Professional Documents
Culture Documents
Pengantar Perbankan Syariah Email
Pengantar Perbankan Syariah Email
,QIA
Riwayat Pendidikan :
Strata 1 dari Universitas Islam Indonesia ( UII ) Jogyakarta lulus tahun 1988.
Magister Manajemen dari Universitas Indonusa Esa Unggul (IEU) Jakarta lulus 1995.
Branch Manager Bank Syariah di Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia (LPPI) Jakarta
th. 2008
Pendidikan Auditor Tingkat Managerial di Yayasan Pendidikan Internal Auditor, Jakarta
2016.
Riwayat Pekerjaan di Bank Jateng:
Staf Akuntansi Bank Jateng Kantor Pusat 1990
Kepala Seksi Kredit Program Kantor Pusat 1997
Kepala Seksi Kredit Umum Kantor Pusat 2000
Pemimpin Cabang Pembantu Unnes 2004
Wakil Pemimpin Cabang Sukoharjo 2006
Pemimpin Cabang Pemalang 2008
Pemimpin Cabang Syariah 2010
Tim Kebijakan Syariah 2013
Tim Audit Intern Bank Jateng 2014 s/d pensiun 2017
Lembaga Manajemen STIE Bank Jateng. Sekarang.
PERBANKAN SYARIAH
Pengantar Perbankan Syariah
Tr a n s a k s i Te r l a r a n g D l m I s l a m
Pengantar Perbankan Syariah
Manusia sebagai
khalifah
Islam Kafah
Al Baqarah (2:30).
ِ َو ِإ ْذ قَا َل َرب َُّك ِل ْل َم ََلئِ َك ِة ِإنِي َجا ِع ٌل فِي ْاْل َ ْر
ض َخ ِليفَة
Itulah hakikat ajaran agama Islam. Sebab makna Islam adalah menyerahkan diri kepada Allah
Ta’ala yang mengandung puncak ketundukan, perendahan diri dan kepatuhan.”
“Hai orang – orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam
Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-
langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu” (Al Baqarah : 208)
Prinsip hidup muslim :
Semakin banyak aspek kehidupan yang dijalankan sesuai
dengan syariat-Nya, semakin baik kualitas hidup seorang
hamba dalam penilaian Alloh Ta’ala.
Komprehensif berarti syariah Islam mengatur seluruh
aspek kehidupan, tidak hanya mengatur masalah
ritual (ibadah) keagamaan saja juga masalah sosial
(muamalah). Ibadah diperlukan untuk menjaga
keta’atan kepada Alloh, sedangkan muamalah
diperlukan untuk menjadikan aturan main manusia
dalam kehidupan social, termasuk pembangunan
ekonomi dan indusri perbankan sebagai salah satu
motor penggerak roda perekonomian.
Universal bermakna Syariah dapat diterapkan dalam
setiap waktu, keadaan dan tempat bahkan sampai
akhir zaman. Universalitas Islam tampak pada bidang
muamalah.
Islam memandang bumi dengan segala isinya
merupakan amanah Allah SWT kepada manusia
sebagai khalifah di muka bumi. Dengan tujuan untuk
dipergunakan sebaik baiknya bagi kesejahteraan
bersama.
Untuk mencapai tujuan tersebut Allah SWT
memberikan petunjuk kepada manusia melalui rasul-
Nya. Petunjuk tersebut meliputi segala sesuatu yang
dibutuhkan manusia untuk mengelola alam dan
kehidupan yaitu : aqidah, akhlak, maupun syariah.
Inilah yang akan menjadi dasar sistem hidup.
Secara umum untuk mewujudkan tugas kekhalifahan adalah mewujudkan
kemakmuran dan kesejahteraan hidup, serta tugas pengabdian atau
ibadah dalam arti luas.
