Professional Documents
Culture Documents
Laporan Kasus TB Anak
Laporan Kasus TB Anak
Laporan Kasus TB Anak
dr Endang Prasetyowati, Sp A
IDENTITAS PASIEN
– Nama : An. M
– Umur : 3 tahun 1 bulan
– Jenis kelamin : Laki-Laki
– Alamat : Wirokromokrajan Kidul RT 1 RW 4
– Nama Ayah : Tn A
– Pendidikan Ayah : SMP
– Pekerjaan Ayah : Buruh Pabrik
– Nama Ibu : Ny S
– Pendidikan Ibu : SMP
– Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
– Tanggal Kontrol di RS : 8 Januari 2018
ANAMNESA
Keluhan Utama
Batuk
Riwayat Penyakit Sekarang
2 hari SMRS, Ibu pasien menjelaskan bahwa pasien sering batuk grok grok disertai pilek.
Pasien merupakan pasien TB yang sedang dalam tahap pengobatan bulan ke 7 dan rutin
kontrol setiap bulannya ke Poliklinik Anak RSUD Ambarawa. 7 bulan SMRS pasien
mengeluhkan demam sumer selama sekitar 3 minggu. Demam dirasakan terutama lebih
tinggi pada malam hari dibandingkan dengan siang hari. Keluhan disertai batuk grok-grok
dan pilek sekitar 3 minggu. Pasien juga sering keringat dingin pada malam hari.
Ibu pasien sudah memberikan obat penurun panas pada pasien namun sering kambuh
lagi bila sudah tidak minum penurun panas. Demam tidak disertai menggigil dan tidak
sampai mengalami kejang.
Ibu pasien juga mengeluhkan berat badan anaknya beberapa bulan ini sulit naik.
Kalaupun naik tidak secara signifikan. Nafsu makan anaknya dirasa kurang dibandingkan
sebelumnya. Sehari makan 3 kali. Sekali makan pasien hanya memakan sekitar 2-3
sendok saja.
Menurut ibu pasien sekarang nafsu makan pasien sudah membaik sehingga berat
badan pasien terus naik setiap bulannya, keluhan batuk berkurang, keringat dingin di
malam hari sudah tidak ada, demam juga tidak ada. Pasien sehari makan 3 kali setiap
kali makan 1 piring nasi habis.
Ibu pasien menjelaskan jika kakek pasien sering batuk dan diagnosis penyakit flek paru
oleh dokter dan sudah dinyatakan sembuh sekitar satu tahun yang lalu.
Buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) pasien normal tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu
TB paru (+) sejak 7 bulan yang lalu, kejang (-), asma (-), penyakit jantung bawaan (-),
alergi makanan ataupun obat (-).
Riwayat Penyakit Keluarga
Kakek pasien menderita penyakit TB paru dan sudah dinyatakan sembuh setahun
yang lalu. HT (-),DM (-), asma (-), penyakit jantung (-), alergi makanan ataupun obat (-
).
Riwayat Pengobatan
Pasien sedang menjalani pengobatan TB paru sejak tanggal 6 Juni 2017.
RIWAYAT KEHAMILAN
– Morbiditas kehamilan : selama masa kehamilan, ibu pasien menyatakan bahwa
dalam keadaan sehat, tidak mengkonsumsi alkohol, tidak mengkonsumsi obat-
obatan dan tidak merokok
– Perawatan antenatal : rutin dilakukan satu kali pada Trimester I, satu kali pada
Trimester II dan dua kali pada Trimester III ke bidan. Dan di USG pada usia 7
bulan.
– G1P1A0
Kesan : Tidak ditemukan adanya riwayat kelainan pada kehamilan
RIWAYAT KELAHIRAN
Tempat Bersalin : Tempat bersalin bidan
Penolong : Bidan
Cara persalinan : Spontan
Berat Badan Lahir : 2800 gram
Masa Gestasi : 38 minggu (aterm)
Keadaan Setelah Lahir : Langsung menangis, tidak pucat dan tidak kuning.
Kelainan Bawaan : Tidak Ada
Kesan : Pasien lahir secara spontan pervaginam di bidan, neonatus cukup bulan, dan
berat badan lahir normal.
