Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

GBS (GUILLAIN BARRE SYNDROME)

Oleh
Fahmi Nurrohmat Illahi
Pembimbing
dr. Asril Tanjung, Sp. S
A. Definisi
• Acute Inflamatory Idiopatic Polyneuropaty
(AITP) / Acute Polyradioculopaty / Acute
Infectius Polyneuropaty
• Suatu polyneuropaty akut dengan gangguan
demielinisasi di radiks spinal saraf tepi, &
saraf otak & biasanya didahului dengan gejala
infeksi
B. Etiologi
• Virus
• Bakteri
• Vaksinasi
• Tindakan bedah
• Keganasan
• Kehamilan
• SLE
• Obat
• Hodgkin
• Lyphoma
Virus Pasti Kemungkinan Mungkin
Besar

Virus CMV HIV Influenza, Rubella,


EBV Varicella zooster Measles, MUMP,
Coxsackie virus,
Echovirus

Bakterimia Campylobacter Typoid Paratiroid


bacteri, Bricellosis
Mycoplasma Chamida
pneumonia Listeria

IgG1M : glukosida yang banyak kehadirannya didalam neuron & akson


C. Patogenesis
• 2 cara :
1. Secara langsung : akibat muara virus ke
saraf/radiks
2. Secara tidak langsung : menimbulkan reaksi
imunologi terhadap saraf autoimun disease

Antigen antibodi kompleks dalam aliran darah dapat


melekat pada pembuluh darah yang menimbulkan
kerusakan jaringan (radiks/saraf tepi) setelah post
infeksi
D. Gejala Klinis
1. Masa laten  waktu antara terjadinya keadaan penyakit yang mendahulu & saat
timbulnya gejala neurologis (2-7 hari dimana setelah gejala infeksi lama hilang)
Seperti : demam, mual (-), muntah (-), mencret (-) dll
2. Keluhan awal sensorik  motorik (24-48 jam)
• Afebris
• Parestesi awal (awal)
• Kelumpuhan parese >> sifat ascending
• Sifat ascending : paralisis/hipestesi distal  proksimal, kelumpuhan bagian
distal  proksimal
• Simetris & bilateral
• Tipe LMN
• Dimulai anggota gerak bagian bawah  keatas & saraf otak (disfagia, disartria)
• Berat/interkostalis  gangguan pernapasan & gangguan diafragma
• Gangguan irama jantung
3. Masa progressing/ascending (2-4 minggu)
• Gejala neurologis maksimal  suatu gejala neurologis yang
terburuk yang dialami selama perjalanan penyakit
(ascending dari distal ke proksimal)
4. Fungsi sensibilitas (gejala objektif jarang ditemukan)
• Hipestesi  distal > proksimal
• Glove & stoking
• Objektif < lebih subjektif
5. Gangguan autonom (gangguan simpatis/parasimpatis)
• Fungsi vasomotor, air liur (-), kelenjar keringat (-),
gangguan spingter (-), gangguan elektrolit
• Simpatis/parasimpatis  sentral
• LCS
• Jenis, tak berwarna (xatocrom)
• Sel normal, protein meningkat (disosiasi albumin)
• Glukosa normal
• Setelah puncak  protein menurun perlahan 
normal kadar protein meningkat = kerusakan
radiks meningkat
• Lab (darah)
• Hb normal, leukosit normal, LED
normal/meningkat
• EMG : >3 minggu untuk motorik, >4 minggu
untuk sensorik
• Mengukur kecepatan motorik saraf tepi
sebaiknya dilakukan apabila gejala neurologis
sudah maksimal
• Lanjut : sudah terjadi gambaran degenerasi
akson berupa degenerasi bersifat segmental 
sudah terlihat segmental besar berupa saraf
tepi
E. Komplikasi
• Gangguan pernapasan, kardiovaskular
• Kelumpuhan anggota gerak badan seluruhnya
• Meliputi kelumpuhan bulber
• Gangguan autonom : cardia arrest (myokarditis)
• Tromboplebitis (baring lama)
• Kematian  emboli paru meningkat
• Hiponatremi (SIADM)  neuropaty autonom
(hipotalamus)
• TTIK (oedem papil)
F. Penyebab Kematian
• Kegagalan pernapasan, atelektasis paru-paru
(reflek batuk (-), aspirasi pneumonia, cardiac
arrest, emboli paru)
G. Penatalaksanaan
1. Terapi penunjang (suportif)
• Tujuan : memelihara fungsi vital selama fase akut  progresivitas
berhenti
Monitoring :
• Atasi risiko gangguan napas & gangguan otonom dengan alat
• ICU fungsi pernapasan, gangguan otonom, parese bulbar,
tromboplebitis, infeksi keseimbangan cairan & elektrolit
2. Imunoterapi
• A. Kortikosteroid (untuk mempercepat penyembuhan &
menurunkan angka kematian)
• Risiko inflamasi  memperbaiki permeabilitas kapiler
• Risiko imunologik  memperbaiki/mempertahankan membran sel
• B. Plasma pharesis (pertukaran plasma)
• Dosis : 200-250 cc plasma/kgBB
• Jenis
• Albumin, plasmate fresh frozen plasma, amino
cell trifuge
• Penilaian
• Perbaikan : 4-6 minggu, dapat jalan 6 bulan
• Indikasi : stadium awal (7-<2 minggu onset) pada
sakit berat, tidak ada gangguan otonom 1x plasma
pharesis dikeluarkan 40 mg/kgBB
• C. Intra Veneus Immunoglobulin (IVIG)
• Dosis : 0,4 gr/kg/hari  3 hari, diikuti maintenance 0,4
gr/kg/hari tiap 25 hari  sampai sembuh
• Penyembuhan cepat : <14 hari dari pada plasma
pharesis
• Indikasi : gangguan otonom untuk anak & dewasa,
komplikasi <<
• Kontraindikasi : reaksi anafilaksis
• Komplikasi : plasma pas : edema, gangguan ginjal,
edema, edema paru, perdarahan, alergi, infeksi,
gangguan sirkulasi
3. Obat immunosupresan
• Azathioprine 2 mg/kgBB
• Cyclophosphamide 2,5-3 mg/kgBB
• Metotrexalate 7,5-25 mg oral
4. Perawatan & fisioterapi
• Mencegah kontraktur, penekanan saraf
perifer/pemeliharaan
• Dilakukan saat awal setelah fase progresivitas
berakhir
H. Prognosis
• Umur
• Gejala prodormal
• Defisit neurologis (quadri) paraparese, tetraparese
dll
• Waktu timbulnya gejala klinis & onset  max
(progresivitas)
• EMG
• Recovery > 18 hari (palte/lambat)  jelek
• Gangguan vegetatif  jarang

You might also like