Pertama :
Pemilik mutlak terhadap segala sesuatu adalah Allah SWT,
sedangkan kepemilikan manusia bersifat relatif dan sebatas untuk
melaksanakan amanah mengelola dan memanfaatkan. Sesuai
dengan ketentuan Allah dalam Surat Al Hadid ;7
َسو ِل ِه َوأ َ ْن ِفقُوا ِم هما َج َعلَ ُك ْم ُم ْست َ ْخلَ ِفينَ ِفي ِه ۖ فَالهذِين ِ ِآمنُوا ِب ه
ُ اَّلل َو َر
ٌ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوأ َ ْنفَقُوا لَ ُه ْم أ َ ْج ٌر َك ِب
ير
Artinya adalah :
Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari
hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang
beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh
pahala yang besar.
Dalam sebuah hadist riwayat Abu Dawud,
Rasulullah saw bersabda :” Seseorang pada hari
kiamat nanti pasti akan ditanya tentang empat
hal ; usianya untuk apa dihabiskan, jasmaninya
untuk apa dipergunakan, hartanya dari mana
didapatkan dan untuk apa dipergunakan, serta
untuk apa ilmunya dipergunakan.
Kedua :
1.Status harta sebagai amanah dari Allah SWT,
manusia hanya sebagai pemegang amanah
karena pada kenyataannya manusia tidak mampu
mengadakan benda dari tiada menjadi ada.
Dalam Bahasa Einstein, manusia tidak dapat
menciptakan energy, yang mampu dilakukan
hanyalah mengubah energy ke bentuk lainnya.
2.Harta sebagai perhiasan hidup yang memungkinkan
manusia menikmati dengan baik dan tidak
berlebihan. Manusia mempunyai kecenderungan yang
kuat untuk memiliki, menguasai. Firman Allah SWT ;”
Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan
kepada apa apa yang diingini, yaitu wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak,
kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi
Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). QS. Ali
Imran :14 )
3.Harta sebagai ujian keimanan. Hal ini menyangkut
cara memperolehnya dan memanfatkannya, apakah
sesuai dengan ajaran Islam atau tidak. Qs. At
Taghobun 15-16 “
“sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu
hanyalah cobaan (bagimu), dan disisi
Allahlah pahala yang besar.Maka bertaqwalah
kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan
denganrlah serta ta’atlah dan nafkahkanlah
nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barang
siapa terpelihara dari kekikiran dirinya,
maka mereka itulah orang-orang yang
beruntung.
4. Harta sebagai bekal ibadah yaitu melaksanakan
perintah Allah dengan melaksanakan zakat, infaq
dan sodaqoh. Qs. At Taubah :41.
“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa
ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu
dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang
demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui. (At-Taubah 9:41)
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang
dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah
dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana. (At Taubah 60)
ْ ض أ ُ ِع هد
ت ُ ات َو ْاْل َ ْر
ُ س َم َاو
ض َها ال ه َ عوا ِإلَى َم ْغ ِف َرةٍ ِم ْن َر ِب ُك ْم َو َجنه ٍة
ُ ع ْر ُ ار
ِ سَ } َو133
َِل ْل ُمت ه ِقين
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa, (Ali Imron 133 )
{134} ع ِن النها ِس َ َظ َو ْالعَافِين ِ اء َو ْال َك
َ اظ ِمينَ ْالغَ ْي ِ ض هر
اء َوال ه الهذِينَ يُ ْن ِفقُونَ فِي ال ه
ِ س هر
َب ْال ُم ْح ِسنِين
ُّ َّللاُ يُ ِح
َو ه
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya),
baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-
orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebaikan. ( Ali Imran 134)
Ketiga :
Ikhtiar memperoleh harta melalui usaha atau
mata pencaharian yang halal dan sesuai dengan
aturan Alloh SWT.
“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi
kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan
makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya
kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah)
dibangkitkan” (QS. Al Mulk: 15)
1. Perekonomian masyarakat luas bukan hanya
masyarakat muslim, maka perlu dikelola dengan
baik dan bermanfaat untuk masyarakat luas.
Dikelola berdasarkan norma norma syariah
dengan rambu rambu yang halal lagi baik.
Qs.Al- Baqoroh 168; “ Hai manusia, makanlah
yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah setan, karena sesungguhnya setan itu
adalah musuh yang nyata bagimu”
2.Keadilan dan Persaudaraan Menyeluruh.
