PTLP 3

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 26

FLOW, SPACE & ACITIVY

RELATIONSHIPS
Make to Stock (MTS)
 Merupakan tipe produksi yang menjaga
persediaan produk jadi melalui penyimpanan
sejumlah produk di gudang
 Tipe ini ditujukan untuk pasar yang
menginginkan produkproduk yang standar.
 Variasi produk hanya dari segi warna, ukuran
dan rupa-rupa lainnya.
• Contoh tipe ini adalah produk makanan.
Make to Order (MTO)
 Memproduksi berdasarkan pesanan pelanggan,
spesifikasi/karakteristik produk dan segi
mutunya ditentukan berdasarkan pesanan.
 Perusahaan biasanya menjaga ketersediaan
bahan baku bukan produk jadi.
 Produk yang dibuat merupakan rancangan dari
pelanggan dengan jumlah kuantitas produksi
yang kecil.
 Pabrik untuk tipe produk seperti ini
membutuhkan kemampuan teknis yang khusus.
 Pasar mengizinkan waktu ancang yang panjang.
• Contoh produk tipe ini antara lain pakaian.
 Engineer to Order
Tipe ini mengikuti pola make to order dan
ditambahkan adanya proses disain.
• Contoh produk antara lain pesawat terbang
 Flow shop merupakan tipe proses yang didasarkan
pada urutan produksi atu pengilangan.
– Continous flow yang terdapat pada produksi
produk cair, bubuk atau logam dasar.
• Contoh pabrik tipe ini adalah pabrik pupuk.
– Dedicated repetitive flow merupakan tipe proses
yang menggunakan fasilitas yang sama sekalipun ada
variasi misalnya warna.
• Contohnya pabrik pembuatan soft drink.
– Batch flow adalah tipe proses untuk dua atau lebih
jenis produk yang dibuat dalam fasilitas yang sama.
• Contoh lintasan perakitan pembuatan mobil.
– Mixed model repetitive flow merupakan kombinasi
dari dedicated dan batch.
 Job shop pengorganisasian peralatan yang sama fungsinya
sehingga aliran pekerjaan dari departemen ke departemen
dengan tipe operasi yang berbeda.
– Mesin yang digunakan multi purpose
– Jenis produk banyak
– Membutuhkan perencanaan rinci
– Informasi job dan shop rinci
- Ketersediaan sumber daya terkoordinasi dan ketrampilan
pekerja tinggi.
 Fixed site proses untuk kegiatan proyek sehingga bahan baku,
perkakas dan pekerja bergerak ke lokasi dimana produk di
pabrikasi.
– Pekerja terlatih, mahir dan mandiri
– Jumlah pesanan kecil dan tunggal.
– Contohnya pada pabrik pembuatan pesawat terbang atau kapal
laut.
Tiga hal yang penting dipertimbangan dalam
menentukan kebutuhan fasilitas:
• Arus / aliran material (flow)
• Ruang / Space
• Activity Relationship
 Sebuah produk yang mempunyai ukuran awal dengan
panjang 200 mm, lebar 100 mm dan tebal 20 mm.
Bentuk dan ukuran yang diinginkan dapat dilihat pada
gambar dibawah ini. Ukuran fitur yang akan dibuat
adalah 70 x 100 x 5. Faktor skrap yang digunakan
berdasarkan pertimbangan geometris. Bila target
produksi yang ditetapkan sebanyak 10 unit, hitung
jumlah kebutuhan bahan diawal proses.
 Hitung terlebih dahulu volume awal bahan
yaitu:
200 mm x 100 mm x 20 mm = 400.000
mm3.
 Hitung volume bahan yang terbuang,
100 mm x 70 mm x 5 mm = 35.000 mm3.
 Faktor skrap
35.000/400.000 = 0,0875 atau 8,75%.
 Hitung kebutuhan bahan diawal proses
10/(1–0,0875) = 16,44 unit
 Sebuah produk yang membutuhkan proses
miling dengan panjang awal 200 mm, lebar
125 mm dan tebal 20mm. Bentuk dan ukuran
yang diinginkan dapat dilihat pada gambar
dibawah ini. Bila target produksi yang
ditetapkan sebanyak 10 unit, hitung jumlah
kebutuhan bahan diawal proses.
 Volume awal = panjang x lebar x tebal
= 200 mm x 125 mm x 20 mm
= 500.000 mm
 Volume terbuang = panjang x lebar x tinggi
= 125 mm x 70 mm x 5 mm
= 43.750 mm
 Persen scrap = 43.750 / 500.000 = 8,75%
 Basis masukan
– Single product
– Multi product
 Basis luaran
– Single product
– Multi product
•Forming Departemen (Perencanaan)
•Departemen dapat melibatkan produksi, support,
administrasi, dan area layanan
• Produksi Departemen: Koleksi workstation
• Tergantung pada variasi volume produk,
departemen produksi dapat diklasifikasikan ke
dalam:
- Product (Production Line) Departments
- Process Departments
- Fixed Material Location Departments
- Product Family Departments
 Sebuah pendekatan sistematis harus
digunakan dalam menggabungkan
workstation ke departemen
 Panduan Prosedural untuk menggabungkan
workstation (Lihat Tabel berikut)
 Organisasi yang menggunakan pendekatan
manufaktur modern menggabungkan
produksi, dukungan, administrasi, dan
layanan perencanaan departemen untuk
membuat departemen terpadu contohnya
seperti sebuah sel manufaktur
 Manufaktur Sel terdiri dari kelompokmesin,
tenaga kerja, bahan, perkakas, dan
material handling dan peralatan penyimpanan
untuk memproduksi komponen suatu famili
produk .
 Manfaat yang paling penting yang dicapai
ketika sel-sel yang dirancang, dikontrol,
dan dioperasikan menggunakan JIT, TQM,
dan TEI
 Memberikan dasar bagi banyak keputusan
dalam perencanaan fasilitas proses
 Hal utama yang dipertimbangkan penentuan
hubungan adalah :
• Hubungan organisasi kerja
• Hubungan antar proses
• Hubungan pengendalian
• Hubungan lingkungan
• Hubungan antar Proses
• Sebuah aliran proses
- Subyek aliran
- Sumber daya yang membawa aliran
- Komunikasi yang mengkoordinasikan
sumber daya

 Aliran material dalam suatu fasilitas
manufaktur - sebagai sistem manajemen

You might also like