3 Diagram Satu Dimensional

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 30

KARTOGRAFI TEMATIK

DIAGRAM STATISTIK
DIAGRAM SATU DIMENSIONAL

Oleh:
Dr. Sudaryatno, M.Si.
DIAGRAM SATU DIMENSIONAL
Diagram yang hanya menunjukkan
satu dimensi saja, yaitu nilai dari
objek yang direpresentasikan.
Terdapat beberapa macam, yaitu
◦ Diagram Garis
◦ Diagram Batang
◦ Grafik Semi Logaritma
◦ Diagram Batang Tercermin
◦ Diagram Batang Berkebalikan
◦ Piramida Penduduk
DIAGRAM GARIS
DIAGRAM GARIS
Metode yang paling populer digunakan untuk
representasi data.
Dua hal yang membuat populer yaitu
kesederhanaannya dan kemampuannya
dalam menampilkan data dari berbagai hal.

Diagram ini berfungsi


untuk menunjukkan
perubahan satu
variabel dalam
hubungannya dengan
variabel yang lain
DIAGRAM GARIS (lanjutan)
Biasanya digunakan untuk data yang
continues, misalnya: temperatur udara.
Dibuat dengan menghubungkan titik-titik
yang dibuat secara koordinat, oleh karena itu
di dalam diagram garis selalu terdapat absis
dan ordinat (sumbu x dan sumbu y).
Sumbu x merepresentasikan variabel bebas,
sementara sumbu y merepresentasikan
variabel terikat.
Dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
◦ Diagram Garis Sederhana
◦ Diagram Garis Campuran
◦ Diagram Garis Gabungan
VARIABEL
TERIKAT DIAGRAM GARIS (lanjutan)

VARIABEL
DIAGRAM GARIS SEDERHANA
Skala horisontal biasanya digunakan untuk
mencerminkan variabel bebas misalnya waktu,
jam, hari, bulan, tahun. Sedangkan sumbu vertikal
untuk variabel terikat misalnya jumlah, nilai.

Data Curah Hujan Rerata Bulanan Stasiun Katulampa


Tahun 2009
600
Curah Hujan (mm)

500

400

300

200

100 (Sumber: Pemerintah Provinsi Jawa Barat)

0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
DIAGRAM GARIS GABUNGAN
(lanjutan)
Data Produksi Komoditi Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2007 - 2011

18,000
Kelapa Hibrida
16,000

14,000
Lada
Produksi (Ton/Tahun)

12,000
Kakao
10,000
Kopi
8,000

6,000
Sumber: Di nas Perkebunan Provi ns i Ka l i manta n Barat
4,000

2,000

0
2007 2008 2009 2010 2011
DIAGRAM GARIS GABUNGAN
 Bentuk diagram ini dinyatakan dengan campuran
beberapa garis yang sama tetapi tidak saling
berpotongan. Biasanya digunakan untuk menunjukkan
individu atau bagian dari suatu total jumlah.
 Kelemahan dari diagram ini adalah bahwa walaupun
menunjukkan total jumlah secara baik tetapi sulit untuk
mengetahui nilai masing-masing bahan makanan pokok
setiap tahunnya.
DIAGRAM BATANG
DIAGRAM BATANG
Sama seperti diagram garis, penggunaan diagram
batang juga sangat populer.
Selain kesederhanaan, tampilan visual juga menjadi
daya tarik diagram batang.
Informasi yang disajikan sangat mudah dicerna oleh
pembaca, karena panjang batang adalah
proporsional terhadap data yang diwakilinya.
Pembuatannya hampir sama dengan diagram garis
tetapi diagram garis biasanya untuk menunjukkan
naik turunnya suatu nilai, sedangkan diagram batang
terutama untuk menunjukkan jumlah.
DIAGRAM BATANG (lanjutan)
Pewarnaan atau shading pada batang dapat
menambah kejelasan dari diagram tersebut.
Diagram batang dapat dibagi menjadi tiga
macam, yaitu:
◦ Diagram Batang Sederhana
◦ Diagram Batang Campuran
◦ Diagram Batang Gabungan
DIAGRAM BATANG SEDERHANA
 Cara membuatnya yaitu sumbu horisontal merupakan
variabel bebas, terutama jika data tersebut erat kaitannya
dengan element waktu. Batang tegak harus dimulai dari
nol, untuk tujuan perbandingan harus digambar pada skala
yang sama.
Data Curah Hujan Rerata Bulanan Stasiun Katulampa
Tahun 2009
mm
600

500

400

300

200

100

0
JAN FEB MAR APR MEI(Sumber:JUN
Pemerintah Provinsi Jawa
JUL AGU Barat) SEP OKT NOV DES
DIAGRAM BATANG CAMPURAN
(lanjutan)
Data Produksi Komoditi Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2007 - 2011
6,000

5,000
Produksi (Ton/Tahun)

