Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 103

Haris Joko Irianto SE.,MM.

,QIA
Riwayat Pendidikan :
 Strata 1 dari Universitas Islam Indonesia ( UII ) Jogyakarta lulus tahun 1988.
 Magister Manajemen dari Universitas Indonusa Esa Unggul (IEU) Jakarta lulus 1995.
 Branch Manager Bank Syariah di Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia (LPPI) Jakarta
th. 2008
 Pendidikan Auditor Tingkat Managerial di Yayasan Pendidikan Internal Auditor, Jakarta
2016.
Riwayat Pekerjaan di Bank Jateng:
Staf Akuntansi Bank Jateng Kantor Pusat 1990
Kepala Seksi Kredit Program Kantor Pusat 1997
Kepala Seksi Kredit Umum Kantor Pusat 2000
Pemimpin Cabang Pembantu Unnes 2004
Wakil Pemimpin Cabang Sukoharjo 2006
Pemimpin Cabang Pemalang 2008
Pemimpin Cabang Syariah 2010
Tim Kebijakan Syariah 2013
Tim Audit Intern Bank Jateng 2014 s/d pensiun 2017
Lembaga Manajemen STIE Bank Jateng. Sekarang.
PERBANKAN SYARIAH
Pengantar Perbankan Syariah

Akad dan Transaksi Syariah

Tr a n s a k s i Te r l a r a n g D l m I s l a m
Pengantar Perbankan Syariah
Manusia sebagai
khalifah

Islam Kafah

•Islam sebagai suatu sistem hidup


 Posisi manusia di hadapan Alloh SWT adalah
khalifah di muka bumi.

Al Baqarah (2:30).

 ِ ‫َو ِإ ْذ قَا َل َرب َُّك ِل ْل َم ََلئِ َك ِة ِإنِي َجا ِع ٌل فِي ْاْل َ ْر‬
‫ض َخ ِليفَة‬

Yang artinya: "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman


kepada para malaikat, sesungguhnya Aku hendak
menjadikan satu khalifah di muka bumi.
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka beribadah kepada-Ku…” Adz-Dzariyat (51 :
AYAT 56)

 Imam Ibnu Katsir rahimahullah :


“Makna beribadah kepada-Nya yaitu menaati-Nya dengan cara :
 melakukan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang.