Islam bertujuan untuk membentuk masyarakat dengan
tatanan social yang solid. Dalam tatanan tersebut bahwa
setiap individu diikat persaudaraan dan kasih saying
sebagai satu keluarga.
QS. Al-Hujuraat :13
Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan serta
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku suku
agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang
paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal.”
Keadilan social;
Umat manusia sebagai satu keluarga besar, sama
kedudukannya Allah SWT. Hukum Allah tidak
membedakan yang kaya, atau yang miskin, tidak
membedakan warna kulit serta jabatan.HR. Ibnu
Majah : “ Sesungguhnya Allah tidak melihat pada
wajah dan kekayaanmu, tapi pada hati dan
perbuatan [yang ikhlas].
HR.An-Nasa’I “Andaikan Fatimah anak
Muhammad mencuri, sungguh aku sendiri yang
akan memotong tangannya”
Keadilan ekonomi;
Setiap individu dijaga hak-haknya, sesuai dengan
kontribusi masing masing kepada masyarakat,
setiap individu terbebas dari eksploitasi individu
lainya.
“ Dan janganlah kalian merugikan manusia pada
hak haknya dan janganlah kalian meraja lela di
muka bumi dengan membuat kerusakan” QS. Asy-
Syu’ara ;183 .
Prinsip at-Ta’awun, yaitu saling membantu dan saling
bekerja sama di antara anggota masyarakat untuk kabaikan.
Sebagaimana dinyatakan dalam Al Qu’ran :
Aqidah
Iman, kafir, munafik,
murtad, musyrik The Truth
of Islam
Akhlak
Ihsan, ahsan The Beauty
of Islam
T U J U A N S YA R I A H
(Maqaashidusy-
Syarii`ah)
o Pengentasan kemiskinan;
o Peredaran harta tidak hanya di
kalangan orang-orang kaya;
o Keamanan dalam menyimpan
harta;
o Pengelolaan dan
pengembangan harta dgn cara
yg halal dan baik
SUMBER HUKUM ISLAM
Al Quran
Hadist
Ijma
Ijtihad
Qiyas
SYARIAH DAN FIQIH
Al-Qur’an
dan Al-
Hadits Penafsiran Ulama
atas Al-Qur’an
SYARIAH & Al-Hadits
FIQIH
Fiqih perbankan
syariah Indonesia
mengacu pada Fatwa
DSN dan Opini
Syariah DPS
P E M B A G I A N F I Q I H DA N H U K U M A S A L N YA
Mengatur hubungan
IBADAH antara manusia
dengan Allah.
Semuanya TIDAK BOLEH
kecuali telah ada
ketentuannya.
HUKUM
FIQIH ASAL
Semuanya BOLEH
kecuali ada
larangannya.
Mengatur hubungan
MUAMALAH antara sesama
manusia.
36
BANK SYARIAH
Masayarakat Masyarakat
pemilik Dana Bank Syariah Pengguna Dana
PRINSIP TRANSAKSI
SYARIAH Haram Dilarang (barang haram –
Minuman keras, Babi)
Tidak ada
Bathil Cara yg tidak benar/salah
MAGHRIB (Merampok, Membohongi)
Transaksi Perbankan Syariah
Transaksi tidak berdasarkan riba
Zakat
• Secara konseptual, perbankan syariah memiliki konsep yang dapat memberikan suatu nilai
tambah terhadap sistem perekonomian, yakni mendukung pertumbuhan sektor riil.
