perkembangannya karena masih belum berdaun dan berakar • Batang telah mempunyai berkas pengangkut berupa trakeida, namun belum memiliki buluh tapis dan kambium • Batang bercabang-cabang menggarpu dengan sporangium pada ujung cabang. Famili/suku Rhyniaceae • Berupa terna dengan tinggi ±1/2m • Batang membentuk cabang-cabang tegak lurus keatas • Cabang-cabang berfungsi sebagai alat asimilasi • Tidak memiliki akar,melainkan hanya berupa rhizoid • Tidak memiliki daun • Berkas pengangkut terdiri atas trakeida . Sporangium relatif besar terdapat pada ujung cabang • Contoh: Rhynia major Berkas Pengangkut Suku Asteroxyceae • mempunyai penonjolan–penonjolan yang panjangnya hanya beberapa mm dan disebut mikrofil • Pada penampang lintang, stele di dalam batang berbentuk bintang • Pada beberapa jenis telah terdapat empelur, jadi stelenya bukan protostele lagi melainkan telah berupa sifonostele • Spesies yang termasuk didalamya yaitu Asteroxylon mackei, Asteroxylon elberfeldense Suku Pseudosporochnaceae • Pada ujung sumbu pokok yang tidak beruas muncul sejumlah dahan yang sedikit bercabang menggarpu, tetapi akhirnya menjadi ranting- ranting kecil yang menggarpu • Pada ujungnya terdapat sporangium yang berbentuk gada • Pada akhir percabangan ada bagian yang yang melebar dan yang tidak fertil berguna untuk asilimilasi • Contoh: Pseudosporochnus krecjii Bangsa Psilotales • Berupa terna kecil, rendah, dan bercabang-cabang menggarpu • Tidak memiliki akar, hanya mempunyai tunas-tunas tanah dengan rhizoid • Pada batangnya terdapat mikrofil (daun-daun kecil) berbentuk sisik, tidak bertulang dan tersusun jarang dalam garis spiral • Sporangium terletak diantara taju-taju sporofil yang berbagi menggarpu. Contoh: • Psilotum nudum, yang masih terdapat di pulau Jawa • triquerotum, hanya di daerah tropika • Tmesipteris tannensis, di Australia