Itulah hakikat ajaran agama Islam. Sebab makna Islam adalah menyerahkan diri kepada Allah
Ta’ala yang mengandung puncak ketundukan, perendahan diri dan kepatuhan.”
“Hai orang – orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam
Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-
langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu” (Al Baqarah : 208)
 Prinsip hidup muslim :
Semakin banyak aspek kehidupan yang dijalankan sesuai
dengan syariat-Nya, semakin baik kualitas hidup seorang
hamba dalam penilaian Alloh Ta’ala.
 Komprehensif berarti syariah Islam mengatur seluruh
aspek kehidupan, tidak hanya mengatur masalah
ritual (ibadah) keagamaan saja juga masalah sosial
(muamalah). Ibadah diperlukan untuk menjaga
keta’atan kepada Alloh, sedangkan muamalah
diperlukan untuk menjadikan aturan main manusia
dalam kehidupan social, termasuk pembangunan
ekonomi dan indusri perbankan sebagai salah satu
motor penggerak roda perekonomian.
 Universal bermakna Syariah dapat diterapkan dalam
setiap waktu, keadaan dan tempat bahkan sampai
akhir zaman. Universalitas Islam tampak pada bidang
muamalah.
 Islam memandang bumi dengan segala isinya
merupakan amanah Allah SWT kepada manusia
sebagai khalifah di muka bumi. Dengan tujuan untuk
dipergunakan sebaik baiknya bagi kesejahteraan
bersama.
 Untuk mencapai tujuan tersebut Allah SWT
memberikan petunjuk kepada manusia melalui rasul-
Nya. Petunjuk tersebut meliputi segala sesuatu yang
dibutuhkan manusia untuk mengelola alam dan
kehidupan yaitu : aqidah, akhlak, maupun syariah.
Inilah yang akan menjadi dasar sistem hidup.
Secara umum untuk mewujudkan tugas kekhalifahan adalah mewujudkan
kemakmuran dan kesejahteraan hidup, serta tugas pengabdian atau
ibadah dalam arti luas.
Pertama :
 Pemilik mutlak terhadap segala sesuatu adalah Allah SWT,
sedangkan kepemilikan manusia bersifat relatif dan sebatas untuk
melaksanakan amanah mengelola dan memanfaatkan. Sesuai
dengan ketentuan Allah dalam Surat Al Hadid ;7
 َ‫سو ِل ِه َوأ َ ْن ِفقُوا ِم هما َج َعلَ ُك ْم ُم ْست َ ْخلَ ِفينَ ِفي ِه ۖ فَالهذِين‬ ِ ‫ِآمنُوا ِب ه‬
ُ ‫اَّلل َو َر‬
ٌ ‫آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوأ َ ْنفَقُوا لَ ُه ْم أ َ ْج ٌر َك ِب‬
‫ير‬
Artinya adalah :
Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari
hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang
beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh
pahala yang besar.
 Dalam sebuah hadist riwayat Abu Dawud,
Rasulullah saw bersabda :” Seseorang pada hari
kiamat nanti pasti akan ditanya tentang empat
hal ; usianya untuk apa dihabiskan, jasmaninya
untuk apa dipergunakan, hartanya dari mana
didapatkan dan untuk apa dipergunakan, serta
untuk apa ilmunya dipergunakan.
Kedua :
1.Status harta sebagai amanah dari Allah SWT,
manusia hanya sebagai pemegang amanah
karena pada kenyataannya manusia tidak mampu
mengadakan benda dari tiada menjadi ada.
Dalam Bahasa Einstein, manusia tidak dapat
menciptakan energy, yang mampu dilakukan
hanyalah mengubah energy ke bentuk lainnya.
2.Harta sebagai perhiasan hidup yang memungkinkan
manusia menikmati dengan baik dan tidak
berlebihan. Manusia mempunyai kecenderungan yang
kuat untuk memiliki, menguasai. Firman Allah SWT ;”
Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan
kepada apa apa yang diingini, yaitu wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak,
kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi
Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). QS. Ali
Imran :14 )
3.Harta sebagai ujian keimanan. Hal ini menyangkut
cara memperolehnya dan memanfatkannya, apakah
sesuai dengan ajaran Islam atau tidak. Qs. At
Taghobun 15-16 “
 “sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu
hanyalah cobaan (bagimu), dan disisi
Allahlah pahala yang besar.Maka bertaqwalah
kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan
denganrlah serta ta’atlah dan nafkahkanlah
nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barang
siapa terpelihara dari kekikiran dirinya,
maka mereka itulah orang-orang yang
beruntung.
4. Harta sebagai bekal ibadah yaitu melaksanakan
perintah Allah dengan melaksanakan zakat, infaq
dan sodaqoh. Qs. At Taubah :41.
“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa
ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu
dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang
demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui. (At-Taubah 9:41)
 Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang
dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah
dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana. (At Taubah 60)
 ْ ‫ض أ ُ ِع هد‬
‫ت‬ ُ ‫ات َو ْاْل َ ْر‬
ُ ‫س َم َاو‬
‫ض َها ال ه‬ َ ‫عوا ِإلَى َم ْغ ِف َرةٍ ِم ْن َر ِب ُك ْم َو َجنه ٍة‬
ُ ‫ع ْر‬ ُ ‫ار‬
ِ ‫س‬َ ‫} َو‬133
َ‫ِل ْل ُمت ه ِقين‬
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa, (Ali Imron 133 )
{134} ‫ع ِن النها ِس‬ َ َ‫ظ َو ْالعَافِين‬ ِ ‫اء َو ْال َك‬
َ ‫اظ ِمينَ ْالغَ ْي‬ ِ ‫ض هر‬
‫اء َوال ه‬ ‫الهذِينَ يُ ْن ِفقُونَ فِي ال ه‬
ِ ‫س هر‬
َ‫ب ْال ُم ْح ِسنِين‬
ُّ ‫َّللاُ يُ ِح‬
‫َو ه‬
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya),
baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-
orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebaikan. ( Ali Imran 134)
Ketiga :
Ikhtiar memperoleh harta melalui usaha atau
mata pencaharian yang halal dan sesuai dengan
aturan Alloh SWT.
“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi
kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan
makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya
kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah)
dibangkitkan” (QS. Al Mulk: 15)
1. Perekonomian masyarakat luas bukan hanya
masyarakat muslim, maka perlu dikelola dengan
baik dan bermanfaat untuk masyarakat luas.
Dikelola berdasarkan norma norma syariah
dengan rambu rambu yang halal lagi baik.
Qs.Al- Baqoroh 168; “ Hai manusia, makanlah
yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah setan, karena sesungguhnya setan itu
adalah musuh yang nyata bagimu”
2.Keadilan dan Persaudaraan Menyeluruh.
 Islam bertujuan untuk membentuk masyarakat dengan
tatanan social yang solid. Dalam tatanan tersebut bahwa
setiap individu diikat persaudaraan dan kasih saying
sebagai satu keluarga.
 QS. Al-Hujuraat :13
 Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan serta
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku suku
agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang
paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal.”
Keadilan social;
 Umat manusia sebagai satu keluarga besar, sama
kedudukannya Allah SWT. Hukum Allah tidak
membedakan yang kaya, atau yang miskin, tidak
membedakan warna kulit serta jabatan.HR. Ibnu
Majah : “ Sesungguhnya Allah tidak melihat pada
wajah dan kekayaanmu, tapi pada hati dan
perbuatan [yang ikhlas].
 HR.An-Nasa’I “Andaikan Fatimah anak
Muhammad mencuri, sungguh aku sendiri yang
akan memotong tangannya”
Keadilan ekonomi;
 Setiap individu dijaga hak-haknya, sesuai dengan
kontribusi masing masing kepada masyarakat,
setiap individu terbebas dari eksploitasi individu
lainya.
“ Dan janganlah kalian merugikan manusia pada
hak haknya dan janganlah kalian meraja lela di
muka bumi dengan membuat kerusakan” QS. Asy-
Syu’ara ;183 .
 Prinsip at-Ta’awun, yaitu saling membantu dan saling
bekerja sama di antara anggota masyarakat untuk kabaikan.
Sebagaimana dinyatakan dalam Al Qu’ran :

“ ..Dan tolong menolonglah kamu dalam ( mengerjakan )


kebajikan dan taqwa , dan jangan tolong -menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran... “ QS Al Maidah (5 ; ayat 2)
 Prinsip menghindari Al Iktinaz dan saling ridho:
yaitu menahan uang (dana) dan membiarkannya
menganggur (idle), tidak berputar dalam transaksi
bermanfaat bagi masyarakat umum. Sebagaimana
dinyatakan dalam al-Qur’an :

“ Hai orang orang yang ber iman, janganlah kamu


saling memakan harta sesamamu dengan jalan batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama suka di antara kamu …QS An nisa
(4:ayat29 )

 Prinsip larangan riba :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu


memakan riba dengan berlipat ganda dan
bertaqwalah kamu kepada Alloh, supaya kamu
mendapat keuntungan”
[ Ali Imron :130 ]
 Surah Ali Imran (3) ayat 109 : Kepunyaan Allah-lah segala
yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allah –lah
dikembalikan segala urusan
 Surat Asy-Syura (42) ayat 12 : Kepunyaan-Nya-lah
perbendaharaan langit dan bumi; dia melapangkan rezeki bagi
siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (nya).
Sesungguhnya Dia Maha mengetahui segala sesuatu.
 Surah Ar-Ra’d (13) ayat 26 : Allah meluaskan rezeki dan
menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka
bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehiduan
dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah
kesenangan (yang sedikit).
 Prinsip esensial dalam bisnis adalah kejujuran . Dalam doktrin
Islam, kejujuran merupakan syarat utama dalam kegiatan
bisnis. Rosulullah selalu jujur dalam berbisnis, beliau melarang
para pedagang meletakkan barang dagangan yang busuk di
sebelah bawah, sedang barang baru di bagian atas.

