Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 26

METODE PENILAIAN

STATUS GIZI
Istilah dan Pengertian
• Zat Gizi : Suatu zat yang berasal dari pangan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran yang tidak diperlukan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal organ-
organ, serta menghasilkan energi.
• Keadaan Gizi: keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi
dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut, atau
keadaan fisiologik akibat dari tersedianya zat gizi dalam sel tubuh.
• Status Gizi: Ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk
variabel tertentu, atau perwujudan dari zat nutrisi dalam bentuk
variabel tertentu. Contoh: Gondok endemik merupakan keadaan tidak
seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh.
• Malnutrition (Gizi Salah, Malnutrisi): keadaan patologis akibat
kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut satu atau
lebih zat gizi.
Ada empat bentuk malnutrisi:
1. Under nutrition: Kekurangan konsumsi pangan secara
relatif maupun absolut untuk periode tertentu.
2. Specific Defisiency: Kekurangan zat gizi tertentu,
misalnya kekurangan vitamin A, Yodium, Fe dll.
3. Over Nutrition: Kelebihan konsumsi pangan untuk
periode tertentu.
4. Imbalance: karena disproporsi zat gizi, misalnya
kolesterol terjadi karena tidak seimbangnya LDL (Low
Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein) dan
VLDL (Very Low Density Lipoprotein).
• Kurang Energi Protein (KEP): adalah seseorang yang
kurang gizi disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi
dan protein dalam makanan sehari-hari dan atau
gangguan penyakit tertentu. Anak disebut KEP apabila
berat badannya kurang dari 80% indeks berat badan
menurut umur (BB/U) baku WHO-NCHS. KEP
merupakan defisiensi gizi (energi dan protein) yang
paling berat dan meluas terutama pada Balita. Pada
umumnya penderita KEP berasal dari keluarga yang
berpenghasilan rendah.
Penilaian Status Gizi

Pengukuran Pengukuran Tidak


Langsung Langsung

1. Antropometri 1. Survei Konsumsi


2. Biokimia 2. Statistik Vital
3. Klinis 3. Faktor Ekologi
4. Biofisik

Bagan 1. Metode Penilaian Status Gizi


(Sumber: Jellife & Jellife. 1989. Community Nutrition Assesment, Oxford
University Press).
Penilaian Status Gizi Secara Langsung
1. Antropometri
- Pengertian : Secara umum antropometri artinya
ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang
gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat
gizi.
- Penggunaan: Antropometri secara umum digunakan
untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan
energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola
pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti
lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
2. Klinis
- Pengertian : Pemeriksaan klinis adalah metode yang
sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat.
Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang
terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi.
Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial
epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut, mukosa oral
atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan
tubuh seperti kelenjar tiroid.
- Penggunaan: umumnya digunakan untuk survei klinis
secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang
untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum
dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping
itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi
seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu
tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.
3. Biokimia
- Pengertian: yaitu pemeriksaan spesimen yang diuji
secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara
lain: darah, urin, tinja, dan juga beberapa jaringan tubuh
seperti hati dan otot.
- Penggunaan: digunakan untuk suatu peringatan bahwa
kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih
parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik,
maka penentuan kimia faal dapat lebih banyak
menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang
spesifik.
4. Biofisik
- Pengertian: yaitu metode penentuan status gizi dengan
melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan
melihat perubahan struktur dari jaringan.
- Penggunaan: digunakan dalam situasi tertentu seperti
kejadian buta senja epidemik (epidemic of night
blindnes). Cara yang digunakan adalah tes adaptasi
gelap.

