Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

DISTRES

SPIRITUAL

Di Susun Oleh

Amalia Islami 16.IK.456


Fachriyal Hami 16.IK.467
Fahmi Riduan 16.IK.468
Hisni Raudhati 16.IK.471
Puspa Ayu Devira 16.IK.488
Salivahana Adhitya 16.IK.492
PENGERTIAN

Distres spiritual adalah kerusakan kemampuan


dalam mengalami dan mengintegrasikan arti dan
tujuan hidup seseorang dengan diri, orang lain,
seni, musik, literature, alam dan kekuatan yang
lebih besar dari dirinya (EGC, 2008). Dengan kata
lain kita dapat katakan bahwa distres spiritual
adalah kegagalan individu dalam menemukan arti
kehidupannya.
PENYEBAB
Menurut Budi anna keliat (2011) penyebab distres spiritual adalah
sebagai berikut :

Pengkajian fisik
& Abuse

Depresi, marah, cemas,


Pengkajian Pengkajian Sosial
takut, makna nyeri,
psikologis & budaya dan
kehilangan kontrol, Status mental dukungan sosial
HDR, pemikrian yang
bertentangan
PATOFISIOLOGI

Korteks serebri Hipotalamus


Stress mengirimkan tanda menstimuli
bahaya ke hipotalamus saraf simpatis

Gejala : Perubahan Sinyal dari


status mental, Perubahan hipotalamus
masalah ingatan, emosional, ditangkap amiglada
kecemasan, perilaku, (bertanggung jwb
halusinasi, depresi, kepribadian thd status
nyeri emosional)
KARAKTERISTIK
DISTRES SPIRITUAL

Hubungan dengan Hubungan dengan


diri orang lain

Menolah berhubungan
Ungkapan kekurangan
dengan tokoh agama

Menolak interaksi dgn


Marah
keluarga

Mengungkapkan tarpisah
Kesalahan
dari sistem pendukung

Mengungkapkan
Koping yang buruk
pengasingan diri
Hubungan dengan Seni, Hubungan dengan kekuatan
musik, literatur, dan alam yg lebih besar darinya

Ketidakmampuan Ketidakmampuan untuk


mengungkapkan kreativitas berdoa

Mengungkapkan hidup tanpa


Tidak tertarik dengan alam
harapan, menderita

Ketidakmampuan untuk
Tidak tertarik dengan bacaan
berpartisipasi dlm kegiatan
keagamaan
agama

Tiba tiba berubah praktik


agama

Ketidakmampuan untuk
introspeksi
PENGKAJIAN
Salah satu instrumen yang dapat digunakan adalah
Puchalski’s FICA Spritiual History Tool (Pulschalski, 1999)

F : Faith atau keyakinan (apa keyakinan saudara?) Apakah


saudara memikirkan diri saudara menjadi sesorang yang
spritual ata religius? Apa yang saudara pikirkan tentang
keyakinan saudara dalam pemberian makna hidup?

I : Impotance dan influence. (apakah hal ini penting dalam


kehidupan saudara). Apa pengaruhnya terhadap bagaimana
saudara melakukan perawatan terhadap diri sendiri?
Dapatkah keyakinan saudara mempengaruhi perilaku selama
sakit?
C : Community (Apakah saudara bagian dari
sebuah komunitas spiritual atau religius?) Apakah
komunitas tersebut mendukung saudara dan
bagaimana? Apakah ada seseorang didalam
kelompok tersebut yang benar-benar saudara cintai
atua begini penting bagi saudara?

A : Adress bagaimana saudara akan mencintai saya


sebagai seorang perawat, untuk membantu dalam
asuhan keperawatan saudara?
SUMBER KOPING
Menurut Safarino terdapat lima tipe dasar dukungan sosial bagi
distres spiritual :

1. Dukungan emosi : empati, caring


2. Dukungan esteem : Positive Thinking, mendorong
atau setuju dg orang lain
3. Dukungan instrumental : pelayanan langsung
berkaitan dg dimensi spiritual
4. Dukungan informasi : memberi nasehat
5. Dukungan network : menyediakan dukungan
kelompok untuk berbagai aktivitas spiritual
Kriteria Hasil :
1. Klien dapat
melakukan spiritual
yg tdk mengganggu
kesehatan
2. Klien dpt
mengekspresikan
penggguguran
perasaan bersalah dan
ansietas
3. Klien dapat
mengekspresikan
Diagnosa Keperawatan : Distres Spiritual kepuasan dgn kondisi
spiritual
INTERVENSI
Sp. 1-P
 Bina hubungan saling percaya dengan pasien
 kaji faktor penyebab distress spiritual pada pasien
 bantu pasien mengungkapkan perasaan dan pikiran
terhadap agama yang diyakininya
 bantu klien mengembangkan kemampuan untuk
mengatasi perubahan spritual dalam kehidupan.

Sp. 2-P :
• Fasilitas klien dengan alat-alat ibadah sesuai keyakinan
klien,
• fasilitas klien untuk menjalankan ibadah sendiri atau
dengan orang lain
• bantu pasien untuk ikut serta dalam kegiatan keagamaan.
TUJUAN INTERVENSI KEPERAWATAN
UNTUK PASIEN
• Mampu membina hubungan saling percaya
dengan perawat
• Mampu mengungkapkan penyebab distres
spritual
• Mampu mengungkapkan perasaan dan pikiran
tentang keyakinannya
• Mempu mengembangkan kemampuan
mengatasi masalah dan perubahan
keyakinannya.
• Mampu melakukan kegiatan keagamaan
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK
PASIEN DISTRES SPIRITUAL
1. Bina hubungan saling percaya dengan pasien
2. Kaji faktor penyebab distres spritual pada pasien
3. Bantu pasien mengungkapkan perasaan dan fikiran tentang
keyakinanya
4. Bantu klien mengembangkan keterampilan untuk
mengatasi perubahan spiritul dalam kehidupan
5. fasilitasi pasien dengan alat alat ibadah seseuai agamanya
6. fasilitasi pasien untuk menjalankan ibadah sendiri atau
dengan orang lain
7. bantu passien untuk ikut serta dalam keadaan keagamaan
8. bantu pasien mengevaluasi perasaan setelah melakukan
kegiatan keagamaan

You might also like