Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 38

PEMERINTAH

PROVINSI JAWA
TENGAH

Kab Pemalang, tanggal 27 Pebruari 2018

1
GIZI BURUK YANG LAMA  STUNTING

2
3
Penyebab Stunting
• Stunting disebabkan oleh banyak faktor baik secara faktor langsung dan
tak langsung.
• Faktor langsung ditentukan oleh asupan makanan, berat badan lahir dan
penyakit. Sedangkan faktor tak langsung seperti faktor ekonomi, budaya,
pendidikan dan pekerjaan,fasilitas pelayanan kesehatan.
• Faktor sosial ekonomi saling berinteraksi satu dengan yang lainnya seperti
masukan zat gizi, berat badan lahir dan penyakit Infeksi pada anak
(Frongillo et al., 1997). (Dekker et al., 2010)
Dampak Stunting
• Stunting pada masa anak-anak dapat mengakibatkan gangguan
perkembangan kognitif dan terhambatnya perkembangan mental dan
motorik (Hautvast et al 2000).
• peningkatan risiko infeksi dan kematian, keterlambatan perkembangan
mental dan motorik, penurunan kapasitas kerja (Berkman et al 2002),
(UNICEF, 2013).
• gangguan terhadap respon imun dan gangguan perkembangan psikomotor
(Albalak et al 2000).
• WHO, 2010; anak stunting yang tidak mendapatkan intervensi dapat
memberikan dampak berat badan lebih/obese ketika dewasa dan memicu
terhadap meningkatnya penyakit tidak menular (PTM); Diabetes Melitus
(DM), stroke, jantung, kanker
Dampak Stunting
• Tes kognitif pada anak stunting signifikan lebih rendah
dibandingkan pada anak yang tidak stunting (Mendez dan
Adair 1999).
• Hanum (2012) Hautvast et al (2000) stunting pada masa anak-
anak dapat mengakibatkan gangguan perkembangan kognitif
dan terhambatnya perkembangan mental dan motorik.
• Efek dari kurang gizi terhadap perkembangan kognitif
diantaranya gangguan pada model kepahaman, daya ingat
saat bekerja, bentuk visual, pemahaman verbal, pembelajaran
dan daya ingat terhadap komponen verbal dan visual
(Bhoomika 2008).
GLOBAL EVIDENCE:
10 INTERVENSI YANG JIKA DIJALANKAN DENGAN
CAKUPAN 90% AKAN DAPAT MENURUNKAN
STUNTING SEBESAR 15%
• INTERVENSI IBU HAMIL • INTERVENSI BALITA
– Suplementasi tablet besi folat – ASI Eksklusif
– MP ASI yang benar
– Suplementasi Multiple – Suplementasi Vitamin A
Micronutrient – Suplementasi Zinc
– Suplementasi kalsium – Penatalaksanaan medium
– Suplementasi energi utk Ibu acute malnutrition (Pos
hamil KEK Gizi/CFC)
– Penatalaksanaan severe
acute malnutrition (TFC)

8
JANGAN
SAMPAI ADA
YANG
NAMANYA
GIZI BURUK
Tidak Ada Anak Yang
Sepantasnya
Kekurangan Gizi Di
Negara Berpendapatan
Menengah Seperti
Sekarang Ini
Mengapa Stunting Masih Tinggi?
• BEBERAPA PENYEBAB

– KEBIJAKAN DAN REGULASI TERKAIT INTERVENSI


STUNTING BELUM MAKSIMAL
– KOORDINASI PROGRAM
– PERENCANAAN, PELAKSANAAN PROGRAM : KUALITAS?
CAKUPAN? SASARAN?
– PENGETAHUAN MASYARAKAT, PERILAKU
– PROGRAM BERBASIS KOMUNITAS MASIHKAH TERLAKSANA
SECARA MAKSIMAL?