 Hadist “ Tidak dibenarkan seseorang muslim menjual satu


jualan yang mempunyai aib, kecuali ia menjelaskan aibnya”
(HR.Riwayat : Al Quzwani )
 Dari Abdullah bin Umar Ra; Bahwa Rosulullah bersabda :
“seorang pedagang yang muslim yang jujur dan amanah, akan
dikumpulkan bersama para Nabi, orang orang shiddiq dan
orang orang yang mati syahid pada hari kiamat (nanti) “
SELESAI SESI PERTAMA
KORELASI ISLAM DAN PERBANKAN
KANDUNGAN AJARAN ISLAM

Aqidah
Iman, kafir, munafik,
murtad, musyrik The Truth
of Islam

ISLAM Syariah Wajib, sunnah,


mubah/halal, makruh, The Justice
haram of Islam

Akhlak
Ihsan, ahsan The Beauty
of Islam
T U J U A N S YA R I A H
(Maqaashidusy-
Syarii`ah)

Mencegah kemudaratan Mendatangkan kemaslahatan


(Daf`ul-Mafaasid) (Jalbul-Mashaalih)

o Pengentasan kemiskinan;
o Peredaran harta tidak hanya di
kalangan orang-orang kaya;
o Keamanan dalam menyimpan
harta;
o Pengelolaan dan
pengembangan harta dgn cara
yg halal dan baik
SUMBER HUKUM ISLAM

Al Quran

Hadist

Ijma
Ijtihad
Qiyas
SYARIAH DAN FIQIH

Al-Qur’an
dan Al-
Hadits Penafsiran Ulama
atas Al-Qur’an
SYARIAH & Al-Hadits

FIQIH

Fiqih perbankan
syariah Indonesia
mengacu pada Fatwa
DSN dan Opini
Syariah DPS
P E M B A G I A N F I Q I H DA N H U K U M A S A L N YA

Mengatur hubungan
IBADAH antara manusia
dengan Allah.
Semuanya TIDAK BOLEH
kecuali telah ada
ketentuannya.

HUKUM
FIQIH ASAL

Semuanya BOLEH
kecuali ada
larangannya.

Mengatur hubungan
MUAMALAH antara sesama
manusia.
36
BANK SYARIAH

Sistem Perbankan Syariah mulai beroperasi di Indonesia pada


tahun 1992, di mulai dengan beroperasinya Bank Muamalat
Indonesia, sebagai Bank Umum Syariah pertama. Setelah 25
tahun beroperasi, saat ini telah terdapat 13 Bank Umum
Syariah, 21 unit Usaha Syariah, dan 103 BPR Syariah.
Keberadaan bank syariah dan Sistem Perbankan Syariah ini
juga telah mendorong beroperasinya Asuransi Syariah
(Takaful), Pasar Modal Syariah (Reksadana Syariah, Obligasi
Syariah), Pegadaian Syariah, dan Multifinance Syariah, di mana
kesemua institusi tersebut pada akhirnya akan membentuk
Sistem Keuangan Syariah.
Selanjutnya sistem keuangan syariah bersama dengan para
pelaku di sektor riil, akan mendorong terbentuknya sistem
ekonomi syariah.
Konsep & Sistem Perbankan Syariah:

Bagi Hasil Penggunaan

Proses penghimpunan dana

Masayarakat Masyarakat
pemilik Dana Bank Syariah Pengguna Dana

Proses Penyaluran dana

Bagi Hasil penghimpunan


 TERIMA KASIH
 KITA TELAH MENYELASIKAN MATERI PERTAMA
Prinsip Transaksi Syariah
Maysir  Spekulasi/Untung-untungan/Judi

Gharar  Tidak Jelas Barangnya

PRINSIP TRANSAKSI
SYARIAH Haram  Dilarang (barang haram –
Minuman keras, Babi)

Riba  Keuntungan dari Hutang

Tidak ada
Bathil  Cara yg tidak benar/salah
MAGHRIB (Merampok, Membohongi)
Transaksi Perbankan Syariah
Transaksi tidak berdasarkan riba

Didasarkan pada kemitraan dengan berbagi


keuntungan & kerugian (profit & loss sharing)
TRANSAKSI PERBANKAN
SYARIAH Usaha & perdagangan yang halal & baik
(Halalan Thayyibah)

Persesuaian dengan pertumbuhan sektor riil

Zakat
• Secara konseptual, perbankan syariah memiliki konsep yang dapat memberikan suatu nilai
tambah terhadap sistem perekonomian, yakni mendukung pertumbuhan sektor riil.
• Perbankan syariah memiliki karakteristik yang berbeda dengan perbankan konvenssional
PARADIGMA PERBANKAN SYARIAH

TINJAUAN ASPEK EKONOMI

Profesion • Shiddiq
alitas & Nilai- • Amanah
Perspektif mikro kompeten • Fathanah
nilai
si
• Tabligh

Membawa • Pelarangan riba


kemaslahat Nilai- • Zakat
Perspektif makro an
• Larangan spekulasi
kepada nilai
masyarakat • Larangan gharar

• Pola hubungan bank - nasabah


• Perbedaan sistem imbalan
• Pembatasan dalam pembiayaan (sesuai syariah)
Karakteristik bank syariah
• Pengawasan syariah
• Perbedaan dalam sistem akuntansi
Proses Proses
Penghimpunan Dana Penyaluran Dana

Masyarakat Bank Masyarakat


Pemilik Dana Konvensional Pengguna Dana

Penetapan Imbalan (Bunga) Penetapan Beban (Bunga)


No BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL

Akad dan Aspek Akad berdasarkan hukum Berdasarkan hukum


1
Legalitas Islam dan hukum positif positif

Penghimpunan dan
Struktur Penyaluran dana harus
2. Tidak ada dewan sejenis
Organisasi sesuai dengan Fatwa Dewan
Pengawas Syariah

Berdasarkan prinsip bagi Berdasarkan perangkat


3 Dasar Akad
hasil, jual beli atau sewa bunga

Investasi dapat dilakukan


Bisnis dan Usaha Melakukan investasi pada
4 pada yang halal dan
yang dibiayai yang halal saja
haram
AGENDA

Akad dan Transaksi Syariah


WA’AD VS AKAD
DEFINISI
Wa’ad Akad
Kesepakatan perkataan atau keinginan positif dari
Janji dari salah satu pihak untuk melakukan salah seorang pihak (yang terlibat) kontrak dan
sesuatu kepada pihak lainnya diterima oleh pihak lainnya- yang berpengaruh pada
subyek kontrak sehingga (menjadikannya)
permulaan berlakunya suatu perbuatan.

