Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

Spasmofilia

SUSI LANING TIAS


1 7 3 6021 8
PEMBIMBING : dr. Fillemon Tarigan, Sp.S
Definisi

Spasmofilia merupakan suatu keadaan dimana saraf


motorik memperlihatkan sensitivitas yang abnormal
terhadap rangasangan mekanik atau listrik dan
penderita menunjukkan kemudahan untuk
mendapatkan spasme, tetani dan kejang.
Patofisiologi

 Tekanan darah rendah  aliran darah kedalam


kelenjar paratiroid berkurang  produksi hormon
paratiroid ↓
 Pada renjatan anifilatik  ion kalsium palsma
darah masuk kedalam sel mast dan sel lekosit
basofil
 Absorbsi kalsium dalam ginjal berkurang
 Gejala-gejala yang timbul kemudian setelah kerja
berat  kalsium darah ↓  hipokalsemia
Gejala klinis

 Spasme laring, nyeri perut, nyeri kepala, kelelahan,


ketakutan, emosi labil, vertigo, kram otot
 Gambaran yang khas biasanya didahului dengan
rasa kesemutan pada ekstremitas (tangan dan
daerah mulut) disertai di daerah bibir dan lidah
 Setelah itu timbul rasa tegang dan spasme pada otot-
otot mulut, tangan dan tungkai bawah, serta meluas
ke daerah muka dan bagian tubuh lainnya.
Etiologi

 Gangguan metabolik dari kation-kation pada susuna


saraf
 Hipokalsemia
 Genetik
Pemeriksaan fisik

 Tanda Chvostek
 Tanda Trousseau
 Teknik Von bonsdorff
Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan EMG pada spasmofilia merupakan


baku emas dalam menegakkan diagnosis. Pada hasil
pemeriksaan terlihat gambaran duplest triplets juga
multiplet yang mana merupakan potensial aksi yang
repetitif dimana gelombang yang belakangan
cenderung mempunyai amplitudo yang besar
Diagnosa

 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan

 Akut : kalsium (kalsium glukonas 10% sebanyak 10-20 cc


/iv atau secara oral diberikan kalsium laktat 12gram/hari
atau kalsium glukonas 16 gram/hari/oral)
 Hipokalsemi sangat berat : 100 cc kalsium glukonas 10%
dalam 1 liter dektrose 5 % secara lambat > 4 jam  bila
masih belum dapat mengatasi tetani  2cc magnesium
sulfat 50% IM
 Hidroklortiazid (HCT) 50-100 mg/hari
 Vitamin D
 Koreksi pH pada alkalosis dan hormon paratiroid
 Tambahan: obat-obat penenang
Prognosis

Prognosis serangat akut adalah baik. Pada kasus


kronik 65% mengalami perbaikan dan 26% keluhan
hilang dalam 7 tahun. Prognosis dapat diperbaiki
dengan latihan pernafasan dan psikoterapi.
TERIMAKASIH

You might also like