Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

TRIAL OF LABOR AFTER CESAREAN

(TOLAC) FOR VAGINAL BIRTH AFTER


PREVIOUS CESAREAN SECTION
(VBAC) VERSUS REPEAT CESAREAN
SECTION; REVIEW

Jurnal Reading
Uria Ricko Tanguhno Handen
112016066
Abstarct

 Proses persalinan melalui operasi sectio cesaria dalam beberapa dekade


terakhir meingkat dan mejadi tren pilihan proses persalinan. Penilitian
mengatakan proses persalinan pervaginam setelah cesar (VBAC) lebih
menurunkan angka morbilitas dan mortalitas dibandingkan operasi cesar
kembai (ERCD).
 Membandingkan antara VBAC dan ERCD dan mempertimbangkan untuk
percobaan persalinan normal (TOLAC).
 Di Amerika Serikat sendiri jumlah operasi cesar meningkat dalam beberapa dekade
terakhir dan menurut WHO sendiri sekitar lebih dari 10-15% dengan indikasi yang
tidak berkaitan resiko meternal.

 Tahun 1980 National Institute of Health (NIH) dan the American Congress of
Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mepromosikan untuk percobaan persalian
pevaginam untuk meningkatkan angka persalinan normal di US , peningkatan ini di
ikuti dengan komplikasi dari ruptur uteri dan morbilitas fetal.

 Ruptur uteri juga berhubungan dengan peningatan komplikasi maternal yang berat
seperti pendaraan , histerektomi, dan resiko komplikasi fetal seperti kematian janin
dan hipoksia janin.
Keuntungan dan kerugian

VBAC ERCD

Keungtungan
Kerugian
Keuntungan
 Keuntungan VBAC:  Keuntungan ERDC:
 Penyembuhan lebih cepat dan lebih  Dapat memperkirakan waktu
murah dari ERCD. persalian
 Angka morbilitas dan mortalitas  Tidak ada rasa sakit dalam
rendah di banding dengan ERCD . persalinan.
 Inisiasi menyusui dini bisa lebih
cepat.
Kerugian
 Perinatal
 Angka kematian bayi pada VBAC 11 kali lebih tinggi dar ERCD.
 Angka Kecil masa kehamilan pada bayi sama antara VBAC dan ERC.
 Kematian perinata 0.2% pada VBAC dan 0.1% pada ERCD.
 Resiko trauma pada bayi dan pendarahan postpartum akibat penggunaan
forceps atau vacum.

 Maternal
 Pada penilitian meta-analysis oleh American Family Physician menemukan
percobaan persalinan pervaginam relatif lebih aman.
Pemilihan pasien untuk VBAC
Pemilihan pasien untuk VBAC harus di sesuaikan dengan beberapa faktor baik
secara medical dan non medical.
Dalam hal medical hal yang diperhatikan termasuk indikasi operasi, jenis
sayatan, dan jumlah operasi sectio cessarea sebelumnya.
Faktor lain seperti faktor fisik yang harus diperhatikan adalah pembukaan
servik, penipisan uterus, dan perjalanan persalinan. Diikuti dengan riwayat
obstertrik sebelumnya.
Penting untuk mengetahui indikasi operasi sectioe cesatia sebelumya, untuk
menentukan resiko komplikasi.

Pasien dengan riwayat operasi lebih dari satu kali lebih beresiko untuk
komplikasi pembedaahan, seperti implamasi abnormal placenta (placenta
previa, placenta accreta), dan ruptur bekas operasi dari pada perempuan
yang hanya riwayat sectio cesarea sekali.
 Penilitian mengatakan resiko ruptur luka bekas operasi 1.36% dan resiko
kematian perinatal 0.09% untuk VBAC dengan riwayat operasi sectio
cesarea lebih dari 1 kali, dimana resiko 3 kali lebih besar dari VBAC yang
hanya dengan riwayat operasi 1 kali.
 Jika dalam proses persalinan dilatasi dan penurunan kepala tidak dapat di
observasi VBAC tidak disarankan.
Ruptur uteri dan TOLAC
 Riwayat insisi uteri merupakai faktor resiko untuk ruptur uteri.
Insisi dari myomectomies atau Hysterotomy pada saaat operasi
sectio cesarean dan lokasi daerah insisi merupakan faktor yang
menandai kemungkinan ruptur uteri.
 Banyak kasus ruptur uteri terjadi pada pasien yang mencoba
untuk melakukan persalinan normal (TOLAC).
 Perempuan yang mmemiliki riwayat sectio cesarea dengan bentuk insisi
transversa memungkinkan untuk percobaan persalinan normal (TOLAC).
 Perempuan dengan riwayat 2 riwayat operasi cesar dan hamil kembar juga
memungkinkan untuk percobaan persalinan normal.
 Resiko tinggi untuk komplikasi adalah riwayat operasi dengan bentuk
sayatan classical atau T-incision, riwayat ruptur uteri sebelumnya, dan trans-
fundal surgery, dan kondisi lain seperti tidak memungkinkan pervagina
seperti placenta previa.
 Hal penting lainnya adalah adanya fasilitas dan SDM yang memungkinkan
untuk tindakan sectio cesarea emergensi dan NICU atau PICU.
 Apa bila kemungkinan terjadi ruptur uteri maka
harus di lakukan operasi laparatomi eksplorasi
untuk memperbaiki kerusakan dan mengembalikan
hemostatis darah
 Kadang tindakan hysterectomy dibutuhkan untuk
mengkontrol pendarahan.
Resiko ruptur berdasarkan jenis insisi
 Insisi pada daerah bawah dengan bentuk transversal memiliki

prognosis yang bagus. Classical dan T-shaped incisions


mempunyai resiko tinggi lebih dari 9%.
 Insisi bagian bawah dengan bentuk vertical dan tidak mengenai

fundus mempunyai resiko antara1 dan 7%.


 Faktor resiko lain yang meningatkan ruptur uteri adalah riwayat

operasi sectio cesarea lebih dari 2 kali atau lebih, induksi


proses persalinan, dan usia kehamilan 37 minggu atau lebih.
Discussion
 ACOG sendiri di dalam buletin praktikalnya mengatakan
kebanyakan perempuan dengan riwayat sectio cesaria dengan
insisi transversal memungkinkan untuk VBAC.
Conclusion
 Percobaan persalinan pervaginam harus direkomendasikan
pada perempuan yang memiliki riwayat operasi sectio cesaria
dengan bentuk sayatan transversal.
 Kontrainindikasi pervaginam adalah dengan meihat riwayat
dari indikasi sectio sebelumnya

You might also like