CNTH - Jurnal Reading Randi

You might also like

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 25

Jurnal Reading

Relation between early motor delay


and later communication
delay in infants at risk for autism

Ayu Ratnasari 04084811416091


Randi Rakhmat 04084811416100

Pembimbing : dr. Rismarini, Sp A(K)


LATAR BELAKANG
 Keterhambatan motorik telah dilaporkan
dalam studi retrospektif pada bayi yang
selanjutnya berkembang menjadi
Gangguan Spektrum Autisme (ASD).
OBJECTIVE

Tujuan studi ini adalah untuk


membandingkan perkembangan gerak kasar
dari sebuah risiko kohort mengenai ASDs;
bayi yang memiliki saudara ASDs (AU sibs)
dengan bayi berisiko rendah mengalami
gangguan perkembangan(LR)
Metode
 24 bayi yang memiliki saudara ASDs (AU
sibs) dengan 24 bayi berisiko rendah
mengalami gangguan perkembangan (LR)
diamati pada usia 3 dan 6 bulan
menggunakan standar pengukuran motorik,
Alberta Infant Motor Scale (AIMS).
 Selain itu, sebagai bagian dari penelitian yang
lebih besar, saudara kandung AU juga
mengikuti penilaian tindak lanjut untuk
menentukan motorik dan komunikasi kinerja
pada usia 18 bulan menggunakan Mullen
Scale sebagai pembelajaran dini
RESULTS
 3 bulan AIMS performance
 Lebih banyak bayi dalam grup AU sibs menunjukkan
perkembangan motorik yang terhambat daripada grup LR.
 Hasil ANOVA antara grup x subscale menunjukkan efek
utama dari grup (F(1,33) = 7.68,p= 0.009) dan interaksi
grups subscale(F(1.75,57.73)=5.79,p = 0.007).
 Tes post hoc t-test menunjukkan perbedaan signifikan pada
subscale “tengkurap” (p=0.002), “duduk” (p=0.005), “total
skor baku” (0.002) dan “skor persentil” (p=0.03. skor pada
grup AU sibs lebih rendah daripada grup LR
 14 (78%)dari 18 bayi grup AU sibs pada saat berumur 3
bulan memiliki skor performa yang rendah (x2 = 5.56,
p=0.02)
 8 (33%) dari 24 bayi LR memiliki skor performa yang
rendah (x2 = 2.67, p=0.1).
RESULTS
 6 bulan AIMS performance
 Lebih banyak bayi dalam grup AU sibs menunjukkan
perkembangan motorik yang terhambat daripada grup LR.
 Hasil ANOVA antara grup x subscale menunjukkan efek
utama dari grup (F(1,46) = 6.02,p= 0.018) dan interaksi
grup subscale(F(1.59,73.5)= 5.01, p = 0.014).
 Tes post hoc t-test menunjukkan perbedaan signifikan pada
subscale “tengkurap” (p=0.02), “terlentang” (p=0.04), “total
skor baku” (0.02) dan “skor persentil” (p=0.003. skor pada
grup AU sibs lebih rendah daripada grup LR
 12 (50%)dari 18 bayi grup AU sibs pada saat berumur 6
bulan memiliki skor performa yang rendah (x2 = 0, p>0.1)
 2 (8.3%) dari 24 bayi LR memiliki skor performa yang
rendah (x2 = 16.67, p<0.001).
RESULTS
 Tabel 1. mean (SD) skor baku dan tingkatpersentil dari AU sibs dan bayi LR
pada saat berumur 3 bulan dan 6 bulan

Age Skor Skor Skor Skor Persentil


tengkura terlentang Duduk Total untuk
p skor total

3 LR 4.95 (1.75) 4.78 (1.38) 2.43 (1.27) 14.22(3.93) 38.9 (26.2)


bulan n=18
AU 3.33 (1.46) 3.89 (1.13)* 1.44 (0.86)* 10.67 21.4 (16.4)*
sibs (2.45)*
n=18
6 LR 11.48 7.97 (0.95) 7.06 (1.69) 30.09 (4.28) 52.21
bulan n=24 (2.32) (20.35)
AU
sibs 9.66 7.46 (0.98)* 6.25 (2.58) 26.58 34.25
n=24 (3.97)* (6.83)* (29.64)*
Fig.1.proporsi dari bayi dengan skor performa rendah dan bayi dalam
batas normal.
RESULTS
 Assesmen dengan menggunakan Mullen
Scales of Early Learning (MSEL) Hubungan
antara performa motorik pada bayi dan
performakomunikasi pada umur 18 bulan
dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3.
N=16 Ada komunikasi Tanpa komunikasi
terhambat (18 bulan) terhambat (18 bulan)
Ada motorik terhambat 8 (50%) dari 16 AU sibs 4 (50%) AU sibs
(3 bulan)
Tanpa motorik 16 (100%) AU sibs 4 (50%) AU sibs
terhambat (3 bulan)

Tabel2. pengkategorian bayi dengan saudara autis


berdasarkan ada tidaknya motorik terhambat (MD) saat
umur 3 bulan dan ada tidaknya komunikasi terhambat
(CD) saat umur 18 bulan

Tes Fisher’s exact menunjukkan bahwa komunikasi


terhambat saat usia 18 bulan sangatlah berhubungan
dengan gangguan motorik terhambat saat usia 3 bulan
(p=0.04)
N=21 Ada komunikasi Tanpa komunikasi
terhambat (18 bulan) terhambat (18 bulan)
Ada motorik terhambat 8 (38%) AU sibs 3 (14%) AU sibs
(6 bulan)
Tanpa motorik 4 (19%) AU sibs 6 (28%) AU sibs
terhambat (6 bulan)

