Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 90

DVI

Oleh:
Prof. Dr. drg. Sudibyo,
Sp.Perio,S.U.
Dentist
 Selaku tenaga professional bidang
kesehatan dokter gigi diwajibkan membuat
rekam medik dalam menjalankan praktik
kedokteran giginya, dengan cara harus
segera melengkapi rekam medik pasiennya
setiap selesai memberikan pelayanan
kesehatan pada pasiennya.
Bencana
 Merupakan kejadian yang mendadak, tak terduga,
dapat terjadi pada siapa saja, dimana saja, kapan
saja serta mengakibatkan :
- kerusakan, kerugian harta benda
- korban manusia yg besar baik mati
maupun hidup.
 Bom Bali dan Makasar, Jakarta, Kecelakaan
Pesawat terbang dan kapal laut, gunung berapi,
Gempa Bumi Aceh, Yogya, Jateng, dsb.
Rekam medik
 Data tertulis pada dental record yg mengandung
informasi yg lengkap dan akurat tentang identitas
pasien, diagnosis, perjalanan penyakit, proses
pengobatan dan tindakan medis serta dokumentasi
hasil pemeriksaan
 Rekam medis merupakan alat bukti pekerjaan
seorang dokter dokter/ drg dalam menjalankan
praktiknya, dan syah menurut hukum
 Kalau gigi dan rongent fotonya diarsip dengan baik,
dapat digunakan sebagai sarana identifikasi yang baik
 Belum ada keseragaman dalam membuat istilah ,
catatan atau penulisan gigi (nomeklaturnya)
khususnya di Indonesia (masih ada lebih satu
penulisan yg berbeda).
Rekam medik gigi
(Dental record)
 Merupakan semua catatan, kemudian tindakan dan
perawatan yang ditemukan oleh seorang drg atau
perawat gigi pada gigi dan rongga mulut pasien
yang datang di klinik.
 Aset yg dibuat drg: rongent foto dan Dental Cast.
 Data gigi :
a) ada dental X-Ray dan Panoramic
b) Dental cast, yaitu replika gigi
 Pemeriksaan Ante mortem (Data pra kematian),
dan data post mortem ( data setelah kematian).
Identifikasi untuk mengetahui
mati hidupnya seseorang.
Identifikasi ada hubungannya dengan
kepentingan2 di masyarakat, spt:
1. Status keluarga yg ditinggalkan
2. Santunan
3. Warisan
4. Asuransi
5. Perwujudan penghormatan orang yg mati :
mengenal, merawat, penyerahan jenazah pada
keluarga, mendoakan orang yang mati,
menguburkan sesuai dengan agama dan
keyakinannya, adat istiadat masyarakat.
Kelebihan gigi sebagai sarana
identifikasi
1. Gigi tersusun dari bahan organik dan anorganik terkeras di
tubuh
2. Terletak dlm rongga mulut yg terlindung dan basah oleh air
liur.
3. Rusak menjadi abu pada temperatur 538-649 derajat
Celcius
4. Banyak bangunan yg dibuat drg, spt: gigi palsu, tambalan
inlay, mahkota porcelin, gigi jembatan, tambalan amalgam.
5. Satu gigi mempunyai 5 permukaan, berarti ada 160
permukaan dalam rongga mulut.
6. Gigi dapat membedakan : umur, ras, jenis kelamin,
golongan darah, ciri khas, bentuk wajah.
Isi Rekam medik gigi
1. Identitas pasien
2. Keadaan umum pasien
3. Odontogram
4. Data Perawatan Kedokteran Gigi
5. Nama Dokter Gigi yang merawat
Identitas Pasien
 Nama
 Umur
 Sex
 Tinggi badan
 Berat badan
 Alamat
 Drg yg pernah merawat gigi geliginya
 No telpon/HP
Keadaan umum pasien
 Phisik
 Golongan darah
 Tensi
 Penyakit systemik yg diderita
 Alergy
 Pemasangan alat bantu kesehatan
 Sejarah pengobatan sampai saat ini
Odontogram
1. Isi odontogram
a) Standar yang digunakan harus baku (standar
internasional)
b) berisi tentang pencabutan, penambalan,
pembuatan gigi , perawatasn orthodont5i,
implant, yg dituangkan dalam bentuk gambar/
denah standar.
2. Data perawatan yang dilakukan pada setiap
kunjungan, dan dibuat sesuai standar .
3. Semua gambar/ denah standar dan catatan
dilakukan dengan standar internasional, agar
mempunyai kekuatan hukum
Penggunaan Kode dalam menulis
odontogram:
1. Kode dibuat sederhana, agar kesalahan
dapat diminimalkan
2. Satu kode hanya mempunyai satu arti
3. Sistem kode, seharusnya bersifat hirarkis,
dan rinci
4. Karena di Indonesia belum mempunyai
kode baku, maka kode yang dianjurkan
adalah menggunakan “ International
Police Code”
Kode Interpol
1. Dental Status ( C= caries, etc)
2. Suplementary codes( U= diastema, etc)
3. Specity surface (M= mesial, etc)
4. Specify materials and surface (G= gold, etc)
5. Occlusion and Dental Position (CU= crouded,
etc)
6. Smoking Habits (Y=yes, etc)
7. Dentures (FU=Full upper, etc)
8. Root-Filled Teeth (z= no information ,etc)
9. Colour codes (blue= colour of amalgam, etc).
Dental Status
Z = no information abaout the tooth / part of
jaw lost post mortem
Y = tooth present, no further information /
tooth lost post mortem
S = sound tooth / gigi sehat
C = caries / gigi karies
F = filled / tambalan
K = crown / mahkota
W = remaining root ( s ) only / sisa akar
X = tooth missing ( extracted, uneruped,
congenitally
missing )
Supplementary codes
IF STATUS X

