Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 51

PELAYANAN KEFARMASIAN

Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
PELAYANAN
KEFARMASIAN
Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
APOTIK

Let’s Begin Now!


 Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam membantu
mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri-
sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat.
Selain itu juga sebagai salah satu tempat pengabdian dan praktek profesi apoteker
dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasiaan (Anonim, 2001).

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
3
APOTIK

Let’s Begin Now!


 Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek disusun bertujuan sebagai pedoman
praktek apoteker dalam menjalankan profesi, untuk melindungi masyarakat dari
pelayanan yang tidak profesional, dan melindungi profesi dalam menjalankan
praktik kefarmasian (Anonim, 2004)

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
4
APOTIK

Let’s Begin Now!


 Perkembangan apotek ini sangat ditentukan oleh pengelolaan sumber daya dan
pelayanan di apotek tersebut. Oleh sebab itu, standar pelayanan farmasi sangat
diperlukan dalam menjalankan suatu apotek. Jika suatu apotek tidak menggunakan
standar pelayanan farmasi dalam menjalankan apotek maka tidak akan tercapai
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Karena pelayanan farmasi
adalah bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam
pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan kualitas hidup pasien/masyarakat
(Hartini dan Sulasmono, 2006).

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
5
Tujuan Dari Pelayanan Kefarmasian
Di Apotek

Meningkatkan Mutu Pelayanan Kefarmasian

Menjamin Kepastian Hukum Bagi Tenaga Kefarmasian

Melindungi Pasien Dan Masyarakat Dari Penggunaan Obat Yang Tidak


Rasional Dalam Rangka Keselamatan Pasien (Pasien Safety).

The Power Of Powerpoint |


Thepopp.Com
6
Menurut Mashuda (2011) Cara Pelayanan
Kefarmasian yang Baik (CPFB)

Untuk Kesejahteraan
Pasien Aktifitas Kontribusi
Apoteker mengutamakan seluruh aktifitasnya Seluruh aktifitas merupakan kesatuan bagian
ditujukan bagi kesejahteraan pasien dari kontribusi apoteker yang berupa
promosi peresepan rasional dan ekonomis
serta penggunaan obat yang tepat

Inti Aktivitas Apoteker Sasaran Pelayanan


penyediaan obat dan produk kesehatan Sasaran setiap unsur pelayanan terdefinisi
lainnya untuk menjamin khasiat, kualitas dan dengan jelas, cocok bagi pasien,
7 keamanannya, penyediaan dan pemberian terkomunikasi dengan efektif bagi semua
informasi yang memadai dan saran untuk pihak yang terlibat.
pasien dan pemantauan terapi obat.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
7
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai

Standard Pelayanan
Kefarmasian
Standard pelayanan kefarmasian di apotek meliputi standar pengelolaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai; dan
pelayanan farmasi klinik. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di
apotek harus menjamin ketersediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai yang aman, bermutu, bermanfaat dan
terjangkau.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
8
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan Dan Bahan Medis Habis Pakai
Meliputi :

Perencanaan
Dalam perencanaan pengadaan sediaan farmasi seperti obat-obatan
tersebut maka perlu dilakukan pengumpulan data obat-obatan yang akan
dipesan. Data obat-obatan tersebut biasanya ditulis dalam buku defecta,
yaitu jika barang habis atau persediaan menipis berdasarkan jumlah
barang yang tersedia pada bulan-bulan sebelumnya (Hartini dan
Sulasmono, 2006).

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
9
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan Dan Bahan Medis Habis Pakai
Meliputi :

Pengadaan
Apotek memperoleh obat dan perbekalan farmasi harus bersumber dari pabrik
farmasi. Pedagang Besar Farmasi (PBF) atau apotek lainnya atau distribusi obat
yang sah. Obatnya harus memenuhi ketentuan daftar obat, surat pesanan obat
dan perbekalan kesehatan di bidang farmasi lainnya harus ditandatangani oleh
apoteker pengelola apotek dengan mencantumkan nama dan nomor SIK (Hartini
dan Sulasmono, 2006).