PEMAHAMAN  KOMITMEN
11
12
STATUS KESEHATAN PEREMPUAN

ANEMIA Kanker Kanker Serviks: Kehamilan


pada Payudara: 12,8% Remaja
KEKURANGAN ENERGI
KRONIS (KEK) pada perempuan: 28,7% (15-19
WUS: 20,8% 23,9%; Hipertensi Pernikahan tahun):
pada Ibu Hamil: <20 tahun: 48/1000
37,1%
pada WUS :
45,9% perempuan
21,3%

Ibu Rumah Tangga 72,7 % kasus Kekerasan


dengan AIDS: AIDS terjadi
terhadap
6.539 kasus pada usia
produktif 20-49 Perempuan:
tahun, dan 68% 293.220,
terjadi pada sebagian
perempuan besar KDRT
Ibu hamil
dengan HIV:
2.061 kasus Angka Kematian Ibu 305/100.000 KH
Angka Kematian Bayi 23/1000 KH
Ketidaksetaraan Gender:
Keterbatasan Persepsi Budaya Kondisi Geografis Diskriminasi, Subordinasi, Rentan
Sosial-Ekonomi Mengalami Kekerasan,
Peran Ganda
13
Riskesdas 2013 SUPAS 2015 Laporan Triwulan IV Tahun 2015
Rekomendasi rencana aksi Intervensi Stunting diusulkan menjadi
5 pilar utama
Intervensi Gizi Spesifik, dampak : 20-30 %
1. Ibu hamil 6. Lansia
• Konseling gizi
 Suplementasi besi folat = 82% • Pelayanan gizi
 PMT ibu hamil KEK Lansia
2.Ibu Menyusui  Penanggulangan kecacingan
Suplemen kalsium

5. Remaja &
Kepada ibu menyusui
 Promosi menyusui / Usia produktif
ASI Eksklusif
 Konseling Menyusui
• Kespro remaja
• Konseling: Gizi
• Suplementasi Fe
3.Bayi & Balita


Pemantauan pertumbuhan (D/S = 80,3%
Suplemen vitamin A = 84,1%
4. Usia sekolah
 Pemberian garam iodium = 74,7 %
 PMT / MPASI • Penjaringan
 Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi • Bln Imunisasi Anak Sekolah
(Taburia) di 15 Provinsi • Upaya Kes Sekolah
 Zink untuk manajemen diare • PMT anak sekolah di Prov. Papua dan
P Barat
 Pemberian obat cacing
• Promosi MJAS di sekolah
INTERVENSI GIZI SENSITIF, dampak : 70-80 %
Pengarusutamaan Pembangunan Gizi pada Lintas Sektor

BKP/PERTANIAN PU
Air Bersih
Ketahanan
& Sanitasi
Pangan dan Gizi

PP DAN PA
BPJS Remaja
Perempuan
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat

AGAMA
SOSIAL
Pendidikan Gizi
Penanggulang Masyarakat
an Kemiskinan BKKBN
DIKBUD

Keluarga
16
Berencan
Kerangka Penanganan Stunting
Intervensi yang ditujukan kepada anak
dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan
Intervensi Gizi (HPK). Kegiatan ini umumnya
Spesifik
1 (berkontribusi
20%)
dilakukan oleh sektor kesehatan.
Intervensi spesifik bersifat jangka
pendek, hasilnya dapat dicatat dalam
waktu relatif pendek.

Intervensi yang ditujukan


melalui berbagai kegiatan
Intervensi Gizi
pembangunan diluar sektor
2 Sensitif
(berkontribusi 80 %)
kesehatan. Sasarannya adalah
masyarakat umum, tidak
khusus untuk 1.000 HPK.
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN: 13 INTERVENSI GIZI BERDAMPAK BESAR
MENGURANGI STUNTING SEBESAR 20% APABILA CAKUPANNYA MENCAPAI 90%
• Praktek gizi yang Baik
1. Dukungan pemberian ASI
2. Dukungan pemberian makanan pendamping
3. Dukungan cuci tangan dengan sabun dan perilaku hidup
sehat
• Mikronutrien
1. Pemberian obat cacing
2. Pemberian suplemen Vitamin A
3. Bubuk mikronutrien
4. Suplemen zat besi-folat bagi ibu hamil
5. Fortifikasi makanan dengan zat besi
6. Iodisasi garam
7. Suplemen yodium bagi ibu hamil
• Pengobatan kekurangan gizi
1. Pencegahan dan pengobatan anak kurang gizi sedang yang
berusia antara 6 sampai 23 bulan
2. Suplemen zinc terapeutik
3. Pengobatan gizi buruk akut
Intervensi Gizi
1 Spesifik
I. |
Intervensi dengan sasaran Ibu Hamil:
1. Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil untuk mengatasi kekurangan
energi dan protein kronis.
2. Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat.
3. Mengatasi kekurangan iodium.
4. Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil.
5. Melindungi ibu hamil dari Malaria.

