Sanny - Fistulografi (42170137)

You might also like

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 24

FISTULOGRAFI

Joanne Switasanny A
42170137
Definisi
• Fistulografi adalah pemeriksaan radiologi
dengan menggunakan bahan kontras positif
yaitu Barium Sulfat dan bahan kontras
negatif yaitu udara dengan tujuan untuk
memvisualisasikan keadaan fistel dan
muara dari saluran fistel tersebut yang
dimasukkan ke dalam tubuh melalui lubang
lubang fistel.
Indikasi Kontraindikasi

• Adanya penyakit kronik • Infeksi berat pada fistula


• Carcinoma yang ditandai dengan nyeri
berat
• Diverticulitis
• Alergi pada bahan kontras
• Kelainan kongenital
PERSIAPAN
Persiapan Alat :
• Spuit 20 cc Persiapan Pasien :
• Sarung tangan steril
• 1 hari sebelum pemeriksan,
• Media kontras pasien harus makan
makanan yang lunak dan
tidak berserat
Persiapan Kontras :
• Puasa makan dan minum
• Kontras ionik : Urografin,
Angiografin mulai pukul 22.00
• Kontras non-ionik : • Informed consent
Ultravist – Omnipaque –
Iopamiro
Teknik Pemeriksaan
• Sebelum media kontras dimasukkan, terlebih dahulu
dibuat plan foto dengan proyeksi Antero Posterior (AP).
• Media kontras dimasukkan dengan kateter atau abocath
melalui muara fistula yang diikuti dengan fluoroskopi.
• Kemudian dilakukan pemotretan pada saat media
kontras disuntikkan melalui muara fistula yang telah
mengisi penuh saluran fistula.
• Hal ini dapat dilihat pada layar fluoroskopi dan ditandai
dengan keluarnya media kontras melalui muara fistula.
• Jumlah media kontras yang dimasukkan tergantung dari
luas muara fistula.
Tujuan Pemeriksaan
Proyeksi Antero Posterior (AP)
• Proyeksi AP pre pemasukan media kontras bertujuan untuk melihat
struktur anatomi, persiapan pasien & penentuan faktor eksposi yang
tepat. Sedangkan Proyeksi AP post pemasukan media kontras
bertujuan untuk mengetahui arah fistula apakah mengarah ke kanan
atau ke kiri serta untuk melihat penampang fistula dari depan.

Proyeksi Lateral
• Bertujuan untuk memperlihatkan arah fistula apakah mengarah ke
depan atau ke belakang.

Proyeksi Oblik
• Bertujuan untuk melihat hubungan antara fistula yang satu dengan
fistula yang lain jika kemungkinan terdapat beberapa fistula.
Proyeksi ini juga dapat memperlihatkan kedalaman fistula yang
mengarah ke samping.
Komplikasi Pasca Tindakan
Perdarahan
• Perdarahan dapat muncul pada area tusukan. Darah dapat menetes
langsung atau terjadi hematoma.
Terbentuknya bekuan darah
• Bekuan darah dapat mengganggu sirkulasi dan menyebabkan mati rasa,
rasa dingin, dan atau nyeri.
Infeksi
• Tanda infeksi adalah: demam, bengkak, suhu meningkat, kemerahan,
nyeri, atau drainase dari lokasi tusukan.
Reaksi alergi terhadap kontras
• Dapat berupa kemerahan, gatal, mual, sesak nafas. Termasuk
komplikasi yang jarang terjadi.
Perforasi fistula
Kontras
Media kontras yang digunakan adalah yang
berbahan iodium, memiliki sifat larut dalam air.
1. Kontras ionik :
Urografin, Angiografin
2. Kontras non-ionik :
Ultravist, Omnipaque, Iopamiro
Pemasukan Media Kontras
• Pemasukan media kontras dimulai dengan
membersihkan daerah sekitar fistula dengan betadine.

• Media kontras dimasukkan ke dalam muara fistula kira-


kira sedalam 2-3 cm secara perlahan-lahan melalui
kateter yang sudah diberi gel dan diikuti dengan
fluoroskopi.

• Kemudian media kontras disuntikan perlahan-lahan


sehingga media kontras masuk dan memenuhi lubang
fistula yang di tandai dengan menetesnya media kontras
dari lubang fistula.
KASUS
Identitas Pasien

• No RM : 0173****
• Nama pasien : Bp W
• Tanggal lahir : 10-12-1967
• Usia : 50 th
• Alamat : Sewon, Bantul
• Jenis kelamin :L
Keluhan Utama :
• Keluar nanah dari bisul pada daerah dubur

Riwayat Penyakit Sekarang :


