Hifema: Rizky Amalia Palupi Bobi Ahmad Sahid Luthfi

You might also like

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 21

HIFEMA

Rizky Amalia Palupi


Bobi Ahmad Sahid
Luthfi
Anatomi Mata
Vaskularisasi Mata
Definisi
Hifema adalah suatu keadaan dimana adanya darah dalam
bilik mata depan yang berasal dari pembuluh darah iris dan
badan siliar yang pecah yang dapat terjadi akibat
trauma ataupun secara spontan, sehingga darah terkumpul di
dalam bilik mata, yang hanya mengisi sebagian ataupun
seluruh isi bilik mata depan.
Penyebab Hifema
Gaya akibat kontusif sering merobek pembuluh-pembuluh iris dan
merusak sudut kamera okuli anterior biasanya pada trauma tumpul
atau trauma tembus.

Perdarahan spontan dapat terjadi pada mata dengan rubeosis


iridis, tumor pada iris, retino blastoma, dan kelainan darah.

Perdarahan pasca bedah, bisa juga terjadi pada pasca


bedah katarak kadang-kadang pembuluh darah baru
yang terbentuk pada kornea dan limbus pada luka bekas
operasi bedah katarak dapat pecah sehingga timbul
hifema
Etiologi Hifema
TraumaTumpul :
Terkena Bola, Batu, peluru dll

Karena Kesalahan Prosedur Operasi Mata

Tumor Mata :
Retinoblastoma

Kelainan Pembuluh Darah :


Juvenile xanthogranuloma
Manifestasi Klinis
Nyeri pada mata

Fotofobia

Perdarahan COA

Gangguan visus

Blood staining

Peningkatan TIO

Anisokor pupil
Klasifikasi
DARAH YANG VOLUME DARAH
PENYEBAB ONSET
TERLIHAT PADA COA
• Hifema • Hifema primer • Makrohifema • Grade 1 (<1/3)
traumatika • Hifema • Mikrohifema • Grade 2 (1/3-
• Hifema sekunder 1/2)
tindakan medis • Grade 3 (>1/2)
• Hifema • Grade 4 (full)
inflamasi
• Hifema
kelainan
sel/pembuluh
darah
• Hifema
neoplasma
Grade Hifema (Sheppard)
Patofisiologi
Trauma Tumpul

Kornea/Limbus

Tek ↑

Cairan badan Kaca dan sklera tdk elastis

Peregangan kornea, sklera corpus silier

Perdarahan iris dan corpus silier

Darah masuk ke COA

Hifema

Gangguan koagulasi Menghambat Aliran Human Aquos Infeksi Uvea

Hifema sekunder Glaukoma Uveitis


Komplikasi

• Perdarahan sekunder
• Glaukoma sekunder
• Hemosiderosis kornea
• Uveitis
Diagnosis
a. Anamnesis
• Pasien hifema umumnya akan datang dengan keluhan perdarahan
• Keluhan tersebut dapat disertai dengan nyeri pada mata, gangguan
penglihatan, dan sensitif terhadap cahaya.
• Bila terdapat riwayat trauma, perlu ditanyakan mekanisme kejadian,
• Riwayat penyakit mata perlu ditanyakan, terutama mengenai penyakit
yang memengaruhi tekanan intraokuler.
• Riwayat indakan pembedahan harus ditanyakan untuk mengetahui
kemungkinan hifema operatif.

b. Pemeriksaan Fisik
Penurunan Visus
TIO ↑ bisa juga normal
c. Pemeriksaan Penunjang
Tonometri, funduskopi, USG, skrining sickle cell, X-ray, CT-Scan orbita
Penatalaksanaan
1. Perawatan Konservatif
• Pengobatan dengan merawat pasien dengan tidur
ditempat tidur yang ditinggikan 30-45 derajat pada
kepala
• Koagulasia
• Midriatik
• Asetazolamida diberikan bila terjadi kenaian TIO terjadi
penyulit glaukoma.
• Kortikosteroid dan antibiotik : Hidrokortison 0,5%
• Analgetik  bila nyeri
2.Bedah Pada Hifema
Parasentesis
Parasentesis merupakan tindakan pembedahan dengan
mengeluarkan darah atau nanah dari bilik mata depan,
dengan teknik sebagai berikut : dibuat insisi kornea 2 mm
dari limbus ke arah kornea yang sejajar dengan permukaan
iris. Biasanya bila dilakukan penekanan pada bibir luka
maka koagulum dari bilik mata depan keluar. Bila darah
tidak keluar seluruhnya maka bilik mata depan dibilas
dengan garam fisiologik. Biasanya luka insisi kornea pada
parasentesis tidak perlu dijahit.
Prognosis

Prognosis pada kasus hifema tergantung pada


derajat hifema, dan kompikasi
TERIMA KASIH

You might also like