II. Intervensi dengan sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia barulahir hingga usia 6
Bulan:
1. Mendorong inisiasi menyusui dini (pemberian ASI jolong/colostrum).
2. Mendorong pemberian ASI Eksklusif.

III. Intervensi dengan sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 6 bulan-2 tahun bulan:
1. Mendorong penerusan pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi oleh
pemberian MP-ASI.
2. Menyediakan obat cacing.
3. Menyediakan suplementasi zink.
4. Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan.
5. Memberikan perlindungan terhadap malaria.
6. Memberikan imunisasi lengkap.
7. Melakukan pencegahan dan pengobatan diare.
INTERVENSI YANG TELAH
TERBUKTI
REMAJA KELAHIRA USIA 0-5 USIA
/ MASA N BULAN 6-23 BULAN
KEHAMILAN
• Peningkatan • Inisiasi • ASI eksklusif • Penerapan tepat waktu untuk
pemanfaatan menyusui • Praktek yang tepat MPASI yang memadai, aman
makanan lokal dini dalam dalam pemberian dan tepat
• Fortifikasi waktu satu makan kepada • Lanjutkan ASI hingga 2 tahun
makanan, jam setelah bayi-bayi yang • Praktek yang tepat dalam
termasuk iodisasi persalinan terpapar HIV dan pemberian makan bayi yang
garam (termasuk ARV terpapar HIV dan ARV
• Pemberian kolostrum) • Pemberian • Suplementasi vit & mineral
suplemen • Praktek suplemen vitamin tmasuk vit. A, multi-
mikronutrien dan yang tepat A dalam delapan mikronutrien; pemberian zinc
obat cacing dalam minggu pertama untuk pengobatan diare; obat
• Suplemen pemberian setelah persalinan cacing
makanan makan • Suplemen multi- • Penanggulangan berbasis
fortifikasi bagi kepada mikronutrien masyarakat terhadap
ibu yang kurang bayi-bayi • Peningkatan malnutrisi akut berat;
gizi yang pemanfaatan penanggulangan malnutrisi
• Pemeriksaan terpapar makanan lokal, akut sedang
kehamilan, HIV dan makanan • Fortifikasi mak., termasuk
termasuk tes HIV antivirus fortifikasi, iodisasi garam
(ARV) suplemen • Pencegahan dan pengobatan
2 | Intervensi Gizi
Sensitif
1. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Air
Bersih. AKSI-AKSI Gizi
2. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Sanitasi. SENSITIF ATAU
MULTI-SEKTORAL
3. Melakukan Fortifikasi Bahan Pangan.
MEMBANTU
4. Menyediakan Akses kepada Layanan Kesehatan MENGURANGI
dan Keluarga Berencana (KB).
STUNTING 80%
5. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). SISANYA
6. Menyediakan Jaminan Persalinan Universal
(Jampersal).
7. Memberikan Pendidikan Pengasuhan pada Orang
tua.
8. Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini Universal.
9. Memberikan Pendidikan Gizi Masyarakat.
10. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan
Reproduksi, serta Gizi pada Remaja.
11. Menyediakan Bantuan dan Jaminan Sosial bagi
Keluarga Miskin.
12. Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Gizi.
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0

10.0

0.0
5.0
Bali
DI Yogyakarta
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Sumatera Selatan
Maluku Utara
Jambi
Jawa Timur
Kep Bangka Belitung
Sumatra Utara
Jawa Tengah
28.5

Jawa Barat

2016
Bengkulu
INDONESIA
29.6

Banten
Riau

2017
Maluku
Sumatra Barat
(TB/U)

Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Lampung
Gorontalo

Batasan WHO
Papua
Papua Barat
Kalimantan Utara
(PEMANTAUAN STATUS GIZI 2016-2017)

Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan
BALITA (0-59 BULAN) PER PROVINSI