4,000

3,000

2,000
Sumber: Di nas Perkebunan Provi ns i Ka l imantan
Barat
1,000

0
2007 2008 2009 2010 2011
Kopi Kakao Lada Kelapa Hibrida
DIAGRAM BATANG CAMPURAN
 Batang-batang pada diagram dapat dikelompokkan
bersama untuk maksud perbandingan.
 Batang-batang tersebut digambarkan berdampingan, satu
batang dimaksudkan untuk satu jenis data.
 Untuk memberikan penekanan pada jumlah, batang
diagram digambar bersentuhan tanpa ada selanya.
 Grup/kelompok yang satu dengan yang lain diberi ruang.
 Karena elemen waktu merupakan hal yang penting
diagram batang campuran ini digambar vertikal
DIAGRAM BATANG GABUNGAN
 Sama dengan diagram batang sederhana namun setiap
batang dibagi-bagi lagi.
 Panjang total dari batang sesuai dengan jumlah total nilai
dari bagian-bagian pembentuk batang.
 Bila dibandingkan dengan diagram garis gabungan,
diagram batang gabungan ini lebih jelas dalam
menunjukkan jumlah total, hanya saja komponen-
komponen lebih sulit diperkirakan
DIAGRAM BATANG GABUNGAN
(lanjutan)
Data Produksi Komoditi Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2007 - 2011
18,000
16,000
14,000
Produksi (Ton/Tahun)

12,000
10,000
8,000
6,000
Sumber: Di nas Perkebunan Provi ns i Ka l imantan
Barat
4,000
2,000
0
2007 2008 2009 2010 2011
Kelapa Hibrida Lada Kakao Kopi
GRAFIK SEMI LOGARITMA
GRAFIK SEMI LOGARITMA
 Kadang-kadang diperlukan untuk menyajikan nilai/arah
perubahan” (rate of change) pada data statistik baik itu
perubahan ke arah pertambahan atau pengurangan.
 Pada grafik yang biasa, misalnya pertambahan penduduk di
kota kecil A 5.000 menjadi 10.000 selama 50 tahun, akan
memiliki kemiringan yang berbeda dengan kota besar B yang
pertambahannya dari 25.000 menjadi 50.000.
 Walaupun sebenarnya bila perubahan pertambahan dari kedua
kota ini bila dibandingkan kenyataan adalah sama, yaitu
menjadi dua kali lipat dalam periode yang sama.
 Penyajian dengan grafik biasa untuk hal tersebut di atas,
kadang-kadang dapat mengakibatkan salah penafsiran untuk
masalah tertentu
GRAFIK SEMI LOGARITMA
 Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, digunakan grafik
semi logaritma.
 Fungsi dari grafik semi logaritma adalah untuk
menggambarkan data-data yang memiliki hubungan
eksponensial.
 Kondisi umum grafik ini adalah:
◦ Digunakan untuk menggambarkan data yang penyebarannya
besar.
◦ Karena bentuk skalanya khusus maka untuk skala vertikal supaya
diberi pembagian kelas yang jelas agar tidak membingungkan.
◦ Beda antara kertas semi log dengan kertas logaritma adalah
pada skala horisontal. Pada kertas semi log, skala horisontal
biasa. Sedangkan pada kertas logaritma, skala horisontal berupa
logaritma pula, sehingga disebut pula kertas double log.
GRAFIK SEMI LOGARITMA (lanjutan)
Grafik Semi Logaritma Perkembangan Penduduk Kota A dan B

100000 Kota B
Kota A
10000
Populasi (Nilai Logaritmik)

1000

100

10

1
0 10 20 30 40 50
Tahun
PERBANDINGAN
Semi-logarithmic graph
Simple line graph

.000 .000

50 50
1000

40 B 40

30 30 100

B
20 20
20
A 10 A
10 10

0 10 20 30 40 50
Year 1
DIAGRAM BATANG TERCERMIN
PIRAMIDA PENDUDUK
PIRAMIDA PENDUDUK
 Diagram ini menggambarkan umur dan jenis kelamin
dengan menggunakan bentuk piramida.
 Tipe diagram ini banyak digunakan dalam studi demografi.
Pada dasarnya jumlah digambarkan dengan batang dimana
panjang dari batang itu menggambarkan jumlah/kelompok
umur tertentu.
 Pengelompokan umur bebas tetapi biasanya dalam periode
5 tahunan.
 Kelompok umur termuda diletakkan sebagai dasar, sedang
jenis kelamin digambarkan bersebelahan kanan dan kiri.
 Data penduduk pria digambarkan berada di sebelah kiri,
sementara itu data penduduk wanita di sebelah kanan.
Diagram ini disebut juga dengan superimposed pyramid
PIRAMIDA PENDUDUK
(lanjutan)
DIAGRAM BATANG BERKEBALIKAN
DIAGRAM BATANG BERKEBALIKAN
 Terkadang penyajian data berkaitan dengan data positif dan
negatif yang harus digambarkan secara bersama-sama.
 Misalnya untuk data keuntungan/ kerugian export dan
import yang diperoleh selama beberapa tahun.
 Data keuntungan dicatat bernilai positif, sementara itu data
kerugian bernilai negatif.
 Keuntungan dari metode ini adalah pengguna dapat
melihat waktu-waktu dimana terdapat tren positif maupun
negatif dan menindaklanjuti faktor-faktor yang
menyebabkannya.
CONTOH
Penjualan Tahun
20 2001
-10 2002
30 2003
40 2004
-50 2005

Penjualan
60

40

20
Penjualan
0
2001 2002 2003 2004 2005
-20

-40

-60

You might also like