Professional Documents
Culture Documents
Laporan Kasus
Laporan Kasus
■ Mood : hipotimia
■ Afek : terbatas
■ Ekspresi afek : menyempit
■ Keserasian afek : serasi
Pembicaraan ( volume, intonasi,
kualitas, kuantitas )
■ Volume : sedang
■ intonasi : baik
■ Kualitas : Artikulasi jelas
■ Kuantitas : sedang
■ Kecepatan : sedang
■ Irama : teratur dan lancar.
Gangguan Persepsi
■ Halusinasi :
– Visual
– Auditorik
– Olfaktorius
■ Ilusi : Ada, melihat tetangga nya berubah jadi binatang (siluman)
■ Depersonalisasi: ada (pasien merasa asing dengan kaki dan tangannya)
■ Dearealisasi : tidak ada
Proses Pikir
■ Produktivitas : Pasien banyak bicara
■ Kontinuitas : sirkumstansial
■ Hendaya bahasa : tidak ada
Isi Pikir
■ Waham :
– Kebesaran
– Kejar
– Rujukan
– Delusion of control
■ Preokupasi : tidak ada
■ Obsesi : tidak ada
■ Ide referensi : tidak ada
■ Fobia : tidak ada
Fungsi Kognitif dan Kesadaran
■ Kesadaran: composmentis
– Waktu: baik (Pasien mengetahui hari, tanggal, bulan, tahun dan
musim saat di wawancara).
– Tempat: baik (Pasien mengetahui saat ini berada di Rumah Sakit
Jiwa Islam Klender).
– Orang: baik (Pasien mengenal pasien lain, suster dan juga yang
mewawancarai dirinya).
■ Daya ingat
– Segera : baik
– Jangka pendek : baik
– Jangka sedang : baik
– Jangka panjang : baik
■ Konsentrasi: Baik, saat dilakukan Seven Serial Test oleh
pemeriksa, pasien dapat menjawab dengan baik dan
benar.
■ Perhatian : Baik, pasien dapat mengeja kata D U N I A dan
mengejanya dari belakang.
■ Kemampuan membaca dan menulis: baik, Pasien dapat
membaca dan menulis dengan baik dan benar.
■ Kemampuan visuospasial: baik, pasien mampu
mengambarkan jam dan dua benda yang bersinggungan.
■ Pikiran abstrak: baik, pasien dapat mengatakan
persamaan apel dan pir.
■ Intelegensia: baik, pasien mengetahui nama presiden RI
sekarang
■ Pengendalian Impuls
– Baik
■ Daya Nilai
– Uji daya nilai : kurang
– Uji daya nilai sosial : baik
■ Tilikan
– Derajat I: pasien menyangkal total terhadap
penyakitnya
■ Taraf dapat Dipercaya
– Dapat dipercaya
PEMERIKSAAN FISIK
Status Internus ■ Thorax : Bentuk dada simestris
bilateral
■ Keadaan Umum : composmentis
■ Tanda Vital ■ Cor : bunyi jantung I & II
normoreguler, gallop(-),
■ TD : 120/80 mmHg murmur (-)
■ Nadi : 82 kali/menit ■ Pulmo : vesikuler +/+, ronkhi -/-,
■ RR : 28 kali/menit weezing -/-
■ Suhu : 36,7o C ■ Abdomen : bising usus (+) normal,
nyeri tekan (-), nyeri lepas (-)
■ Kepala : Normocephal
■ Ekstremitas : akral hangat (+),
edema (-)
STATUS NEUROLOGIS
■ Rangsang meningeal : normal
■ Mata : pupil bulat, isokor
■ Gerakan bola mata : normal
■ Reflek pupil : normal
■ Motorik : normal
■ Tonus otot : normotonus
■ Kekuatan otot : 5/5 pada kedua lengan dan tangan,
5/5 pada kedua tungkai dan kaki
■ Koordinasi : normal
■ Sensorik : normal
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA DAN
FORMULASI DIAGNOSTIK
■ Pasien perempuan berusia 39 tahun datang ke Rumah Sakit Jiwa Islam Klender
diantar oleh suami dan tetangganya karena mengamuk dan mengacak-acak perabotan
dirumah.
■ Halusinasi auditorik, visual, dan olfaktorius
■ waham kebesaran, kejar, rujukan dan delusion of control.
■ Pasien tidak pernah mengalami kejang dan trauma kepala sehingga menyingkirkan
diagnosis F.00 (Gangguan Mental Organik).
■ Pasien juga tidak pernah mengkonsumsi NAPZA, merokok dan minum alkohol,
sehingga menyingkirkan diagnosis f.10 (Gangguan mentan dan perilaku akibat
penggunaan zat).
■ Pada pasien gejalan waham dan halusinasi menonjol serta gejala psikotik tersubut
berlangsung selama kurun waktu lebih dari satu bulan sehingga memenuhi kriteria
diagnosis f.20.0 (skizofrenia paranoid).
Daftar Masalah