DI Aceh
PREVALENSI SANGAT PENDEK + PENDEK

Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Barat
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Tengah
Sulawesi Barat
Masalah Gizi Balita di Jawa Tengah,
Hasil PSG 2017
28.5
23.9

16.9 17.0

9.6 9.3

3.7 4.0

2016 2017
Gizi Kurang Pendek Kurus Gemuk

Terjadi peningkatan prevalensi gizi kurang, pendek, dan


gemuk
KONSEP PENANGGULANGAN STUNTING

PENCEGAHAN PENANGANAN

STIMULASI –
1000 HARI PERTAMA PENGASUHAN dan
KEHIDUPAN (HPK) PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN

24
PERAN LINTAS SEKTOR DALAM
INTERVENSI GIZI SENSITIF
 BPS terkait penguatan dan sinkronisasi data sasaran per desa
 BPJS terkait penguatan data pemegang kartu KIS dan PBI per-
desa locus stunting
 BKKBN terkait penguatan program KB & Pendidikan kesehatan
reproduksi remaja
 Kementan terkait fortifikasi bahan pangan & ketahanan
pangan
 KemenDes & Pembangunan Daerah Tertinggal terkait
pemanfaatan dana desa dan penggerakan potensi desa
PERAN LINTAS SEKTOR DALAM
INTERVENSI GIZI SENSITIF
 Bappenas, KemenPUPERA & Kemendagri terkait perbaikaan
sarana prasarana, sanitasi & penyediaan akses pada air bersih
 Kementerian Perdagangan dan Perindutrian terkait fortifikasi
garam, food labelling
 BPOM terkait keamanan dan standardisasi pangan
 Kemendikbud terkait advokasi dan sosialisasi program
intervensi stunting di kalangan pelajar dan lingkungan sekolah,
sosialisasi gizi seimbang di PAUD
 Kemen Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak
terkait pemberdayaan ibu dalam persiapan pemenuhan PMT
dan KIE stunting
INTERVENSI KESEHATAN
DALAM UPAYA PERBAIKAN GIZI
Intervensi Gizi Spesifik
1. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk remaja
putri, calon pengantin, ibu hamil (suplementasi besi Intervensi Gizi Sensitif lingkup Kesehatan:
folat) 1. Pemantauan pertumbuhan dan
2. Promosi dan kampanye Tablet Tambah Darah perkembangan
3. Kelas Ibu Hamil 2. Penyediaan air bersih dan sanitasi
4. Pemberian kelambu berinsektisida dan pengobatan 3. Pendidikan gizi masyarakat
4. Imunisasi
bagi ibu hamil yang positif malaria
5. Pengendalian penyakit Malaria
5. Suplementasi vitamin A 6. Pengendalian penyakit TB
6. Promosi ASI Eksklusif 7. Pengendalian penyakit HIV/AIDS
7. Promosi Makanan Pendamping-ASI 8. Memberikan Edukasi Kesehatan
8. Suplemen gizi mikro (Taburia) Seksual dan Reproduksi, serta Gizi pada
Remaja.
9. Suplemen gizi makro (PMT)
9. Jaminan Kesehatan Nasional
10. Promosi makanan berfortifikasi termasuk garam 10. Jaminan Persalinan (Jampersal)
beryodium dan besi 11. Program Indonesia Sehat melalui
11. Promosi dan kampanye gizi seimbang dan Pendekatan Keluarga (PIS PK)
perubahan perilaku 12. Nusantara Sehat (Tenaga Ahli Gizi dan
Tenaga Promosi Kesehatan, Tenaga
12. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk
Kesling)
13. Pemberian obat cacing 13. Akreditasi Puskesmas dan RS 27
PILAR PENANGANAN STUNTING
PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5
Kampanye Konvergensi,
Komitmen Nasional Koordinasi, Mendorong Pemantau
Berfokus pada
dan dan Kebijakan an dan
pemahaman,
Visi Pimpinan perubahan Konsolidasi “Nutritional Evaluasi
Tertinggi perilaku, Program Food
Negara komitmen Nasional, Security”
politik dan Daerah, dan
akuntabilitas Masyarakat
INTERVENSI GIZI
INTERVENSI GIZI SPESIFIK
SENSITIF
TUMBUH KEMBANG ANAK YANG MAKSIMAL
(dengan kemampuan emosional, sosial dan fisik siap untuk belajar,
berinovasi dan berkompetisi)

