Professional Documents
Culture Documents
Kefarmasian
Kefarmasian
Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
PELAYANAN
KEFARMASIAN
Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
APOTIK
Untuk Kesejahteraan
Pasien Aktifitas Kontribusi
Apoteker mengutamakan seluruh aktifitasnya Seluruh aktifitas merupakan kesatuan bagian
ditujukan bagi kesejahteraan pasien dari kontribusi apoteker yang berupa
promosi peresepan rasional dan ekonomis
serta penggunaan obat yang tepat
Standard Pelayanan
Kefarmasian
Standard pelayanan kefarmasian di apotek meliputi standar pengelolaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai; dan
pelayanan farmasi klinik. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di
apotek harus menjamin ketersediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai yang aman, bermutu, bermanfaat dan
terjangkau.
Perencanaan
Dalam perencanaan pengadaan sediaan farmasi seperti obat-obatan
tersebut maka perlu dilakukan pengumpulan data obat-obatan yang akan
dipesan. Data obat-obatan tersebut biasanya ditulis dalam buku defecta,
yaitu jika barang habis atau persediaan menipis berdasarkan jumlah
barang yang tersedia pada bulan-bulan sebelumnya (Hartini dan
Sulasmono, 2006).
Pengadaan
Apotek memperoleh obat dan perbekalan farmasi harus bersumber dari pabrik
farmasi. Pedagang Besar Farmasi (PBF) atau apotek lainnya atau distribusi obat
yang sah. Obatnya harus memenuhi ketentuan daftar obat, surat pesanan obat
dan perbekalan kesehatan di bidang farmasi lainnya harus ditandatangani oleh
apoteker pengelola apotek dengan mencantumkan nama dan nomor SIK (Hartini
dan Sulasmono, 2006).
INTRODUCTION
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan Dan Bahan Medis Habis Pakai
Meliputi :
Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam
surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima (Permenkes, 2014)
Penyimpanan
Penyimpanan obat digolongkan berdasarkan bentuk bahan baku seperti
bahan padat, dipisahkan dari bahan yang cair atau bahan yang setengah
padat. Hal tersebut dilakukan untuk menghindarkan zat-zat yang higroskopis,
serum, vaksin dn obat-obat yang mudah rusak atau meleleh pada suhu
kamar disimpan dalam lemari es. Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO
(First Expire First Out) dan FIFO (First In First Out) (Permenkes,
2014).Penyimpanan obat-obat narkotika disimpan dalam almari khusus
sesuai dengan Permenkes No.28 tahun 1978 yaitu apotek harus memiliki
tempat khusus untuk menyimpan narkotika.
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
13
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan Dan Bahan Medis Habis Pakai
Meliputi :
Pemusnahan
Obat yang kadaluarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan
bentuk sediaan. Pemusnahan obat kadaluarsa atau rusak yang mengandung
narkotika atau psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Pemusnahan obat selain narkotika dan
psikotropika dilakukan oleh apoteker dan disaksikan oleh tenaga kefarmasian
lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja. Pemusnahan
dibuktikan dengan berita acara pemusnahan.
Pengendalian
Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan,
kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan serta pengembalian
pesanan. Pengendalian persediaan dilakukan menggunakan kartu stok baik
dengan cara manual atau elektronik. Kartu stok sekurang-kurangnya memuat
nama Obat, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran dan
sisa persediaan (Permenkes, 2014)
Tujuan Perencanaan
Perbekalan Farmasi Efek Obat Kombinasi
Untuk menetapkan jenis dan jumlah perbekalan farmasi
sesuai dengan pola penyakit dan kebutuhan pelayanan
Hindari penggunaan obat kombinasi,
kesehatan di rumah sakit (Kemenkes, 2010) kecuali jika obat kombinasi
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
mempunyai efek yang lebih baik
Habis Pakai sesuai dengan kebutuhan. dibanding obat tunggal
Tujuan Khusus:
Tersedianya tenaga kefarmasian yang mampu melakukan pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai.
Tersedianya tenaga kefarmasian yang mampu melakukan Pelayanan Kefarmasian.
Terfasilitasinya studi banding, praktik dan magang bagi calon tenaga kefarmasian
internal maupun eksternal.
Tersedianya data Pelayanan Informasi Obat (PIO) dan konseling tentang Obat dan
Bahan Medis Habis Pakai.
Tersedianya data penggunaan antibiotika dan injeksi.
Terwujudnya Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas yang optimal.
Tersedianya Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Terkembangnya kualitasdanjenispelayana ruang farmasi Puskesmas.
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
46
PENGEMBANGAN TENAGA KEFARMASIAN DAN
PROGRAM
Pendidikan Dalam rangka penyiapan dan pengembangan pengetahuan dan keterampilan
tenaga kefarmasian maka Puskesmas menyelenggarakan aktivitas sebagai berikut:
Setiap tenaga kefarmasian di Puskesmas mempunyai kesempatan yang sama untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
Apoteker dan/atau Tenaga Teknis Kefarmasian harus memberikan masukan kepada
pimpinan dalam menyusun program pengembangan staf.
Staf baru mengikuti orientasi untuk mengetahui tugas, fungsi, wewenang dan tanggung
jawabnya.
Melakukan analisis kebutuhan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi tenaga
kefarmasian.
Tenaga kefarmasian difasilitasi untuk mengikuti program yang diadakan oleh organisasi
profesi dan institusi pengembangan pendidikan berkelanjutan terkait.
Memberikan kesempatan bagi institusi lain untuk melakukan praktik, magang, dan
penelitian tentang pelayanan kefarmasian di Puskesmas. The Power of PowerPoint |
thepopp.com
47
1 Ruang Penerimaaan Resep
Ruang pelayanan resep dan
2 peracikan (produksi sediaan
secara terbatas)
6 Ruang Arsip
Icon: Font Awesome, the author is Dave Gandy (Changed the color by Photoshop)
Typicons, the author is Stephen Hutchings (Changed the color by Photoshop)