• Perbankan syariah memiliki karakteristik yang berbeda dengan perbankan konvenssional
PARADIGMA PERBANKAN SYARIAH
Profesion • Shiddiq
alitas & Nilai- • Amanah
Perspektif mikro kompeten • Fathanah
nilai
si
• Tabligh
Penghimpunan dan
Struktur Penyaluran dana harus
2. Tidak ada dewan sejenis
Organisasi sesuai dengan Fatwa Dewan
Pengawas Syariah
PERBEDAAN
1. Janji (promise) hanya mengikat satu pihak one-way. 1. Mengikat kedua belah pihak yang saling
2. Pihak yang diberi janji tidak memikul kewajiban apapun bersepakat, Terms and condition-nya sudah
kepada pihak pemberi janji ditetapkan secara rinci dan spesifik (sudah well-
3. Terms and condition-nya tidak well-defined; atau defined)
4. Belum ada kewajiban yang ditunaikan oleh pihak 2. Bila kewajiban tidak dapat dipenuhi, maka sanksi
manapun, walaupun terms & condition-nya sudah well- yang diterima sesuai dengan kesepakatan awal
defined kontrak.
5. Bila janji tak terpenuhi maka sanksi yang diterima
merupakan sanksi moral
Bentuk Bentuk
1. Perjanjian Pembiayaan/PP (line facility) 1. Perjanjian Pembiayaan (PP)
2. MoU (Dealer Financing) 2. Surat Permohonan Realisasi Pembiayaan
3. MoU Joint Financing (SPRP) atau Surat Persetujuan Prinsip
4. Perjanjian Pembiayaan IMBT Pembiayaan (SP3)
5. Offering Letter 3. Lampiran PP (e.g. wakalah)
A. Secara Bahasa
التقوية, الشد, الربط: العقد
“Al-‘Aqd (akad/kontrak) secara bahasa bermakna ar-rabth (ikatan), asy-syadd (pengokohan), at-
taqwiyah (penguatan). ”.
B. Secara Istilah
ارتباط ايجاب بقبول علي وجه مشروع يظهر أثره في محله
“Al-Aqd secara syar‘i adalah keterkaitan antara ijab dan qabul dalam bentuk yang disyariahkan,
yang melahirkan implikasi akad sesuai dengan konteksnya”.
Vide: Yusuf Ahmad Mahmud as-Sabatin, al-Buyû’ al-Qadîmah wa al-Mu’âshirah wa al-Bûrushât al-Mahaliyah wa ad-
Dawliyah, hal.17 – dst, Dar al-Bayariq, Amman, cet. i. 2002.
جزء من أجزاء الشيء و ليس منفصال عنه و ال يتم هذا الشئ بدونه
Rukun “Bagian dari sesuatu yang tidak terpisahkan, dimana
sesuatu tidak sempurna tanpanya”.
Contoh: ruku’ pada sholat
Akad
ما كان وصفا مكمال للمشروط
Syarat “Sesuatu yang menjadi pelengkap atas obyek yang diberi
syarat”.
Vide: Kitab Taysir Al-Wushul Ila Ushul , Atha’ Ibn Khalil, hal. 32, Dar al-Ummah, Beirut,
cet. 3 2000.
RUKUN AKAD أركـان العـقـد
Ma’qud ‘Alayh
‘Aqidan Sighat (Ijab & Qabul)
(Subject Matters)
(Two Contracting Parties) Barang dan Harga (Offer and Acceptance)
Tabarru’ تـبـرع
Batal باطل
Dimaksudkan untuk
menolong dan murni Salah satu RUKUN tidak
Terpenuhi, otomatis
semata-mata mengharap SYARAT-nya juga
Ridha dan Pahala Tidak terpenuhi
dari Allah Ta’ala
AKAD
Tijari TABARRU’
(Komersil) (Tolong menolong)
Amanah
Bai’ Syirkah Ijarah
(Jual Beli) Wadiah (Titipan)