MENGURANGI
MENINGKATKAN DAYA SAING
KESENJANGAN/INEQUALITY
KERANGKA KONSEP PENURUNAN STUNTING

Intermediate
Program Intervensi Efektif
Outcome
Remaja
Konsum
1. Pemberian Tablet Putri
• Perbaikan Tambah Darah (remaja
si Gizi
yang Bumil &
Gizi putri, catin, bumil)
Adekua Busui:
Masyaraka 2. Promosi ASI Eksklusif
t
t 3. Promosi Makanan • Anemia
• PKGBM Pendamping-ASI • BBLR
• GSC 4. Suplemen gizi mikro Pola • ASI
(Taburia) Stuntin
• PKH Asuh Eksklusif
5. Suplemen gizi makro
• PAUD-GCD (PMT)
yang • Kecacing g
tepat
• PAMSIMAS 6. Tata Laksana Gizi an
• SANIMAS Kurang/Buruk
• STBM 7. Suplementasi vit.A
Akses ke
• BKB 8. Promosi garam iodium pelayana Baduta:
• KRPL 9. Air bersih, sanitasi, dan n
cuci tangan pakai sabun kesehata • Diare
• Kegiatan
10. Pemberian obat cacing n, dan • Gizi buruk
Lain kesehata
11. Bantuan Pangan Non- n
Tunai lingkunga
n

Enabling Factor
Advokasi, JKN, NIK, Akta Kelahiran, Dana Desa, Dana Insentif Daerah, Keamanan
ANUNG untuk Ro Renggar 2018 30
dan Ketahanan Pangan 30
PENANGANAN STUNTING
CFC COLLABORATIVE
RESEARCH
1. PMT Pemulihan
PENIMBANGAN BALITA 2. Konseling

GIZI
KONSELING
KURANG
TERLAMBAT
ANAK USIA > 2 PENANGANAN
SUPLEMENTASI GIZI TAHUN
(SUDAH TERJADI
STUNTING)

YANKES DASAR

TFC

1. Puskesmas
2. Rumah Sakit

BGM DAN GIZI 31


BURUK
ANTISIPASI PADA ANAK-ANAK
SUDAH STUNTING PENYIAPAN
SDM JANGKA
PANJANG

INVESTASI GIZI LINTAS


GENERASI
1. Mengupayakan perbaikan SDM
yang telah stunting sejak dini
dengan pengasuhan yang baik
2. Persiapan “mencetak” generasi
anak berprestasi pada usia
sekolah dengan pengembangan
UKS

32
LOKUS 100 KAB KOTA PENURUNAN STUNTING 2018
NAD
1. Aceh
tengah
2. Pidie SUMUT
1. Langkat
KALTIM SULUT
2. Padang
KALTA 1. Bolm PAPUA
Lawas 1. Panajam
Paser RA
ong MALUKU BARAT
3. Gunung KEPRI JATENG
Utara 1. Malin SULTE
Utara
UTARA 1.Tambraw
Sitoli 1. GORONT 2.Sorongf
Natu 1. Cilacap
4. Nias au NG 1.Halmahera
Utara 1.Bangga
ALO Selatam Selatan
na
KALBAR2. Banyumas i 1.Gorontalo MALUKU PAPUA
2.Boleamo
1. Ketapa 1.Maluku 1. Jayawij
RIAU
1. Rokan
ng 3. Purbaling tengah aya
ga SULB 2.Seram 2. Tolikara
hulu
AR bagian Barat 3. Nduga
BABEL 4. Kebumen 1.Majen 4. Lanny
1.Bangka e Jaya
KALTE
5. Wonosobo 5. Intan
barat 2.Polma
NG Jaya
SUMBAR 6. Klaten
1. Barit
n
3.Mamuj SULT 6. Dogiyai
1. Pasaman o
2. Pasaman 7. Grobogan
Timu
KALS
u
RA
EL
DKI 8. Blora
Barat r 1.Buton
1.Hulu

