Persentasi Central Bedside Monitor

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 17

Disusun Oleh

Kelompok II :

Eko Adianto ( P2.31.38.4.11.005 )


F a r i z a l (P2.31.38.4.11.006)
Galih Andhiny. S (P2.31.38.4.11.007)
Harry Dwi Urianto (P2.31.38.4.11.008)
Pemantauan pasien yang sedang dirawat untuk proses
penyembuhan diperlukan guna melewati masa –
masa kritis.Paramedik/perawat tidak mungkin
melakukannya tanpa ada tenggang waktu dan selalu
siaga,diperlukan suatu peralatan yang selain dapat
memantau keadaan pasien juga dapat member tahu
saat – saat kritis. manusia tidak hanya ditemukan
dikota-kota besar yang penuh dengan teknologi
maju, tetapi juga terdapat pada masyarakat daerah
yang jauh dari kecukupan dan sentuhan teknologi.
Pasien ini perawatsistem
pemantauan berorientasi sangat ideal untuk unit step
down, UGD, CCUdan ICU, jantung rehabilitasi, bangsa
l umum dan daerah lainnya. Sebuah pilihan
yang fleksibel pemancar pasien tersedia.
 Suatu instrumentasi atau alat medik yang
berfungsi untuk alat yang tepat dan
diharapkan dapat lebih akurat menjaga /
memantau pasiennya karena alat ini
dilengkapi dengan alarm yang akan bereaksi
terhadap kelainan kesehatan.Alat ini dapat
dikembangkan dalam suatu instalasi khusus
dan dari beberapa alat Bed Side Monitor
disentralisasi kesuatu tempat. Sehingga
pengawasan dari pasien hanya membutuhkan
tenaga perawat sedikit.
Beberapa alat pemantaun ini sudah dirangkai dalam sirkuit
elektronika diantaranya adalah :

◦ EKG
◦ Tekanan Darah
◦ Oksigen dalam darah pasien
◦ Jika diperlukan bisa di tambah dengan beberapa alat atau
rangkaian pemantaun seperti :
◦ Suhu/temperature
◦ Pernapasan
◦ Setiap bagian alat pemantaunatau instrument membutuhkan
suatu komponen untuk mendapat sinyal yang dimaksud.Sinyal
dari tubuh pasien didapat dari satu atau beberapa elektrode dan
satu atau beberapa transduser yang mempunyai komposisi bahan
berbeda.Beberapa metoda juga mempengaruhi tingkat kepekaan
penyadapan sinyal.
 Untuk memudahkan pengertian sistem
secara keseluruhan maka rangkaian perlu
dibagi menjadi beberapa blok rangkaian.
Masing-masing blok memiliki fungsi yang
berbeda.
Setiap bagian alat pemantau atau instumen
membutuhkan suatu komponen untuk
mendapatkan sinyal yang dimaksud. Sinyal
dari tubuh pasien didapat dari satu atau
beberapa elektroda dan satu atau beberapa
transduser yang mempunyai komposisi bahan
berbeda. Beberapa metode juga
mempengaruhi tingkat kepekaan penyadapan
sinyal.
Komponen untuk mendapatkan sinyal ECG adalah elektroda
yang dipasang pada posisi mengikuti bidang / arah
jantung.
Sinyal ECG adalah sinyal detak jantung yang bisa disadap
dari permukaan tubuh dengan menggunakan elektroda,
elektroda terbuat dari logam yang tahan karat,
ditempelkan pada permukaan tubuh atau kulit. Untuk
mendapatkan sinyal yang baik maka diperlukan suatu
tambahan jelli yang bersifat konduktor tetapi tidak boleh
membuat reaksi ( iritasi ) pada permukaan tubuh ( kulit )
pasien.
Diharapkan instrumen ECG dapat membaca sinyal denyut
jantung mulai dari 30bit per menit sampai dengan 300bit
per menit, amplitude mulai 0,5 mV sampai dengan 2,0
mV, untuk dapat digunakan bagi pasien dewasa ( Adult )
atau anak – anak ( pediatrik ).
Komponen untuk mendapatkan sinyal dari aliran darah dari
dalam tubuh pasien pada instrumentasi NIBP atau non
invasive Blood Pressure adalah dengan tranduser yang
menggunakan metode Strain Gage untuk pengukuran
langsung atau menggunakan manset yang dikencangkan.
Cara lain untuk mendapatkan sinyal tekanan darah adalah
dengan pengukuran tidak langsung. Tekanan disadap
dengan bantuan manset dan pompa baik manual dengan
pompa automotif. Jenis tranduser yang digunakan sama
seperti pada pengukuran langsung. Cara lain untuk
mendapatkan sinyal tekanan darah dengan memanfaatkan
medan magnetik, akibat perubahan arus aliran darah yang
melewati pembuluh darah maka besaran tegangan listrik
juga akan berubah. Sinyal ini dikirim ke penguat pada
instrumen pengukuran aliran darah.
Komponen dari SpO2 tranduser yang digunakan tidak
berbeda dengan tranduser dari instrumen NIBP.
Tranduser NIBP hanya mengambil sinyal tekanan
untuk menentukan sinyal systolik dan dystoliknya
dengan menambahkan sinyal denyut jantung dan
dikombinasikan serta diproses dalam rangkaian
elektronik didapat suatu besaran / nilai yang dapat
dibaca sebagai besaran jumlah Oxygen yang dibawa
dalam suatu volume darah
Jika ada penambahan fungsi misalnya pemantauan
temperatur tubuh pasien selain instrumennya sensor
atau metoda standarnya adalah menggunakan
komponen thermistor atau thermocouple yang
diharapkan dapat memantau temperatur muali dari
32˚C sampai 40˚C.
 jika Anda membutuhkan layar ganda stasiun
pusat, silakan beli SSP-9701K. Upgrade SSP-9601K
dapat menghubungkan hingga 16 monitor
samping tempat tidur.Pemantauan 8 pasien adalah
standar. 16 pasien yang tersedia dengan perangkat
lunak opsional. Jaringan Percetakan (opsi) Anda
dapat mencetak data laporan review pasien pada
printer laser jaringan.Anda juga dapat
menggunakan HP secara lokal dibeli Laser Jet
4100N atau printer postscript setara. Anda juga
dapat menggunakan unit 2-channel berbagai
perekam termal sebagai pilihan untuk cetakan
volume yang lebih rendah.
 Petunjuk Penggunaan
 Prosedur Tetap Pengoperasian..
 Prasyarat :
 SDM terlatih dan siap (tersertifikasi)
 Catu daya sesuai kebutuhan alat
 Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
 Alat laik pakai dan bersih
 Aksesoris lengkap dan baik

