Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 32

DIARE

Oleh :
dr. Aditya Kusuma
RIWAYAT HIDUP
• NAMA : dr. ADITYA KUSUMA
• PANGKAT/KORPS : LETDA CKM
• NRP : 11160033340488
• TEMPAT/TGL LAHIR : SURABAYA, 03 APRIL 1988
• SUKU BANGSA : JAWA
• STATUS : K-1
• AGAMA : ISLAM
• SUMBER PA : PA PK KES 23B TH.2016
• JABATAN : DOKYON 405/SURYA KUSUMA
• KESATUAN : YONIF 405/SK
DIKUM DIKMIL

SD PA PK KES 23 B TH


SMP 2016
SMA SARCAB TH 2017
FK UMUM UWKS DIKPATIH TH 2017
2006 COMBAT INTEL TH
2017
PENGERTIAN
Diare adalah sebuah penyakit di
mana tinja atau feses berubah menjadi
lembek atau cair yang biasanya terjadi
paling sedikit tiga kali dalam 24 jam.
Di negara berkembang, diare adalah
penyebab kematian paling umum kematian
balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6
juta orang setiap tahunnya.
PENDAHULUAN
• Diare masih merupakan masalah
kesehatan kesehatan masyarakat di
banyak negara berkembang
• Morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi
• Pada balita di Indonesia angka kejadian
diare ialah 2-6 episod per anak per tahun.
• jumlah penduduk sekitar 220 juta  60
juta kasus diare setiap tahun
lanjutan
• Diperkirakan 50.400 kematian per tahun
terjadi akibat diare
• diare merupakan penyebab utama
kematian pada bayi, 24,1 % dari semua
kematian bayi dan 40% kematian pada
bayi dibawah 2 tahun.
• Diare dapat disebabkan oleh infeksi
bakteri, virus dan parasit
• Rotavirus merupakan penyebab utama
diare pada anak
lanjutan
• Penyebab bakteri antara lain E. Coli,
Shigella, Salmonella, V. cholerae
• Penyebab parasit antara lain
Cryptosporidium dan Entamoeba.
MANIFESTASI KLINIS
Diare tampil di klinik dalam 3 bentuk
utama :
1. Diare cair akut (acute watery
diarrhea),

2. Sindrom disenteri

3. Diare persisten
Diare cair akut
(acute watery diarrhea)
• Bentuk diare cair
• >3 kali sehari
• Dapat disertai demam dan muntah
• Penyebab utama diare akut cair adalah
rotavirus (50-60%), cholera, E. Coli dan
Salmonella
Sindrom Disenteri

• Diare berlendir dan berdarah

• Penyebab utama Shigella, selain


Entamoena histolitica dan Campylobacter
jejuni
Diare Persisten
• Sekitar 5% diare akut cair, karena sesuatu hal, akan
memanjang >14 hari dan disebut sebagai diare persisten

• Faktor risiko untuk menjadi diare persisten antara lain :


usia <1 tahun, gizi kurang, prematuritas, anemia,
penggunaan antibiotik dan diare berulang

• Penyebab diare persisten adalah intoleransi laktosa,


alergi susu sapi, sindrom malabsorpsi, bakteri tumbuh
lampau, infeksi persiten, HIV.
Tatalaksana diare
Ada 4 pilar utama dalam tatalaksana diare :
1. Rehidrasi,
2. Terapi nutrisi,
3. Terapi medikamentosa dan
4. Edukasi pada orangtua.
Pilar 1. Rehidrasi
• Rehidrasi dapat diberikan secara oral atau
parenteral tergantung keadaan pasien
• Pada penderita dengan dehidrasi berat
diberikan terapi rehidrasi parenteral
• Pada penderita diare yang belum
terdapat dehidrasi atau dehidrasi
ringan-sedang diberikan terapi rehidrasi
oral, kecuali ada indikasi untuk
memberikan terapi rehidrasi parenteral
Rehidrasi Oral
• Sebaiknya dimulai di rumah pada awal penyakit diare.
• Berikanlah sedikit demi sedikit, sendok per sendok
• Bila belum terjadi dehidrasi berikanlah 10 ml /kgbb
setiap kali diare.
• Pada dehidrasi ringan oralit diberikan 50 ml/kgbb dalam
3 jam
• Pada dehidrasi sedang 100 ml/kgbb dalam 3 jam
• Sejak tahun 2004, WHO mengajurkan pemberian larutan
rehidrasi oral formula baru dengan osmolaritas rendah
Beberapa keadaan yang
mungkin tidak bisa diatasi
dengan rehidrasi oral
1.Diare yang profus (>10 ml/kg/jam)
2.Muntah menetap
3.Tidak mau atau menolak minum
4.Ileus atau meteorismus
Rehidrasi Parenteral
• Diberikan pads anak dengan dehidrasi berat
atau dehidrasi ringan-sedang tetapi tidak dapat
atau tidak mampu mengkonsumsi oralit
• Pada keadaan renjatan, berikanlah infus cairan
RL 20 ml/kg/jam
• Dapat diulang sampai renjatan dapat diatasi, 
ikutilah tatalaksana dehidrasi berat
• Pada dehidrasi berat (tanpa renjatan),
berikanlah cairan Dgaa atan Kaen 3B
Pilar 2. Terapi nutrisi
• Memegang peran penting dalam
tatalaksana diare pada anak
• Diare dapat mencetuskan malnutrisi pada
anak karena:
1. Anoreksia,
2. Ibu memuasakan anaknya atau pantang
makanan tertentu,
3. Katabolisme,
4. Malabsorpsi nutrien dan
5. Protein losing enteropathy
Terapi nutrisi lanjutan

