Referat-Gangguan Disosiatif

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 22

REFERAT

GANGGUAN DISOSIATIF

KONSULEN: MAYOR CKM (K) DR. LOLLYTHA C SIMANJUNTAK, SP.KJ


DEFINISI

DSM-IV-TR : gangguan mental yang ditandai dengan perubahan mendadak dan temporer
pada identitas, memori, atau kesadaran yang memisahkan memori terintegrasi secara normal
KLASIFIKASI

• Amnesia disosiatif
• Fugue disosiatif
• Gangguan identitas disosiatif
• Gangguan depersonalisasi
• Gangguan disosiatif yang tidak tergolongkan
AMNESIA DISOSIATIF

Gejala :
• Ketidakmampuan mengingat kembali informasi
• Spontan
• Mengenai identitas pribadi
• Daya ingat mengenai informasi umum tetap baik

Etiologi :
• Psikososial : peristiwa traumatic dan penuh tekanan
AMNESIA DISOSIATIF

Diagnosis :
• Gangguan yang predominan adalah adanya satu atau lebih episode tidak mampu mengingat
informasi personal yang penting , biasanya keadaan yang traumatik atau penuh stress yang tidak
dapat dijelaskan hanya sebagai lupa yang biasa
• Terjadinya gangguan bukan bagian khusus dari gejala gangguan identitas, disosiasi fugue, PTSD,
gangguan stress akut atau gangguan somatisasi dan tidak disebabkan efek fisiologis langsung dari
penggunaan zat, gangguan neurologik atau kondisi umum.
• Gejala tersebut secara klinis menyebabkan distress atau hendaya yang bermakna dalam fungsi
sosial, pekerjaan atau area fungsi penting lainnya.
AMNESIA DISOSIATIF
Tatalaksana  pulihkan ingatan
• Kognitif
• Wawancara + barbiturat (thiopental dan natrium amobarbital IV + benzodiazepine)
• Hipnotik
• Psikoterapi kelompok
FUGUE DISOSIATIF
Memori yang hilang lebih luas dari pada amnesia disosiatif, individu tidak hanya kehilangan seluruh
ingatannya, mereka juga secara mendadak meninggalkan rumah dan pekerjaannya serta memiliki
identitas yang baru

Etiologi :
• Psikologis (stressor perkawinan, keuangan, pekerjaan, peperangan)
Faktor predisposisi :
• Penyalahgunaan zat
• Depresi
• Trauma kepala
FUGUE DISOSIATIF

Kriteria diagnostik :
• Gangguan yang predominan adalah terjadinya perjalanan mendadak yang tidak diharapkan berupa
meninggalkan rumah, tempat, pekerjaan dan ia tidak mempu mengingat masa lalu.
• Kebingungan tentang identitas personal atau mengambil identitas baru (sebagian atau utuh).
• Gangguan tidak terjadi secara khusus selama perjalanan gangguan identitas dan tidak disebabkan
efek fisiologis langsung dari penggunaan zat (misalnya penyalahgunaan zat, pengobatan) atau kondisi
medik umum (misalnya epilepsy lobus temporalis).
• Gejala menyebabkan distress yang bermakna atau hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan atau
fungsi area yang penting.
FUGUE DISOSIATIF

Terjadi dalam waktu yang pendek, dari beberapa jam sampai beberapa hari.
Sangat jarang terjadi dalam beberapa bulan dan melakukan perjalanan jauh sampai ribuan mil dari
rumahnya
Umumnya, perbaikan fugue disosiatif terjadi secara spontan, cepat dan jarang terjadi kekambuhan
Terapi :
• Wawancara + barbiturat (Thiopental dan Natrium amobarbital IV +benzodiazepine
• Hipnotik
• Psikoterapi psikodinamik ekspresif sugestif
GANGGUAN IDENTITAS DISOSIATIF

Gangguan disosiatif kronis yang memiliki dua kepribadian atau lebih yang berbeda

Etiologi :
• Tidak diketahui
• Hampir selalu melibatkan peristiwa traumatik, terutama saat anak-anak
Faktor predisposisi :
• Peristiwa kehidupan traumatik
• Kerentanan terhadap gangguan
• Faktor lingkungan
• Tidak ada dukungan eksternal
GANGGUAN IDENTITAS DISOSIATIF