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
10
Contoh Surat
Pemesanan Obat
Narkotika Oleh
Apoteker Kepada
Distributor
(Permenkes, 2015).

INTRODUCTION
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan Dan Bahan Medis Habis Pakai
Meliputi :

Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam
surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima (Permenkes, 2014)

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
12
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan Dan Bahan Medis Habis Pakai
Meliputi :

Penyimpanan
Penyimpanan obat digolongkan berdasarkan bentuk bahan baku seperti
bahan padat, dipisahkan dari bahan yang cair atau bahan yang setengah
padat. Hal tersebut dilakukan untuk menghindarkan zat-zat yang higroskopis,
serum, vaksin dn obat-obat yang mudah rusak atau meleleh pada suhu
kamar disimpan dalam lemari es. Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO
(First Expire First Out) dan FIFO (First In First Out) (Permenkes,
2014).Penyimpanan obat-obat narkotika disimpan dalam almari khusus
sesuai dengan Permenkes No.28 tahun 1978 yaitu apotek harus memiliki
tempat khusus untuk menyimpan narkotika.
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
13
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan Dan Bahan Medis Habis Pakai
Meliputi :

Pemusnahan
Obat yang kadaluarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan
bentuk sediaan. Pemusnahan obat kadaluarsa atau rusak yang mengandung
narkotika atau psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Pemusnahan obat selain narkotika dan
psikotropika dilakukan oleh apoteker dan disaksikan oleh tenaga kefarmasian
lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja. Pemusnahan
dibuktikan dengan berita acara pemusnahan.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
14
Contoh Berita Acara Pemusnahan Obat Narkotika (Lembar
Pertama, Kedua Dan Ketiga) Di Apotek (Permenkes, 2015)

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
15
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan Dan Bahan Medis Habis Pakai
Meliputi :

Pengendalian
Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan,
kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan serta pengembalian
pesanan. Pengendalian persediaan dilakukan menggunakan kartu stok baik
dengan cara manual atau elektronik. Kartu stok sekurang-kurangnya memuat
nama Obat, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran dan
sisa persediaan (Permenkes, 2014)

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
16
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan Dan Bahan Medis Habis Pakai
Meliputi :

Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan pelaporan terhadap pengelolaan psikotropika diatur dalam
pasal 33 UU No.5 tahun 1997 yakni pabrik obat, pedagang besar farmasi,
sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit,
puskesmas, balai pengobatan, dokter, lembaga penelitian dan / atau lembaga
pendidikan wajib membuat dan menyimpan catatan mengenai kegiatan masing-
masing yang berhubungan dengan psikotopika. Laporan narkotika disampaikan
setiap bulan dan pencatatan narkotika menggunakan buku register narkotika
(Hartini dan Sulasmono, 2006).

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
17
Pelayanan Farmasi Klinik
Permenkes No. 35 tahun 2014

Pelayanan farmasi klinik di Apotek merupakan bagian dari Pelayanan


Kefarmasian yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien
berkaitan dengan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
18
Pelayanan Farmasi Klinik
A. PENGKAJIAN RESEP

Kegiatan pengkajian Resep meliputi administrasi, kesesuaian farmasetik


dan pertimbangan klinis.
 Kajian administratif meliputi:
 Nama pasien, umur, jenis kelamin dan berat badan
 Nama dokter, nomor Surat Izin Praktik (SIP), alamat, nomor telepon dan paraf
 Tanggal penulisan Resep
 Kajian kesesuaian farmasetik meliputi:
 Bentuk dan kekuatan sediaan
 Stabilitas

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
19
Pelayanan Farmasi Klinik
A. PENGKAJIAN RESEP

 Kompatibilitas (ketercampuran Obat)