PERBEDAAN
1. Janji (promise) hanya mengikat satu pihak  one-way. 1. Mengikat kedua belah pihak yang saling
2. Pihak yang diberi janji tidak memikul kewajiban apapun bersepakat, Terms and condition-nya sudah
kepada pihak pemberi janji ditetapkan secara rinci dan spesifik (sudah well-
3. Terms and condition-nya tidak well-defined; atau defined)
4. Belum ada kewajiban yang ditunaikan oleh pihak 2. Bila kewajiban tidak dapat dipenuhi, maka sanksi
manapun, walaupun terms & condition-nya sudah well- yang diterima sesuai dengan kesepakatan awal
defined kontrak.
5. Bila janji tak terpenuhi maka sanksi yang diterima
merupakan sanksi moral
Bentuk Bentuk
1. Perjanjian Pembiayaan/PP (line facility) 1. Perjanjian Pembiayaan (PP)
2. MoU (Dealer Financing) 2. Surat Permohonan Realisasi Pembiayaan
3. MoU Joint Financing (SPRP) atau Surat Persetujuan Prinsip
4. Perjanjian Pembiayaan IMBT Pembiayaan (SP3)
5. Offering Letter 3. Lampiran PP (e.g. wakalah)
A. Secara Bahasa
‫ التقوية‬, ‫ الشد‬, ‫ الربط‬: ‫العقد‬
“Al-‘Aqd (akad/kontrak) secara bahasa bermakna ar-rabth (ikatan), asy-syadd (pengokohan), at-
taqwiyah (penguatan). ”.

B. Secara Istilah
‫ارتباط ايجاب بقبول علي وجه مشروع يظهر أثره في محله‬
“Al-Aqd secara syar‘i adalah keterkaitan antara ijab dan qabul dalam bentuk yang disyariahkan,
yang melahirkan implikasi akad sesuai dengan konteksnya”.

Vide: Yusuf Ahmad Mahmud as-Sabatin, al-Buyû’ al-Qadîmah wa al-Mu’âshirah wa al-Bûrushât al-Mahaliyah wa ad-
Dawliyah, hal.17 – dst, Dar al-Bayariq, Amman, cet. i. 2002.
‫جزء من أجزاء الشيء و ليس منفصال عنه و ال يتم هذا الشئ بدونه‬
Rukun “Bagian dari sesuatu yang tidak terpisahkan, dimana
sesuatu tidak sempurna tanpanya”.
Contoh: ruku’ pada sholat

Akad
‫ما كان وصفا مكمال للمشروط‬
Syarat “Sesuatu yang menjadi pelengkap atas obyek yang diberi
syarat”.

Contoh: wudhu sebelum sholat

Vide: Kitab Taysir Al-Wushul Ila Ushul , Atha’ Ibn Khalil, hal. 32, Dar al-Ummah, Beirut,
cet. 3 2000.
RUKUN AKAD ‫أركـان العـقـد‬

Ma’qud ‘Alayh
‘Aqidan Sighat (Ijab & Qabul)
(Subject Matters)
(Two Contracting Parties) Barang dan Harga (Offer and Acceptance)

•Aqil (Sound Mind) •Halal (Lawful)


•Baligh (Mature) •Jelas Jenisnya (Quality) •Jelas (Clarity)
•Mengerti konsekuensi •Jumlah (Quantity) •Ijab & Qabul bersesuaian
akad yang sedang •Waktu Penyerahannya (Corresponding)
dilaksanakannya (Time of Delivery)
•Niat (Intention)menurut •Berharga (Valuable)
sebagian Ulama •Dapat diserahterimakan

Syarat Rukun ‫شـروط األركـان‬


Akad Akad
(Menurut Tujuan) (Menurut Keabsahannya)

Tijari ‫تـجـاري‬ Fasid ‫فاسـد‬


Sahih ‫صحيح‬ Semua RUKUN
Dimaksudkan untuk Memenuhi Semua terpenuhi, namun
Mencari dan Mendapatkan Rukun & Syarat ada SYARAT yang
Keuntungan Tidak dipenuhi

Tabarru’ ‫تـبـرع‬
Batal ‫باطل‬
Dimaksudkan untuk
menolong dan murni Salah satu RUKUN tidak
Terpenuhi, otomatis
semata-mata mengharap SYARAT-nya juga
Ridha dan Pahala Tidak terpenuhi
dari Allah Ta’ala
AKAD

Tijari TABARRU’
(Komersil) (Tolong menolong)

Amanah
Bai’ Syirkah Ijarah
(Jual Beli) Wadiah (Titipan)
(Bagi Hasil) (Sewa)
Dhamanah
Murabahah Mutlaqah Benda
Wakalah (Pendelegasian wewenang)
Salam (Jual beli pesanan Mudharabah
Ijarah Kafalah (Penjaminan)
Isthisna (Jual beli by termin) Muqayyadah Hawalah (Pemindahan hutang)
Jasa
Sharf (Jual beli Forex) Musyarakah Rahn (Gadai)
Ijarah wa Iqtina
(IMBT) Qard (Pinjaman)
Muzara’ah (pertanian)

Musaqot (perkebunan)
Terpenuhi Isi Kontrak (Tahqiq
al-Gharadh) Hak Memilih (Khiyar)

Akad Fasad (Sifat rusak)


Pemutusan Kontrak (Faskh) Kesepakatan pembatalan karena
penyesalan (Iqalah)
Berakhirnya Tidak Terpenuhinya Kontrak (Adam al-
Kematian (al-Maut) Tanfidh)
Kontrak

Kesepakatan kedua belah pihak


Tidak Adanya Izin dari Yang (Ittifaqy)
berwenang (adam al-Ijazah
liman lahu al-wilayah) Keputusan Pengadilan (Qadhai)

Isi Kontrak Mustahil Terlaksana


Putus dg sendirinya (Infisakh) (Istihalah al-tanfidh)
AKAD TIJARAH (PROFIT) : NCC