(Bagi Hasil) (Sewa)
Dhamanah
Murabahah Mutlaqah Benda
Wakalah (Pendelegasian wewenang)
Salam (Jual beli pesanan Mudharabah
Ijarah Kafalah (Penjaminan)
Isthisna (Jual beli by termin) Muqayyadah Hawalah (Pemindahan hutang)
Jasa
Sharf (Jual beli Forex) Musyarakah Rahn (Gadai)
Ijarah wa Iqtina
(IMBT) Qard (Pinjaman)
Muzara’ah (pertanian)
Musaqot (perkebunan)
Terpenuhi Isi Kontrak (Tahqiq
al-Gharadh) Hak Memilih (Khiyar)
Uang
Natural Certainty Contract (NCC)
Teori Pertukaran
Tipe BAY’
Bay’ Naqdan
METODE PEMBAYARAN
(Barang SEKARANG, Bayar SEKARANG)
Bay’ Muajjal
(Barang SEKARANG, Bayar NANTI)
Objeknya
BARANG Bay’ Taqshit
(Barang SEKARANG, Bayar DICICIL)
Nama Kontraknya:
BAY’ Bay’ Salam
(Bayar SEKARANG, Barang NANTI)
Bay’ Istishna
(Bayar DICICIL, Barang NANTI)
AKAD TIJARAH (PROFIT) : NCC
Ju’alah PENYEWAAN
(tergantung PRESTASI /
(menggunakan BARANG)
Success based)
Ijarah MEMPEKERJAKAN
(TIDAK tergantung PRESTASI /
TETAP selama periode tertentu) ORANG
AKAD TIJARAH (PROFIT) : NUC
Teori Percampuran
+ Rp X +
AKAD TABARRU’ (NON-PROFIT) :
MEMINJAMKAN HARTA
MEMINJAMKAN HARTA
Meminjamkan harta
Meminjamkan Meminjamkan Harta
untuk mengambil alih
Harta + Agunan pinjaman dari pihak lain
MEMINJAMKAN JASA
MEMBERIKAN SESUATU
Memberikan Memberikan
Memberikan sesuatu yang Memberikan
sesuatu
sesuatu digunakan untuk sesuatu untuk
untuk kepentingan MENGHORMATI
(bersifat
ORANG AGAMA dan/atau si penerima
umum) ORANG BANYAK
MISKIN
1. Titipan (Wadi’ah)
2. Investasi (Syirkah)
3. Jual-beli (Bai’)
4. Sewa (Ijarah)
5. Jasa (Ujrah)
WADI’AH
2. Formula :
HJ = HB + margin
IJARAH
1. Prinsip sewa-menyewa
2. Jenis :
• Sewa murni / operating lease/rental
(Ijarah) tanpa perpindahan kepemilikan
• Sewa beli / financial lease/leasing (Ijarah
Muntahiya Bittamlik – IMBT) dengan
perpindahan kepemilikan
3. Keuntungan adalah fee = upah (ujrah)
PRODUK LAYANAN BANK
(THE PRODUCTS)
1. Wadi’ah
2. Mudharabah
FINANCING PRODUCTS
1. Bai’
2. Ijarah
3. Syirkah
4. Pelengkap
BAI’
2. Financial Lease
(Ijarah Muntahiya Bittamlik)
adalah sewa menyewa atas manfaat suatu
barang dan / atau jasa antara pemilik obyek
sewa dengan penyewa untuk mendapatkan
imbalan berupa sewa atau upah bagi pemilik
obyek sewa.
SYIRKAH
1. Gadai (Rahn)
3. Perwakilan (Wakalah)
4. Garansi (Kafalah)
SERVICE PRODUCTS
1. Gadai (Rahn)
2. Benevolent Loan (Qardh)
3. Perwakilan (Wakalah)
4. Garansi (Kafalah)
5. Foreign Exchange (Sharf)
Jual beli mata uang yang tidak sejenis penyerahannya
harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank
mengambil keuntungan dari jual beli valas ini.
6. Rent/Operating Lease (Ijarah)
Aplikasi perbankannya adalah SDB dan jasa tata laksana
administrasi dokumen (custodian). Bank mendapat
imbalan sewa dari jasa tersebut.