BENGKU
JAKARTA 9. Demak Sunga
i SULS
2018  1000 desa
1.Kep. Seribu
LU 10. Pemalang JATIM Selata
n
EL
1.Trenggalek
1.
SUMSEL
Kaur
11. Brebes 2.Malang
1.Enreka
7. bangkalan ng 2019  seluruh desa
1.Ogan 3.Jember 8. Sampang
Komering 4.Bondowos 9. Nganjuk
Ilir
BANTEN o 10.
LAMPUNG 1.Pandeglang 5.Probolingg Pamekasan
1. Lampung 7. Ngada
JABAR 6. Sumedang o 11.Sumenep NTT
Selatan 8. Manggarai
1.Bandung 7. Bogor 6.Lamongan 1. Sumba 9. Rotendao
2. Lampung
2.Sukabumi 8. DIY NTB Barat
Tengah 1.Lombok 10. Sumba Barat
3.Cianjur Tasikmalaya 1.Kulonp Barat 2. Sumba
3. Lampung Daya
4.Karawang 9. Garut rogo 2.Lombok Timur
Timur Timur 11. Manggarai
5.Cirebon 10.Kuningan Bali
ANUNG untuk RAKERKESDA
3.Lombok JATENG 2018 3. Sumba Timur
6.Bandung 11.Sumedang 1.Gianya Tengah Tengah 12. Sabu Raijua
Barat 12.Indramayu r 4.Sumbawa 4. Alor
LOKUS PUSKESMAS INTERVENSI STUNTING
PROV JAWA TENGAH 80 Pusk
110
1.BUMIAYU 1.BANYUMUDAL
1.KEMANGKON 1.KARANGAWE 1.KARANGRAYUN desa
2.KALIWADAS 2.KEBANDARAN GI
3.JATIBARANG
2.KALIGONDANG N1
3.BANTARBOLAN 3.KALIKAJAR 2.TOROH I
4.JAGALEMPE 2.GUNTUR 1
G 4.KUTASARI 1.WADALINTANG 3.GEYER I
NI 3.DEMPET
4.KEBONDALEM 5.MREBET 1 4.GEYER II
5.SIDAMULYA 6.SERAYU 4.GAJAH 1
5.PETARUKAN 2.KEPIL 2 5.PULOKULON I
6.JATIROKEH LARANGAN 5.DEMAK 3
6.LOSARI 3.SELOMERTO 1 6.PULOKULON II
7.KLUWUT
7.REMBANG 6.BONANG 1
7.PURWOHARJO 8.PADAMARA 4.KALIKAJAR 2 7.GROBOGAN
8.CIKAKAK 7.BONANG 2
5.KERTEK 2
6.KEJAJAR 1

1.KAPUAN
2.NGROTO
3.JIKEN
1.PRAMBANAN 4.MEDANG
1.JATILAWANG 1.BUAYAN
2.JOGONALAN I 5.TUNJUNGA
2.PURWOJATI 2.BULUSPESANTR
3.JOGONALAN II N
3.KALIBAGOR EN 1
1.CILACAP 4.PEDAN 6.KUNDURAN
4.PATIKRAJA 3.AMBAL 1
SELATAN I 5.DELANGGU
5.GUMELAR 4.MIRIT
2.BINANGUN 6.POLANHARJO
6.PEKUNCEN 5.PEJAGOAN
3.KROYA I 7.KAYUMAS
7. CILONGOK I 6.ADIMULYO
4.KAWUNGANTEN 8.KALIKOTES
8. SUMBANG I 7.SEMPOR
ANUNG untuk 2
RAKERKESDA JATENG 2018
5.SAMPANG
9.BATURRADE 8.KARANGGAYAM
Kab. Purbalingga Kab. Grobogan
Kab. Demak
Kab. Brebes Kab. Pemalang
1. PLUMUTAN 1. TERMAS
2. CILAPAR 1. BUMIREJO 2. SINDUREJO
1. JATISAWIT 1. MANDIRAJA
3. BRECEK 2. GUNTUR 3. RAMBAT
2. KALILANGKAP 2. WANGKELANG
4. SEMPOR LOR 3. SIDO MULYO 4. JUWORO
3. KALINUSU 3. LONGKEYANG
5. CANDINATA 4. KEDUNGORI 5. KARANG
4. PRUWATAN 4. PARUNGGALIH
6. KRADENAN 5. GEDANGALAS ANYAR
5. JANEGARA 5. KEBANDUNGAN
7. SELAGANGGE 6. SAMBIROTO 6. GEYER