Uang
Natural Certainty Contract (NCC)

Teori Pertukaran

Kedua belah pihak menukar sesuatu dengan


motif mencari untung
Bersifat PASTI (tetap & telah ditentukan)

Istilah lainnya : BAY’ (english: BUY)


AKAD TIJARAH (PROFIT) : NCC

Tipe BAY’
Bay’ Naqdan

METODE PEMBAYARAN
(Barang SEKARANG, Bayar SEKARANG)

Bay’ Muajjal
(Barang SEKARANG, Bayar NANTI)
Objeknya
BARANG Bay’ Taqshit
(Barang SEKARANG, Bayar DICICIL)
Nama Kontraknya:
BAY’ Bay’ Salam
(Bayar SEKARANG, Barang NANTI)

Bay’ Istishna
(Bayar DICICIL, Barang NANTI)
AKAD TIJARAH (PROFIT) : NCC

Tipe BAY’ Objeknya JASA

Nama Kontraknya: IJARAH

CARA PEMBAYARAN TIPE JASA/LAYANAN

Ju’alah PENYEWAAN
(tergantung PRESTASI /
(menggunakan BARANG)
Success based)

Ijarah MEMPEKERJAKAN
(TIDAK tergantung PRESTASI /
TETAP selama periode tertentu) ORANG
AKAD TIJARAH (PROFIT) : NUC

Natural Uncertainty Contract (NUC) Gak Pasti!

Teori Percampuran

Kedua belah/lebih bersama-sama


mengerjakan suatu bisnis dengan Perjanjian
motif mencari untung Bisnis

Bersifat TIDAK PASTI (kondisinya tidak


bisa ditentukan)
sharing
Sharing
Istilah lainnya : SYARIKAH (english:
SHARE) untung/rugi
AKAD TIJARAH (PROFIT) : NUC
FORMULA
Tipe SYIRKAH FIQIH

Bila UNTUNG, pembagian berdasarkan KESEPAKATAN NISBAH.


Bila RUGI, pembagian berdasarkan PORSI MODAL.

Syirkah MUWAFADHAH Syirkah WUJUH

Rp X + Rp X Syirkah INAN Rp X + Rp X/Y +


Rp X + Rp Y
Syirkah ‘ABDAN Syirkah MUDHARABAH

+ Rp X +
AKAD TABARRU’ (NON-PROFIT) :
MEMINJAMKAN HARTA

Bagi PEMBERI PINJAMAN, dilarang untuk meminta lebih dari yg


FORMULA
dipinjamkan (meminjamkan Rp 100, menagih Rp 100). FIQIH
Bagi PEMINJAM, dianjurkan untuk membayar lebih dari jumlah yg dipinjam
(meminjam Rp 100, membayar Rp 120)

MEMINJAMKAN HARTA

Meminjamkan harta
Meminjamkan Meminjamkan Harta
untuk mengambil alih
Harta + Agunan pinjaman dari pihak lain

QARDH RAHN HIWALAH


AKAD TABARRU’ (NON-PROFIT) :
MEMINJAMKAN JASA KITA

MEMINJAMKAN JASA

Meminjamkan Wakalah bersyarat,


jasa pada saat Wakalah dengan yaitu
ini untuk tugas tertentu, mempersiapkan diri
melakukan yaitu memberikan untuk melakukan
sesuatu atas jasa pemeliharaan sesuatu apabila
nama orang lain terjadi sesuatu

WAKALAH WADI’AH KAFALAH


AKAD TABARRU’ (NON-PROFIT) :
MEMBERIKAN SESUATU

MEMBERIKAN SESUATU

Memberikan Memberikan
Memberikan sesuatu yang Memberikan
sesuatu
sesuatu digunakan untuk sesuatu untuk
untuk kepentingan MENGHORMATI
(bersifat
ORANG AGAMA dan/atau si penerima
umum) ORANG BANYAK
MISKIN

HIBAH SHADAQAH WAQAF HADIAH


TRANSAKSI DASAR SYARIAH

1. Titipan (Wadi’ah)
2. Investasi (Syirkah)
3. Jual-beli (Bai’)
4. Sewa (Ijarah)
5. Jasa (Ujrah)
WADI’AH

1. Prinsip syariah titipan, merupakan fasilitas


yang diberikan oleh satu pihak untuk
memberikan kesempatan kepada pihak lain
untuk menyimpan dana atau harta-bendanya.

2. Wadi’ah : Amanah & Dhamanah.


- Wadiah yad Amanah; penitipan murni.
- Wadiah yad Dhamanah; penitipan dengan
penjaminan, barang titipan boleh
dipergunakan.
SYIRKAH

1. Sistem ini meliputi tata cara pembagian hasil


usaha antara Investor dengan Manajer.

2. Jenis Mudharabah dan Musyarakah.


BAI’

1. Tata cara jual-beli, dimana Penjual menjual


barang kepada Pembeli dengan sejumlah
harga beli ditambah keuntungan (margin)

2. Formula :
HJ = HB + margin
IJARAH

1. Prinsip sewa-menyewa
2. Jenis :
• Sewa murni / operating lease/rental
(Ijarah) tanpa perpindahan kepemilikan
• Sewa beli / financial lease/leasing (Ijarah
Muntahiya Bittamlik – IMBT) dengan
perpindahan kepemilikan
3. Keuntungan adalah fee = upah (ujrah)
PRODUK LAYANAN BANK
(THE PRODUCTS)

1. Produk Penghimpunan Dana (Funding


Product)

2. Produk Penyaluran Dana (Financing


Product)

3. Produk Jasa Layanan (Service Product)


FUNDING PRODUCTS

1. Wadi’ah

2. Mudharabah
FINANCING PRODUCTS

1. Bai’

2. Ijarah

3. Syirkah

4. Pelengkap
BAI’

1. Deferred Payment Sale (Murabahah)


adalah jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah
dengan margin keuntungan yang disepakati.

2. In-front Payment Sale (Salam)


adalah Jual beli barang dengan cara pemesanan berdasarkan
persyaratan dan kriteria tertentu sesuai kesepakatan serta
pembayaran tunai terlebih dahulu secara penuh.