 Persiapan :
 Tempatkan alat pada ruang
 Pastika alat benar benar lengkap dan dalam keadaan layak pakai

 Pemanasan :
 Hubungkan alat dengan catu daya
 Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
 Cek fungsi alarm

 Pelaksanaan :
 Perhatikan protap pelayanan
 Beritahukan ke pasien, mengenai tindakan yang akan dilakukan
 Pasang lead pada bagian tubuh yang telah ditentukan.
 Set alarm pada posisi ON
 Alat siap untuk digunakan

 Pengemasan / Penyimpanan :
 Setelah selesai digunakan, matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
 Lepaskan hubungan alat dari catu daya
 Lepaskan lead yang telah selesai digunakan.
 Simpan kembali ditempatnya
 Catat beban kerja (dalam jumlah pasien)
SOP PEMELIHARAAN ALAT
 Prasyarat :
 SDM terlatih dan siap (tersertifikasi)
 Peralatan kerja lengkap
 Mekanisme kerja jelas

 Persiapan :
 Siapkan perintah kerja
 Siapkan formulir laporan kerja
 Siapkan dokumen teknis
 Siapkan peralatan kerja

 Pelaksanaan :
 Cek dan bersihkan seluruh bagian alat
 Cek kondisi elektrode bersihkan bila perlu
 Cek fungsi alarm
 Lakukan pengukuran arus bocor
 Lakukan uji kinerja alat

 Pemeriksaan :
 Kondisi Lingkungan
 Suhu (18°C - 27°C)
 Kelembaban (40% - 70%)
 Tegangan (220 Volt, toleransi  10 Volt)

 Kualitatif ( Kondisi Fisik ) :
 Chassis / selungkup
 Sekring
 Kotak kontak
 Kabel daya
 Saklar ON / OFF
 Alarm
 Fitting / Konektor
 Control
 Kebersihan alat

 Kuantitatif ( Fungsi dan Aspek Keselamatan ):
 Arus bocor pada chassis (<100 A)
 Tahanan kabel pembumian alat (<0,2 )
 Pemeliharaan:
 Lakukan pembersihan pada bagian luar alat.
 Lakukan pengecekan fungsi dan kondisi bagian alat,
antara lain:
 Sistem Catu Daya
 Kabel Daya
 Saklar ON / OFF
 Fitting / Konektor
 Lampu Indikator
 Alarm
 Lakukan pengaturan ulang.

 Hal yang perlu diperhatikan :
 Kebersihan probe
 Grounding
 Aksesoris
 Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal
 Lakukan pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali
 Lakukan penyetingan ulang dengan
menggunakan Pasien Monitor simulator.
Sehingga terjadi kesesuaian antara nilai
pengaturan yang telah dilakukan dengan nilai
yang diinginkan (terukur) oleh pemakai.

You might also like