Cara Biokimia Cara Klinis


Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung

1. Survei Konsumsi Pangan


- Pengertian: Yaitu metode penentuan status gizi secara
tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat
gizi yang dikonsumsi.
- Penggunaan: Pengumpulan data konsumsi pangan
dapat memberikan gambaran tentang konsumsi
berbagai zat gizi pada masyarakat,keluarga dan
individu. Survei ini dapat mengidentifikasi kelebihan
dan kekurangan zat gizi.
2. Statistik Vital
- Pengertian: pengukuran status gizi dengan statistik vital
adalah dengan menganalisis data beberapa statistik
kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur,
angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tertentu
dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.
- Penggunaan: penggunaannya dipertimbangkan sebagai
bagian dari indikator tidak langsung pengukuran status
gizi masyarakat.
3. Faktor Ekologi
- Pengertian: malnutrisi merupakan masalah ekologi
sebagai hasil interaksi beberapa faktor gizi, biologis, dan
lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia
sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim,
tanah, irigasi dll.
- Penggunaan: pengukuran faktor ekologi dipandang
sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di
suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan
program intervensi gizi.
Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam
Memilih Metode Penilaian Status Gizi
1.Tujuan
Tujuan pengukuran sangat perlu diperhatikan dalam
memilih metode, seperti tujuan ingin melihat fisik
seseorang, maka metode yang dipilih adalah antropometri.
Apabila ingin melihat status vitamin dan mineral dalam
tubuh sebaiknya menggunakan metode biokimia.
2. Unit sampel yang akan diukur
Berbagai jenis unit sampel yang akan diukur sangat
mempengaruhi penggunaan metode penilaian status gizi.
Jenis unit sampel meliputi individual, rumah
tangga/keluarga, kelompok rawan gizi. Bila yang diukur
adalah kelompok atau masyarakat yang rawan gizi secara
keseluruhan sebaiknya menggunakan metode antropometri
(murah dan ilmiah).
3. Jenis Informasi yang dibutuhkan
Jenis informasi antara lain: asupan makanan, berat dan
tinggi badan, tingkat hemoglobin, situasi sosial ekonomi.
Bila yang diinginkan informasi asupan pangan, maka
digunakan survei konsumsi pangan. Bila butuh informasi
keadaan fisik (TB dan BB), maka metode antropometri.
Jika butuh informasi sosial ekonomi, maka digunakan
pengukuran faktor ekologi.
4. Tingkat Reliabilitas dan Akurasi yang dibutuhkan.
Masing-masing metode memiliki reliabilitas dan akurasi
yang berbeda-beda. Contoh: metode klinis dalam menilai
pembesaran kelenjar gondok sangat subyektif. Dibutuhkan
tenaga paramedis yang ahli dan berpengalaman. Berbeda
dengan cara Biokimia yang memiliki reliabilitas dan akurasi
sangat tinggi.
5. Tersedianya Fasilitas dan Peralatan
Metode yang digunakan sebaiknya didukung oleh
ketersediaan fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan.
6. Tenaga
Ketersediaan tenaga, baik jumlah maupun mutunya sangat
mempengaruhi penggunaan metode penilaian status gizi.
Pengumpulan data status gizi membutuhkan: ahli gizi,
dokter, ahli kimia dan tenaga lain.
Cara biokimia membutuhkan: ahli biokimia, analis kimia.
Cara antropometri: tidak membutuhkan tenaga ahli, cukup
tenaga yang dilatih dan dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik.
Cara klinis membutuhkan: tenaga medis (dokter).
7. Waktu
Ketersediaan waktu mempengaruhi pemilihan metode yang
digunakan.
Metode antropometri relatif singkat, cocok untuk mengukur
status gizi masyarakat.
Metode biokimia membutuhkan waktu lama, cocok untuk
mengukur status gizi individu.
8. Dana
Metode biokimia biasanya mahal.
Metode antropometri sangat murah.
PENILAIAN STATUS GIZI
METODE ANTROPOMETRI
INDEKS MASSA TUBUH
Jumlah IMT Kelas A
• Sangat kurus : 4/57 x 100% = 7%
• Kurus : 4  7%
• Normal : 43  75,43%
• Gemuk : 4  7%
• Sangat gemuk : 2  3,5%
IMT KELAS B
• Sangat kurus : 5/53 x 100% = 9,4%
• Kurus : 6  11,3%
• Normal : 34  64,15%
• Gemuk : 6  11,3%
• Sangat gemuk : 2  3,8%
TUGAS
• Menghitung IMT masing-masing, tulis
nama, jenis kelamin & usia
• Recall jenis-jenis makanan & minuman
yang dikonsumsi hari Rabu (kemarin)
beserta jamnya, termasuk makanan kecil
(ringan)
BERAT BADAN IDEAL DENGAN
MENGUKUR LINGKAR
PINGGANG
Contoh Perhitungan z-score
Tanggal lahir : 07 Juli 2009
Umur : 37 bulan
Berat badan : 8,5 kg
Nilai median : 14,3 kg
Ket.(nilai riil < nilai median), sehingga:
z-score (BB/U) :
nilai riil – nilai median
__________________
nilai median – (-1 SD)
: (8,5 – 14,3) kg
______________
(14,3 – 12,8) kg
: -3,9 SD
Keterangan : Nilai Riil itu berat badan sebenarnya
(aktual)
• Nilai median itu diambil dari nilai pada Tabel
Baku Rujukan WHO-NCHS (bisa dilihat pada
halaman lampiran buku Penilaian Status Gizi (I
Dewa Nyoman Supariasa, Bachyar Bakri, Ibnu
Fajar).
• Nilai (-1 SD) itu juga dapat dilihat pada tabel
WHO-NCHS
• Jika nilai riil lebih kecil daripada nilai median
berarti yang digunakan sebagai pembagi adalah
nilai -1 SD
• Jika nilai riil lebih besar daripada nilai median
berarti yang digunakan sebagai pembagi adalah
nilai +1 SD

You might also like