U = diastema. Distance may be added in


millimetres, e.g.: U4 = diastema of 4 mm
RET = retained (impacted) tooth, only visible on
X-rays
ROT = root in the jawbone, only visible on X-rays
E = extension of a bridge to replace the tooth
H = hanging part of a bridge, dummy
Pontic dari bridgework
IF STATUS S

ERU = tooth in eruption


RET = tooth retained (impacted) but visible in the mouth

IF STATUS C ( specify surface )

Surfaces / Permukaan
M = mesial
O = occlusal, incisal
D = distal
L = lingual, palatinal
V = vestibular, labial, buccal
If part of surface should be
specified
( small letters recommended )
mes = mesial
occ = occlusal
dis = distal
lin = lingual
ves = vestibular
cen = central
gin = gingival
IF STATUS F OR K (specify materials and
surface for F) ( small letters recommended )

t = tooth coloure filling ( composite,


glassionomer, silicate)
g = gold / emas
p = porcelain / porcelen
ac = acrylic / akrilik
ce = cementum(temporarrestoration )
IF STATUS F, K, W

POS = post ( pulpal anchorae )


PIN = parapulpal pin

IF STATUS K

B = bridge ( tooth is an abutment in a bridge )


Occlusion and Dental Position
N = normal occlusal relationship between first
molars ( Class I )
D = distal occlusal relationship between first
molars ( Class II )
M = mesial occlusal relationship between first
molars ( Class III )
CU = crowded in upper jaw
CL = crowded in lower jaw
H = horizontal relation between maxillary and
mandibular incisor ( overjet )
( H4=maxillary teeth, 4 mm in front of mandible )
V = vertical relation between incisors ( overbite )
Z = no information
SMOKING HABITS
YES / NO ( when known )
Z = unknown

DENTURES
FU = full upper
FL = full lower
PU = partial upper
PL = partial lower
CC = crown / cobalt skeleton ( frame denture )
Z = no information about dentures

ROOT-FILLED TEETH
Use tooth number to indicate which teeth are filled
Z = no information about root filled teeth
COLOUR CODES
The following colour for restorative materials are
recommended for better visual comprehension of the
odontogram
GREEN = tooth colour materials ( composit, silicate,
resin, glassionomer, and cementum )
BLUE = amalgam ang amalgam like materials
RED = gold
BLACK = other materials as csts of unprecious metals

Where no code exist, write without abbreviation


Codes are separated by a space
Distincly separated fillings may be marked so by comma
Example :
11 F t M D am L it means First right Incisor with
tooth coloured fillings ( composite ) on mesial and distal
surfaces and amalgam filling on the palatinal surface.

12 K pg POS
porcelain gold crown with post ( pulpal anchorage ) on
the second right Incisor.

2 X U3
extracted or missing of the first left premolar with 3 mm
diastema
( spacing 3 mm ).
Peta Kabupaten Bantul
Foto gempa bumi bantul
Siswa SMA Sewon Bantul
KORBAN GEMPA 27 MEI 2006 DI BANTUL YANG
BELUM TERIDENTIFIKASI
Pusat Gempa dari Tsunami Aceh
Ombak besar(tsunami) di Aceh
Deburan ombak besar masuk
daratan Tsunami Aceh
Korban tsunami Aceh
Korban Tsunami Aceh
Bencana Buatan Manusia /Bom
Selebaran untuk mencari sang teror
bom
Mengumpulkan tulang belulang
didaerah bencana massal
Pengumpulan tulang belulang
korban meninggal
Sidang Menentukan Victim
Selamat belajar dan terima kasih

You might also like