RIWAYAT PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
Riwayat Pertumbuhan
BB lahir : 2.8 kg
BB sekarang : 12.5 kg
PB lahir : 49 cm
TB sekarang : 96 cm
Riwayat Perkembangan
PSIKOMOTOR SOSIAL
0 - 6 bulan : mampu tengkurap, mengangkat kepala dan dada
1 tahun :berpartisipasi permainan
bertopang pada tangan
tepuk tangan, sembunyi-sembunyian
6 bulan: mampu untuk duduk
1-3 tahun :memperlihakan minat
9 bulan: mampu merangkak
kepada anak lain, bermain bersama anak lain
1 - 2 tahun : berjalan perlahan, memegang sendok sendiri, bisa dan menyadari adanya lingkungan diluar
makan sendiri keluarganya
3 tahun : dapat berlari bebas, mulai belajar naik sepeda roda
tiga
Mental/intelegensia
BAHASA Sesuai anak seusianya
0-3 bulan : Mengoceh spontan/merespon dengan mengoceh
Emosi
3-6 bulan : tertawa dan menjerit jika diajak bermain
6-12 bulan : mengeluarkan kata-kata tanpa arti, menirukan suara Anak cenderung malu jika berkomunikasi
dengan orang diluar keluarganya
1-3 tahun : mampu menyusun kalimat singkat
RIWAYAT MAKANAN
KESAN :
Pemberian ASI hanya sampai usia 3 bulan dikarenakan ASI ibu sudah tidak keluar. Pasien jarang
mengonsumsi buah dan sayur dikarenakan tidak suka namun seharusnya ibu pasien tetap memberikan
buah atau sayur namun dalam bentuk yang lain.
RIWAYAT IMUNISASI
Keterangan :
Yang dilingkari merupakan keluarga yang tinggal serumah bersama pasien.
RIWAYAT SOSIAL, EKONOMI, KEBIASAAN
DAN LINGKUNGAN
– Keadaan Sosial
– Pasien merupakan anak tunggal yang tinggal bersama Ayah, Ibu, Kakek, nenek dan tante
nya dalam satu atap.
– Ekonomi
– Ayah pasien seorang buruh pabrik dan ibu pasien hanya seorang ibu rumah tangga.
– Keadaan Lingkungan
– Rumah orangtua pasien memiliki ventilasi yang cukup dan sinar matahari dapat masuk
melalui jendela.
– Kebiasaan
– Ayah pasien merupakan perokok aktif
DIAGNOSIS SEMENTARA
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11,8 g/dl 10,8-15.6 g/dl
Leukosit 13.8 ribu 4.5-13.5 ribu
Eritrosit 4,30 jt 3,8-5,8 juta
Hematokrit 40.5 % 35-47 %
Trombosit 358.000 ribu 150-400 ribu
MCV 82.5 fL 82-98 fL
MCH 27.5 pg 27-32 pg
MCHC 33.4 g/dl 32-37 g/dl
RDW 13.3 % 10-16
MPV 10.5 mm³ 7-11 mm³
Limfosit 6,6 1.5-6.5
Monosit 0,39 0-0,8
Eosinofil 0,06 0,05-0,7
Basofil 0,04 0-0,2
Neutrofil 5.38 1,5-8,5
Limfosit % 28,0 25-40 %
Monosit% 4.9 2-8%
Eosinofil% 3.0 2-4
Basofil% 0,5 0-1
Neutrofil% 66.6 60-70%
Rontgen thoraks ( 2 Januari 2018)
– Cor : bentuk dan letak normal
– Pulmo: corakan meningkat dan tampak
bercak lapangan tengah paru kanan
– Sinus Costofrenikus kanan dan kiri tumpul
Kesan :
– Cor tak membesar, cenderung gambaran
pneumonia dan efusi pleura duplex
RESUME
Anak laki-laki usia 3 tahun dengan keluhan batuk. Pasien merupakan pasien TB
pengobatan bulan VII dan rutin kontrol setiap bulannya. 7 bulan yang lalu pasien
mengeluhkan demam sekitar 3 minggu yang turun degan obat penurun panas namun
seringkali kambuh lagi. Berat badan sulit naik dan nafsu makan menurun. Keluhan disertai
batuk dan pilek terus menerus serta sering keringat dingin di malam hari. Menurut ibu
pasien sekarang nafsu makan pasien sudah membaik sehingga berat badan pasien terus naik
setiap bulannya, keluhan batuk berkurang, keringat dingin di malam hari sudah tidak ada,
demam juga tidak ada. Pasien sehari makan 3 kali setiap kali makan 1 piring nasi habis..