 Pertimbangan klinis meliputi:
 Ketepatan indikasi dan dosis Obat
 Aturan, cara dan lama penggunaan Obat
 Duplikasi dan/atau polifarmasi
 Reaksi Obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping Obat, manifestasi klinis
lain)
 Kontra indikasi
 Interaksi.
 Jika ditemukan adanya ketidaksesuaian dari hasil pengkajian maka Apoteker harus
menghubungi dokter penulis Resep.
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
20
Pelayanan Farmasi Klinik
B. DISPENSING

Dispensing tersdiri dari penyiapan, penyerahan dan


pemberian informasi obat. Setelah melakukan pengkajian
resep, obat disiapkan sesuai dengan permintaan resep.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
21
Pelayanan Farmasi Klinik
C.PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)

Informasi mengenai obat termasuk obat resep, obat bebas dan


herbal. Informasi meliputi dosis, bentuk sediaan, formulasi
khusus, rute dan metode pemberian, farmakokinetik,
farmakologi, terapeutik dan alternatif, efikasi, keamanan
penggunaan pada ibu hamil dan menyusui, efek samping,
interaksi, stabilitas, ketersediaan, harga, sifat fisika atau kimia
dari obat dan lain-lain.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
22
Pelayanan Farmasi Klinik
D. KONSELING

Konseling merupakan proses interaktif antara Apoteker


dengan pasien/keluarga untuk meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, kesadaran dan kepatuhan sehingga terjadi
perubahan perilaku dalam penggunaan Obat dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
23
Pelayanan Farmasi Klinik
E. PELAYANAN KEFARMASIAN DIRUMAH (HOME PHARMACY CARE)

Apoteker sebagai pemberi layanan diharapkan juga dapat


melakukan Pelayanan Kefarmasian yang bersifat kunjungan
rumah, khususnya untuk kelompok lansia dan pasien
dengan pengobatan penyakit kronis lainnya.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
24
Pelayanan Farmasi Klinik
F. PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)

Merupakan proses yang memastikan bahwa seorang pasien


mendapatkan terapi Obat yang efektif dan terjangkau dengan
memaksimalkan efikasi dan meminimalkan efek samping. Kriteria
pasien,yang membutuhkan pemantauan terapi obat :
 Anak-anak dan lanjut usia, ibu hamil dan menyusui.
 Menerima Obat lebih dari 5 (lima) jenis.
 Adanya multidiagnosis.
 Pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati.
 Menerima Obat dengan indeks terapi sempit.
 Menerima Obat yang sering diketahui menyebabkan reaksi Obat
yang merugikan.
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
25
Pelayanan Farmasi Klinik
G. MONITORING EFEK SAMPING OBAT (MESO)

Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap Obat yang


merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal
yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis
dan terapi atau memodifikasi fungsi fisiologis.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
26
Sumber Daya Kefarmasian

A. Sumber daya manusia B. Sarana dan prasarana


Pemberi layanan Ruang penerimaan Resep
Pengambil keputusan Ruang pelayanan Resep dan
Komunikator peracikan (produksi sediaan secara
terbatas)
Pemimpin
Ruang penyerahan Obat
Pengelola
Ruang konseling
Pembelajar seumur hidup
Ruang penyimpanan Sediaan Farmasi,
Peneliti
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai
RuangThe
arsip
Power of PowerPoint |
27
thepopp.com
DI RUMAH SAKIT

• Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Permenkes, 2014).
• Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat
(Depkes RI, 2009).
• pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi pada pelayanan pasien,
penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik, yang
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat (Depkes RI, 2004).