Tabel 3. pengkategorian bayi dengan saudara autis berdasarkan ada


tidaknya motorik terhambat (MD) saat umur 6 bulan dan ada
tidaknya komunikasi terhambat (CD) saat umur 18 bulan

Tes Fisher’s exact menunjukkan bahwa komunikasi terhambat saat


usia 18 bulan berhubungan dengan gangguan motorik terhambat
saat usia 3 bulan (p=0.1)
Limitations
 Jumlah sampel sedikit
 Follow up yang terbatas
CONCLUSIONS
 Bayi yang memiliki saudara ASDs ditemukan
memiliki kecendrungan memiliki hambatan
perkembangan motorik pada 6 bulan pertama
kehidupan jika dibandingkan dengan bayi dengan
risiko rendah untuk mengalami hambatan
perkembangan
 Sebanyak 67-73% dari bayi yang memiliki saudara
ASDs dengan keterhambatan motorik dini akan
mengalami hambatan komunikasi di masa yang
akan datang.
 Hambatan perkembangan motorik dini dapat
memprediksikan hambatan perkembangan
komunikasi pada anak dengan resiko autisme
Populasi

 bayi yang memiliki saudara ASDs (AU sibs)


 bayi berisiko rendah (tidak terdapat
riwayat ASD dalam keluarga)
Intervention
 Tidak ada
comparation
 Pada penelitian ini, peneliti membandingkan perkembangan gerak
kasar (motorik) pada bayi yang memiliki saudara ASDs (AU sibs)
dengan bayi berisiko rendah mengalami gangguan perkembangan
(LR) dengam menggunakan AIMS pada usia 3 dan 6 bulan.
 Menilai hubungan antara keterampilan motorik pada bayi dan
komunikasi pada umur 18 bulan pada AU sibs dengan menggunakan
Mullen Scales of Early Learning (MSEL)
 Kriteria eksklusi untuk kedua kelompok adalah:
1. berat badan lahir rendah (<2500 g),
2. usia kehamilan (<37 minggu),
3. trauma kelahiran,
4. cedera kepala,
5. terpapar obat atau alkohol yang berlebihan saat prenatal
6. kelainan genetik yang akan memberi peningkatan risiko ASD
(misalnya, fragile X)
Outcome
3 bulan AIMS performance
 Lebih banyak bayi dalam grup AU sibs
menunjukkan perkembangan motorik yang
terhambat daripada grup LR.
 14 (78%)dari 18 bayi grup AU sibs pada saat
memiliki skor performa yang rendah
 8 (33%) dari 24 bayi LR memiliki skor
performa yang rendah
 6 bulan AIMS performance
 Lebih banyak bayi dalam grup AU sibs
menunjukkan perkembangan motorik yang
terhambat daripada grup LR.
 12 (50%)dari 18 bayi grup AU sibs pada saat
berumur 6 bulan memiliki skor performa yang
rendah
 2 (8.3%) dari 24 bayi LR memiliki skor
performa yang rendah
 Mullen Scales of Early Learning (MSEL)
Hubungan antara performa motorik pada bayi
dan performakomunikasi pada umur 18 bulan
 Ada motorik dan komunikasi terhambat (3
bulan) sebesar 8 (50%) dari 16 AU sibs (18 bulan)
dan tanpa motorik terhambat dan ada komunikasi
terhambat (3 bulan) sebesar 16 (100%) AU sibs
 Ada motorik dan komunikasi terhambat (6 bulan)
sebesar 8 (38%) dari AU sibs dan tanpa motorik
terhambat dan ada komunikasi terhambat
sebesar 4 (19%) AU sibs
Validitas
 Apakah fokus pada studi ini sesuai dengan
tujuan penelitian?
Ya, fokus studi ini sesuai dengan tujuan
penelitian.
Tujuan studi ini adalah untuk membandingkan
perkembangan gerak kasar dari sebuah risiko
kohort mengenai ASDs; bayi yang memiliki
saudara ASDs (AU sibs) dengan bayi berisiko
rendah mengalami gangguan
perkembangan(LR)
 Akan tetapi, untuk validitasnya masih diragukan
karena tidak dijelaskannya pemilihan sampel
pada jurnal ini, hanya dijelaskan bahwa partisipan
direkrut melalui kelompok advokasi ASD,
konferensi, pusat autisme, dan melalui undangan
yang dikirimkan kepada keluarga yang
diidentifikasi melalui pengumuman kelahiran
publik, dan dari mulut ke mulut. Sehingga 24
sampel itu masih sangat sedikit untuk mewakili
populasi yang ada.
 Selain itu, jurnal ini juga tidak mencantumkan
tempat dan waktu penelitian, sehingga sangat
diragukan untuk validitas jurnal ini.
Important
 Jurnal ini penting, karena:
Studi ini memberikan pengetahuan dan
informasi mengenai ASD terutama pada bayi
yang memiliki saudara ASD sehingga dapat
memberikan pengetahuan lebih pada orang
tua jika terjadi keterlambatan gerak kasar
motorik dan komunikasi pada anaknya, dapat
langsung membawa anaknya kedokter,
sehingga dapat diketahui lebih awal.
Applicable
 Jurnal ini tidak dapat diterapkan di
Indonesia karena sampel yang sedikit
sehingga tidak dapat disesuaikan dengan
wilayah Indonesia yang luas. Selain itu, ASD
termasuk kelainan kongenital dimana
distribusi penyakit berbeda tiap negara.
Jurnal ini penting, akan tetapi untuk
validitas dan applicable masih belum
sesuai.
TERIMA KASIH

You might also like