Professional Documents
Culture Documents
Kompre
Kompre
Oleh:
HIKMAH TRI WAHYUNI
201310330311069
• 85% pasien kanker payudara datang pada stadium lanjut (Rekam Medis RS
Dharmais, 2010)
• Kanker payudara dapat dideteksi sejak dini dengan melakukan SARARI
(infoDATIN, 2015)
• SMAN 02 Malang merupakan salah satu SMA yang aktif melakukan penyuluhan
Malang SARARI
Tujuan Umum
• Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan
tumor payudara dengan tindakan periksa payudara sendiri (SARARI)
pada siswi SMAN 02 Malang.
Tujuan Khusus
• Mengetahui distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tentang tumor
payudara pada siswi SMAN 02 Malang.
• Mengetahui distribusi frekuensi tindakan pemeriksaan payudara
sendiri (SARARI) yang dilakukan oleh siswi SMAN 02 Malang.
Hubungan Pengetahuan Tumor Payudara dengan Tindakan Periksa Payudara Sendiri
(SARARI) pada Siswi SMAN 02 Malang
Manfaat Penelitian
Bagi Klinis:
• Dapat memberi informasi kepada praktisi kesehatan sehubungan dengan tingkat pengetahuan
masyarakat tentang tumor payudara dan tindakan SARARI.
• Dapat memperbaiki rencana kesehatan dalam deteksi dini tumor payudara.
• Dapat meningkatkan derajat kesehatan dengan terdeteksinya tumor payudara secara dini.
Bagi Akademis:
• Memberikan informasi mengenai tingkat pengetahuan tentang tumor payudara dan tindakan SARARI.
• Sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan hubungan
pengetahuan tumor payudara terhadap tindaakan SARARI.
• Mengetahui tingkat keberhasilan pendidikan kesehatan yang telah diberikan.
Bagi Masyarakat:
• Dapat meningkatkan pengetahuan tentang tumor payudara dan melakukan teknik dalam melakukan
SARARI secara benar pada masyarakat terutama siswi SMAN 02 Malang.
perilaku
Hubungan Pengetahuan Tumor Payudara dengan Tindakan Periksa Payudara Sendiri
(SARARI) pada Siswi SMAN 02 Malang
Pengetahuan
Tingkatan Penegetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari
tahu, dan ini terjadi setelah
seseorang melakukan Tahu
penginderaan terhadap suatu
objek tertentu (Notoatmodjo,
2007). Memahami
Faktor
Analisis
Pendekatan
Interna Eksterna
belajar Sintesis
intelegensia,
minat, kondisi
keluarga,
masyarakat,
strategi dan
metode dalam
Evaluasi
fisik sarana pembelajaran.
Sikap akan menjadi sebuah tindakan/praktik diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang
memungkinkan
Tingkat-tingkat praktik
• Persepsi (perception)
• Respon terpimpin (guide response)
• Mekanisme (mecanism)
• Adopsi (adoption)
(Notoatmodjo, 2007).
• Jaringan kelenjar
• Lobus
• Duktus
• Jaringan stromal
• Jaringan lemak
• Jaringan ikat
• pleksus subareola (bagian tengah payudara, kulit, areola dan puting) dan pleksus profunda (mencakup
daerah muskulus pektoralis menuju kelenjar getah bening rotter), 25% sisanya menuju kelenjar getah
Limfatik bening mammaria interna (Soetrisno, 2010).
• pleksus servikalis dan cabang saraf interkostalis kedua sampai keenam sehingga dapat menyebabkan
Innervasi
penyebaran rasa nyeri terutama pada punggung, skapula, lengan tengah, dan leher (Moore et al., 2009).
• unit fungsional terkecil adalah asinus. Sel epitel asinus memproduksi air susu dengan komposisi dari unsur
protein yang disekresi apparatus golgi bersama faktor imun IgA dan IgG, unsur lipid dalam bentuk droplet
Fisiologi yang diliputi sitoplasma sel (Sabiston, 2011).
Kelainan kongenital
Fibroadenoma
mammae (FAM)
Ketidakseimbangan
hormonal
Patologi payudara Tumor jinak Papiloma Ductus
Neoplasma
Tumor ganas Tumor Filoides
Infeksi
Faktor risiko: Wanita tidak menikah, berat badan berlebih. Penyebabnya belum diketahui
Sifat tumor: benjolan dapat digerakkan, lobulasi tidak nyeri tekan, kenyal seperti karet berukuran satu
sampai dengan empat sentimeter
Banyak ditemukan pada kuadran lateral kanan atas payudara kiri pada penderita yang right handed.
