Professional Documents
Culture Documents
Shohib.M (PHL)
Shohib.M (PHL)
Kelas : X.1
Sekolah : SMA Nurul Jadid
Kualitas suatu makanan tidak hanya ditentukan oleh
warna yang menarik, ataupun cita rasanya, tetapi lebih
ditentukan oleh kandungan unsur gizinya. Unsur gizi
merupakan unsur yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Ikan merupakn bahan pangan yang mengandung
protein tinggiyang sangat di butuhkan oleh manusia.
Selain mudah dicerna, ikan juga mengandung asam amino
dengan pola hamper sama dengan asam amino yang
terdapat dalam tubuh manusia.
Air yang digunakan dalam proses baik secara
langsung (ditambahkan ke dalam produk) atapun secara
tidak langsung (diganakan dalam proses prendaman,
penyucian, dll). Air harus memenuhi standart kualitas air
minum, yang meliputi :
A. Kebutuhan Alat
Alat – alat yg diperlukan dalam proses pengolah
hasil lautan menjadi bakso, sosis, kerupuk, nagget, dan
lain sebagainya Adalah (Tekan di bawah ini)
Next
1. Timbangan merupakan alat yg digunakan untuk mengukur berat
bahan yg akan digunakan.
2. Takaran sebenarnya takaran ini tidak diperlkan pada pembuatan
bakso. Namun, namun dibuthkan apabila bakso akan diputihkan.
3. Pisau, Talenan digunakan untuk memotong ikan dan durinya,
sementara sikat baja atau plastik digunakan untuk mempermudah
pelapasan sisik.
4. Processor/Silet Cutter digunakan untuk menghancurkan ikan,
sementara untuk menghancurkan bumbu- bumbu dapat digunakan
blender .
5. Penghancur Es Batu.
6. Press Manual Digunakan untuk memeras air dari daging ikan
setalah proses pencucian dengan air es.
7. Pengocok Telur Digunakan untuk mengcok putih telur, alat untuk
mengocock adalah garpu, pengocok telur manual, ataupun mexer,
tergantung jumlahnya.
8. Lumpang dan Alu fungsinya adalah untuk menyempurnakan
pencampuran adonan.
9. Bak/Baskom Plastik banyak fungsinya antara lain adalah untuk
wadah perendaman, wadah pencucuian, wadah bahan, dll.
10. Sendok Makan berfungsi sebagai penyempurnaan bentuk bulat
pada saat pencetakan bakso.
11. Panci Email/Stainless steel berfungsi untuk merebus bakso
sebaiknya jangan menggunakan panci almunium tetapi dengan
panci email/stainless steel.
12. Kompor digunakan untuk merebus bakso.
13. Rege/Kalo atau penyaring kasar dari anyaman bambu berfungsi
untuk meniriskan bakso setelah perebusan.
14. Peti/Kotak Insulated digunakan untuk menjaga agar kondisi tetap
baik (segar), selama menunggu di proses ikan harus selalu berada
dalam kotak insulated.
15. Mesin Pembeku digunakan untuk mengawetkan bakso yang akan
didistribusikan ke tempat yg jauh, bakso perlu dibekukan, dapat
menggunakan mesin pembeku (freezer)
Bila dibandingkan dengan proses pembuatan bakso
daging, maka proses pembuatan bakso ikan memerlukan waktu
yang lebih lama. Hal ini di sebabkan oleh lamanya waktu yg di
perlukan untuk mempersiapkan daging ikan hingga siap
digunakan.
1. BAKSO IKAN, Adapun gambaran secra garis besar
beberapa kegiatan yang harus dilakukan dalam tahap persiapan
pembuatan bakso ikan antara lain :
Penggunaan bakso :
Dahulu bakso disajikan dengan mie, sledri, daun
bawang, serta beberapa bahan yang dierlukan, dll. Tapi
sekarang bakso yang banyak digunakan dalam pembuatan
berbagai macam masakan dan makanan, misalnya sebagai
campuran dengan masakan seperti sup, cap jay, siomay, cah
jamur, tahu kupat, dll.
Ikan juga mengandung mineral seperti K, Ca, P, S, Mg, Cl,
dan mineral lain yang diperlukan tubuh. Berdasarkan penelitian
daging ikan memiliki komposisi kimia seperti dibawah ini.
3. ABON IKAN
4. NUGGET IKAN
6. KERUPUK IKAN
Tingkat
Sasaran 30 Pengembangan pasar dalam
Konsumsi ikan
Kg/kap/th (7 jt negeri sampai saat ini masih
masih rendah
ton/th) belum optimal
(24,47 Kg/kap/th)
Konsumsi Ikan (Kg/Kapita/Th)
Konsumsi Ikan (Kg/Kapita/Th)
110
85 85
80
45
35
24
Sisi Suplai
Hasil Tangkapan dan budidaya masih relatif mahal
Pasokan yang kontinu
Keseragaman produk (Ukuran, Kualitas, Warna)
Ketepatan waktu pengiriman
Link and match antara produsen dan kebutuhan konsumen
Sistem jaminan mutu
Maraknya penggunaan bahan pengawet dan ketersediaan teknologi inovatif tepat
guna serta bahan penunjang yang aman
Kurangnya tepatnya penanganan pasca panen penurunan kualitas produk
Distribusi serta sarana dan prasarana rantai dingin yang belum efisien dan efektif
Penurunan kualitah dan menambah biaya
Kelestarian lingkungan hidup dan kemanusiaan (HAM, Pekerja anak-anak, dll)
Sisi Permintaan
Tampilan yang menarik Bermutu baik dan bernutr
Mudah disimpan Jaminan ketersediaan produk
Praktis divertifikasi produk Mudah diperoleh
Untuk dikonsumsi langsung atau di olah lebih lanjut
Harga terjangkau
Minat mengkonsumsi ikan masih rendah
Kapasitas
Industri Pembekuan Udang dan Ikan : 1.148.880 ton
Industri PengalenganUdang dan Ikan : 139.188 ton
Industri tepung ikan : 150.000 ton
Industri pengolahan rumput laut : 17.013 ton
600
500
Jumlah UPI
400
300
200
100
0
2000 2001 2002 2003 2004
Jumlah UPI 425 479 545 605 658
Data Unit Pengelolah Ikan Skala Kecil th 2003
Lainnya
3%
Pindang Pengasapan
18% 18%
Terasi
Krupuk 4%
3%
Ikan segar
12%
Kering/Asin
38%
Peda
4%
Tepung
0%
Data Jumalah Unit Pengelola Ikan Th 2004
(Berdasarkan skala usaha)
UPI skala
Besar, 658
4%
Penggaraman/Pengering
an, 558.323
68%
Keragaan Usaha Pengelolahan Hasil
Usaha Pengelolahan Hasil Perikanan Indonesia
sampai saat ini (2004) berjumlah 18.274 Unit
UPI Skala UKM Berjumlah 17.616 Unit (96,3 %)
UPI Skala Besar (Industri) berjumlah 658 Unit
(3,7 %)
UPI Skala Besar seluruhnya telah memiliki SKP
dan yang telah menerapkan PMMT/HACCP
sebanyak 385 Unit serta telah memiliki Approval
Number 185 Unit
Prasarana Pendukung
Pelabuhan, PPI/TPI : 667
Cold Storage, Cool room : 428
Pabrik Es : 250
No Tahun Jumlah UPI Kenaikan
1 2000 425 -
8 Tepung 61 0,35 %
Jumlah 17.616