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
28
Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit (Permenkess, 2004)
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pelayanan farmasi klinik.
Pakai
 Perencanaan kebutuhan  Pengkajian dan pelayanan Resep
 Penelusuran riwayat penggunaan Obat
 Pemilihan
 Rekonsiliasi Obat
 Pengadaan  Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 Konseling
 Penerimaan
 Visite
 Penyimpanan  Pemantauan Terapi Obat (PTO)
 Pendistribusian  Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
 Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
 Pemusnahan dan penarikan
 Dispensing sediaan steril
 Pengendalian  Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD)
 Administrasi. The Power of PowerPoint |
29
thepopp.com
Manajemen Pengelolaan Obat
Perencanaan

Tujuan Perencanaan
Perbekalan Farmasi Efek Obat Kombinasi
Untuk menetapkan jenis dan jumlah perbekalan farmasi
sesuai dengan pola penyakit dan kebutuhan pelayanan
Hindari penggunaan obat kombinasi,
kesehatan di rumah sakit (Kemenkes, 2010) kecuali jika obat kombinasi
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
mempunyai efek yang lebih baik
Habis Pakai sesuai dengan kebutuhan. dibanding obat tunggal

Jenis Obat Prevalensi Obat


Jenis obat yang dipilih seminimal Apabila jenis obat banyak, maka kita
mungkin dengan cara menghindari memilih berdasarkan obat pilihan
kesamaan jenis (drug of choice) dari penyakit yang
prevalensinya tinggi.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
30
Manajemen Pengelolaan Obat
Perencanaan Kebutuhan

Untuk menentukan jumlah dan periode pengadaan Sediaan Farmasi, Alat


Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan
untuk menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan
efisien. Untuk menghindari kekosongan Obat dengan menggunakan metode yang
dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan.
 Metode Konsumsi (Kemenkes, 2010)
Perhitungan kebutuhan dengan metode konsumsi didasarkan pada data riel
konsumsi perbekalan farmasi periode yang lalu
 Metode Morbiditas/Epidemiologi (Kemenkes, 2010)
perhitungan kebutuhan perbekalan farmasi berdasarkan pola penyakit, perkiraan
kenaikan kunjungan, dan waktu tunggu (lead time).
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
31
Manajemen Pengelolaan Obat
Pengadaan (Permenkes, 2014)

Pengadaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan dimulai dari pemilihan, penentuan


jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan dana, pemilihan metode
pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi kontrak, pemantauan proses
pengadaan, dan pembayaran. Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan, jumlah,
dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar mutu.
Pengadaan dapat dilakukan melalui:
 Pembelian : Pembelian Sediaan Farmasi, Alkes, dan BMHP harus sesuai dengan
ketentuan pengadaan barang dan jasa yang berlaku.
 Produksi : Untuk membuat sediaan farmasi dengan potensi dan kemasan yang dibutuhkan
untuk terapi optimal, tetapi tidak tersedia dipasaran.
 Sumbangan/Dropping/Hibah : Seluruh kegiatan penerimaan Sediaan Farmasi, Alkes, dan
BMHP dengan cara sumbangan/dropping/hibah harus disertai dokumen administrasi yang
lengkap dan jelas. Agar dapat membantu pelayanan kesehatan, maka harus sesuai
dengan kebutuhan pasien di Rumah Sakit
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
32
Contoh Surat Pesanan

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
33
Contoh Surat Pesanan

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
34
Manajemen Pengelolaan Obat
Penerimaan

Untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah, mutu, waktu


penyerahan dan harga yang tertera dalam kontrak atau surat pesanan dengan
kondisi fisik yang diterima. Semua dokumen terkait penerimaan barang harus
tersimpan dengan baik (Permenkes, 2014)

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
35
Manajemen Pengelolaan Obat
Penyimpanan

Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan Sediaan Farmasi,


Alkes, dan BMHP sesuai dengan persyaratan kefarmasian. Persyaratan kefarmasian
yang dimaksud meliputi persyaratan stabilitas dan keamanan, sanitasi, cahaya,
kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis Sediaan Farmasi, Alkes dan BMHP.
Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang
penampilan dan penamaan yang mirip (LASA, Look Alike Sound Alike) tidak
ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan khusus untuk mencegah
terjadinya kesalahan pengambilan Obat (Permenkes, 2014).

