Professional Documents
Culture Documents
DERET
DERET
Contoh :
7, 12, 17, 22, 27, 32 (pembeda = 5)
Jn = ½ n (a + Sn)
Jn = ½ n {2a + (n – 1) b}
Dimana :
a = Suku pertama atau sering disebut S1
n = Banyak suku
b = Beda, yaitu selisih suku kedua (S2) dengan
(S1) atau seterusnya.
Sn = Suku ke-n
Jn = Jumlah suku ke-n
Contoh soal :
1. Diketahui deret hitung : 4, 9, 14, …., Sn
Ditanyakan : a) S5, J5
b) S12, J12
Jawab :
a) S5 = a + (n-1)b
= 4 + (5 – 1)5
= 24
J5 = ½ n (a + Sn)
= ½ (5) (4 + 24)
= 5/2 (28)
= 70
b) n = 12 a=4 b = S 2 – S1
=9–4
=5
Sn = a + (n-1)b
S12 = 4 + (12 – 1) 5
= 4 + 55
= 59
Jn = ½ n (a + Sn)
J12 = ½ (12) (4 + 59)
= (6) (63)
= 378
2) Seorang mahasiswa menabung pada sebuah bank. Tahun pertama,
ia menabung tiap-tiap bulan sebesar Rp.100.000,-. Tahun kedua ia
menabung tiap-tiap bulan sebesar Rp.125.000,-. Tahun ketiga, ia
menabung tiap-tiap bulan sebesar 150.000,- dan seterusnya tiap-
tiap tabungannya terus bertambah. Berapakah jumlah uang
tabungan mahasiswa itu setelah 20 tahun, jika bunga yang
diberikan oleh bank itu tak diperhitungkan?
Jawab :
Tabungan mahasiswa itu tiap-tiap tahun merupakan deret tambah.
1 tahun adalah 12 bulan.
- tahun I Tabungannya = 12 x Rp.100.000 = Rp.1.200.000
- tahun II Tabungannya = 12 x Rp.125.000 = Rp.1.500.000
- tahun III Tabungannya = 12 x Rp.150.000 = Rp.1.800.000
Maka : 1.200.000, 1.500.000, 1.800.000, ………. Sn
↓ ↓ ↓
S1 S2 S3
S1 = 1.200.000 n = 20
b = S2 – S1
= 1.500.000 – 1.200.000
= 300.000
Sn = a + (n-1)b
S20 = 1.200.000 + (20 – 1) 300.000
= 1.200.000 + (19) 300.000
= 1.200.000 + 5.700.000
= Rp.6.900.000
Jn = ½ n (a + Sn)
J20 = ½ (20) (1.200.000 + 6.900.000)
= 10 (8.100.000)
= Rp.81.000.000
Jadi, jumlah tabungan mahasiswa tersebut setelah 20 tahun adalah
sebesar Rp.81.000.000
Deret Ukur
( Geometri )
Deret Ukur adalah suatu deret yang perubahan
suku-sukunya berdasarkan perkalian terhadap
sebuah bilangan tertentu.
Bilangan yang membedakan suku-suku sebuah
deret ukur dinamakan pengganda yaitu
merupakan hasil bagi nilai suatu suku terhadap
nilai suku di depannya.
Contoh :
1) 5, 10, 20, 40, 80, 160 (pengganda = 2)
2) 512, 256, 128, 64, 32, 16 (pengganda = 0,5)
Besarnya nilai suku ke-n pada deret ukur dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
a) Sn = apn-1
b) p = S2 = S3 = S4
S1 S2 S3
c) Jika p < 1, maka Jn = a (1 - pn)
1–p
d) Jika p > 1, maka Jn = a (pn – 1)
p-1
Dimana :
p = pengganda
n = banyaknya suku
a = S1 (suku pertama)
Sn = Suku ke-n
Jn = Jumlah suku ke-n
Contoh soal :
1) 5, 10, 20, 40, 80, 160
Ditanya : a) S10 b) J10
Jawab :
a) Sn = apn-1 b) Jn = a (pn – 1)
Contoh :
1) Perusahaan “Dewi Motor” memulai produksinya dengan 1.000 unit,
dan berkurang 100 unit setiap tahun. Sedangkan perusahaan “Ana
Motor” mengawali produksinya dengan 500 unit dan meningkat 25
unit setiap tahun.
Hitunglah : a) Pada tahun berapa produksi mereka, “Dewi Motor”
dan “Ana Motor” akan sama jumlahnya?
b) Kapan perusahaan “Dewi Motor” akan memproduksi
sebanyak nol?
c) Berapa produksi perusahaan “Ana Motor” pada tahun
tersebut?
Jawab :
a) Perusahaan “Dewi Motor” Perusahaan “Ana Motor”
a = 1.000 unit, b = - 100 a = 500 unit, b = 25
Sn = a + (n-1) b Sn = a + (n-1) b
= 1.000 + (n – 1) (-100) = 500 + (n – 1) 25
= 1.100 – 100n = 475 + 25n
Jadi, 1.100 – 100n = 475 + 25n
100n + 25n = 1.100 – 475
125n = 625
n = 5
Dengan demikian, pada tahun kelima jumlah produksi “Dewi Motor”
dan “Ana Motor” akan sama jumlahnya.
b) Perusahaan “Dewi Motor” akan memproduksi sebanyak nol yaitu :
Sn = a + (n – 1) b
0 = 1.100 – 100n
100n = 1.100
n = 11
Dengan demikian, pada tahun kesebelas, perusahaan “Dewi Motor”
akan memproduksi nol.
Jawab :
c) Produksi perusahaan “Ana Motor” pada tahun ke-11 adalah sebagai
berikut :
Sn = a + (n – 1) b
S11 = 500 + (11 – 1) 25
= 750 unit
Dengan demikian, produksi perusahaan “Ana Motor” pada tahun ke-
11 sebanyak 750 unit.