Daftar Desa 6.
7.
8.
GLONGGONG
WANASARI
DUKUHMAJA
6.
7.
8.
PURANA
TAMBAKREJO
KALIRANDU
NG
8. SANGKANAYU
9. BANTARBARA
7.
8.
9.
BOYOLALI
DONOREJO
KEMBANGAN
7. LEDOKDAWA
N
8. SIDOREJO
9. GRINTING 9. LOSARI

di 11 Kab. CIlacap
10. CIGADUNG 10. TUMBAL
NG
10. KALITINGGAR
KIDUL
10. BETAHWALA
NG
9. KARANGHARJ
O
10. PUTATSARI

Kabupaten 1.
2.
TAMBAKREJA
KARANGNAN
GKA
Kab. Blora

1. CABEYAN

Prioritas 3. SIDAYU
4. KARANGMAN
GU
2.
3.
4.
KAPUAN
GETAS
SUMBERPITU
5. PUCUNG LOR
Stunting 6. BAJING
KULON
7. KAWUNGANT
5.
6.
7.
BANGOWAN
TEMUREJO
PATALAN
8. ADIREJO

Provinsi EN LOR
8. B R A N I
9. PAKETINGAN
9.
10.
KLOKAH
JETAK
10. KARANGASE
Jawa Tengah M
Kab. Banyumas
1.
Kab. Kebumen

RANGKAH
Kab. Wonosobo Kab. Klaten

Tahun 2018
1. GUNUNG 2. INDROSARI 1. SUMBERSARI 1. SANGGRAHAN
WETAN 3. PLEMPUKANKE 2. NGALIAN 2. RANDUSARI
2. KARANGLEWAS MBARAN 3. TANJUNGANO 3. TITANG
3. GENTAWANGI 4. KAIBONPETAN M 4. SUMYANG
4. SROWOT GKURAN 4. PULOSAREN 5. GRANTING
5. KARANGENDEP 5. TLOGOPRAGOT 5. PAKUNCEN 6. NGAREN
6. PANINGKABAN O 6. KWADUNGAN 7. BUTUHAN
7. BANJARANYAR 6. KEBAGORAN 7. PURWOJIWO 8. KEPRABON
8. GUNUNGLURA 7. TEMANGGAL 8. PAGEREJO 9. TIBAYAN
H 8. SEMALI 9. SIGEDANG 10. GEMBLEGAN
9. DATAR 9. PAGEBANGAN 10. IGIRMRANAK
10. PANDAK 10. PATUKREJO

ANUNG untuk RAKERKESDA JATENG 2018


Lans
ia
PEMECAHAN Pelayanan
bagi anak • Kualit
SESUAI SIKLUS KEHIDUPAN SMP/A & as
• Kespro
• Degen
remaja
remaja erasi
• Konselin
Pelayan g: Gizi
an bagi HIV/AIDS
,
anak NAPZA
Pelayan
an bagi
SD dll
• Fe
balita
Pelaya
Persalin •Penjaringan
nan
an, •Bln Imunisasi
Pemerik nifas & bagi Anak Sekolah
Saan neonata bayi •Upaya Kes
Sekolah
Kehamil l • ASI • Pemantau •PMT
an
Pelayan eksklusif an
• Imunisasi pertumbu
an han &
• P4K • Inisiasi Menyusu Dini dasar
PUS & • Vit K 1 inj perkemba
• Buku KIA lengkap
WUS • ANC terpadu • Imunisasi Hep B • Pemberian ngan
• Kelas Ibu • Rumah Tunggu makan • PMT
Hamil • Kemitraan Bidan • Penimbanga
• Konseling
• Fe & asam Dukun n
• Pelayanan
folat • KB pasca persalinan • Vit A
KB • MTBS 37
• PMT ibu hamil • PONED-PONEK
• PKRT
Matur Nuwun

38

You might also like