Kakek pasien menderita TB Paru dan sudah dinyatakan sembuh 1 tahun yang lalu.
Pemeriksaan penunjang ditemukan gambaran TB dan efusi pleura dextra et sinistra pada
foto thorak AP. Berdasarkan kurva who status gizi pasien tergolong gizi baik.
Screening Skor TB Anak
(Sesuai keluhan 7 bulan yang lalu)
BB/TB<90%
Klinis gizi Jumlah skor ≥6 harus ditatalaksana
Berat Badan/ buruk atau
Keadaan Gizi
- atau
BB/TB<70%
- sebagai pasien TB dan mendapat
BB/U<80%
atau BB/U<60% OAT.
Demam yang
tidak
- ≥2 minggu - -
diketahui Respon klinis terhadap pengobatan
penyebabnya
baik, maka OAT dapat dilanjutkan
Batuk kronik - ≥3 minggu - -
sedangkan apabila didapatkan
Pembesaran
kelenjar limfe
≥1 cm, lebih respons klinis tidak baik maka
- dari 1 KGB, - -
kolli, aksila,
tidak nyeri sebaiknya pasien segera dirujuk ke
inguinal
Pembengkaka fasilitas pelayanan kesehatan
n tulang/sendi Ada rujukan.
- - -
panggul, lutut, pembengkakan
falang
Gambaran
Normal/
sugestif
Foto toraks kelainan - -
(mendukung)
tidak jelas
TB
Skor Total
PENGOBATAN
Obat TB diberikan dalam paduan obat tidak boleh diberikan sebagai monoterapi.
Pemberian gizi yang adekuat.
Mencari penyakit penyerta, jika ada ditatalaksana secara bersamaan.
OAT diberikan dalam bentuk kombinasi minimal 3 macam obat untuk mencegah terjadinya
resistensi obat dan untuk membunuh kuman intraseluler dan ekstraseluler
Waktu pengobatan TB pada anak 6-12 bulan
Pengobatan TB pada anak dibagi dalam 2 tahap:
Tahap intensif, selama 2 bulan pertama. Pada tahap intensif, diberikan minimal 3 macam
obat, tergantung hasil pemeriksaan bakteriologis dan berat ringannya penyakit.
Tahap Lanjutan, selama 4-10 bulan selanjutnya, tergantung hasil pemeriksaan bakteriologis
dan berat ringannya penyakit.
Pada kasus TB tertentu yaitu TB milier, efusi pleura TB, perikarditis TB, TB endobronkial,
meningitis TB, dan peritonitis TB, diberikan kortikosteroid (prednison) dengan dosis 1-2
mg/kg BB/hari, dibagi dalam 3 dosis. Dosis maksimal prednisone adalah 60mg/hari.
Tujuan pemberian steroid : untuk mengurangi proses inflamasi dan mencegah terjadi
perlekatan jaringan.
KOMBINASI DOSIS TETAP OAT
Vaksin BCG berasal dari bakteri Mycobacterium bovis hidup yang dilemahkan .
Vaksin BCG diberikan secara intrakutan. Suntikan dilakukan didaerah deltoid
kanan, sehingga apabila terjadi reaksi limfadenitis di aksila akan mudah
dideteksi
Dosis untuk neonatus dan bayi < 1 tahun adalah 0,05 ml sedangkan untuk anak
dan dewasa adalah 0,1 ml.
Pada neonatal – bayi berusia < 3 bulan, karena belum mengalami paparan lama
terhadap penyakit , pemberian BCG tidak perlu didahului oleh uji tuberkulin.
Sebaliknya, pada usia > 3 bulan, sebaiknya dilakukan uji tuberkulin terlebih
dahulu
Pada bayi kontak erat dengan pasien TB BTA positif, sebaiknya diberikan
isoniazid (INH) profilaksis terlebih dahulu, lalu bila kontak sudah tenang
dilakukan uji tuberkulin dan apabila hasilnya negatif, dapat diberikan BCG.
KONTRAINDIKASI BCG
Pernah menderita TB
Uji tuberkulin > 5 mm
Sedang hamil
Dalam keadaan imunokompremais (atau keungkinan imunokompremais) seperti
pasien HIV atau beresiko tinggi infeksi HIV, dalam pengobatan imunosupresan,
kortikosteroid, radiasi, penyakit keganasan pada sumsum tulang atau sistem
limfe.
Gizi buruk
Sedang demam tinggi
Infeksi kulit yang luas
Thank you