Prinsip utamanya :
1. Pemberian ASI harus dilanjutkan
2. Beri makan segera setelah anak mampu makan
3. Jangan memuasakan anak
4. Kadang-kadang makanan tertentu diperlukan selama
diare
5. Makan lebih banyak untuk mencegah malnutrisi
6. Pada bayi yang minum formula (PAST) tidak selalu
susunya harus diganti dengan formula bebas laktosa,
kecuali memperlihatkan gejala diare berat dan
intoleransi laktosa,
7. Asupan protein ditambah untuk mencegah
hipoalbuminemia akibat protein losing enteropathy.
Keuntungan ASI
• ASI bersih, tidak memerlukan botol, air,
dan dot yang memudahkan kontaminasi
bakteri
• ASI mempunyai bahan imunologis untuk
mencegah infeksi
• ASI merupakan makanan lengkap,
menyediakan segala nutrien bagi bayi
sampai berusia 6 bulan
• Intoleransi susu jarang terjadi pada bayi
yang minum ASI eksklusif
Pilar 3. Terapi Medikamentosa
• Terdiri dari :
– Antibiotik,
– Probiotik dan
– Zn.

• Antibiotik pada diare akut hanya diberikan atas indikasi

• Pemberian antibiotik yang tidak rasional hanya akan memperburuk


keadaan: menambah biaya tidak perlu, meningkatkan resistensi
obat, dan meningkatkan risiko diare persisten

• Obat-obat antidiare sama sekali tidak bermanfaat


Terapi Medikamentosa lanjutan
• Indikasi antibiotik pada deiare akut :
– Tersangka kolera
– Tersangka disenteri
– Terbukti amebiasis usus
– Terbukti giardiasis
Antibiotik yang digunakan
pada diare
. Kolera
• Tetrasiklin 12.5 mg/kg/hari 4dd x 3 hari
• Furazolidone 1.25 mg/kg/hari 4dd x 3 hari
• TMP-SMX 10 mg TMP/kg/hari 2dd x 3 hari

2. Disenteri karena Shigella


• TMP-SMX 10 mg TMP/kg/hari 2dd x 5 hari
• Asam nalidixat 15 mg/kg/hari 4dd x 5 hari
• Ampisillin 25 mg/kg/hari 4dd x 5 hari
• Cefixime 8 mg/kg/hari 2dd x 5 hari

2. Amoebiasis
• Metronidazole 30-40 mg/kg/hari 3dd x 7-10 hari

3. Giardiasis
• Metronidazole 30-40 mg/kg/d 3dd x 10 hari
• Quinacrine 2.5 mg/kg 3dd x 10 hari
Terapi Zn
• Terapi Zn :
– Ter buktikan bermanfaat dalam
mempersingkat lama diare
– Mencegah berulangnya diare 3 bulan ke
depan.
– Zn diberikan dalam dosis 20 mg untuk anak di
atas 6 bulan dan 10 mg untuk bayi berusia
kurang dari 6 bulan selama 10 hari.
Terapi Probiotik
• Probiotik juga dapat diberikan pada anak
dengan diare akut.
• Penelitian meta-analisis menunjukkan
manfaat probiotik dalam mempersingkat
masa diare dan mencegah diare karena
penggunaan antibiotik.
• Cara kerja Probiotik :
• inhibition of adhesion of pathogens
• immunomodulation
• competition for nutrients
Probiotik
Pilar 4. Edukasi pada orangtua
1. Diare merupakan penyakit, bukan kutukan, atau
petanda mau pintar
2. Diare dapat menyebabkan kematian
3. Gejala dan tanda dehidrasi
4. Terapi dimulai di rumah
5. Bagaimana membuat cairan rehidrasi oral di rumah
6. Kapan membawa anak ke rumah sakit
7. Terus memberikan makan pada anak dengan diare
8. Bagaimana mencegah diare
Diare Persisten
• Diare persisten adalah melanjutnya diare
akut menjadi 14 hari atau lebih.
• Pada diare persisten, pengobatan
tergantung pada penyebabnya.
• Penyebab melanjutnya diare pada diare
persiten :
– Intoleransi laktosa
– Alergi protein susu sapi
– Malabsorpsi nutrien , dll
GEJALA KLINIS
• Diare
• Muntah
• Demam
• Nyeri abdomen
• Membran mukosa mulut dan bibir kering
• Badan terasa lemah
• Tidak nafsu makan
• Fontanel cekung
KOMPLIKASI
• Dehidrasi
• Kejang
• Bakterimia
• Mal nutrisi
• Hipoglikemia
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Gold standart = Kultur Feses
TERIMAKASIH

You might also like