3. Purchase by Order or Manufacture (Istishna’)


adalah Jual beli barang dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang berdasarkan persyaratan tertentu, kriteria,dan
pola pembayaran sesuai dengan kesepakatan.
KONSEP IJARAH

1. Operating Lease (Ijarah)

2. Financial Lease
(Ijarah Muntahiya Bittamlik)
adalah sewa menyewa atas manfaat suatu
barang dan / atau jasa antara pemilik obyek
sewa dengan penyewa untuk mendapatkan
imbalan berupa sewa atau upah bagi pemilik
obyek sewa.
SYIRKAH

1. Trust Financing (Mudharabah)


adalah kerjasama usaha antara pihak pemilik dana (shahibul maal) dengan pihak
pengelola dana (mudharib) dimana keuntungan dibagi sesuai nisbah yang
disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung pemilik dana / modal.

2. Joint Financing (Musyarakah)


adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana
masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa
keuntungan dibagi berdasarkan nisbah yang dise-pakati sebelumnya, sedangkan
kerugian ditanggung oleh para pihak sebesar partisipasi modal yang disertakan
dalam usaha.
PELENGKAP

1. Gadai (Rahn)

2. Benevolent Loan (Qardh)

3. Perwakilan (Wakalah)

4. Garansi (Kafalah)
SERVICE PRODUCTS
1. Gadai (Rahn)
2. Benevolent Loan (Qardh)
3. Perwakilan (Wakalah)
4. Garansi (Kafalah)
5. Foreign Exchange (Sharf)
Jual beli mata uang yang tidak sejenis penyerahannya
harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank
mengambil keuntungan dari jual beli valas ini.
6. Rent/Operating Lease (Ijarah)
Aplikasi perbankannya adalah SDB dan jasa tata laksana
administrasi dokumen (custodian). Bank mendapat
imbalan sewa dari jasa tersebut.
SUMMARY
KONSEP AKAD CONTOH PRODUK
1. Titipan 1. Wadiah 1. Giro, Tabungan
FUNDING
2. Investasi 2. Mudharabah 2. Tabungan, Deposito

1. Jual Beli 1. Murabahah, Salam, Istishna’ Pembiayaan Kendaraan, Kredit Pertanian,


Kredit Konstruksi

2. Sewa – Beli 2. Ijarah Muntahiya 2. Car Leasing Syariah


Bittamlik
FINANCING
3. Investasi 3. Mudharabah, Musyarakah 3. Pembiayaan Modal Kerja

4. Pelengkap 4. Hiwalah, Rahn, Qardh, 4. Anjak Piutang, Gadai/Rahn,


Wakalah, Kafalah Talangan, Bank Garansi.
1. Jual Beli 1. Sharf 1. Jual Beli Valuta Asing

SERVICE 2. Sewa 2. Ijarah 2. Safe Deposit Box (SDB)


3. Agency 3. Wakalah 3. Transfer
MEKANISME ALIRAN DANA BANK
SYARIAH

Jual Beli Titipan/Wadi’ah

Bagi Hasil

Sewa
BANK Mudharabah
SYARIAH
Investasi
Mudharabah Muqayyadah
(Investasi Khusus)
MEKANISME BAGI HASIL BANK
SYARIAH

Bonus Wadi’ah
Jual Beli

Bagi Hasil Keuntungan


Keuntungan Mudharabah
Sewa
BANK
SYARIAH
Mudharabah
Investasi Keuntungan
Muqayyadah
AGENDA

Pengantar Perbankan Syariah

Akad dan Transaksi Syariah

Tr a n s a k s i Te r l a r a n g D l m I s l a m
HUKUM ASAL PERBUATAN MANUSIA
TERIKAT SYARIAT

Haram Makruh Mubah Sunna Wajib


h

Di antara yang Halal dan Haram,


terdapat perkara syubhat yg harus
dihindari dan berhati-hati daripadanya

ْ ‫ِإ َّن ا ْل َحالَ َل بَ ِي ٌن َو ِإ َّن ا ْل َح َرا َم بَ ِي ٌن َوبَ ْينَ ُه َما أ ُ ُم ْو ٌر ُم‬


ٌ‫شتَ ِب َهات‬
“Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-
perkara yang syubhat (samar-samar)”
(HR Bukhari Muslim)

Identifikasi Transaksi Terlarang


KLASIFIKASI HARAM

HARAM

HARAM
HARAM SELAIN
Z AT N YA Z AT N YA

HARAM AKAD
Babi C A R A N YA TIDAK SAH
Miras
(Khamr)
P e n i p u a n ( Ta d l i s )
Bangkai Ketidakjelasan/Ketidakpasti Tidak terpenuhi
a n ( Ta g h r i r ) rukun dan
Darah Rekayasa Demand (Najasy) syarat akad
Rekayasa Supply (Ihtikar) Te r j a d i Ta ’a l l u q
Riba
Te r j a d i 2 i n 1
Perjudian (Maysir)
Suap (Risywah)
AGENDA

C o n t o h Tr a n s a k s i Te r l a r a n g B u ka n K a r e n a
Zatnya
TADLIS (PENIPUAN)

Transaksi dalam Islam harus didasari prinsip kerelaan antara kedua belah pihak (sama-
sama ridha). Mereka harus mempunyai informasi yang sama (complete information)
sehingga tidak ada pihak yang merasa dicurangi/ditipu karena ada sesuatu yang unkown
to one party

Kuantitas Mengurangi takaran, mengurangi hak bagi


hasil.

Menyembunyikan cacat barang/produk,


Kualitas
atau menyembunyikan risiko dari produk.
TADLIS
Memanfaatkan ketidaktahuan pembeli atau
Harga
nasabah terhadap harga.

Menyanggupi delivery-time yang disadari tidak


Waktu akan sanggup memenuhinya.
TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN)

Taghrir adalah Transaksi pertukaran yang mengandung


ketidakpastian bagi kedua pihak (uncertainity to both
parties).
Uncertainty Certainty
(Tidak Pasti) (Pasti)
TAGHRIR

Taghrir terjadi bila kita merubah sesuatu yang seharusnya bersifat pasti (certain) menjadi tidak pasti (uncertain)
TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN)

Kuantitas Jual Beli Ijon.

