Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

No

Perlakuan Hasil
.
1. Rute pemberian obat peroral
Mencit dipegang sesuai dengan prosedur, yaitu menjepit
tengkuk mencit dengan ibu jari dan jari telunjuk pada tangan Mencit dapat terinjeksi melalui oral dengan rute
kiri. Kemudian badan mencit dibalik dan ekornya diselipkan pemberian obat oral.
pada jari kelingking. Sonde oral dimasukkan melalui mulut
hinggaesofagus dan kemudian disuntikkan secara perlahan.
2. Rute pemberian obat subkutan
Mencit dipegang sesuai dengan prosedur,kemudian cairan Mencit dapat terinjeksi dengan rute pemberian obat
diinjeksikan ke bawah kulit pada tengkuk atau abdomen. subkutan.
3. Rute pemberian obat intravena
Tikus dimasukkan ke dalam restainer dalam, keadaan
Mencit dapat terinjeksi dengan rute pemberian obat
ekornya keluar. Kemudian obat diinjeksikan melalui ekor
intravena.
tikus.
4. Rute pemberian obat intraperitoneal
Mencit dipegang sesuai prosedur, kemudian cairan obat Mencit dapat terinjeksi dengan rute pemberian
diinjeksikan pada abdomen di sebelah garis midsagittal. obat intraperitoneal.

DATA PENGAMATAN
DATA PENGAMATAN

5. Rute pemberian obat intramuscular


Mencit dipegang sesuai prosedur, kemudian Mencit dapat terinjeksi dengan rute pemberian obat
cairan obat diinjeksikan pada bagian otot paha intramuscular.
mencit.
6. Mengorbankan hewan uji
Mencit dikorbankan dengan cara tengkuk
mencit ditekan dengan alat bantu (seperti Mencit telah berhasil dikorbankan.
pulpen) kemudian ekor mencit ditarik.

Tikus dikorbankan dengan cara kapas berisi eter


dimasukkan ke dalam toples. Kemudian tikus Tikus perlahan-lahan mulai merasa lemas, kemudian
dimasukkan kedalam toples tersebut. mati(tikus berhasil dikorbankan).
Perhitungan

a. Bobot : b. Dosis :
- Tikus - Per-Oral

1) 217 gram 1) Mencit 1 5) Mencit 5


21,7 21,9
2) 200,2 gram  x 1  1,085 ml  x 1  1,095 ml
20 20
2) Mencit 2 6) Tikus 1
- Mencit
1) 21,7 gram 21,2 217
 x 1  1,06 ml  x 5  5,425 ml
2) 21,2 gram 20 200
3) 22 gram 3) Mencit 3 7) Tikus 2
4) 28 gram 22
 x 1  1,1 ml 
200,2
x 5  5,005 ml
5) 21,9 gram 20 200
4) Mencit 4

28
 x 1  1,4 ml
20
b. Dosis :
- Intravena - Intramuskular
1) Tikus 1 1) Mencit 3

217 22
 x 0,5  0,5425 ml  x 0,05  0,055 ml
200 20
- Intraperitoneal
- Subkutan 1) Mencit 4
1) Mencit 1 28
 x 1  1,4 ml
21,7 20
 x 0,5  0,5425 ml
20
2) Tikus 2
200,2
 x 2  2,002 ml
200