Makroskopik: tepi tajam dan permukaannya putih keabuan sampai merah muda serta homogen.
Mikroskopik: terdapat susunan lobules perikanalikular yang mengandung stroma padat dan epitel proliferatif
Sifat tumor: benjolan kecil yang semakin lama membesar, keras, tidak nyeri, melekat pada kulit, dapat
menyebabkan lesi pada payudara
Terbagi menjadi 4 stadium. Prognosis kanker pada setiap stadium yaitu: I85%, II65%, III40% dan
IV10%
Terapi kanker payudara: terapi bedah, radioterapi, kemoterapi, terapi hormonal dan terapi biologis. Terapi
dipilih tergantung stadium kanker.
Komplikasi: gangguan neurovaskuler, metastasis (otak, paru, hati, tulang tengkorak, vertebra, iga, tulang panjang),
fraktur patologi, fibrosis payudara, hingga kematian.
Pemeriksaan fisik
• Inspeksi
• Palpasi
Pemeriksaan penunjang
• Fine Needle Aspiration Biopsi (FNAB)
• Pemeriksaan Histopatologi
• Mamografi dan Ultrasonografi
SARARI dilakukan pada 3 hari setelah menstruasi atau 7-10 hari dari menstruasi
Wanita > 20 tahun melakukan SARARI tiap tiga bulan (Laboratorium Ketrampilan
Klinik FKUMM, 2009).
Langkah 4 Langkah 5
•Pasien
berbaring
•Evaluasi
•Pijat pelan payudara
menggunaka sambil duduk
n 3 jari di
•Gerakan
seluruh
seperti
penampang
langkah 4
payudara dan
ketiak
analytical
observation dengan
SMAN 02 Malang
pendekatan cross
sectional
Populasi yang
digunakan pada
penelitian ini adalah
seluruh siswi SMAN
02 Malang sebanyak Besar sampel Rumus slovin =
350 siswi. 187 siswi
Ekslusi kuesioner.
• Subjek tidak mengembalikan
kuesioner.
Variabel bebas
Variabel tergantung
• Tindakan SARARI
Hubungan Pengetahuan Tumor Payudara dengan Tindakan Periksa Payudara Sendiri
(SARARI) pada Siswi SMAN 02 Malang
Definisi Operasional
Wawancara
Data dari SMAN
menggunakan
02 Malang
kuesioner
Valid
• Jika mampu mengungkap data atau informasi suatu
variabel secara tepat dan mampu memberikan pengukuran
yang tepat
Reabel
• Jika kusioner tetap konsisten untuk mengukur variabel
secara berulang kali dan dapat menghasilkan data atau
informasi yang sama bila dipakai di penelitian lain.
Hubungan Pengetahuan Tumor Payudara dengan Tindakan Periksa Payudara Sendiri
(SARARI) pada Siswi SMAN 02 Malang
Alur Penelitian
P = 1/(1+e-y) P=Probabilitas
Terdapat hubungan yang signifikan antara Hal tersebut menunjukkan dari mayoritas
pengetahuan tumor payudara dengan responden yang berpengetahuan baik,
tindakan SARARI siswi SMAN 02 Malang. sebagian besar melakukan tindakan SARARI
dan sebaliknya.
p = 0,000
r = 0,500
Terdapat hubungan yang signifikan antara Hal tersebut menunjukkan dari mayoritas
faktor pemungkin dengan tindakan responden yang didukung oleh faktor
SARARI siswi SMAN 02 Malang. pemungkin (ketersediaan cermin dan ruangan
pribadi), sebagian besar melakukan tindakan
p = 0,041 SARARI.
r = 0,167
Terdapat hubungan yang signifikan antara Hal tersebut menunjukkan dari mayoritas
faktor penguat dengan tindakan SARARI responden yang didukung oleh faktor penguat
siswi SMAN 02 Malang. (dukungan orang tua dan anggapan
memalukan melihat payudara sendiri),
p = 0,025 sebagian besar melakukan tindakan SARARI.
r = 0,417
Notoadmodjo (2007): perilaku terbentuk dari tiga faktor yang salah satunya adalah
faktor penguat yaitu faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku
(dukungan keluarga atau orang tua).
Green: perubahan perilaku terhadap tindakan kesehatan tergantung dari dukungan,
adapun salah satu dukungan yang dapat diperoleh dari orang tua/keluarga.
Reabel
• Cronbach’s Alpha
>konstanta (0,6)