Jual beli anak sapi dalam perut induknya,


Kualitas atau jual beli tanah masih dalam sengketa.

TAGHRIR
Harga Ada dua harga dalam satu akad.

Jual beli barang yang hilang (delivery


Waktu time tidak pasti bagi kedua pihak )

Dalam keempat bentuk gharar di atas, keadaaan sama-sama rela yang dicapai bersifat sementara, yaitu sementara
keadaannya masih tidak jelas bagi kedua belah pihak. Di kemudian hari yaitu ketika keadaannya telah jelas, salah
satu pihak (penjual atau pembeli) akan merasa terzhalimi walaupun pada awalnya tidak demikian.
NAJSY (MANIPULASI DEMAND)

Upaya mengambil keuntungan diatas keuntungan normal dengan menciptakan


permintaan palsu, sehingga terjadi sentimen pasar
Penawaran
Saham

Titik
PF ● keseimbangan
Harga Saham X

pasar krn
manipulasi
demand
PO ●

DF

DO

O QO QF Jumlah Saham

Titik keseimbangan pasar

Identifikasi Transaksi Terlarang


IHTIKAR (MANIPULASI SUPPLY)

Upaya mengambil keuntungan diatas keuntungan normal dengan menciptakan penawaran palsu

Rekayasa supply antara lain dengan mengupayakan terjadinya kelangkaan, menjual dengan
harga tinggi dan mengambil keuntungan lebih tinggi saat terjadinya kelangkaan (kriteria: 1.
ada penimbunan komoditas primer 2. barang tsb dibutuhkan masyarakat)

Identifikasi Transaksi Terlarang


RIBA

Riba menurut Istilah: Pengambilan tambahan


dari harta pokok atau modal secara bathil
/ bertentangan dengan prinsip mualamat dalam
Islam
Riba secara bahasa berarti Ziyadah
(Tambahan) / Tumbuh dan
membesar.

“Setiap penambahan pada hutang baik kualitas ataupun kuantitas, baik banyak ataupun sedikit, adalah riba yang
diharamkan”
RIBA
bunga kredit, bunga deposito,
RIBA
NASI’AH
bunga tabungan, dan bunga giro.

“Dalam perbankan konvensional, riba


jahiliyah terjadi dalam pengenaan bunga
pada transaksi kartu kredit yang tidak
dibayar secara penuh.” RIBA
RIBA RIBA
JAHILIYAH FADHL

Pertukaran barang ribawi yg sejenis (emas, perak,


gandum, jumawut, kurma, garam) namun tidak
setara dari sisi kuantitas, kualitas, dan waktu
penyerahan
R I BA FA D H L

Riba Fadhl adalah riba yang


diakibatkan oleh adanya
pertukaran barang sejenis yang
secara kasat mata sama
kualitasnya, dan tidak
memenuhi kriteria berikut :
1. sama kualitasnya (mistlan bi
mistlin),
2. sama kuantitasnya (sawa-an
bi sawa-in),
3. sama waktu penyerahannya
(yadan bi yadin).
R I BA N A S I ’A H

R i b a N a s i ’a h
disebut juga
Riba Abbas yaitu upaya
mengambil keuntungan dari
percampuran sumberdaya
( ke r j a s a m a b i s n i s ) y a n g t i d a k
memenuhi prinsip:
u n t u n g m u n c u l b e r s a m a r e s i k o
(al-ghunmu bil ghurmi)
h a s i l u s a h a m u n c u l b e r s a m a
biaya (al-kharaj bidh dhaman)
atau risk and return relationship

C o n t o h r i b a n a s i ’a h :
bunga kredit, bunga deposito, bunga
t a b u n g a n , d a n b u n g a giro.
R I BA JA H I L I YA H

Riba Jahiliyah adalah upaya


m e n g a m b i l ke u n t u n g a n d a r i a k a d
yang bersifat non-profit karena
melanggar kaedah “Kullu Qardin
J a r r a M a n f a ’a h F a h u w a R i b a ”
(setiap pinjaman yang mengambil
manfaat adalah riba).

“ Dal am pe r bankan konve nsi onal , r i ba jahi l i yah te r jadi


dalam pengenaan bunga pada transaksi kartu
k r e d i t y a n g t i d a k d i b a y a r s e c a r a p e n u h .”
“Hai orang-orang yang beriman,bertakwalah
kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang
belum dipungut) jika kamu orang-orang yang
beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah,
bahwa Allah dan Rasul-Nya akan
memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari
pengambilan riba), maka bagimu pokok
hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak
pula dianiaya”

(QS. Al Baqarah: 278-279)


“Bunga bank
sama dengan
riba”
(Komisi Fatwa MUI Desember 2003)
Kedua : Hukum Bunga (Interest)
Pertama : Pengertian Bunga (Interest) dan Riba :
 Bunga (interest/fa’idah) adalah tambahan yang
dikenakan dalam transaksi pinjaman uang (al-
• Praktek pembungaan uang saat ini telah memenuhi
qardh) yang diperhitungkan dari pokok pinjaman kriteria riba yang terjadi pada zaman Rasulullah
tanpa mempertimbangkan pemanfaatan/hasil Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yakni riba nasi’ah. Dengan
pokok tersebut, berdasarkan tempo waktu, demikian, praktek pembungaan uang ini termasuk
diperhitungkan secara pasti di muka dan pada
umumnya berdasarkan persentase. salah satu bentuk riba, dan riba haram hukumnya.
 Riba adalah tambahan (ziyadah) tanpa imbalan
yang terjadi karena penangguhan dalam • Praktek pembungaan uang tersebut hukumnya adalah
pembayaran yang diperjanjikan sebelumnya. Dan haram, baik dilakukan oleh bank, asuransi, pasar modal,
inilah yang disebut riba nasi’ah. pegadaian, koperasi dan lembaga keuangan lainnya
maupun dilakukan oleh individu.

Ketiga : Bermuamalah dengan Lembaga Keuangan Konvensional

• Untuk wilayah yang sudah ada kantor/jaringan lembaga keuangan syariah dan mudah dijangkau,
tidak dibolehkan melakukan transaksi yang didasarkan kepada perhitungan bunga.