Perhitungan
• Dalam praktikum ini, praktikan melakukan pemberian Pembahasan
obat kepada hewan uji. Rute pemberian obat yang
dilakukan di antaranya yaitu oral, subkutan,
intramuscular, intravena, dan intraperitonial. Rute
pemberian obat dapat mempengaruhi efek yang • Setelah masing-masing hewan uji ditimbang, dapat
ditimbulkan, itulah mengapa penting untuk mengetahui ditentukan dosis yang harus diberikan pada hewan uji.
berbagai macam rute pemberian obat dan efek yang Dosis tersebut harus sesuai dengan berat badan tikus
ditimbulkannya. atau mencit, karena apabila berlebih, akan
• Rute pmeberian obat dapat mempengaruhi efek obat menimbulkan efek toksik, sedangkan apabila kurang,
karena karakteristik lingkungan, fisiologis, anatomis dan efek farmakologisnya akan tidak terlihat. Pertama,
biokimiawi yang berbeda pada daerah kontak mula degan untuk rute pemberian oral pada mencit, mencit
tubuh. Karakteristik ini dapat berbeda karena beberapa hal diambil menggunakan tangan kanan pada bagian
seperti suplai darah, struktur anatomi dari lingkungan ekornya. Ekor selalu menjadi bagian pertama dari
kontak antara tubuh dan obat serta enzim dan getah2 tubuh yang kita ambil pada hewan uji karena ekor
fisiologis yang terdapat di lingkungan tersebut. merupakan titik control kita pada hewan uji, sehingga
• Hewan uji yang digunakan pada praktikum ini yaitu hewan uji tidak dapat pergi kemana-mana.
mencit dan tikus. Penggunaan dua hewan uji yang Selanjutnya, menggunakan tangan kiri, tengkung
berbeda ini karena masing-masing hewan mempunyai. mencit diambil lalu badan mencit dibalikkan sehingga
kelebihan dan kekurangannya masing masing. Mencit bagian anteriornya menghadap kepada praktikan.
memiliki kelebihan di antaranya lebih mudah ditangani Setelah mencit sudah berada pada posisi seperti itu,
dibanding tikus karena ukurannya yang lebih kecil, yaitu maka obat sudah dapat diberikan.
normalnya sekitar 20 gram. Tetapi kekurangan dari
penggunaan mencit ini adalah mudahnya mengalami
stress ketika ia diambil dari kandang, dan pemberian obat
secara oral juga lebih sulit dibandingkan tikus. Mencit
juga lebih sensitive terhadap gangguan dari luar yang
akan mempengaruhi aktivitas fisiologinya.
• Rute selanjutnya yang diujikan adalah subkutan. • Selanjutnya adalah yang di ujikan adalah intra
Rute ini cenderung lebih lama meskipun lebih cepat muscular, jaringan ini cenderung lebih cepat juga
dari per oral karena ada banyak lapisan lemak yang
harus dilalui obat sebelum di absorpsi hingga dapat dibandingkan peroral dan subkutan dan intra
tiba di reseptor. Pada tikus subkutan dapat peritonial.tetapi prinsip dari berbeda karena intra
dilakukan di daerah tengkuk, bagian belakang tikus muscular pada mencit dilakukan pada bagian paha
maupun di bawah telapak kaki.
atau otot dari mencit dan rute ini ditentukan
• Prinsipnya adalah bagaimana obat melewati lapisan cepatnya karena dia dapat menebus jaringan otot
lemak, sehingga bagian tubuh yang terdapat lemak hingga pembuluh darah.
cenderung bisa disuntikkan obat melalui rute
subkutan. Kegagalan dari uji ini ditandai dengan
munculnya gelembung di daerah yang disuntikkan, • Terakhir dari yang diujikan adalah rute intra vena
hal ini berarti obat belum sampai ke jaringan yang tetapi intra vena dilakukan pada tikus, rute intra
diinginkan, hanya ke bagian bawah kulit. Ini terjadi vena disini merupaka rute tercepat dari rute
karena penyuntikan cenderung tidak dalam. pemberian obat tercepat karena langsung ke
• Rute selanjutnya yang diujikan adalah intra pembuluh darah dan langsung dapat terdistribusi
peritonial, jalur ini cenderung lebih cepat di dan langsung bisa dilakukan metabolisme dan
bandingkan peroral dan subkutan dan pada mencit
dapat dilakukan di daerah abdomen dan atas perut, eskresi
dan prinsip dari rute ini sama seperti subkutan
bagaimana dia dapat melalui jaringan lemak.

Pembahasan

You might also like