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
36
Manajemen Pengelolaan Obat
Pendistribusian

Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka menyalurkan/menyerahkan


Sediaan Farmasi, Alkes, dan BMHP dari tempat penyimpanan sampai kepada unit
pelayanan/pasien dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan
waktu.
Sistem distribusi di unit pelayanan dapat dilakukan dengan cara:
 Sistem Persediaan Lengkap di Ruangan (floor stock)
 Sistem Resep Perorangan
 Sistem Unit Dosis
 Sistem Kombinasi menggunakan kombinasi a + b atau b + c atau a + c (Permenkes,
2014)
 Sistem distribusi Unit Dose Dispensing (UDD)

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
37
Manajemen Pengelolaan Obat
Pemusnahan dan Penarikan

Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan Farmasi, Alkes, dan BMHP bila:


a. produk tidak memenuhi persyaratan mutu;
b. telah kadaluwarsa;
c. tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan
atau kepentingan ilmu pengetahuan;
d. dicabut izin edarnya.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
38
Manajemen Pengelolaan Obat
Pengendalian

Untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan


strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan
dan kekurangan/kekosongan obat di unit-unit pelayanan.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
39
Manajemen Pengelolaan Obat
Administrasi

Administrasi harus dilakukan secara tertib dan berkesinambungan untuk


memudahkan penelusuran kegiatan yang sudah berlalu. Berupa kegiatan
pencatatan dan pelaporan.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
40
Berita Acara Pemusnahan
Narkotika

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
41
Pelayanan Farmasi Klinik

Pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung yang


diberikan Apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan
outcome terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping
karena Obat, untuk tujuan keselamatan pasien (patient safety)
sehingga kualitas hidup pasien (quality of life) terjamin.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
42
Pelayanan Farmasi Klinik

Pelayanan farmasi klinik yang dilakukan meliputi :


 Pengkajian dan Pelayanan Resep
 Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat
 Rekonsiliasi Obat
 Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 Konseling
 Visite
 Pemantauan Terapi Obat (PTO)
 Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
 Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
 Dispensing Sediaan Steril
 Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD) The Power of PowerPoint |
43
thepopp.com
SUMBER DAYA KEFARMASIAN

A. Sumber Daya Manusia


Penyelengaraan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas minimal harus
dilaksanakan oleh 1 (satu) orang tenaga Apoteker sebagai penanggung jawab,
yang dapat dibantu oleh Tenaga Teknis Kefarmasian sesuai kebutuhan. Jumlah
kebutuhan Apoteker di Puskesmas dihitung berdasarkan rasio kunjungan pasien,
baik rawat inap maupun rawat jalan serta memperhatikan pengembangan
Puskesmas. Rasio untuk menentukan jumlah Apoteker di Puskesmas bila
memungkinkan diupayakan 1 (satu) Apoteker untuk 50 (lima puluh) pasien perhari.
Semua tenaga kefarmasian harus memiliki surat tanda registrasi dan surat
izin praktik untuk melaksanakan Pelayanan Kefarmasian di fasilitas pelayanan
kesehatan termasuk Puskesmas, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
44
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pendidikan dan pelatihan adalah salah suatu proses atau upaya


peningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang kefarmasian atau
bidang yang berkaitan dengan kefarmasian secara berkesinambungan
untuk mengembangkan potensi dan produktivitas tenaga kefarmasian
secara optimal.
Tujuan Umum:
 Tersedianya tenaga kefarmasian di Puskesmas yang mampu
melaksanakan rencana strategi Puskesmas.
 Terfasilitasinya program pendidikan dan pelatihan bagi calon tenaga
kefarmasian dan tenaga kefarmasian unit lain.
 Terfasilitasinya program penelitian dan pengembangan bagi calon tenaga
kefarmasian dan tenaga kefarmasian unit lain. The Power of PowerPoint |
45
thepopp.com
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Tujuan Khusus:
 Tersedianya tenaga kefarmasian yang mampu melakukan pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai.
 Tersedianya tenaga kefarmasian yang mampu melakukan Pelayanan Kefarmasian.
 Terfasilitasinya studi banding, praktik dan magang bagi calon tenaga kefarmasian
internal maupun eksternal.
 Tersedianya data Pelayanan Informasi Obat (PIO) dan konseling tentang Obat dan
Bahan Medis Habis Pakai.
 Tersedianya data penggunaan antibiotika dan injeksi.
 Terwujudnya Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas yang optimal.
 Tersedianya Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
 Terkembangnya kualitasdanjenispelayana ruang farmasi Puskesmas.
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
46
PENGEMBANGAN TENAGA KEFARMASIAN DAN
PROGRAM
Pendidikan Dalam rangka penyiapan dan pengembangan pengetahuan dan keterampilan
tenaga kefarmasian maka Puskesmas menyelenggarakan aktivitas sebagai berikut:
 Setiap tenaga kefarmasian di Puskesmas mempunyai kesempatan yang sama untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
 Apoteker dan/atau Tenaga Teknis Kefarmasian harus memberikan masukan kepada
pimpinan dalam menyusun program pengembangan staf.
 Staf baru mengikuti orientasi untuk mengetahui tugas, fungsi, wewenang dan tanggung
jawabnya.
 Melakukan analisis kebutuhan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi tenaga
kefarmasian.
 Tenaga kefarmasian difasilitasi untuk mengikuti program yang diadakan oleh organisasi
profesi dan institusi pengembangan pendidikan berkelanjutan terkait.
 Memberikan kesempatan bagi institusi lain untuk melakukan praktik, magang, dan
penelitian tentang pelayanan kefarmasian di Puskesmas. The Power of PowerPoint |
thepopp.com
47
1 Ruang Penerimaaan Resep
Ruang pelayanan resep dan
2 peracikan (produksi sediaan
secara terbatas)

3 Ruang Penyerahan Obat


Sarana dan
Prasarana
Sarana yang diperlukan untuk menunjang 4 Ruang Konseling
pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi
sarana yang memiliki fungsi:
5 Ruang penyimpanan Obat dan Bahan
Medis Habis Pakai

6 Ruang Arsip

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
48
PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN
KEFARMASIAN
Pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah
terkait Obat atau mencegah terjadinya kesalahan pengobatan atau kesalahan pengobatan/medikasi
(medication error), yang bertujuan untuk keselamatan pasien (patient safety).
Unsur-unsur yang mempengaruhi mutu pelayanan:
 Unsur masukan (input), yaitu sumber daya manusia, sarana dan prasarana, ketersediaan dana, dan
Standar Prosedur Operasional.
 Unsur proses, yaitu tindakan yang dilakukan, komunikasi, dan kerja sama.
 Unsur lingkungan, yaitu kebijakan, organisasi, manajemen, budaya, respon dan tingkat pendidikan
masyarakat.
Kegiatan pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian meliputi:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
49
Untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian, dilakukan evaluasi.
Evaluasi dilakukan terhadap data yang dikumpulkan yang diperoleh melalui metode
berdasarkan waktu, cara, dan teknik pengambilan data.

Berdasarkan waktu pengambilan data, terdiri atas:


• Retrospektif
• Prospektif

Berdasarkan cara pengambilan Berdasarkan teknik pengumpulan


Pelaksanaan evaluasi terdiri atas:
data, terdiri atas: data, evaluasi dapat dibagi menjadi:
- Audit
- Langsung (data primer) - Survei
- Review (pengkajian)
- Tidak Langsung (data sekunder) - Observasi

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
50
Thank You for
Any Questions?
Watching!
Jun Akizaki - http://thepopp.com

Used Font: Route 159 Family & Open Sans Family

Icon: Font Awesome, the author is Dave Gandy (Changed the color by Photoshop)
Typicons, the author is Stephen Hutchings (Changed the color by Photoshop)

You might also like