Regangan Longitudinal
Untuk besi tulangan, terdapat
tegangan longitudinal = F/A yang
mengakibatkan perubahan panjang
L A batang.
F
A
DL

𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 ∆𝐿
𝑃 𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝜀 =
𝐿
𝜎=
𝐴
Contoh 1. Sebuah batang baja dengan
panjang = 10 m dan diameter = 2 mm.
Diujung batang dibebani P =200 kg. Hitung
tegangan dan regangan baja tersebut.

Luas batang baja:


𝜋𝐷2 𝜋 0,002 2
L A 𝐴= =
F 4 2
A = 3.14 x 10−6 m2
DL
𝑃 200
= 3.08 mm 𝜎= = = 6.37 x 107 kg/𝑚 2
𝐴 3,14𝑥10−6

∆𝐿 0,00308
𝜀= = = 3,08x10−4
𝐿 10
• Contoh : Bahan baja lunak / baja struktural yang
mengalami tarik dapat dibuat diagram tegangan
regangan s

tegangan ultimate
D
tegangan luluh
limit proporsional .A B C
E

O
e
luluh atau Strani Necking
daerah plastis hardening
linier sempurna
• Mulai dari O ke A = garis lurus berarti linier atau
proporsional disebut modulus elastisitas
• Titik B titik leleh
• Antara B dan C terjadi perpanjangan tanpa ada
pertambahan gaya tarik disebut plastis sempurna
• Perpanjangan dari C ke D membutuhkan
peningkatan beban tarik sampai harga max di D
disebut tegangan ultimate
• Penarikan lagi dengan pengurangan beban akan
terjadi putus / patah di titik E
Tegangan Ultimit
Tegangan Ultimit adalah tegangan terbesar dari
sebuah bahan dapat bertahan sebelum putus

2m F

W
𝑃 W W
𝜎=
𝐴 W W
Bila tegangan bahan melebihi Tegangan
Ultimit, maka batang putus
Contoh 2. Sebuah batang baja dengan panjang =
10 m dan diameter = 2 mm memiliki tegangan
ultimit =2.48 x 108 kg/m2. Berapa kemampuan
batang baja dalam memikul beban?

Luas batang baja:


𝜋𝐷2 𝜋 0,002 2
L A 𝐴= =
F 4 2
A = 3.14 x 10−6 m2
DL
𝑃 𝑃
= 3.08 mm 𝜎= 2,48𝑥10−6 =
𝐴 3,14𝑥10−6

𝑃 = 2,48𝑥10−6 3,14𝑥10−6 = 779 𝑘𝑔


Modulus Elastisitas
s
Daerah limit
elastis
𝑡𝑒𝑔 = 𝜎

tegangan ultimate
D
tegangan luluh
limit proporsional .A B C
E

O
e
luluh atau Strani Necking
daerah plastis hardening
Daerah elastis linier sempurna
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑟𝑒𝑔 = 𝜀 𝑀𝑜𝑑𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑒𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 =
𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛

Modulus Elastisitas longitudinal disebut


juga dengan Modulus Young
Modulus Elastisitas
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢𝑑𝑖𝑛𝑎𝑙
𝑀𝑜𝑑𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑌𝑜𝑢𝑛𝑔 =
𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢𝑑𝑖𝑛𝑎𝑙

𝑃ൗ 𝑃𝐿
𝐴
Y=∆𝐿ൗ =
𝐿 𝐴∆𝐿

Satuan: kg/𝑚2 ; N/𝑚𝑚2 = 𝑀𝑝𝑎


Contoh 3:
Sebuah bahan memiliki nilai Modulus young = 8.96 x 1011kg/𝑚2 , mampu memikul
beban 120-kg dengan panjang 8-m dan diameter 1,5 mm.
Hitung pertambahan panjang batang.

𝜋𝐷2 𝜋 0,0015 2
L = 8 m; 𝐴 = = = 1,77𝑥10−6 𝑚2
4 4
F = 120 N; DL = ?

𝑃ൗ
𝐴
Y= ∆𝐿ൗ
𝐿
8m
∆𝐿
Y = P/A
𝐿
DL
120 N 𝑃𝐿 120 8
∆L = =
𝐴𝑌 1,77𝑥10−6 8,96𝑥1011
= 6,05𝑥10−4 𝑚 = 0,605𝑚𝑚
Modulus Geser
Tegangan Geser hanya merubah bentuk, tidak
merubah volume. Perhatikan gambar kubus
berikut:
A
d

l f F
F

Kekuatan geser F menghasilkan sudut geser f.


d
Nilai Modulus Geser
F Tegangan Geser adl Gaya/Luas
f
F 𝒍 𝐹
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝐴
Regangan Geser adl sudut yang dinyatakan dalam radian

𝑑
𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = ∅ =
𝑙
Modulus Geser S adalah rasio tegangan geser F/A
terhadap regangan geser Φ
𝐹ൗ
𝑆= 𝐴 Satuan: kg/𝑚2 ; N/𝑚𝑚2 = 𝑀𝑝𝑎

Contoh 4.
Sebuah baja tertanam didinding. Modulus geser baja S = 8.27 x
1010 kg/m 2 . Diameter = 1 cm dan panjang 4 cm . Sebuah beban
36,000 kg dibebankan pada ujung bebas. Seberapa besar
penurunan diujung batang?
𝜋 𝐷 2 𝜋 0,01 2
l Luas: A = = = 7.85 x 10-5 m2
4 4

d
𝐹ൗ 𝐹ൗ 𝐹𝑙
F 𝑆= 𝐴 = 𝐴 =
∅ 𝑑ൗ𝑙 𝐴𝑑

𝐹. 𝑙 (36000) 0,04
𝑑= = −5 10
= 220𝑚 = 0,22𝑚𝑚
𝐴. 𝑆 7,85𝑥10 8,27𝑥10
Kesimpulan: Elastis dan Plastis
Elastis adl sifat bahan yang dpt kembali kebentuk
asli setelah adanya deformasi

Plastis adl sifat bahan yg tdk dapat kembali


kebentuk aslinya setelah adanya deformasi.
Perubahan bersifat permanen/tetap.
Batas Elastis
Adalah tegangan maximum yang dapat terjadi tanpa
adanya perubahan yang permanen.

Tegangan Ultimit
Adalah tegangan terbesar yang dapat terjadi sebelum
hancur/putus
Kesimpulan:
Jenis2 Tegangan F

1. Tegangan Tarik W
Tension

W
2. Tegangan Tekan F

Compression
Kesimpulan:
1. Tegangan:
𝑃
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝜎 =
𝐴

2. Regangan:
∆𝐿
𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝜀 =
𝐿

3.Modulus Young:
𝑃ൗ
𝐴
Y= ∆𝐿ൗ
𝐿

4. Modulus Geser :
𝑃ൗ
𝑆= 𝐴

You might also like