Kriteria diagnosis :
• Adanya dua atau lebih identitas atau kepribadian yang berbeda
• Sedikitnya dua dari identitas atau keadaan pribadi ini mengambil kendali perilaku seseorang secara
berulang
• Ketidakmampuan mengingat kembali informasi pribadi yang penting dan terlalu luas untuk dijelaskan
dengan keadaan lupa yang biasa.
• Gangguan ini tidak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat (cth. Hilangnya kesadaran, atau perilaku
kacau selama intoksikasi alkohol) atau keadaan medis umum (cth. Bangkitan parsial kompleks). Catatan :
pada anak, gejalanya tidak dikaitkan dengan teman main khayalan atau permainan khayalan lain.
GANGGUAN IDENTITAS DISOSIATIF

• Dapat terjadi pada anak-anak bahkan yang berusia 3 tahun


• Anak  laki-laki > perempuan
• Dewasa  perempuan > laki-laki
• Semakin awal onset  prognosis semakin buruk
GANGGUAN IDENTITAS DISOSIATIF

Terapi :
• Psikoterapi
• Hipnoterapi atau wawancara dengan bantuan obat
• Antidepresan dan antiansietas  pelengkap psikoterapi
GANGGUAN DEPERSONALISASI

Perubahan menetap atau berulang dalam persepsi diri bahwa perasaan seseorang akan
realitasnya secara sementara hilang

Etiologi :
• Penyakit psikologis, neurologi, atau sistemik (gangguan endokrin pada tiroid dan pankreas)
• Zat (alcohol, barbiturate, benzodiazepine, scopolamine, antagonis β-adrenergic, marijuana,
halusinogen)
GANGGUAN DEPERSONALISASI

Kriteria diagnosis :
• Pengalaman berulang atau menetap mengenai rasa terlepas dari, dan seolah-olah seseorang adalah
seorang pengamat luar dari proses mental atau tubuh seseorang (cth. Rasa seperti ia berada di
dalam mimpi)
• Selama pengalaman depersonalisasi, uji realitas tetap baik.
• Depersonalisasi menimbulkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya fungsi sosial,
pekerjaan, dan area fungsi penting lain.
• Pengalaman depersonalisasi tidak hanya terjadi selama perjalanan gangguan jiwa lain, seperti
skizofrenia, gangguan panik, gangguan stres akut, atau gangguan disosiatif lain, dan tidak disebabkan
efek fisiologis langsung zat(cth. Penyalahgunaan obat, pengobatan) atau keadaan medis umum (cth.
Epilepsi lobus temporalis).
GANGGUAN DEPERSONALISASI

• Karakteristik utama : ketidaknyataan dan keterasingan


• Muncul secara tiba-tiba
• Onset : 15-30 tahun
• Jarang pada usia >30 tahun

Terapi :
• Atasi gangguan yang mendasari (cth. Skizofrenia)
• Farmakologis (SSRI atau benzodiazepine)
GANGGUAN DISOSIATIF YANG TIDAK
TERGOLONGKAN
Diterapkan untuk gangguan dengan gambaran disosiatif tetapi tidak memenuhi kriteria
diagnostik amnesia disosiatif, fugue disosiatif, gangguan identitas disosiatif atau gangguan
depersonalisasi

• Sindrom Ganser
• Gangguan Trance
GANGGUAN DISOSIATIF YANG TIDAK
TERGOLONGKAN
Sindrom Ganser :
• Pembuatan gejala psikiatrik berat secara voluntary, kadang-kadang dijelaskan memberikan
jawaban yang tidak akurat atau berbicara melampaui inti.
Etiologi :
• Dipicu oleh stressor (konflik personal, masalah keuangan, disamping juga adanya sindroma
otak organik, trauma kepala, kejang, penyakit medik, dan psikiatrik)
GANGGUAN DISOSIATIF YANG TIDAK
TERGOLONGKAN
Manifestasi Sindrom Ganser :
• Gangguan persepsi
• Gangguan kepribadian berat
• Amnesia
• Digolongkan sebagai gangguan berpura-pura
Terapi :
• Pada beberapa kasus  dirawat di RS
• Diberikan lingkungan yang aman dan mendukung
• Antipsikotik dosis rendah
GANGGUAN DISOSIATIF YANG TIDAK
TERGOLONGKAN
Gangguan Trance :
Perubahan kesadaran atau hilangnya penginderaan dari identitas diri dengan atau tanpa suatu
identitas alternatif.
Suatu perubahan status kesadaran dan menunjukkan penurunan responsivitas terhadap
stimulus lingkungan.
GANGGUAN DISOSIATIF YANG TIDAK
TERGOLONGKAN
Manifestasi gangguan Trance :
• Hilangnya rasa identitas pribadi
• Penyempitan kesadaran akan sekeliling
• Perilaku atau gerakan stereotipik
• Kemasukan
• Amnesia penuh atau sebagian
TERIMAKASIH

You might also like