SUMMARY
KONSEP AKAD CONTOH PRODUK
1. Titipan 1. Wadiah 1. Giro, Tabungan
FUNDING
2. Investasi 2. Mudharabah 2. Tabungan, Deposito
Bagi Hasil
Sewa
BANK Mudharabah
SYARIAH
Investasi
Mudharabah Muqayyadah
(Investasi Khusus)
MEKANISME BAGI HASIL BANK
SYARIAH
Bonus Wadi’ah
Jual Beli
Tr a n s a k s i Te r l a r a n g D l m I s l a m
HUKUM ASAL PERBUATAN MANUSIA
TERIKAT SYARIAT
HARAM
HARAM
HARAM SELAIN
Z AT N YA Z AT N YA
HARAM AKAD
Babi C A R A N YA TIDAK SAH
Miras
(Khamr)
P e n i p u a n ( Ta d l i s )
Bangkai Ketidakjelasan/Ketidakpasti Tidak terpenuhi
a n ( Ta g h r i r ) rukun dan
Darah Rekayasa Demand (Najasy) syarat akad
Rekayasa Supply (Ihtikar) Te r j a d i Ta ’a l l u q
Riba
Te r j a d i 2 i n 1
Perjudian (Maysir)
Suap (Risywah)
AGENDA
C o n t o h Tr a n s a k s i Te r l a r a n g B u ka n K a r e n a
Zatnya
TADLIS (PENIPUAN)
Transaksi dalam Islam harus didasari prinsip kerelaan antara kedua belah pihak (sama-
sama ridha). Mereka harus mempunyai informasi yang sama (complete information)
sehingga tidak ada pihak yang merasa dicurangi/ditipu karena ada sesuatu yang unkown
to one party
Taghrir terjadi bila kita merubah sesuatu yang seharusnya bersifat pasti (certain) menjadi tidak pasti (uncertain)
TAGHRIR (KETIDAKPASTIAN)
TAGHRIR
Harga Ada dua harga dalam satu akad.
Dalam keempat bentuk gharar di atas, keadaaan sama-sama rela yang dicapai bersifat sementara, yaitu sementara
keadaannya masih tidak jelas bagi kedua belah pihak. Di kemudian hari yaitu ketika keadaannya telah jelas, salah
satu pihak (penjual atau pembeli) akan merasa terzhalimi walaupun pada awalnya tidak demikian.
NAJSY (MANIPULASI DEMAND)
Titik
PF ● keseimbangan
Harga Saham X
pasar krn
manipulasi
demand
PO ●
DF
DO
O QO QF Jumlah Saham
Upaya mengambil keuntungan diatas keuntungan normal dengan menciptakan penawaran palsu
Rekayasa supply antara lain dengan mengupayakan terjadinya kelangkaan, menjual dengan
harga tinggi dan mengambil keuntungan lebih tinggi saat terjadinya kelangkaan (kriteria: 1.
ada penimbunan komoditas primer 2. barang tsb dibutuhkan masyarakat)
“Setiap penambahan pada hutang baik kualitas ataupun kuantitas, baik banyak ataupun sedikit, adalah riba yang
diharamkan”
RIBA
bunga kredit, bunga deposito,
RIBA
NASI’AH
bunga tabungan, dan bunga giro.
R i b a N a s i ’a h
disebut juga
Riba Abbas yaitu upaya
mengambil keuntungan dari
percampuran sumberdaya
( ke r j a s a m a b i s n i s ) y a n g t i d a k
memenuhi prinsip:
u n t u n g m u n c u l b e r s a m a r e s i k o
(al-ghunmu bil ghurmi)
h a s i l u s a h a m u n c u l b e r s a m a
biaya (al-kharaj bidh dhaman)
atau risk and return relationship
C o n t o h r i b a n a s i ’a h :
bunga kredit, bunga deposito, bunga
t a b u n g a n , d a n b u n g a giro.
R I BA JA H I L I YA H
• Untuk wilayah yang sudah ada kantor/jaringan lembaga keuangan syariah dan mudah dijangkau,
tidak dibolehkan melakukan transaksi yang didasarkan kepada perhitungan bunga.
• Untuk wilayah yang belum ada kantor/jaringan lembaga keuangan syariah, diperbolehkan
melakukan transaksi di lembaga keuangan konvensional berdasarkan prinsip darurat/hajat.
B U N G A VS BAG I H A S I L
”Adalah suatu permainan yang menempatkan salah satu pihak menanggung beban
dan pihak yang lain memperoleh keuntungan akibat permainan tersebut”
B
Dengan Syarat B mau
menerima bekerja di
perusahaannya