• Pasien datang ke poli bedah RS Bethesda dengan keluhan
terdapat bisul pada daerah sekitar lubang pantat sejak ± 1
tahun yang lalu. Pasien mengaku bisul tersebut hilang
timbul, setelah pecah dan mengeluarkan nanah kemudian
timbul lagi. Menurut pengakuan pasien, bisul tersebut
biasanya pecah setiap selang waktu 1 minggu, berisi nanah
(+), darah (+). Keluhan nyeri dirasakan pasien saat bisul
belum pecah dan menghilang saat bisul sudah pecah.
Karena merasa sering bisulan maka bisul tersebut tidak
diobati, karena biasanya sembuh sendiri Pasien
mengatakan tidak ada gangguan saat makan dan minum
serta mual-muntah. Pasien tidak mengeluh adanya
gangguan BAB, BAK, flatus. Pasien juga tidak demam.
Rontgen plain :
Opasitas pada perianal
Kontras mengisi ruang
fistel/sinus dan sebagian
kontras refluks keluar.
Tidak tampak adanya
ekstravasasi kontras
• Diagnosis
Fistula perianal

• Tatatalaksana
Ceftriaxon 2 x 1 g
Asam mefenamat 3x 500mg
Pro fistulektomi
Fistula ani adalah fistula yang menghubungkan
antara saluran anal ke kulit di sekitar anus atau ke
organ lain seperti vagina

Normalnya, kelenjar rektum yang terdapat di kripta


antar kolumna rektum berfungsi sebagai barrier
terhadap lewatnya mikroorganisme penyebab infeksi
yang berasal dari lumen usus ke daerah perirektal.

Kelenjar ini mengeluarkan semacam lendir, berguna


sebagai pelicin/ lubrikasi. Saluran ini memiliki klep
satu arah agar produksi bisa keluar tapi feses tidak
bisa masuk.

Terhalangnya jalan keluar produksi dari kelenjar ini


akibat stasis menyebabkan kuman dan cairan feses
masuk ke dalam kelenjar. Feses yang banyak
kumannya berkembang biak ke dalam kelenjar,
membentuk peradangan yang jadi abses.

Abses akan mencari jalan keluar dan membentuk


semacam pipa yang menembus kulit. Akibatnya, kulit
jadi tampak seperti bisul lalu pecah.
INSIDEN & EPIDEMIOLOGI
• Fistula perianal sering terjadi pada laki laki
berumur 20 – 40 tahun. Sebagian besar
fistula terbentuk dari sebuah abses (tapi
tidak semua abses menjadi fistula).
Sekitar 40% pasien dengan abses akan
terbentuk fistula.
JENIS FISTULA ANAL
Aturan Goodsall
Fistula dengan bukaan
eksternal yang terletak
anterior dari garis
transversal tengah anus
akan mengikuti garis radial
lurus menuju linea dentata.

Fistula dengan bukaan


posterior dari garis
transversal akan mengikuti
garis membelok menuju
garis tengah posterior.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis:
• Gejala berulang dengan selang waktu
diantaranya mengeluarkan nanah sedikit-sedikit
• Nyeri pada saat bergerak, defekasi dan batuk
• Keluar cairan purulen
• Benjolan (Massa fluktuasi)
• Pruritus ani
• Demam
• Kemerahan dan iritasi kulit di sekitar anus
• Malaise
Pemeriksaan Fisik:
• Pada pemeriksaan fisik di daerah anus
(dengan pemeriksaan digital/rectal
toucher) ditemukan satu atau lebih
eksternal opening fistula atau teraba
adanya fistula di bawah permukaan
kulit.
• Eksternal opening fistula tampak
sebagai bisul (bila abses belum
pecah) atau tampak sebagai saluran
yang dikelilingi oleh jaringan granulasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium

Fistulografi

Anal Manometri
PENATALAKSANAAN
Terapi Konservatif Medikamentosa
• pemberian analgetik, antipiretik serta profilaksis antibiotik

Terapi pembedahan:
• Fistulotomi: Fistel di insisi dari lubang asalnya sampai ke lubang kulit,
dibiarkan terbuka, sembuh per sekundam intentionem. Dianjurkan sedapat
mungkin dilakukan fistulotomi.
• Fistulektomi:Jaringan granulasi harus di eksisi keseluruhannya untuk
menyembuhkan fistula. Terapi terbaik pada fistula ani adalah membiarkannya
terbuka.
• Seton: benang atau karet diikatkan malalui saluran fistula. Terdapat dua
macam Seton, cutting Seton, dimana benang Seton ditarik secara gradual untuk
memotong otot sphincter secara bertahap, dan loose Seton, dimana benang
Seton ditinggalkan supaya terbentuk granulasi dan benang akan ditolak oleh
tubuh dan terlepas sendiri setelah beberapa bulan.
• Advancement Flap: Menutup lubang dengan dinding usus, tetapi
keberhasilannya tidak terlalu besar.
• Fibrin Glue: Menyuntikkan perekat khusus (Anal Fistula Plug/AFP) ke dalam
saluran fistula yang merangsang jaringan alamiah dan diserap oleh tubuh.
Penggunaan fibrin glue memang tampak menarik karena sederhana, tidak sakit,
dan aman, namun keberhasilan jangka panjangnya tidak tinggi, hanya 16%.

You might also like