• Untuk wilayah yang belum ada kantor/jaringan lembaga keuangan syariah, diperbolehkan
melakukan transaksi di lembaga keuangan konvensional berdasarkan prinsip darurat/hajat.
B U N G A VS BAG I H A S I L

BUNGA BAGI HASIL


 Penentuan suku bunga dibuat pada  Penentuan besarnya rasio bagi hasil
waktu akad dengan pedoman harus dibuat pada waktu akad dengan
selalu untung berpedoman pada kemungkinan
untung rugi.
 Besarnya prosentase berdasarkan
pada jumlah uang (modal) yang  Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan
dipinjamkan. pada jumlah keuntungan yang
diperoleh
 Pembayaran bunga tetap seperti yang
dijanjikan tanpa pertimbangan  Bagi hasil tergantung pada
apakah proyek yang dijalankan oleh keuntungan proyek yang dijalankan
pihak nasabah untung atau rugi. sekiranya itu tidak mendapatkan
keuntungan maka kerugian akan
 Jumlah pembayaran bunga tidak ditanggung bersama oleh kedua belah
meningkat sekalipun jumlah pihak.
keuntungan berlipat atau keadaan
e k o n o m i s e d a n g “ b o o m i n g ”.  Jumlah pembagian laba meningkat
sesuai dengan peningkatan jumlah
 Eksistensi bunga diragukan (kalau pendapatan.
tidak dikecam) oleh semua agama
termasuk Islam.  Tidak ada yang meragukan
keuntungan bagi hasil.
MAYSIR

”Adalah suatu permainan yang menempatkan salah satu pihak menanggung beban
dan pihak yang lain memperoleh keuntungan akibat permainan tersebut”

“Transaksi yang mengandung unsur perjudian, untung-untungan atau spekulatif yang


tinggi” (PBI No.7/46/PBI/2005).
RISYWAH (SUAP MENYUAP)

”Adalah memberi sesuatu kepada pihak lain untuk


mendapatkan sesuatu bukan haknya”

“Tindakan suap dalam bentuk uang, fasilitas, atau bentuk


lainnya yang melanggar hukum sebagai upaya
mendapatkan fasilitas atas kemudahan daam suatu
transaksi”. (PBI No.7/46/PBI/2005)

Contoh : petugas bank menerima dana dari nasabah setelah pencairan


pembiayaan
CACAT AKAD: 2 IN 1

Bila ada Dua akad dalam satu


transaksi. 2 in 1 terjadi bila:
 Pelaku sama
 Objek sama
 Periode sama
Contoh
1. A menjual mobil Rp 100 juta kepada B yang harus dilunasi maksimal 12 bulan
2. Selama belum lunas, A menyewakan mobil kepada B
CACAT AKAD: TA’ALLUQ

Syarat yang mencegah selesai sempurnanya rukun dari suatu


akad,

B
Dengan Syarat B mau
menerima bekerja di
perusahaannya

A yang akad pertama tidak dapat


selesai sempurna tanpa akad kedua.
(akad kedua menjadi salah satu
A menjual mobil kepada B rukun dari akad pertama).
secara tunai seharga Rp 90
juta
Sabda Rasululullah SAW, “Akan datang kepada umat ini
suatu masa nanti ketika orang-orang menghalalkan riba
dengan alasan: aspek perdagangan” (HR Ibnu Bathah,
dari Al ‘Auzai).

“Satu dirham yang diperoleh oleh seseorang dari


(perbuatan) riba lebih besar dosanya 36 kali daripada
perbuatan zina di dalam Islam (setelah masuk Islam)”
(HR Al Baihaqy, dari Anas bin Malik).
“Riba itu mempunyai 73 macam. Sedangkan (dosa)
yang paling ringan (dari macam-macam riba tersebut)
adalah seperti seseorang yang menikahi (menzinai) ibu
kandungnya sendiri…”

(HR Ibnu Majah, hadits No.2275; dan Al Hakim, Jilid II


halaman 37; dari Ibnu Mas’ud, dengan sanad yang
shahih).
• 5 ANCAMAN DOSA PELAKU RIBA

1. SEPERTI ORANG GILA YANG KERASUKAN SETAN


Pemakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang gila yang
kemasukan setan (QS 2:275).
Maksudnya perut pemakan riba akan membesar dihari kiamat sehingga kedua kakinya
tidak dapat menopang berat tubuhnya. Ketika mereka mencoba berdiri maka mereka
terjatuh dan begitu terus kondisi mereka. Kondisi mereka tersebut seperti orang yang
kemasukan setan yang tidak mampu untuk berdiri.

2. DICABUTNYA KEBERKAHAN (Al-Mahq)


Allah SWT memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah (QS 2:276).
Maksudnya Allah SWT mencabut dan menghilangkan keberkahan dari harta riba,
sehingga pemakan riba tidak dapat mengambil manfaat apapun dari harta riba tersebut.
3. MENANTANG PERANG ALLAH SWT & RASUL-NYA (Al-Harb)
Jika kalian tidak meninggalkan riba, maka ketahuilah bahwa Allah SWT dan Rasul-
NYA akan memerangi kalian (QS 2:279).
Maksudnya para pemakan riba seperti akan diperangi Allah SWT dan Rasul-Nya, maka
kesengsaraan dan kehinaan akan menimpa orang-orang yang memusuhi Allah SWT dan
Rasul-Nya.

4. MENDEKATI DOSA KUFUR


Maka tinggalkanlah riba, jika kalian orang yang beriman (QS. 2:278).
Maksudnya Allah SWT mengkaitkan keimanan dengan aktifitas meninggalkan riba,
sehingga mereka yang tidak meninggalkan riba seperti orang yang mendekati dosa kufur
karena tidak beriman kepada ayat-ayat Allah.

5. DIANCAM KEKAL DIDALAM NERAKA


Barangsiapa kembali memakan riba (setelah sebelumnya telah meninggalkan riba),
maka mereka adalah penghuni neraka yang kekal didalamnya.. QS. 2:275).
Maksudnya ancaman bagi pemakan riba yang telah meninggalkan riba kemudian kembali
memakan riba adalah kekal didalam neraka seperti ancaman dosa orang yang ingkar
(kufur) kepada Allah SWT.

You might also like